BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan Umum yang melayani masyarakat untuk memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi maupun budaya dan menyediakan sumber informasi untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi semua golongan masyarakat dalam bentuk cetak, yaitu buku, peta, terbitan berseri, dan noncetak seperti film, atau e-book. Menurut Sutoyo (2001:184) Perpustakaan Umum adalah jenis perpustakaan yang terbuka untuk umum, diselenggarakan dari dana yang berasal dari umum dengan sasaran untuk melayani umum dengan tidak memandang perbedaan kedudukan, pekerjaan, pandangan politik, agama jenis kelamin, usia dan suku bangsa. Perpustakaan Daerah bagi masyarakat sangatlah penting untuk pendidikan dan sarana bagi Pemerintah untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka menambah informasi bagi masyarakat. Selain itu, juga sebagai media dan pembelajaran nonformal sepanjang masa untuk masyarakat. Informasi selalu berkembang yang tidak mengenal batasan waktu, menimbulkan keinginan dan berusaha memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat guna meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan yang menjadi tempat pengelola dan penyedia informasi tidak akan sanggup menyediakan dan mengelola berbagai informasi yang setiap waktu berkembang, jika perpustakaan masih menggunakan sistem yang 1
2 manual yaitu menggunakan sepenuhnya tenaga manusia dan tidak mengikuti berkembangan jaman. Oleh sebab itu, perpustakaan diharapkan harus mengikuti teknologi informasi yang berkembang dengan cepat agar lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi. Semakin banyak perkembangan dan penggunaan teknologi informasi di perpustakaan, dan menjadikan teknologi informasi menjadi bagian dari perpustakaan. Tolak ukur majunya perpustakaan saat ini dilihat dari penerapan teknologi informasi di perpustakaan itu sendiri, dari perpustakaan manual, perpustakaan terotomasi sampai perpustakaan digital, bukan dari segi besar kecilnya gedung yang dimiliki perpustakaan. Wahyu Supriyanto (2008:14) mengatakan bahwa, emajuan Perpustakaan banyak diukur dengan penggunaan teknol Otomasi perpustakaan adalah istilah dalam sebuah penerapan teknologi informasi di perpustakaan yang menggunakan alat perangkat keras, yaitu seperangkat komputer yang tersambung dengan jaringan, dan perangkat lunak (software) khusus yang digunakan dalam otomasi perpustakaan, salah satunya berhubungan dengan penerapan. INLIS adalah software yang dikembangkan di Perpustakaan Nasional dan disalurkan ke Perpustakaan Daerah, salahsatunya adalah di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Dalam penggunaan software INLIS (Integreted Library Information System), yang diimplementasikan pada bulan Januari Tahun 2014, bertujuan meningkatkan kepuasan pemakai perpustakaan
3 serta berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat kinerja pustakawan agar memenuhi kebutuhan pemakainya. Karena kepuasan pemustaka adalah faktor penting yang harus dipenuhi oleh perpustakaan, maka dari itu Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah berusaha meningkatkan layanan dengan menggunakan sisem otomasi yang dianggap bisa meningkatkan kepuasan pemustaka. Dari uraian latarbelakang di atas, dan mengingat pentingnya otomasi untuk layanan kepada pemustaka, maka judul TA ini adalah Penerapan Layanan Otomasi Perpustakaan dengan Software Integreted Library Information System (INLIS) di Perpustakaan Daerah Provinsi B. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam TA ini adalah sebagai berikut: a) Bagaimana penerapan pelayanan otomasi perpustakaan di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah? b) Kendala apasaja yang dihadapi dalam penerapan pelayanan otomasi dengan software INLIS? c) Bagaimana solusi untuk menyelesaikan kendala kendala dalam penerapan pelayanan otomasi perpustakaan dengan software INLIS?
4 C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apasaja yang diterapkan dalam layanan otomasi di perpustakaan untuk meningkatkan kepuasan pemustaka. 2. Mengetahui apasaja kendala yang dihadapi dalam menerapkan layanan otomasi perpustakaan. 3. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan kendala dalam pelayanan otomasi kepada pemustaka. Adapun manfaat dari observasi ini, yaitu: 1. Bagi Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, hasil dari TA ini dapat digunakan sebagai bahan informasi perkembangan perpustakaan. 2. Bagi pustakawan dan pratiksi kepustakawanan, diharapkan dapat menambah informasi tentang layanan otomasi perpustakaan 3. Bagi Penulis, observasi ini dapat menambah pengetahuan dan informasi khususnya dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. D. Waktu Pelaksanaan Pengmpulan data dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Pusdokinfo selama 2 bulan, dimulai pada tanggal 3 Februari sampai 28 Maret 2014 di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang beralamat di : Jl. Sriwijaya No. 29A Semarang
5 E. Metode Pengumpulan Data Dalam Tugas Akhir ini, pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, studi pustaka, dan wawancara. 1. Observasi Arikunto (2002:27) menyatakan bahwa, observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti. Pengumpulan data pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan cara observasi untuk pengamatan dan melibatkan diri secara langsung di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah 2. Studi Pustaka Dalam memperkuat data yang diperoleh, perlu landasan teori yang dapat dari buku - buku/bahan pustaka yang berhubungan dengan tema yang diamati. Karena itu sangatlah perlu dilakukan studi pustaka untuk memperkuat data pada Tugas Akhir ini. 3. Wawancara Menurut Arikunto, (2002:132), wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh dan memperkuat data yang diperoleh karena hasil wawancara lebih akurat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dengan wawancara tidak hanya mengetahui ide tetapi juga dapat mengetahui perasaan, pengalaman, dan
6 emosi dari narasumber. Tetapi harus tepat untuk mencari narasumber yang diwawancarai agar hasilnya lebih akurat. Dalam observasi ini, wawancara dilakukan dengan pustakawan. Wawancara dengan pustakawan untuk mengetahui latarbelakang diterapkannya pelayanan otomasi perpustakaan, yang diterapkan di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan bertujuan untuk memperoleh dalam menunjukkan susunan kerangka pembahasan dalam Tugas Akhir ini. Hasil Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Memberikan gambaran secara umum tentang latarbelakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dalam TA ini, waktu dan tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data, dan sistematika pembahasan. Bab II Landasan Teori. Landasan teori meliputi teori teori yang digunakan dalam observasi yang berkaitan tentang penerapan otomasi di Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah yang didalamnya adalah pengertian pengertian dari topik yang terikat. Bab III Gambaran Umum di Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah. Yaitu berisi tentang sejarah singkat perpustakaan, visi dam misi perpustakaan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi tata ruang gedung, tabel-tabel alur kerja dan sebagainya tentang Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah
7 Bab IV Pembahasan. Bab ini berisi hasil hasil pengamatan dan pembahasan pembahasan pada Tugas Akhir. Bab V Penutup. Isi dari Bab ini adalah kesimpulan dan saran dari semua pembahasan, serta saran dari penulis untuk perpustakaan dan kata penutup.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perpustakaan Pengertian perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku serta terbitan lain dan biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo-Basuki: 1993:3). Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang Kesimpulan dari pengertian pengertian di atas bermuara pada kumpulan buku atau bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemakai (Purwono dan Sri Suharmini, 2006:3). Sedangkan menurut UU No 43 Tahun 2007 (pasal 1) Tentang Perpustakaan, menyebutkan Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yaang baku guna memenuhi kebutuhan pendidika, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Observasi ini bertempat pada Perpustakaan Daerah jadi secara singkat pengertian Perpustakaan Daerah adalah Perpustakaan yang berkedudukan di 8