ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

(Kajian Pada SD Negeri Minomartani 1 Yogyakarta) Satya Bagus Pradita 1, Alfini Octavia 2. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN TINDAKAN MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID SD SHAFIYYATUL AMALIYYAH PADA TAHUN

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Care Vol.6, No.1,Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mufidah (2012) umumnya permasalahan keseh atan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATFAL DESA LEBAKSIU LOR

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

EFEKTIVITAS DENTAL HEALTH EDUCATION DISERTAI DEMONSTRASI CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

Universitas Sam Ratulangi Manado Jurnal e-gigi (eg), Volume 5 Nomor 1, Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data WHO (World Health Organization) (2013), terjadi peningkatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE VISUAL AIDS TERHADAP SIKAP TENTANG JAJANAN SEHAT PADA SISWA KELAS V DI SDN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA

: Penyuluhan Kesehatan gigi, Pengetahuan,Sikap, dan Keterampilan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN OLEH PEER EDUCATOR TERHADAP PHBS PADA ANAK KELAS V SD N 2 DI JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL

HUBUNGAN KONSUMSI JENIS MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN KRANDON KUDUS

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

Jurnal Kesehatan Gigi Vol.02 No.2, Desember 2015 ISSN

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat umum dan menyebar di seluruh dunia di. mana angka prevalensinya semakin meningkat, walaupun

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas. Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

PENGARUH PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI TERHADAP INDEKS PLAK GIGI PADA SISWA SD INPRES LAPANGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA MIRUL ISLAM SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

ABSTRAK. Kata kunci: pengetahuan orang tua, cara menyikat gigi, tingkat kebersihan rongga mulut. Universitas Kristen Maranatha

STATUS KEBERSIHAN MULUT ANAK USIA 9-11 TAHUN DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI MALAM SEBELUM TIDUR DI SDN MELONGUANE

Skripsi Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah. Disusun Oleh : Harry Maulana Prakoso J

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

PENGARUH MENYIKAT GIGI SEBELUM TIDUR MALAM HARI TERHADAP KARIES PADA ANAK SD NEGERI 15 JATI TANAH TINGGI ABSTRAK

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

RANI SURAYA NIM

Resti Anggraeni*), UmiAniroh**), Mona Saparwati***)

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION OF BRUSHING TEETH AGAINST DENTAL PRACTICE ON ELEMENTARY SCHOOL AGE IN SDN MUSTOKOREJO

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN GIZI SEIMBANG DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kuman dan bakteri sehingga dapat menimbulkan penyakit. Keluhan terhadap

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

PENGARUH PELATIHAN GOSOK GIGI TERHADAP PRAKTIK MENJAGA KEBERSIHAN GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS III SDN 1 & 2 SONUO

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

BAB I PENDAHULUAN. dan kualitas hidupnya harus berkembang dengan baik terutama anak-anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan subyek siswa-siswi kelas I SD Negeri

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN CARA MENGGOSOK GIGI DAN JENIS MAKANAN YANG DIKONSUMSI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai peranan atau fungsinya masing-masing. Peran dari. memperindah wajah (Suryawati, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI HUBUNGAN CHILD ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 10 SUNGAI SAPIH KOTA PADANG TAHUN Penelitian Keperawatan Anak

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

ABSTRAK. knowledge, role of teacher, shcool dental hygiene

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Di Indonesia penyakit diare menjadi beban ekonomi yang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KARIES GIGI PADA ANAK SD KELAS V - VI DI KELURAHAN PEGUYANGAN KANGIN TAHUN 2015

INDEKS DEBRIS SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG MENYIKAT GIGI PADA MURID SD NEGERI POIGAR

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SARAPAN PAGI PADA ANAK SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH PONOROGO. Oleh: ALUN ALIKA NIM

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.

STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN PERILAKU MENYIKAT GIGI ANAK SD NEGERI 1 MALALAYANG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 2 Nomor 2, April 2017

Oleh : Winda Siti Juliani ST ARTIKEL PUBLIKASI

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

Transkripsi:

ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Adanya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut menyebabkan penurunan fungsi kesehatan individu. Gangguan kesehatan gigi dan mulut disebabkan oleh kebiasaan anak menggosok gigi tidak teratur. Pendidikan kesehatan dapat diberikan untuk meningkatkan pengetahuan anak dan dapat merubah perilaku menggosok gigi pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap perilaku menggosok gigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimen yang menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri No 2 Padangbai Kabupaten Karangasem dengan jumlah sampel 32 orang. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji non parametrik yaitu uji Wilcoxon. Hasil analisis univariat sebelum diberikan intervensi didapatkan hasil (78,1%) responden memiliki perilaku cukup. Setelah diberikan intervensi didapatkan hasil (68,8%) responden memiliki perilaku baik. Sedangkan dihasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap perilaku menggosok gigi pada siswa kelas IV SDN 2 Padangbai Karangasem dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hasil temuan diatas disarankan kepada pihak sekolah diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang perilaku menggosok gigi secara berkelanjutkan dengan fasilitas yang ada di sekolah. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

ABSTRACT Dental and oral health is one indicator of public health. The presence of health disorders of the teeth and mouth cause the decline in individual health functions. Dental and oral health disorders are caused by irregular child brushing habits. Health education can be provided to improve children's knowledge and can change the behavior of brushing teeth in children. This study aims to determine the effect of health education with the media poster on the behavior of brushing teeth. The type of research used is Pre-Experiment using One-Group Pretest-Posttest Design. This research will be conducted at State Elementary School No. 2 Padangbai Karangasem with a sample of 32 people. To test the hypothesis in this research, used non parametric test that is Wilcoxon test. The result of univariate analysis before giving intervention got result (78,1%) respondent have enough behavior. After the intervention was obtained the results (68.8%) of respondents have good behavior. While the result of bivariate analysis showed that there was influence of health education with poster media on tooth brushing behavior in grade 4 students of SDN 2 Padangbai Karangasem with p = 0,000 (p <0,05). Based on the findings above suggested to the school is expected to provide counseling about the behavior of brushing teeth in continuous with the existing facilities at school. Keywords: Brushing teeth, behavior, health education.

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...ii LEMBAR PERSETUJUAN...iii HALAMAN PENGESAHAN...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii ABSTRACT...viii DAFTAR ISI...ix DAFTAR BAGAN...x DAFTAR TABEL...xi DAFTAR LAMPIRAN..xii DAFTAR SINGKATAN xiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian... 5 1.4. Manfaat Penelitian... 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendidikan Kesehatan... 7 2.1.1. Pengertian Pendidikan Kesehatan... 7 2.1.2. Tujuan Pendidikan Kesehatan... 8 2.1.3. Metode Pendidikan Kesehatan... 9 2.1.4. Media Pendidikan Kesehatan... 11

2.1.5. Pendidikan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah... 12 2.2. Perilaku Menggosok Gigi... 14 2.2.1 Pengertian Perilaku... 14 2.2.2 Cara Merawat Gigi... 17 2.2.3 Langkah-langkah Menggosok Gigi... 18 2.2.4 Syarat Sikat Gigi yang Baik... 18 2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menggosok Gigi... 19 2.3 Hubungan Pendidikan Kesehatan Dengan Perubahan Perilaku Menggosok Gigi Pada Anak SD... 21 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep... 24 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 25 3.3. Hipotesis... 27 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian... 28 4.2. Kerangka Kerja... 29 4.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan... 30 4.3.1 Lokasi Penelitian... 30 4.3.2 Waktu Penelitian... 30 4.4. Penentuan Sumber Data... 30 4.4.1 Populasi... 30 4.4.2 Sampel... 30 4.4.3 Besar Sampel... 31 4.4.4 Teknik Sampling... 31 4.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data... 31 4.5.1 Alat Pengumpulan Data... 31 4.5.2 Teknik Pengumpulan Data... 34

