PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JURNAL Judul Artikel Nama Penyususn :Analisis Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia. : Siti Fatimah Nim : 100388201294 Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Tanggal lulus ujian skripsi : 19 Agustus 2015 Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-jurnal Tanjungpinang, September 2015 Pembimbing I Pembimbing II Dra.Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Drs. H. Said Barakbah Ali, MM. Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Harry Andheska, M.Pd. NIP.198704032014041001
Analisis Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia. Oleh Siti Fatimah. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1 : Dra. Hj.Isnaini Leo Shanty, M.Pd. Pembimbing II : Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia dan untuk mengetahui gaya bahasa yang paling dominan dipakai oleh penulis. Alasan mengambil judul tersebut karena sebelumnya peneliti sering membaca cerita -cerita pendek yang tidak memuaskan untuk dibaca, gaya bahasa-gaya bahasa yang digunakan kurang menarik sehingga tidak menonjolkan entensitasnya sebagai seorang penulis cerita yang mahir dan berkualitas. Dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia ini, terdapat sembilas belas cerpen yang ditulis oleh para cerpenis muda dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Kumpulan cerpen ini diterbitkan oleh AKAR Indonesia tahun 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan yaitu dengan membaca isi dari setiap cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia. Analisis dilakukan dengan cara (1) membaca dan memahami isi cerpen, (2) menganalisis gaya bahasa setiap cerpen, (3) mencatat hasil analisis, data dibuat dalam bentuk tabel, dan (4) mengumpulkan hasil-hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda cerpen Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia yang berjumlah sembilas belas cerpen tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat 14 jenis gaya bahasa dengan jumlah pemakaian gaya bahasa berjumlah 97. Gaya bahasa yang digunakan penulis yakni: Gaya bahasa personifikasi berjumlah 30, simile berjumlah 18, metafora bejumlah 2, fabel berjumlah 1, alusi berjumlah 1, epitet berjumlah 2,
1. Pendahuluan metonimia berjumlah 1, antonomasia berjumlah 3, hipalase berjumlah 4, ironi berjumlah 4,sinisme berjumlah 13, sarkasme berjumlah 15, satire berjumlah 1, pun atau paronomasia berjumlah 2. Gaya bahasa yang dominan digunakan oleh para cerpenis dalam kumpulan cerpen Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia adalah gaya bahasa personifikasi dengan 30 jumlah pemakaian gaya bahasa. Kata kunci: Gaya bahasa, kumpulan cerpen Penelitian sastra memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia yang berpengaruh positif terhadap pembinaan dan pengembangan sastra itu sendiri, Tuloli dalam Endraswara ( 2008:10). Sastra juga memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan manusia, diantaranya sebagai suatu pendekatan pembelajaran ataupun suatu kenikmatan tersendiri bagi pembacanya. Menurut Hall dalam Edraswara (2008:117) bahwa karya sastra hendaknya memiliki fungsi use and gratifications (berguna dan memuaskan) pembaca. Karya sastra tersebut akan memiliki daya tarik yang dapat memikat hati pembaca. Berbagai macam ketertarikan manusia terhadap sebuah karya sastra dapat dilihat dari bentuk makna, isi, gaya bahasa, teknik penulisan dan juga alur cerita yang disampaikan. Gaya bahasa yang dimuat di dalam sebuah karya sastra berfungsi sebagai penambah manisnya karya tersebut. Peranan gaya
bahasa dalam karya sastra sangat banyak diantaranya, pembaca dapat mengetahui alur pikir penulis, mengetahui aliran yang dianut penulis (romantik, klasik, atau kontemporer) dan juga dapat mengetahui kemampuan penulis dalam menggunakan diksi pada karya yang diciptanya. Keraf (2009:113) menyebutkan bahwa gaya bahasa ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa). Pada penelitian ini peneliti akan mencoba menentukan gaya bahasa di dalam sebuah buku kumpulan cerpen. Kumpulan cerpen yang akan dianalisis dari beberapa pengarang. Sadikin (2010:42) mengatakan bahwa Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. 2. Objek Penelitian Objek kajian dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen dalam buku Regenerasi Panggung Muda Cerpen Indonesia. Dalam buku ini terdapat sembilan belas teks cerpen yang ditulis oleh para penulis muda dari berbagai penjuru daerah di Indonesia yang terkumpul dalam Jurnal Cerpen Indonesia Edisi 10 tahun 2009 dan diterbitkan oleh AKAR Indonesia. Sembilan belas cerpen tersebut
