Estimasi Parameter pada Regresi Spatial Error Model (SEM) yang Memuat Outlier menggunakan Iterative Z Algorithm

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

ANALISIS REGRESI ROBUST ESTIMASI-S MENGGUNAKAN PEMBOBOT WELSCH DAN TUKEY BISQUARE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

UJM 3 (2) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

BAB I PENDAHULUAN. hubungan ketergantungan variabel satu terhadap variabel lainnya. Apabila

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA Profil Kabupaten Jember Pengeluaran Per kapita

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis yang menjelaskan tentang

BAB I PENDAHULUAN. lebih variabel independen. Dalam analisis regresi dibedakan dua jenis variabel

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

Maslim Rajab Syafrizal 1, Setiawan 2, Sutikno 3

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

REGRESI ROBUST MM-ESTIMATOR UNTUK PENANGANAN PENCILAN PADA REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I PENDAHULUAN. untuk membentuk model hubungan antara variabel dependen dengan satu atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

Perbandingan Metode Robust Least Trimmed Square Dengan Metode Scale

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer

REGRESI ROBUST UNTUK MENGATASI OUTLIER PADA REGRESI LINIER BERGANDA. Isma Hasanah

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST DENGAN OLS PADA PRODUKSI UBI JALAR PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

MODEL REGRESI LINIER BERGANDA MENGGUNAKAN PENAKSIR PARAMETER REGRESI ROBUST M-ESTIMATOR (Studi Kasus: Produksi Padi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2009)

BAB II LANDASAN TEORI

UNNES Journal of Mathematics

PENERAPAN MODEL SPASIAL DURBIN PADA ANGKA PARTISIPASI MURNI JENJANG SMA SEDERAJAT DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL REGRESI SPASIAL UNTUK ANAK TIDAK BERSEKOLAH USIA KURANG 15 TAHUN DI KOTA MEDAN

Teknik Ensemble dengan Additive Noise pada Estimasi Parameter Model Autoregressive Spasial

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 7, Nomor 2, Nopember 2016 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS REGRESI KUANTIL

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Plot jenis pengamatan pencilan.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

DESAIN SAMPLING UNTUK PEMODELAN SPATIAL. Bertho Tantular Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

S - 17 MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PENDERITA DIARE DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

MODEL REGRESI KANDUNGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES

SKRIPSI PEMODELAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE REGRESI SPASIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BALITA GIZI BURUK DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPASIAL

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SIMULASI PENGUKURAN KETEPATAN MODEL VARIOGRAM PADA METODE ORDINARY KRIGING DENGAN TEKNIK JACKKNIFE

ANALISIS SPASIAL PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA (Studi Kasus Provinsi Jawa Tengah) Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

STUDI KOMPARATIF METODE KUADRAT TERKECIL DENGAN METODE REGRESI ROBUST PEMBOBOT WELSCH PADA DATA YANG MENGANDUNG PENCILAN

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Kasus Pencilan dan Autokorelasi Error

BAB I PENDAHULUAN. suatu metode yang disebut metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square OLS).

OPTIMASI MODEL REGRESI ROBUST UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKSI KEDELAI DI INDONESIA

PEMODELAN DATA KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

ABSTRAK. Kata kunci: model regresi linier, pencilan (outlier), regresi robust, M-estimator

ANALISIS OUTLIER DAN HETEROSKEDASTISITAS DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST WEIGHT LEAST SQUARE

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

ESTIMASI EROR STANDAR PARAMETER REGRESI LOGISTIK MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GALAT SPASIAL ABSTRACT

REGRESI ROBUST DENGAN METODE CONSTRAINED M ESTIMATION PADA PRODUKSI PADI SAWAH DI JAWA TENGAH. oleh IDA YUSWARA DYAH PITALOKA M

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ROBUST LAGRANGE MULTIPLIER PADA PEMODELAN REGRESI SPASIAL DEPENDENSI (Studi Kasus Penyusunan Model Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN. dengan menurunnya kinerja perekonomian. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi

REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Spasial Faktor Determinan Incident Rate Difteri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Disusun: Maslim Rajab Syafrizal NRP Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Setiawan, M.Si Dr. Sutikno, S.Si, M.Si. 1/24/2012 Seminar Hasil

Regresi Spasial untuk Menentuan Faktorfaktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

TINJAUAN PUSTAKA Kalibrasi Ganda Regresi Kuadrat Terkecil Parsial ( Partial Least Squares/PLS) 1. Model PLS

ESTIMASI MODEL SIMULTAN SPASIAL PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

Kata Kunci : MGWMLM, GWMLM, DAS.