4.6. Pengolahan dan Analisis Data... 35 4.6.1. Teknik Pengolahan Data... 35 4.6.2. Analisis Data... 36 4.7. Etika Penelitian... 37 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian... 39 5.1.1. Kondisi Lokasi Penelitian... 39 5.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian... 39 5.1.3. Gambaran Perilaku Menggosok Gigi... 40 5.1.4. Hasil Analisis Data... 41 5.2. Pembahasan Hasil Penelitian... 41 5.2.1 Perilaku Menggosok Gigi Sebelum Diberikan Intervensi... 41 5.2.2 Perilaku Menggosok Gigi Setelah Diberikan Intervensi... 43 5.2.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Poster... 45 5.3. Keterbatasan Penelitian... 48 BAB 6 PENUTUP 6.1. Simpulan... 50 6.2. Saran... 51 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat. Adanya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut menyebabkan penurunan fungsi kesehatan individu. Gangguan kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan tindakan komprehensif. Hal tersebut menyebabkan dampak yang sangat luas sehingga memerlukan penanganan segera (Putri, 2014). Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menggosok gigi. Kebiasaan menggosok gigi harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar serta dengan waktu yang tepat (Ariningrum, 2006). Perilaku menggosok gigi dapat mencegah berbagai masalah kesehatan, diantaranya pembentukan plak gigi (karies) (Putri, 2014). Menggosok gigi juga memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan perkembangan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi (Sampakang, 2015).

Kebiasaan menggosok gigi yang kurang optimal dapat menyebabkan gangguan kebersihan gigi (Potter & Perry, 2005). Karies gigi merupakan salah satu gangguan kebersihan gigi yang disebabkan adanya plak gigi oleh karena kurangnya kebersihan gigi akibat sisa-sisa makanan kecil yang terletak pada gigi (Alhamda, 2012). Gangguan pada gigi juga dapat menyebabkan nyeri, gangguan tidur, penanggalan gigi, gangguan pengunyahan, dan infeksi. Penyebab penyakit tersebut dapat bervariasi, dimulai dengan konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas atau salah dalam menggosok gigi, hingga kurangnya perhatian mengenai kesehatan gigi dan mulut atau bahkan tidak pernah sama sekali memeriksa kesehatan gigi (Syukra, 2012). Gangguan gigi dan mulut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya perilaku masyarakat yang masih kurang optimal dalam membersihkan gigi. Masyarakat banyak yang sudah mengetahui tentang menggosok gigi, akan tetapi masyarakat belum memahami metode atau cara dalam menggosok gigi yang baik dan benar (Tamrin, 2014). Prevalensi penduduk di Indonesia yang mengalami masalah gigi dan mulut menjadi urutan tertinggi yaitu sebesar 45,68% dan termasuk dalam 10 besar penyakit yang diderita oleh masyarakat (Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia, 2013). Prevalensi karies gigi di Indonesia mencapai 85% pada anak-anak usia sekolah (Lukihardianti, 2011). Berdasarkan penelitian Dhar & Bhatnagar (2009) presentasi karies gigi di SDN 197 Palembang pada kelompok anak usia 6 sampai 10 tahun sebesar 63,20% dan 85,70% dari anak-anak yang mengalami karies gigi tersebut membutuhkan perawatan gigi. Sementara itu, ditemukan pula bahwa prevelensi karies gigi di Indonesia pada anak dengan perilaku menggosok gigi yang salah yakni sebesar 63,8% (Ambari, Hutomo, & Rahaswanti, 2015). Frekuensi penduduk Bali dalam menggosok gigi adalah sebesar 86,2%. Namun, ditemukan hanya sebesar 10,9% yang menggosok gigi dengan waktu dan metode yang benar (Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bali, 2010). Presentase penduduk terendah untuk menggosok gigi yang benar di Provinsi Bali terdapat di Kabupaten Karangasem dengan proporsi sebesar 19,1%. Prevalensi karies gigi pada siswa usia 7

