BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan ekonomi nasional, lembaga perbankan memerlukan dukungan kemampuan sumber daya manusia serta pencarian alternatif penanganan operasional dengan menggunakan teknologi komputer berupa sistem aplikasi perbankan. Industri perbankan secara signifikan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Pertumbuhan aplikasi jaringan komputerisasi perbankan mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan secara substansial. Sifat keuangan perantara membuat bank-bank meningkatkan teknologi produksi mereka dengan berfokus pada distribusi produk. Sehingga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah mendorong perkembangan alat pembayaran berbasis kartu (kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM) dan berbasis elektronik (uang elektronik/e-money). Di Indonesia, jumlah penggunaan uang elektronik semakin meningkat dari tahun ke tahun mulai tahun 2007 hingga tahun 2012, begitu juga dengan alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang difokuskan pada kartu kredit telah mengalami peningkatan. 105
5.1 SIMPULAN Dari analisis yang telah dilakukan penulis, strategi bisnis kartu kredit yang sesuai untuk bank X adalah startegi differentiation yaitu perusahaan memutuskan untuk membangun pesepsi pasar potensial terhadap produk/jasa yang unggul atau unik agar tampak berbeda dibandingkan produk pesaing (Porter, 1985). Strategi tersebut dipilih berdasarkan hasil kesimpulan sebagai berikut; a. Melalui analisis Rantai Nilai/Value Chain, kondisi internal bank X menggambarkan bahwa dari segi pemasaran dan penjualan masih belum maksimal. Sehingga menyebabkan pesaing lainnya lebih unggul daripada bank X. Namun dari segi pelayanan sudah cukup baik dan hal ini menjadi point penting bagi nasabah, maka perlu dipertahankan dan konsisten dalam melakukan pelayanan. b. Kondisi Eksternal melalui analisis PEST menunjukkan bahwa faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi menjadi sangat berpengaruh dalam bisnis kartu kredit sehingga mengakibatkan perusahaan harus selalu siap dalam menghadapi pangsa pasar yang semakin kompetitif dan diharapkan agar selalu inovatif dalam memberikan layanan perbankan pada bisnis kartu kredit dan meningkatkan promosi-promosi, mengembangkan produk serta selalu melakukan evaluasi agar dapat melakukan perbaikan. c. Analisis key success factor menunjukkan bahwa reputasi sangatlah penting dalam memberikan kepercayaan bagi nasabah. Namun kembali lagi pada bagian pemasaran masih cukup rendah, karena keterbatasan keahlian dan 106
ketrampilan marketing dalam menjual produk kartu kredit. Hal ini dipicu karena sulitnya aplikasi kartu kredit disetujui oleh tim analisis. d. Melalui pemahaman keempat aspek SWOT maka perusahaan dapat meningkatkan kekuatan, memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang dan mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman dengan tujuan meningkatkan daya saing. Dari hasil analisis SWOT diperoleh bahwa faktor yang menjadi kekuatan tim analisis kredit yang memiliki keahlian dan kehandalan dalam melakukan proses analisis kartu kredit, sehingga karyawan menjalankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menimbulkan adanya kelemahan dalam persentase aplikasi kartu kredit sulit disetujui karena berbagai faktor. Dengan demikian pihak bank X diharapkan menggunakan Strategy SO (maxi-maxi), dengan memaksimalkan kekuatan internal dan memanfaatkan peluang serta memaksimalkan kekuatan eksternal. Menurut Porter (1985) ada beberapa langkah dalam menuju strategi differentiation, diantaranya adalah memperbaiki sumber dari keunikan, merubah peraturan untuk membuat keunikan, menjadikan biaya sebagai perbedaan daya saing, mengkonfigurasi ulang rantai nilai agar menjadi keunikan secara keseluruhan. 5.2 KETERBATASAN Pada penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu data-data kuantitatif dari kompetitor. Hal tersebut yang membuat kondisi persaingan bisnis tidak dapat digambarkan dengan akurat. Wawancara dengan para pelaku bisnis baik dari 107
pihak internal perusahaan maupun dari pihak eksternal (konsumen) tidak dapat menggambarkan kondisi persaingan bisnis credit card secara keseluruhan. Penggunaan data-data kuantitatif dapat memberikan masukan yang lebih luas dalam melihat persoalan dan solusi terhadap penelitian ini. Pada masa mendatang, apabila akses terhadap data-data kuantitatif tersedia, perusahaan dapat melakukan evaluasi terhadap penelitian ini. Selain itu keterbatasan dalam menemukan nara sumber yang lebih banyak menjadikan penelitian ini kurang mendalam pada pembahasannya. Sehingga penulis hanya dapat menyajikan data-data kualitatif dan hasil wawancara sesuai dengan yang diperoleh. 5.3 SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberi saran sebagai berikut: 1. Dari segi pemasaran dan marketing ada beberapa hal kunci sukses bisnis kartu kreditnya, di antaranya brand yang kuat, produk yang kuat, dan value yang kuat yaitu dengan memberikan suku bunga yang kompetitif/berani bersaing dengan kompetitor. Salah satu cara menjaga kepuasan nasabahnya adalah dengan meningkatkan manfaat produk kartu kredit melalui program promosi, pelayanan yang baik, dan pricing yang kompetitif. Strategi yang lain adalah akses yang luas. Dengan semua kelebihan itu, nasabah akan merasa bahwa di mana pun mereka berada, produk kartu kredit Bank X selalu memberikan manfaat bagi nasabah. 108
2. Proses pengajuan aplikasi kartu kredit hendaknya dipermudah dengan mengikuti standar yang telah ditetapkan, dan apabila ada penolakan atas aplikasi kartu kredit hendaknya diinformasikan secara transparan kepada marketing agar dapat menjadi perbaikan untuk kemudian hari. Selain itu diperlukan pengembangan keahlian dan ketrampilan karyawan khususnya marketing dalam hal penjualan kartu kredit melalui training maupun seminar. 3. Promosi dan publikasi hendaknya dikembangkan melalui iklan media cetak maupun media elektronik misalnya melalui radio, televisi, dan majalah/lkoran, agar masyarakat lebih mengenal produk kartu kredit bank X, dengan menawarkan berbagai fasilitas yang menarik bagi nasabah. Untuk memikat nasabah bank X hendaknya memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang rendah. 4. Teknologi yang canggih berperanan penting dalam memperlancar transaksi keuangan perbankan, maka diharapkan gangguan teknis dapat diminimalkan sehingga nasabah dapat melakukan transaksi sendiri dimanapun dan kapanpun tanpa kawatir akan adanya gangguan teknis atau jaringan. Teknologi yang canggih sistem pembayaran terintegrasi dengan e-money. 109