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENDETEKSIAN OUTLIER PADA CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) MENGGUNAKAN LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) Elis Ratna Wulan 1, Enung Nurhayati 2

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENDUGA-S DALAM MENGATASI DATA PENCILAN DENGAN SIMULASI DATA SKRIPSI

PEMODELAN SPATIAL ERROR MODEL (SEM) UNTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Estimasi Parameter pada Regresi Spatial Error Model (SEM) yang Memuat Outlier menggunakan Iterative Z Algorithm Yulia Sari, Nur Karomah Dwidayati, Putriaji Hendikawati FMIPA Universitas Negeri Semarang yrafari@gmail.com Abstrak Analisis regresi spasial merupakan regresi yang melibatkan efek spasial/keruangan untuk memodelkan serta mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Spatial outlier adalah suatu titik dimana nilai-nilai atribut nonspasialnya berbeda nyata dari titik-titik yang lain. Adanya outlier mengakibatkan hasil estimasi parameter menjadi bias, sehingga perlu dilakukan pendeteksian spatial outlier salah satunya yaitu dengan menggunakan Iterative z Algorithm. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mencari estimasi parameter dan menentukan persamaan regresi Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier menggunakan Iterative z Algorithm. Estimasi parameter regresi Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier dapat dicari dengan menghitung neighborhood function dan fungsi pembanding menggunakan iterative z algorithm, kemudian dicari fungsi kuadrat errornya dan dilakukan uji penduga parameter unbias. Hasil penelitian diperoleh estimasi parameter regresi Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier menggunakan Iterative z Algorithm bersifat unbias. Kata Kunci: Spatial Error Model (SEM), Spatial Outlier, Iterative z Algorithm PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan alat statistik yang banyak digunakan dalam berbagai bidang. Namun pada penerapannya seringkali ditemukan bahwa terdapat pengaruh spasial (lokasi) yang mempengaruhi model. Pengabaian pengaruh spasial dalam model seringkali dapat menyebabkan kesimpulan yang dihasilkan kurang tepat. Oleh karena itu, terdapat analisis regresi yang memperhatikan adanya pengaruh spasial yang disebut dengan analisis regresi spasial. Analisis regresi spasial memungkinkan untuk memperhitungkan ketergantungan antara pengamatan yang satu dengan pengamatan yang lain. Data sampel yang dikumpulkan di suatu daerah atau titik dalam ruang ternyata tidak independen, melainkan bergantung spasial, artinya pengamatan dari suatu lokasi cenderung menunjukkan nilai-nilai mirip dengan pengamatan dari lokasi terdekat. Ada sejumlah teori yang menjelaskan adanya ketergantungan antara beberapa pengamatan yang saling berdekatan. Salah satunya yaitu Hukum I Geografi yang berbunyi everything is related to everything else, but near things are more related than distant things (Tobler dalam Lembo, 2013) maksudnya adalah segala sesuatu berhubungan satu sama lain, dan sesuatu yang berada lebih dekat mempunyai hubungan yang erat dibandingkan dengan yang berada lebih jauh. Dalam model regresi spasial terdapat salah satu ciri khas yaitu adanya dependensi (ketergantungan) antar lokasi yang menyebabkan pendugaan model menjadi lebih kompleks. Pengaruh dependensi spasial digambarkan dengan kemiripan sifat dari lokasi yang saling berdekatan. Pada pemodelan dependensi spasial terdapat beberapa model yang terbentuk yaitu Spatial 456

