BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan melakukan pembangunan baik dalam jangka pendek dan jangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan tersebut atau lebih dikenal dengan perdagangan internasional.

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun perekonomian. Pembangunan ekonomi diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. membantu membiayai pembangunan nasional, sedangkan impor dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Minyak Bumi Di Indonesia Tahun Nama : Made Ayu Julia Kusuma Dewi NIM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Aricha (2013), perdagangan internasional adalah perdagangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menukar yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing-masing pihak.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai pengaruh selisih M2, selisih GDP,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing

BAB II URAIAN TEORITIS. 10 cm panjang dan 5 cm lebar. Bunga kopi yang berwarna putih berbunga

BAB I PENDAHULUAN. tekad yang membaja dari seluruh rakyatnya untuk membangun, tetapi lebih dari

BAB 9 HUBUNGAN KURS VALAS DAN INFLASI

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari Daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

PERNYATAAN ORISINALITAS...

Materi 3 NERACA PEMBAYARAN. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, banyak jenis-jenis usaha dan bisnis yang mulai

Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang nantinya digunakan untuk membiayai impor. Ekspor suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Konsep dan Teori Perdagangan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

Kondisi Paritas Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini

BAB I PENDAHULUAN. saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya yang timbul akibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Perdagangan antarnegara atau dikenal dengan perdagangan internasional,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional antar dua negara akan timbul karena adanya perbedaan permintaan dan penawaran. Perbedaan permintaan bisa disebabkan oleh jumlah atau jenis kebutuhan, jumlah pendapatan, kebudayaan, selera dan sebagainya. Dari segi penawaran, disebabkan oleh perbedaan faktor produksi baik kualitas, kuantitas maupun dalam hal komposisi faktor produksi tersebut. Perbedaan faktor produksi akan membedakan tingkat produktivitas tiap negara. Faktor harga juga menentukan adanya perbedaan harga komparatif antar negara yang menyebabkan timbulnya arus perdagangan internasional (Syarifah dan Idqan, 2007). Keunggulan komparatif suatu negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan negara lain bila negara tersebut berspesialisasi dalam komoditi yang dapat diproduksi dengan lebih efisien (mempunyai keunggulan absolut) dan mengimpor komoditi yang kurang efisien (mengalami kerugian absolut). Konsep keunggulan komparatif yang dipopulerkan oleh Asima (2012) menyatakan bahwa sekalipun suatu negara mengalami kerugian atau ketidakunggulan absolut untuk memproduksi dua komoditi jika dibandingkan dengan negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih dapat berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam memproduksi komoditi ekspor pada komoditi yang mempunyai kerugian absolut kecil. Dari komoditi ini negara tersebut mempunyai keunggulan komparatif dan akan mengimpor komoditi yang kerugian absolut lebih besar. Dari komoditi inilah negara mengalami kerugian komparatif (Salvatore, 1997:112).

Model Ricardian ini mengasumsikan bahwa tenaga kerja merupakan satusatunya faktor produksi. Teori nilai kerja ini menyatakan bahwa nilai atau harga dari suatu komoditi sama dengan atau dapat diperoleh dari jumlah waktu tenaga kerja yang dipakai memproduksi komoditi. Hal ini secara tidak langsung menyatakan (1) hanya tenaga kerjalah faktor produksi atau tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi komoditi, dan (2) tenaga kerja homogen. Teori nilai kerja ini merupakan kelemahan dari model Ricardian, karena (1) tenaga kerja bukanlah satu-satunya faktor produksi, juga tidak digunakan dalam proporsi yang tetap sama dalam produksi semua komoditi, dan (2) tenaga kerja tidak homogen. Ahli ekonomi lainnya yaitu Eli Heckser dan Bertil Ohlin dalam Salvatore (1997:23) menelaah sebab-sebab dan dampak keunggulan komparatif bagi tiap negara dalam hubungan perdagangan terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara. Teori Heckser-Ohlin menyatakan bahwa suatu negara memiliki keunggulan komparatif dalam menghasilkan komoditi secara intensif memanfaatkan kepemilikan faktor-faktor produksi yang berlimpah di negaranya. Teori ini disebut juga sebagai teori keunggulan komparatif berdasarkan keberlimpahan faktor (factor endowment theory of comparative advantage) yang mengasumsikan bahwa tiap negara memiliki kesamaan fungsi produksi, sehingga faktor produksi yang sama menghasilkan keluaran yang sama namun dibedakan oleh harga-harga relatif faktor produksi tiap negara. 2.1.2 Konsep Produksi Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output (Sugiarto, 2002:202). Input dapat terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi dan output adalah barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Menurut Sukirno (2003:194), yang disebut sebagai fungsi produksi yaitu pekaitan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dimana fungsi

