PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN. Laporan Praktikum. yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

ALAT UKUR LISTRIK. Berikut ini adalah macam-macam alat ukur listrik dan elektronika yang harus kita kenal :

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP. 13 Desember 2012

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

Percobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

MODUL 3 ANALISA LISSAJOUS

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Laboratorium Telekomunikasi Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

MODUL 01 DASAR PENGUKURAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB III LANDASAN TEORI

Blok Diagram Sebuah Osiloskop

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

SMK NEGERI 3 WONOSARI Bid. Keahlian : Dasar

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

BAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong

MODUL 6 OSILOSKOP DAN FUNGSI GELOMBANG LISTRIK. frekuensi, amplitudo, dan beda fasa dari sinyal tegangan.

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

Politeknik Negeri Bandung

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

LAPORAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

B. LANDASAN TEORI Getaran adalah gerak bolak balik melalui titik keseimbangan. Grafik getaran memiliki persamaan: y= A sin ( ωt +φ o)

Pengantar Elektronika RESISTOR ( TAHANAN) STIMIK AKBA 2011

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

CRO (Cathode Ray Oscilloscope)

Modul 02: Elektronika Dasar

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

PRAKTIKUM RANGKAIAN RLC DAN FENOMENA RESONANSI

BAB VI RANGKAIAN & PENGUKURAN

Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran

Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )

JUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEGANGAN EFFECTIVE (RMS), PEAK DAN PEAK-TO-PEAK

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah pengukuran listrik. osiloskop OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Elektronika Dasar. Materi PERANTI ELEKTRONIKA (Resistor) Drs. M. Rahmad, M.Si Ernidawati, S.Pd. M.Sc. Oleh. Peranti/mrd/11 1

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

KOMPONEN ELEKTRONIKA LAPORAN ELEKTRONIKA DASAR. Tugas ini diserahkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Dasar

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

PENGUKURAN & RANGKAIAN LISTRIK

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

1. Gambar 1 menunjukkan batas pengukuran Alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah. A. voltmeter

Pengenalan Multimeter

Resistor. Gambar Resistor

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

PENGUAT DAYA BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I ORDE PERTAMA RANGKAIAN RL DAN RC (E6)

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Transkripsi:

PENGENALAN ALAT UKUR DAN PENGUKURAN Laporan Praktikum ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Elektronika Dasar yang diampu oleh Drs. Agus Danawan, M.Si Disusun oleh Anisa Fitri Mandagi (1300199) Dhea Intan Patya (1301982) LABORATORIUM ELEKTRONIKA DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

A. Judul Pengenalan Alat Ukur Listrik dan Pengukuran B. Tujuan 1. Mengukur periode dan frekuensi dari audiogenerator. 2. Mengukurbeda tegangan DC dan AC power supply. 3. Mengukur hambatan. C. Dasar Teori Alat ukur listrik adalah alat untuk mengukur besaran-besaran listrik. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai beberapa alat ukur listrik yaitu : 1. Osiloskop Osiloskop adalah komponen listrik yang dapat melukiskan bentuk kurva suatu osilasi dan bekerja berdasarkan aktifitas dari sinar katoda. Pada proses terjadinya sinar katoda, untuk melucutkan elektron (kemampuan elektroda anoda untuk menarik elektron dari elektroda katoda sebuah tabung lucutan katoda), dibutuhkan medan listrik yang cukup tinggi. Oleh karena itulah, osiloskop memiliki kegunaan sebagai berikut : 1) Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. 2) Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. 3) Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. 4) Membedakan arus AC dengan arus DC.

5) Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu. Pada umumnya, layar anoda dari osiloskop terbagi dalam 10 skala tegak untuk menunjukkan skala ampitudo atau tegangan dan 8 skala mendatar untuk menunjukkan skala waktu. Osiloskop terdiri dari sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Untuk memudahkan pembacaan maka dinyatakan cara pembacaan dari skala sebagai berikut : hasil pembacaan = skala tegak x batas ukur x perbandingan kabel tes hasil pembacaan = skala datar x batas ukur x perbandingan kabel tes 2. Multimeter Multimeter atau avometer adalah alat ukur listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu tegangan, arus, maupun nilai hambatan/tahanan. Terdapat 2 (dua) jenis multimeter yaitu analog dan digital, yang digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran listrik pengukuran listrik, nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau benar cara pemasangan alat ukurnya. Jika dilihat salah satu fungsi multimeter dan osiloskop adalah mengukur tegangan. Kedua alat ukur ini mengalami perbedaan, untuk osiloskop tegangan yang dihasilkan adalah tegnagan maksimum