Autoregressive (SAR) yang memiliki dependensi nilai respon antar lokasi, Spatial Error Model (SEM) yang memiliki dependensi nilai galat antar lokasi dan model Spatial With Autoregressive Disturbances (SARAR) yang memiliki dependensi pada nilai respon dan nilai galat antar lokasi. Suatu data, termasuk data spasial sering memiliki kondisi yang tidak wajar, yaitu adanya outlier pada data tersebut. Outlier atau pencilan adalah data yang tidak mengikuti sebagian besar pola dan terlalu jauh dari pusat data (Suyanti, 2014). Salah satu penyebab munculnya outlier yaitu karena adanya kesalahan pada saat melakukan pengambilan sampel pada populasi. Spatial outlier adalah suatu objek yang tidak konsisten dengan tetangga spasialnya sekalipun nilai-nilai non-spasialnya adalah normal untuk objek lainnya dari kelas yang sama. Pendeteksian spatial outlier sangat bermanfaat untuk berbagai bidang di Geographically Information System (GIS) seperti ekologi, transportasi, kesehatan masyarakat, klimatologi, pelayanan umum dan lain-lain (Lu, et al, 2003). Untuk mendeteksi adanya spatial outlier, para ilmuan telah banyak mengembangkan berbagai metode, diantaranya yaitu algoritma pendekatan nilai z (z algorithm), Iterative z algorithm, Median algorithm, dan Iterative r algorithm. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lu, et al (2003), diperoleh hasil bahwa metode Iterative z algorithm, Median algorithm, dan Iterative r algorithm lebih baik dalam mendeteksi outlier pada data spasial daripada metode z algorithm. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) menyatakan bahwa pendeteksian spatial outlier berdasarkan metode iterative z algorithm lebih sensitif dan lebih baik. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur berbagai sumber yang berkaitan. Dari berbagai sumber pustaka yang dikaji, diperoleh pemecahan masalah yang melalui langkah-langkah sebagai berikut. 1. Tentukan fungsi atribut dari model Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier. 2. Menghitung neighborhood function yaitu penduga titik spasial yang diambil menjadi rata-rata atribut dari semua tetangga terdekat, ditulis dalam persamaan berikut. 3. Menghitung fungsi pembanding yang merupakan perbandingan nilai atribut dari tiap titik dengan nilai atribut tetangganya. Fungsi pembanding diambil dari selisih antara dan. Berikut persamaannya. Misal dan menunjukkan rataan sampel dan standar deviasi sampel dari suatu data set { }. Selanjutnya, dihitung nilai absolut untuk. PRISMA 1, 2018 457

4. Menghitung jumlah kuadrat error. 5. Lakukan uji penduga parameter sehingga memenuhi sifat tak bias. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah-langkah untuk mengestimasi parameter pada model regresi Spatial Error Model (SEM) yang mengandung outlier dengan menggunakan metode iterative z algorithm adalah sebagai berikut. Menentukan Model Regresi Spatial Error Model (SEM) yang Memuat Outlier yang diperoleh fungsi atribut sebagai berikut. dimana diperoleh Sehingga diperoleh model regresi Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier dengan mengasumsikan sebagai outlier sebagai berikut. Untuk menghitung neighborhood function terboboti dari atribut non-spasial untuk semua objek spasial yang merupakan rata-rata dituliskan menjadi Langkah berikutnya adalah menghitung fungsi pembanding yaitu selisih antara nilai atribut non-spasial dengan neighborhood function sebagai berikut. Berdasarkan persamaan (3) dengan dan dianggap konstanta, maka persamaan (7) dapat dibentuk menjadi PRISMA 1, 2018 458

Selanjutnya untuk mencari fungsi jumlah kuadrat error, maka dilakukan dengan cara meminimumkan fungsi objektif (meminimumkan residual ) dengan persamaan (9). Berdasarkan persamaan (8), maka persamaan (9) dapat dituliskan dalam persamaan (10). Berdasarkan persamaan (8) dan (10), maka fungsi jumlah kuadrat error yang memuat outlier dapat dibentuk menjadi persamaan (11). Untuk meminimumkan persamaan (11) dapat dilakukan dengan cara mencari turunan pertama jumlah kuadrat error ( ) terhadap. Maka diperoleh persamaan (12). PRISMA 1, 2018 459