hingga 12 tahun di Kabupaten Karangasem didapatkan masih tinggi (58,8%). Sebanyak 85,3% didapatkan masih menerapkan perilaku menggosok gigi yang salah. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada derajat kesehatan penduduk salah satunya pada proses tumbuh kembang anak (Riskesdas, 2010). World Health Organization (2007) menyatakan bahwa angka kejadian karies gigi pada anak mengalami kenaikan sebesar 60-90% setiap tahun, sedangkan persatuan dokter gigi Indonesia menyebutkan bahwa sedikitnya 89% penderita karies adalah anak-anak usia sekolah. Gangguan kesehatan gigi dan mulut yang dialami pada anak sekolah umumnya ditandai dengan kondisi kebersihan mulut yang buruk. Hal tersebut dikarenakan adanya karies pada permukaan gigi yang disebabkan kurangnya pengetahuan anak tentang waktu menggosok gigi yang tepat, dan kebiasaan konsumsi jajan yang bersifat kariogenik yang dilakukan anak-anak (Wirayuni, 2006). Makanan kariogenik juga banyak mengandung gula dan bersifat lengket sehingga dapat menempel pada permukaan gigi apabila tidak dibersihkan dengan baik (Herijulianti, 2005). Hal ini menjadikan perlunya upaya peningkatan kebersihan gigi pada anak usia sekolah dasar didasarkan pada perilaku yang ada (Worotitjan, 2013). Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan kebersihan gigi diantaranya dengan melakukan perawatan secara berkala seperti rajin menggosok gigi, menggunakan obat kumur gigi, tidak membiasakan mengkonsumsi makanan yang manis juga lengket, serta mengkonsumsi buah dan sayur (Jamil, 2011). Selain upaya diatas pendidikan kesehatan juga dapat meningkatkan perilaku menggosok gigi pada anak usia sekolah. Pemberian pendidikan kesehatan cukup efektif dalam meningkatkan status kebersihan gigi dan mulut pada anak usia sekolah (Hamdalah, 2013). Hastuti dan Andriyani (2010) juga mengatakan bahwa dengan pemberian pendidikan kesehatan pada anak usia sekolah memiliki perbedaan yang sangat efektif dalam meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut. Metode pendidikan kesehatan seperti melalui flip chart dan power point dapat menunjukkan adanya perubahan dalam peningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak SD (Nurhidayat dan Tunggul, 2012). Metode lain yang dapat digunakan adalah latihan

atau demonstrasi dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai plak gigi pada anak sekolah dasar (Ilyas dan Pantow, 2014). Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak usia sekolah dasar (Sinor, 2012). Metode tersebut secara komprehensif dapat menjadi upaya potensial dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang berorientasi pada tingkat penyadaran mengenai pentingnya kebersihan bagi anak-anak usia dini. Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan bahwa metode pendidikan kesehatan menggunakan media poster dan leaflet mampu meningkatkan perilaku menggosok gigi pada anak usia sekolah (Yanti, 2012). Menurut Siagian (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode poster mampu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Manfaat media poster dalam proses pendidikan kesehatan akan lebih menarik perhatian siswa-siswi sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa-siswi tidak bosan, serta anak SD akan lebih aktif dalam belajar di kelas (Rita, 2015). Studi pendahuluan yang dilakukan di SDN 2 Padangbai Karangasem dengan menggunakan metode wawancara menunjukan bahwa lima siswa dipilih secara random sampling didapatkan bahwa kelima siswa tersebut menyatakan tidak mengetahui langkah-langkah, waktu, serta perawatan menggosok gigi yang baik dan benar. Setelah dikonfirmasi kepada pihak sekolah, ternyata di SDN 2 Padangbai Karangasem belum pernah mendapat penyuluhan serupa mengenai metode menggosok gigi yang baik dan benar terhadap siswa-siswinya. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap perilaku menggosok gigi pada siswa SDN 2 Padangbai Karangasem.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut maka didapat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap perilaku menggosok gigi pada siswa SDN 2 Padangbai Karangasem? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap perilaku menggosok gigi pada siswa SDN 2 Padangbai Karangasem. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Untuk mengidentifikasi perilaku menggosok gigi pada siswa kelas IV SDN 2 Padangbai Karangasem sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan media poster. b. Untuk mengidentifikasi perilaku menggosok gigi pada siswa kelas IV SDN 2 Padangbai Karangasem setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media poster. c. Untuk menganalisis pengaruh perilaku menggosok gigi pada siswa kelas IV SDN 2 Padangbai Karangasem sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan media poster. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Manfaat dari penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang perilaku menggosok gigi pada siswa Sekolah Dasar setelah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media poster. Jika dapat mengalami peningkatan maka dapat disarankan agar metode ini diterapkan di Sekolah Dasar yang lain. 1.4.2 Manfaat Praktis a. Untuk Perawat

Perawat akan memiliki pengetahuan yang baru dalam meningkatkan kesehatan siswa sekolah dasar sehingga pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat dapat terpenuhi. b. Untuk Sekolah Dasar Dengan diterapkannya metode pendidikan kesehatan dengan media poster diharapkan dapat meningkatkan perilaku menggosok gigi pada siswa sehingga akan membantu meningkatkan prestasi siswa.