sedangkan tegangan yang dihasilkan multimeter adalah tegangan efektif. Namun kedua besaran tersebut memiliki hubungan yaitu: V ef = V m x Terdapat 3 buah skala yang dipakai ketika menggunakan multimeter, yaitu: 1. Skala 10, batas ukur diletakkan pada 500 volt. Maka penyimpangan maksimum pada angka 10 menunjukan tegangan 500 volt. Ada car sederhan untuk memudahkan penunjukan nilai, yaitu: x batas ukur = tegangan terbaca. Atau dapat juga kita coba rumusan lainnya, jika: tt (tegangan terbaca), sm (skala maksimum), bu ( batas ukur) dan spjp (skala penyimpangan jarum penunjuk), maka: x bu = tt atau spjp = 2. Skala 50, batas ukur diletakkan pada 500 volt. Maka pentimpangan maksimum pada angka 50 menunjukkan tegangan 500 volt. Jadi skala penyimpangan jarum penunjuk = atau jarum penunjuk menyimpang pada skala 40. 3. Skala 250, batas ukur diletakkan pada 500 volt. Maka penyimpangan maksimum pada angka 250 menunjukkan tegangan 500 volt. Skala penyimpangan jarum penunjuk = atau jarum penunjuk menyimpang pada skala 200. 3. Audiogenerator Adapun kegunaan dari generator frekuensi audio adalah: Sebagai pembangkit gelombang listrik sinusoidal, segitiga, dan kotak. Untuk memahami bentuk dan pola gelombang listrik. Sebagai acuan untuk menyelidiki rangkaian yang kurang baik darisuatu rangkaian/sirkuit listrik atau elektronika.

Dapat digunakan sebagai sumber tegangan/arus AC untuk percobaan rangkaian penguatan transistor. Selain kegunaan di atas, generator frekuensi audio juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yakni sebagai alat yangpendukung pada kegiatan percobaan siswa dalam halmengenali bentuk gelombang sinus dan kotak. Mempelajari cara mengukur periode dan frekuensi gelombang. Sebagai sumber bunyi. Memperkenalkan perpaduan gelombang bunyi. Dalam mempelajari listrik kita sering mendengar kata hambatan (resistor). Resistor adalah suatu bahan yang mempunyai sifat dapat menghambat aliran arus listrik. Suatu hambatan, dapat dibuat dari seutas kawat konduktor yang dililitkan pada suatu batang isolator. Suatu kawat konduktor sebagaimana halnya dengan unsur-unsur lainnya di alam ini, terdiri dari kumpulan atom-atom yang saling mengadakan ikatan diantara satu atom dengan lainnya. Berdasarkan pada jenis bahan konduktor pembentuk suatu hambatan, dalam dunia elektronika jenis hambatan dikelompokkan menjadi hambatan kawat dan hambatan lapisan tipis. Ditinjau dari fungsi fisis suatu hambatan, maka hambatan dapat dikelompokkan menjadi : 1) Hambatan yang dapat diubah nilainya disebut dengan hambatan ubah. 2) Hambatan peka cahaya (LDR: Light Dependence Resistor). 3) Hambatan yang nilainya dipengaruhi oleh perubahan temperatur disebut thermistor. 4) Hambatan NTC (Negative Temperature Coefficient). Untuk mengetahui nilai suatu hambatan dipergunakan alat ukur hambatan (ohmmeter). Nilai hambatan biasanya tertulis pada selubung luar dari hambatan dan khusus untuk hambatan arang, nilai hambatannya diterakan dan dinyatakan degan bantuan warna. Setiap warna mempunyai arti nilai, tergantung dari letak lingkaran warna pada selubung hambatan. Pembacaan warna dimulai dari warna yang paling dekat ke salah satu

ujung hambatan. Warna ini adalah lingkaran warna yang ke-1 dan warna yang berikutnya menunjukkan lingkaran yang kedua dan seterusnya. Untuk menerjemahkan kode warna, dipergunakan aturan seperti nilai warna untuk lingkaran pertama dan kedua menyatakan angka pertama dan kedua. Nilai warna lingkaran ketiga menyatakan perkaliannya dan warna keempat menyatakan toleransinya. D. Alat dan Bahan 1. Percobaan 1 No Nama Alat Jumlah 1 Osiloskop 1 buah 2 Audiogenerator 1 buah 3 Prob 1 buah 4 Kabel penghubung Secukupnya 2. Percobaan 2 No Nama Alat Jumlah 1 Osiloskop 1 buah 2 Audiogenerator 1 buah 3 Prob 1 buah 4 Kabel penghubung Secukupnya 5 Power supply 1 buah 6 Multitester 1 buah 3. Percobaan 3 No Nama Alat Jumlah

1 Bread board 1 buah 2 Resistor 1 buah 3 Multitester digital 1 buah 4 Multitester analog 1 Buah E. Prosedur Percobaan 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2. Menghubungkan osiloskop dengan sumber tegangan. 3. Mengkalibrasi osiloskop menjadi 1 khz (dengan variabel maksimum) dan memakai mode channel 1 (CH 1). i. Percobaan 1 (Mengukur periode dan frekuensi dari audio generator) a. Menghubungkan osiloskop dengan audiogenerator. b. Memutar amplitudo setengah putaran. c. Mengatur audiogenerator pada skala 500 Hz. d. Menekan tombol sinusoidal. e. Mengamati gelombang yang dihasilkan osiloskop. f. Menentukan skala tegak (skala dari puncak 1 ke puncak ). g. Melakukan langkah A-F dengan menggunakan frekuensi keluaran audio generator 1 khz dan 2 khz. h. Melakukan langkah A-F untuk gelombang persegi dan membandingkan hasilnya. ii. Percobaan 2 ( Mengukur beda tegangan DC dan AC power supply) a. Multiteseter dan power supply 1) Menghubungkan multitester dengan power supply untuk membuktikan tegangan yang terbaca pada power supply sama dengan tegangan yang terbaca pada multitester. 2) Mengatur power supply pada skala 6 volt.

3) Membaca skala yang ditunjukkan oleh multitester analog dan digital. b. Power supply dan Osiloskop 1) Menghubungkan power supply dengan osiloskop pada posisi DC. 2) Mengatur tegangan power supply pada skala 6 volt. 3) Mengamati gelombang yang dihasilkan osiloskop. 4) Menentukan skala datar (skala dari lembah ke puncak). c. Power supply dan Osiloskop 1) Menghubungkan power supply dengan osiloskop pada posisi AC. 2) Mengatur tegangan power supply pada skala 6 volt. 3) Mengamati gelombang yang dihasilkan osiloskop. 4) Menentukan skala datar (skala dari lembah ke puncak). iii. Percobaan C (Mengukur hambatan) a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Merangkai resistor secara seri pada bread board. c. Mengukur hambatan di tiap ujung rangkaian dengan dengan menggunakan ohmmeter. d. Mengukur nilai hambatan total secara manual (dihitung menggunakan persamaan untuk mencari hambatan total seri dengan mengetahui nilai tiap resistornya dari pembacaan gelang warna). e. Melakukan percobaan b, c, dan d untuk rangkaian paralel dan gabungan. F. Data Percobaan 1. Percobaan A (Mengukur periode dan frekuensi dari audio generator) Gelombang Sinusoidal (0,5) f (adudiogenerator) = 500 Hz Skala tegak = 4,2

Sweeptime = 0,5ms Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : a. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 4,2 x 0,5 ms T = 2,1x 10-3 s b. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 2,1 x 10-3 s f = 470 Hz Gelombang Sinusoidal (1 khz) f (adudiogenerator) = 1000 Hz Skala tegak = 2 Sweeptime = 0,5ms Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : a. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 2 x 0,5 ms T = 1x 10-3 s b. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 1 x 10-3 s f = 1000 Hz Gelombang Sinusoidal (2 khz) f (audiogenerator) = 2000 Hz Skala tegak = 2,6 Sweeptime = 0,2ms

Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : a. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 2,6 x 0,2 ms T = 0,52x 10-3 s b. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 0,52 x 10-3 s f = 1000 Hz Gelombang Persegi (0,5 khz) f (audiogenerator) = 500 Hz Skala tegak = 2 Sweeptime = 1ms Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : a. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 2 x 1 ms T = 2x 10-3 s b. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 1 x 10-3 s f = 1000 Hz Gelombang Sinusoidal (1 khz) f (audiogenerator) = 1000 Hz Skala tegak = 1 Sweeptime = 1 ms

Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : c. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 1 x 1 ms T = 1x 10-3 s d. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 1 x 10-3 s f = 1000 Hz Gelombang Sinusoidal (2 khz) f (audiogenerator) = 2000 Hz Skala tegak = 1 Sweeptime = 0,5 ms Dari data yang diperoleh maka dapatmembuktikan sama tidaknya frekuensi di audiogenerator dengan osiloskop dengan cara menghitung periodenya terlebih dahulu, yaitu : e. Periode pada gelombang yang dihasilkan oleh osiloskop T = skala x sweep time T = 1 x 0,5 ms T = 0,5x 10-3 s f. Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 1/T f = 1/ 0,5 x 10-3 s f = 2000 Hz 2. Percobaan B (Mengukur beda tegangan DC dan AC power supply) a. Multitester dan power supply(dc) V pada power supply: 6 volt V pada multitester analog: kurang lebih 6,5 volt

V pada multitester digital: kurang lebih 6,35volt b. Power supply dan osiloskop (DC) skala datar (dari lembah ke puncak): 3,2 Volts yang digunakan: 2 volt/div V pada power supply: 6 volt V pada osiloskop = skala x volts = 3,2 x 2 volt = 6,4 volt c. Multitester dan power supply(ac) V pada power supply: 6 volt V pada multitester analog: kurang lebih 6,4 volt V pada multitester digital: kurang lebih 6,3 volt d. Power supply dan osiloskop (AC) skala datar (dari lembah ke puncak): 8/2 =4 Volts yang digunakan: 5 volts/div V pada power supply: 6 volt V pada osiloskop = skala x volts/div = 4 x 5 volt = 20 volt Dibagi periodanya, dengan perioda 3,2 s 20/3,2 = 6,25 volt 3. Percobaan C (Mengukur Hambatan) a. Seri 1) digital: 3600 ohm 2) manual: 3600 ohm 1200 x = 60 ohm Sehingga toleransinya (1200-60) - (1200 + 60) 1140-1260 3) analog: 3600 ohm b. Paralel 1) digital: 396 ohm 2) manual: 1/Rp = 1/R 1 + 1/R 2 + 1/R 3 = 400 ohm 3) analog: 40 x 10 = 400 ohm 4)

G. Analisis Dari percobaan yang telah dilakukan, pada percobaan pertama dengan gelombang sinusoidal menghitung frekuensi menggunakan audiogenerator dengan frekuensi 500 Hz dan osiloskop mendapatkan hasil yang berbeda yaitu 470 Hz. Sedangkan pada gelombang persegi saat frekuensi audiogenerator 1 KHz, besar nilai frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop pun sama besar yaitu 1 KHz. Dan pada saat 2 KHz di audiogenerator, besar frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop sedikit berbeda yaitu sebesar 1,923 KHz. Perbedaan hasil frekuensi ini disebabkan oleh kurang tepatnya mengkalibrasi pada osiloskop dan kesalahan paralaks saat melihat grafik pada osiloskop. Sedangkan, pada percobaan kedua menghitung tegangan DC dan AC menggunakan power supply dan osiloskop mendapatkan hasil yang berbeda. Pada tegangan DC, power supply menghasilkan tegangan sebesar 6 volt dan pada osiloskop menghasilkan tegangan sebesar6,4 volt. Sedangkan pada tegangan AC, power supplymenghasilkan tegangan sebesar 6,25 volt dan pada osiloskop menghasilkan tegangan sebesar 6 volt. Perbedaan hasil tegangan pada power supply dan osiloskop disebabkan karena ada kesalahan pada mengkalibrasikan osiloskop dan kurang teliti atau adanya kesalahan paralaks pada saat melihat gelombang pada layar osiloskop. Pada percobaan terakhir didapatkan nilai hambatan yang sedikit berbeda-beda pada setiap pengukuran menggunakan multitestser analog, digital dan pengukuran menggunakan nilai hambatan warna. Hal ini disebabkan pada multitester analog tidak ada ketepatan angka pada saat penunjukan oleh jarum multitester analog. Oleh karena itu, nilai hambatan pada multitester analog hanya beda sedikit dengannilai hambatan pada multitester digital. H. Kesimpulan 1. Percobaan A (Mengukur periode dan frekuensi dari audio generator) Frekuensi yang dihasilkan audiogenerator F= 500 Hz (gelombang sinusoidal dan persegi) Periode pada gelombang yag dihasilkan oleh osiloskop: Gelombang sinusoidal T = 2,1 x 10-3 s Gelombang persgi

2 KHz : T = s 2 KHz : T = 0,52 x s Frekuensi yang dihasilkan oleh osiloskop f = 500 Hz 2 Percobaan B (Mengukur beda tegangan DC dan AC power supply) Multitester dan power supply V pada power supply : 6 volt V pada multitester analog : kurang lebih 6,2 volt V pada multitester digital : kurang lebih 6,18volt Power supply dan osiloskop (DC) skala datar (dari lembah ke puncak) : 6/2 =3 volts yang digunkaan 2 volt V pada power supply : 6 volt V pada osiloskop = skala x volts = 3 x 2 volt = 6 volt Power supply dan osiloskop (AC) skala datar (dari lembah ke puncak) : 8/2 =4 volts yang digunakan : 2 volt V pada power supply : 6 volt V pada osiloskop = skala x volts = 4 x 2 volt = 8 volt Vefektif = 8 x 0,707 = 5,656 volt 3 Percobaan C (Mengukur Hambatan) Seri a. digital : 6530 ohm b. manual : 6401,6 ohm c. analog : 6000 ohm Paralel a. digital : 1,5 ohm b. manual : 1,59 ohm c. analog : 2 ohm I. Daftar Pustaka HM., Fadjar Purwanto, dkk. 2009. Elektronika Dasar. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

J. Lampiran