Pada persamaan (12) karena terdapat yang merupakan parameter yang memuat outlier, dan bersifat skalar, maka dapat dicari dengan memisalkan sebagai fungsi influence, sehingga persamaan (12) dapat diubah menjadi persamaan (13). Menurut Draper dan Smith (1988), fungsi influence dari fungsi pembobot dinyatakan sebagai berikut. Dimana ( ), maka diperoleh merupakan residual yang distandarisasi terhadap estimasi simpangan baku Untuk mendapatkan nilai, maka terlebih dahulu menghitung standard deviation residual. Berdasarkan penelitian Marona, dkk (2006) nilai dari dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (16). dan pemilihan konstanta 0,6745 membuat suatu estimator yang mendekati unbias dari untuk besar dan residual berdistribusi normal (Montgomery, dkk, 2006). Sehingga dari persamaan (8), (15) dan persamaan (16) dapat diubah menjadi PRISMA 1, 2018 460

Berdasarkan persamaan (17), maka fungsi pembobot pada persamaan (14) dapat diubah menjadi Dari proses pembobotan pada persamaan (14) maka diperoleh taksiran yang unbias, karena fungsi influence telah distandarisasi. Selain itu, dari persamaan (14) dapat juga dinyatakan sebagai berikut. Dengan menuliskan dan maka diperoleh persamaan (20). Sehingga persamaan (13) dapat diubah menjadi berdasarkan sifat perkalian invers dan transpose skalar yaitu maka diperoleh PRISMA 1, 2018 461

Langkah terakhir yaitu melakukan uji penduga parameter unbias. Pada penelitian ini menggunakan fungsi pembobot Tukey Bisquare sebagai berikut. Dengan adalah tunning constant yang besarnya dan berfungsi sebagai pengatur pembobot pada outlier agar sebagai penduga yang mampu mendekati keadaan unbias. Selanjutnya akan ditunjukkan estimator adalah unbias, yaitu jika. berdasarkan persamaaan (10) dengan memindahkan ruas yaitu sehingga diperoleh Hasil estimasi parameter yang diperoleh dan terbukti merupakan penaksir unbias adalah sebagai berikut. Menurut teori (Lesage, 2009), persamaan yang diperoleh sama seperti bentuk penaksir parameter dari model regresi Spatial Error Model (SEM), hanya saja persamaan ini memuat outlier. Selain itu, persamaan yang diperoleh memenuhi sifat unbias sebagai penduga parameter yang telah dijelaskan dalam teori. Dari persamaan tersebut diketahui bahwa nilai merupakan variabel dependen, adalah banyak PRISMA 1, 2018 462

tetangga masing-masing kabupaten/kota, adalah matriks pembobot, adalah parameter koefisien spatial error, adalah matriks pembobot spatial error, adalah variabel independen, dan adalah variabel dependen. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil estimasi parameter pada regresi Spatial Error Model (SEM) yang memuat outlier menggunakan iterative z algorithm adalah sebagai berikut. DAFTAR PUSTAKA Lembo, A.J. 2006. Spatial Autocorrelation. Cornell University. Faculty. LeSage, J. & R. Kelly Pace. 2009. Introduction to Spatial Econometrics. Spatial Demography, 1(1): 140-145. Lestari, T.K. 2011. Metode Iterative z Algorithm dan Weighted z Algorithm Dalam Mendeteksi Outlier Pada Data Spatial. Thesis. Malang: Universitas Brawijaya. Lu, C.T., Chen D., & Kou, Y. 2003. Algorithm for Spatial Outlier Detection. Proceedings of the Third IEEE International Conference on Data Mining: 0-7695-1978-4/03. Marona, R.A, Martin, D & Yohai, V.J. 2006. Robust Statistic: Theory and Methods. England: John Wiley & Sons Ltd. Montgomery, D.C., Peck, E.A., & Vining, G.G. 2006. Introduction to Linier Regression Analysis. 4 th Ed. Canada: John Wiley & Sons. Suyanti, Sukestiyarno Y.L. 2014. Deteksi Outlier Menggunakan Diagnosa Regresi Berbasis Estimator Parameter Robust. UNNES Journal of Mathematics, 3(2): 118-125. PRISMA 1, 2018 463