produksi merupakan suatu hubungan fisik antara input sumber daya perusahaan (faktor-faktor produksi) dan keluarannya (output) yang berupa barang dan jasa per unit waktu. 2.1.3 Hubungan Antara Produksi dengan Impor Desiane (2014) dalam penelitiannya menyatakan jika suatu negara volume impornya menurun terhadap suatu komoditi maka diduga negara tersebut terdapat peningkatan produksi, jadi dapat dikatakan meningkatknya produksi pada suatu negara akan memberikan pengaruh negatif terhadap impor yang artinya menekan terjadinya impor pada suatu negara. Namun apabila impornya meningkat terhadap suatu komoditi maka diduga negara tersebut terdapat penurunan produksi, dengan kata lain meningkatnya volume impor diduga produksi didalam negeri kurang sehingga memerlukan impor. Produksi diduga mempengaruhi secara negatif volume impor cabe Indonesia, besarnya impor dipengaruhi oleh jumlah produksi di dalam negeri yang tidak dapat memenuhi permintaan pasar (Edward, 2013). Kekurangan produksi akan mendorong suatu negara untuk mengimpor. Manajemen permintaan impor juga harus disesuaikan dengan perencanaan dan impor harus ditargetkan untuk mengimbangi kekurangan produksi (Ayu dan Yogi, 2014). 2.1.4 Konsep Kurs atau Nilai Tukar Riris (2011) apabila suatu barang ditukarkan dengan barang lain, tentu didalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara keduanya. Nilai tukar ini sebenarnya merupakan semacam harga di dalam pertukaran tersebut. Demikian pula dengan pertukaran antara kedua mata uang, perbandingan nilai inilah yang sering disebut dengan kurs (Nopirin, 2010:137). Menurut Nasution (1998:145) ada beberapa jenis nilai tukar, yaitu : 1) Nilai Tukar Tetap Dalam sistem nilai tukar tetap, masing-masing bank sentral akan melakukan intervensi pasar valuta asing untuk mencegah terjadinya penyimpangan nilai tukar mata uang negaranya dari nilai nominal yang telah ditetapkan. Begitu ditetapkan nilai tukar mata

uang asing terhadap dollar Amerika, masing-masing bank sentral harus melakukan pengaturan agar nilai tukar yang telah ditetapkan benar-benar terjaga. Bank sentral setiap negara harus siap mengatasi ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Dengan arti mewajibkan pemerintah melakukan pembelian dan penjualan pada pasar valuta asing agar nilai tukar tetap dapat dipertahankan sesuai dengan fluktuasi yang terjadi. 2) Nilai Tukar Fleksibel Dalam sistem nilai tukar fleksibel, permintaan dan penawaran akan menentukan nilai tukar tanpa ada campur tangan dari pemerintah. Jadi naiknya harga dollar akan mengurangi kuantitas yang dimita dan menaikkan kuantitas yang ditawarkan. Nilai tukar yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran dinamakan nilai tukar mengambang atau fleksibel. 2.1.5 Hubungan Antara Kurs dengan Impor Augustine (2012) dalam penelitiannya menyatakan perdagangan internasional baik ekspor maupun impor tidak terlepas dari proses pembayaran sehingga diperlukan mata uang asing atau yang sering disebut dengan valuta asing (valas). Istilah nilai tukar atau kurs diartikan sebagai nilai mata uang suatu negara dengan nilai mata uang negara lain atau harga mata uang asing tertentu yang dinyatakan dalam mata uang dalam negeri. Kurs valuta asing berpengaruh negatif terhadap impor yang artinya apabila terjadinya peningkatan nilai kurs terhadap rupiah akan menekan terjadinya impor pada suatu negara (Aditya dan Saskara, 2013). Apabila kurs mengalami depresiasi, yaitu mata uang dalam negeri melemah dan berarti nilai mata uang asing menguat kursnya (harganya) akan menyebabkan kemampuan untuk mengimpor berkurang (Komain, 2013) karena apabila mata uang dalam negeri melemah, harga riil suatu komoditi yang dikonversikan ke mata uang dalam negeri menjadi lebih mahal (Mohammadi et al., 2011). Edward (2013) menyatakan dalam penelitannya jika peningkatan nilai kurs terhadap rupiah