berjudul Sergei (Catatan Negeri Terakhir) karya Fina Sato, Kurik karya Hasan Al Banna, Permainan Angin dan Hujan karya Nurul Hanafi, Ara karya Wa Ode Wulan Ratna, Ujung karya Dalih Sembiring, Mata Ketiga karya Azizah, Kosong karya Kadek Sonia Piscayanti, Mata Darah karya Mahwi Air Tawar, Equilibrium karya Bramantio, 1920 karya Dyah Merta. Kemudian ada cerpen Huru-hara Babarong karya Fahrudin Nasrulloh, Pulang karya Yuni Kristianingsih, Suara-suara yang Ditiupkan ke dalam Dada karya Jusuf AN, Rumah yang Menggigil karya Ragdi F.Daye, Lelaki di Kilometer 7 karya Hendra Kasmi, Kelak, dari Lumpur itu Ada yang Bangkit karya Sandi Firly, Ronjhengan karya Ahmad Muchsin Amrin, Kaset karya Pandapotan MT Siallagan dan Istri Muda Dewa Dapur karya Sunile Thomas Alexander. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasil penelitian ada 14 gaya bahasa yang digunakan oleh para cerpenis pada keseluruhan cerpen tersebut. Gaya bahasa yang digunakan yakni personifikasi (30), simile (18), metafora (2), fabel (1), alusi (1), epitet ( 2), metonimia (1), antonomasia (3), hipalase
(4), ironi (4), sinisme (13), sarkasme (15), satire (1), pun atau paronomasia (2). Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau barang yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertingkah laku seperti manusia, Keraf (2009:140). Menurut Keraf ( 2009:138) mengemukakan bahwa persamaan atau simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu gaya bahasa yang langsung menyatakan sesuatu yang sama dengan hal lain. Menurut Keraf fabel (2009: 140) adalah gaya bahasa yang berbentuk cerita mengenai dunia binatang, dimana binatang bertingkah laku seperti manusia. Keraf menyebutkan (2009:143) sinisme adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan hal yang berlawanan dengan tujuan agar orang tersindir secara lebih tajam dan menusuk perasaan. Keraf ( 2009 : 143) mengatakan bahwa sarkasme adalah gaya bahasa yang melontarkan tanggapan secara pedas dan kasar tanpa menghiraukan perasaan orang lain. Keraf (2009 : 143) ironi adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan hal lain yang berlawanan dengan tujuan agar orang yang dituju tersindir secara halus.
Keraf (2009 : 145) menyebutkan pun atau paronomasia adalah kiasan dengan mempergunakan kemiripan bunyi yang berupa permainan kata, tetapi terdapat perbedaan besar dalam maknanya. 4. Simpul dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik simpulan bahwa dalam penciptaan cerpen banyak unsur-unsur yang membangun dirinya sendiri. Salah satu unsur yang sangat berpengaruh dalam keindahan sebuah cerpen adalah gaya bahasa. Gaya bahasa sangat penting untuk pemaknaan karya sastra mencapai nilai seni karya sastra. Peneliti berharap kepada para pecinta sastra khususnya para cerpenis untuk lebih meningkatkan kualitas berbahasa yang baik dan memaknai kata lewat gaya bahasa yang menggugah hati pembaca. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi motivasi kegairahan apresiasi yang lebih mendalam lagi bagi para cerpenis muda Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Arifin, E. Zainal, Tasai, S. Amran. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapres. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Presindo.... 2011. Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Yogyakarta: CAPS. Finoza, Lamuddin. 2007.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Diksi Insan Mulia. Indonesia, Jurnal cerpen. 2009. Regenerasi Panggung Muda Cerepen Indonesia. Yogyakarta: AKAR Indonesia. Kutha Ratna, Nyoman. 2004. Penelitian Sastra. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Malik, Abdul.2010. Penelitian Deskriptif. Tanjungpinang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji. Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. M.Awi, Solichin.2011. tentang menulis, mengapa menulis, dan menulislah. Yogyakarta: New Diglossia. Pradopo, Rahmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Remisari. 2012. Analisis Gaya Bahasa dalam Kumpulan Sajak O Amuk Kapak Karya Sutardji Calzoum Bachri. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Sadikin, Mustofa. 2010. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta: Gudang Ilmu. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Suhardi. 2011. Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Depok: Komodo books. Suroso, dkk. 2008. Kritik Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Thahar, Harris Effendi.2008. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta: KawanPustaka.