BAB 1 PENDAHULUAN. pelik terutama di kota besar maupun kota sedang di Indonesia. Beberapa pengelola

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. akan menjadi masalah yang sangat pelik di indonesia terutama di Kota-Kota

I. PENDAHULUAN. tanah memiliki kondisi yang ideal. Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang. memiliki kuat dukung dan sifat tanah yang buruk.

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. satunya pada konstruksi jalan raya. Stabilitas konstruksi perkerasan secara. baik yang mampu berfungsi sebagai daya dukung.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang banyak dan terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. bangunan, jalan (subgrade), tanggul maupun bendungan. dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Pembangunan konstruksi di

Metode penelitian merupakan suatu cara pelaksanaan penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini. Terutama

BAB I. PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan bagian yang tak terpisahkan

BAB I : Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar

PERBAIKAN DAN PERKUATAN TANAH LUNAK PADA FONDASI DANGKAL MENGGUNAKAN ABU SERABUT KELAPA DAN LAPIS BAN BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. Jalan Palembang - Indralaya dibangun disepanjang tanah rawa yang secara

BAB VII ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UPS MUTU ELOK. Jumlah Timbulan Sampah dan Kapasitas Pengelolaan Sampah

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBAIKAN SIFAT MEKANIK TANAH BERBUTIR HALUS DENGAN ABU CANGKANG SAWIT DAN KAPUR. Oleh: MARIA WINDA SIHOMBING NPM. :

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Faktor yang sangat penting dalam menentukan suatu konstruksi bangunan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, pekrjaan Teknik Sipil tidak akan lepas

PROPOSAL. PEMUSNAHAN SAMPAH - PEMBANGKIT LISTRIK KAPASITAS 20 mw. Waste to Energy Commercial Aplications

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

I. PENDAHULUAN. Tanah memiliki peranan yang penting yaitu sebagai pondasi pendukung pada

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur pada masa ini sangat

I. PENDAHULUAN. Dalam perencanaan dan pekerjaan suatu konstruksi bangunan sipil tanah

l. PENDAHULUAN Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang

I. PENDAHULUAN. Bandar Lampung yang dikategorikan sebagai kota yang sedang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemanfaatan tanah dalam bidang teknik sipil memegang peranan penting,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat.

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Jalan

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

I. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

KONSTRUKSI JALAN ANGKUT

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

distabihsasi dan pengujian sifat mekanis contoh tanah yang telah distabilisasi dengan

UJI EKSPERIMEN STABILISASI TANAH DASAR DENGAN SEMEN PADA RUAS JALAN MALAWILI DISTRIK AIMAS KABUPATEN SORONG

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

BAD I PENDAHULUAN. Dalam perencanaan suatu konstruksi baik itu adalah bangunan gedung,

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan konstruksi dengan sifat-sifat yang ada di dalamnya seperti. plastisitas serta kekuatan geser dari tanah tersebut.

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kajian Peningkatan Daya Dukung Sub Base Menggunakan Pasir Sumpur Kudus

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kasus tersebut akan dialami oleh TPA dengan metode pengelolaan open dumping

KONTRIBUSI PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE (SEMEN) TERHADAP TANAH LOKAL UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR SEBAGAI LAPIS PONDASI ATAS BAMBANG RAHARMADI

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk dan aktivititas masyarakat di daerah perkotaan makin

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sampah padat (plastik) tahun demi tahun akan menjadi masalah yang pelik terutama di kota besar maupun kota sedang di Indonesia. Beberapa pengelola Tempat Pembuangan Sampah (TPA) telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengolah sampah di TPA secara efisien dan ekonomis sehingga hasil olahan sampah dapat didaur ulang berupa kompos, bahan timbunan dan beberapa output daur ulang lainnya seperti peralatan rumah tangga, mainan anak-anak dan berbagai aksesoris. Tidak dapat dipungkiri penggunaan plastik dan kantong plastik memang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walhasil, jumlah sampah plastik pun ikut bertambah. Data tahun 2008 dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari dengan kadar 15 persennya adalah plastik. Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton/hari, sedangkan jumlah timbunan sampah nasional diperkirakan mencapai 176.000 ton/hari. Sementara data KLH 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, di mana komposisi sampah plastik mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan data KLH 2008, dari total timbunan sampah nasional, jumlah sampah yang diolah dengan dikompos atau didaur ulang hampir 5 persen atau setara 12.800 ton per hari. Dari total