maka impor cenderung menurun, sebaliknya jika kurs valuta asing menurun maka impor akan meningkat, hal ini diartikan kurs dollar amerika serikat berpengaruh negatif terhadap impor akan suatu barang. 2.1.6 Teori Impor Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke wilayah pabean suatu negara dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (Roselyne, 1997:403). Barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara, tidak semuanya bisa atau dapat dihasilkan di dalam negeri, maka rumah tangga akan mengimpornya ke negara lain. Dalam perekonomian terbuka selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan dan pemerintah juga ada sektor luar negeri karena penduduk di negara bersangkutan telah melakukan perdaganagan dengan negara lain. Suatu negara yang memproduksi lebih dari kebutuhan dalam negeri dapat mengekspor kelebihan produksi tersebut ke luar negeri, sedangkan yang tidak mampu memproduksi sendiri dapat mengimpornya dari negara lain. Impor mempunyai sifat yang berlawanan dengan ekspor, dimana semakin besar impor dari satu sisi baik karena berguna untuk menyediakan kebutuhan akan barang dan jasa untuk kebutuhan penduduk suatu negara, namun di sisi lain bisa mematikan produk atau jasa sejenis dalam negeri dan yang paling mendasar dapat mengatasi pendapatan negara yang bersangkutan. Besarnya impor suatu negara dipengaruhi oleh kesanggupan barang-barang yang diproduksi oleh negara-negara untuk bersaing dengan barang dan jasa produksi domestik. Bila barang dan jasa produksi luar negeri lebih baik mutunya atau harganya lebih murah maka ada kecenderungan untuk mengimpor (Herlambang, 2001:216). 2.1.7 Konsep Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi

bertujuan menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan migrasi (Edward, 2013). Augustine (2012:32) menjelaskan dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan informasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan survei-survei, sedangkan untuk masa yang akan datang, informasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang. Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisi umur dan jenis kelamin) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi (Edward, 2013). 2.1.8 Hubungan Jumlah Penduduk dengan Impor Ledakan pertumbuhan penduduk berdampak pada penyediaan bahan pangan dunia (Aditya dan Saskara, 2013). Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berpengaruh pada penyediaan pangan dunia. Jumlah penduduk diduga mempengaruhi volume impor cabe Indonesia, jumlah penduduk mempengaruhi besarnya impor di dalam negeri. Bertambahnya jumlah penduduk akan mendorong suatu negara untuk mengimpor. Asima (2012) dalam penelitiannya menyatakan banyaknya penduduk akan mengurangi lahan yang akan digunakan untuk pertanian, perternakan, dan lahan-lahan untuk produksi pangan yang diartikan meningkatnya jumlah penduduk akan memberikan pengaruh positif terhadap nilai impor suatu barang. Edward (2013) menyatakan dalam penelitannya jika pertumbuhan penduduk meningkat maka impor cenderung meningkat, sebaliknya jika pertumbuhan penduduk menurun maka impor akan menurun, hal ini diartikan pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap nilai impor yang artinya meningkatnya jumlah penduduk pada suatu negara maka impor cenderung meningkat. Manajemen permintaan impor juga harus disesuaikan

dengan perencanaan dan impor harus ditargetkan untuk mengimbangi kebutuhan akan konsumsi (Agus dan Wita, 2014). 2.2 Hipotesis Penelitan Berdasarkan pokok masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yang akan diuji ini yaitu : 1) Diduga bahwa jumlah penduduk, produksi dan kurs dollar Amerika Serikat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap impor cabe Indonesia tahun 1995-2014 2) Diduga bahwa jumlah penduduk secara parsial berpengaruh positif terhadap impor cabe Indonesia tahun 1995-2014. 3) Diduga bahwa produksi secara parsial berpengaruh negatif terhadap impor cabe Indonesia tahun 1995-2014. 4) Diduga bahwa kurs dollar Amerika Serikat secara parsial berpengaruh negatif terhadap impor cabe Indonesia tahun 1995-2014. 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian Sugiyono (2009:47) menjelaskan kerangka konseptual penelitian dijabarkan dari teoriteori yang ada dan tinjauan pustaka sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian. Kerangka konseptual penelitian dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, diagram atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti seperti pada Gambar 2.1. Jumlah penduduk (X 1 ) (+) Produksi (X 2 ) Kurs Dollar Amerika Serikat (X 3 ) (-) (-) Impor (Y) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Ket : Berpengaruh Secara Simultan Berpengaruh Secara Parsial Berdasarkan gambar kerangka konseptual penelitian, maka pada penelitian ini akan dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk, produksi, dan Kurs Dollar Amerika Serikat terhadap impor cabe Indonesia tahun 1995-2014.