BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Jika manusia hidup tanpa udara manusia akan mati, sedangkan tanpa makanan manusia masih dapat hidup walaupun tidak lama, sehingga kebutuhan akan air mutlak bagi manusia. Selain manusia, air diperlukan pula oleh mahluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Air yang diperlukan manusia adalah air yang bersih dan air yang dapat diminum. Air yang bersih dan sehat yang dapat diminum disebut sebagai air minum, sedangkan air yang bersih harus dimasak terlebih dahulu agar dapat diminum. Kegunaan air minum untuk tubuh manusia yaitu untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiologis tubuh, karena tubuh setiap saat bekerja dan berproses mengeluarkan cairan tubuh yang harus dibuang yang berupa keringat, air mata, air seni, dan uap pernafasan. Air juga digunakan untuk melarutkan makanan dan mengolah makanan sehingga mudah untuk dicerna oleh tubuh. Kegunaan lain dari cairan tubuh diperlukan untuk membawa bahan-bahan buangan tubuh (tinja, kencing dan keringat) atau bahan makanan (darah, lympe) sehingga tidak terjadi penumpukan kotoran yang akan menggangu kesehatan.
Kebutuhan air minum di banyak negara di dunia tidak sama satu sama lain, warga di negara maju lebih banyak membutuhkan air minum daripada di negara berkembang. Di negara maju semua keperluan air dipenuhi dengan air minum, sedangkan di negara berkembang air minum khusus hanya dipergunakan untuk makan dan minum saja, karena untuk keperluan mencuci dan keperluan lainnya cukup dengan air bersih biasa. Beberapa data menyebutkan bahwa kebutuhan air bersih bagi penduduk rata-rata di dunia berbeda. Di negara maju, air yang dibutuhkan adalah lebih kurang 500 liter/orang/hari sedangkan di Indonesia (kota besar) sebanyak 200 400 liter/orang/hari dan di pedesaan hanya 60 liter/orang/hari. Adapun faktor penyebab dari perubahan (meningkat atau menurun) kebutuhan air disebabkan karena banyak hal seperti; 1) tersedianya air (faktor kemudahan), dimana penggunaan air oleh penduduk akan menurun kalau air sulit diperoleh; 2) harga air (faktor ekonomi), dimana penduduk akan menghemat pemakaian air jika harga air makin tinggi; 3) jarak (jauh/dekat) dari sumber air, dimana penduduk akan menghemat pemakaian air jika tempat pengambilan air jauh dari pemukiman walaupun sumber airnya melimpah; 4) budaya, misalnya penduduk muslim lebih banyak memerlukan air untuk wudhu dan mandi wajib sebelum shalat, makin baik kualitasnya makin banyak digunakan; 5) kualitas air, jika kualitas makin baik maka penggunaan akan lebih banyak, tetapi jika kualitas air menurun pemakaian akan lebih sedikit (Anonim a, 2002).
Perkembangan air dalam wadah atau kemasan menjadi hal yang menarik. Hal itu berkaitan dengan budaya masyarakat modern saat ini yang cenderung untuk mendapatkan segala sesuatu dengan mudah dan praktis. Kebutuhan inilah yang merangsang pengusaha untuk menyediakan air minum dalam kemasan (AMDK) dan beberapa jenis air isi ulang. Didorong oleh semakin banyaknya usaha air minum isi ulang di Yogyakarta dan persaingan antar produsen air minum itu sendiri dengan harga murah sedangkan respon dari konsumen yang semakin meningkat tentang kebutuhan air minum cepat saji, maka perlu adanya usaha untuk mengetahui kondisi dari bahan baku air isi ulang. Dalam penggunaannya, sumber air yang diambil untuk bahan baku air isi ulang telah melalui serangkaian proses fisik, kimia dan mikrobiologi. Secara umum unit proses untuk pembuatan AMDK terdiri dari : a. Prefilter Fungsi prefilter adalah menyaring partikel-partikel kasar, dengan bahan dari pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama. b. Mikrofilter Fungsi mikrofilter adalah sebagai saringan halus berukuran maksimal 1 mikron. c. Karbon Filter Fungsi karbon filter adalah : sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik.
d. Alat desinfeksi (Ozonisasi, UV atau yang mempunyai kemampuan sejenis) Fungsi desinfektan adalah membunuh kuman patogen. Tindakan penambahan desinfektan selain menggunakan ozon dapat juga dilakukan dengan cara lain yang efektif, seperti penyinaran dengan Ultra violet (UV) ( Anonim b, 2002). Dengan adanya serangkaian proses diatas, mampu mengurangi dampak yang akan merugikan bagi kesehatan sehingga bahan baku yang berasal dari beberapa sumber mata air dapat digunakan sebagai bahan baku air minum isi ulang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan baku pembuatan air isi ulang sebagai pokok penelitian untuk menentukan titik keamanannya yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Sebagai informasi awal, diketahui bahwa kualitas sumber bahan baku yang dipakai untuk pembuatan air isi ulang berbeda untuk tiap depot. Ini memungkinkan adanya perbedaan kualitas dari bahan baku/sumber air itu sendiri. Perbedaan bahan baku ini juga meyebabkan perbedaan kualitas dari air isi ulang yang akan dipasarkan. Dengan dasar itu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air dari beberapa sumber yang menjadi bahan baku air minum isi ulang yang berada di Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah Dari uraian diatas maka dapat diambil beberapa permasalahan yaitu : 1. Apakah kualitas sumber air yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan air minum isi ulang di Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum ditinjau dari parameter fisika, kimia dan bakteriologi. 2. Apakah ada perbedaan kualitas dari beberapa sumber air yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan air minum isi ulang. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui kualitas sumber air yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan air minum isi ulang ditinjau dari parameter fisika, kimia dan bakteriologi. b. Untuk mengetahui perbedaan kualitas dari beberapa sumber air yang digunakan sebagai bahan baku air minum isi ulang. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi awal untuk mengetahui kualitas sumber air yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan air minum isi ulang yang ada di Propinsi DIY.