2 jumlah sampah tersebut, 2 persen atau 204,16 ton per hari di antaranya adalah sampah organik biodegradable yang potensial menghasilkan metan. Total volume sampah 14 kota metro rata-rata mencapai 5.364 meter kubik/hari., di mana volume sampah nonorganik cenderung terus bertambah. Pembuatan kompos di TPA selalu tercampur oleh banyaknya sampah plastik yang terdapat disela-sela timbunan sampah organik,sehingga proses pembuatan kompos kurang efisien. Disamping itu sisa sampah plastik dari proses pembuatan kompos tersebut masih cukup besar dan tidak dimanfaatkan lagi atau ditimbun ditempat lain sehingga menimbulkan permasalahan tersendiri,karena sisa sampah plastik yang terlalu besar maka akan sangat memakan lahan di Tempat Pembuangan Akhir. Gambar 1.1 Tumpukan Sampah Plastik Di TPA Salah satu usulan pemecahan sampah plastik ialah pemanfaatan sampah plastik yang disisipkan pada timbunan tanah dimana sistim perkuatan yang menggunakan plastik dianggap sebagai perkuatan tanah fleksibel. Dengan memanfaatkan sampah plastik yang

3 merupakam material berkuatan tarik tinggi ini diharapkan dapat meningkatkan daya dukung tanah. Jumlah yang terlalu banyak mungkin akan mengurangi atau menurunkan daya ikat antara tanah dengan plastik itu sendiri.untuk itu perlu diketahui apakah sampah plastik memang mampu meningkatkan daya dukung tanah,dan jika terbukti berapa jumlah ideal plastik yang disisipkan dalam timbunan tanah. Di Indonesia sebagian besar plastik daur ulang dimanfaatkan kembali sebagai produk semula dengan kualitas yang rendah, sedangkan pemanfaatan sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui karena tidak adanya atau terbatasnya kajian lapangan dan petunjuk teknis pemanfaatannya. Salah satu kemungkinan pemanfaatannya dalam bidang konstruksi adalah sebagai bahan campuran untuk struktur tanah dasar jalan raya. Bahan plastik mempunyai kekuatan tarik yang besar,sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh daya dukung tanah yang besar dengan cara menyisipkan secara berlapis dan dengan komposisi tertentu diharapkan akan terjadi interaksi tanah dengan plastik sehingga sudut geser tanah akan meningkat dan mengakibatkan peningkatkan stabilitas tanah. 1.2 Rumusan Masalah Selama ini dengan banyaknya sampah plastik yang masuk ke TPA akan menimbulkan permasalahan tersendiri, yaitu sampah plastik tidak dapat membusuk dan sulit dimusnahkan sehingga lahan penimbunan sampah plastik akan memerlukan lahan yang luas dan pada akhirnya masa pakai TPA akan cepat habis. Padahal seperti kita

4 ketahui untuk membuka lahan TPA baru, akan sangat sulit karena banyak mendapat tentangan dari masyarakat sekitar lahan yang akan dibuka menjadi TPA baru. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah serat plastik dapat meningkatkan daya dukung tanah, ditinjau dari nilai CBR tanah, dan berapa kadar serat serat plastik maksimum yang mampu meningkatkan nilai CBR. Sampah plastik disisipkan pada lapisan tanah dengan kadar dan ukuran tertentu. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sejauh mana manfaat penggunaan sampah plastik untuk meningkatkan daya dukung tanah,sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah pengelolaan sampah plastik di lapangan. 1.5 Batasan penelitian Masalah yang akan dibahas yaitu penelitian laboratorium, untuk melihat kondisi tanah lempung bila dicampur dengan sampah plastik dengan kadar 0%, 0,2%, 0,4%, 0,6%. Penelitian pemanfaatan sampah plastik untuk meningkatkan daya dukung tanah sangat banyak variabel yang menentukan, oleh karena itu untuk memperjelas lingkup permasalahan dan untuk memudahkan dalam menganalisis,maka dibuat batasan-batasan yang meliputi 1. Sampel tanah lempung berasal dari daerah Sentolo, Kulon Progo, DIY. Digunakan tanah lempung karena tanah lempung mempunyai pengembangan yang cukup besar

5 (plastisitas tinggi), yaitu akan berubah volumenya (mengembang) bila bertambah (berubah) kadar airnya. Volumenya akan membesar dalam kondisi basah dan akan menyusut bila dalam kondisi kering. Sifat inilah yang menyebabkan kerusakan pada konstruksi-kontruksi bangunan, khususnya pada bagian fondasi yang merupakan konstruksi pada bangunan yang menghubungkan bangunan dengan tanah. 2. Dalam penelitian ini sampah plastik disisipkan pada lapisan tanah dengan persentase tertentu,dipotong-potong memanjang dengan ukuran 50 mm x 10 mm dan dijemur selama 3 x 24 jam supaya mendapatkan plastik yang kering air. 3. Untuk mengetahui peningkatan daya dukung tanah, dilakukan percobaan laboratorium berupa test CBR ( California Bearing Capasity Ratio Test ). 4. Sifat-sifat sampah plastik secara fisik dan mekanik tidak diteliti. 1.6 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyelidikan Tanah, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta