BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB I PENDAHULUAN. keganasan yang berasal dari sel epitel yang melapisi daerah nasofaring (bagian. atas tenggorok di belakang hidung) (KPKN, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN.

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. karena saluran reproduksi wanita lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Bagian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebermaknaan Hidup. yang dianggap sanggat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

Pendahuluan. Etiologi dan Epedimiologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker

kanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara (Rasjidi, 2010 dalam Sari, 2012). Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling ditakuti oleh seluruh wanita di dunia, yang cukup mematikan, menjadi penyakit nomor satu penyebab kasus kematian wanita di Indonesia. Banyak yang belum dan tidak menyadari gejala awal pada kanker payudara ini sehingga pengobatanpun tidak segera dilakukan. Akibatnya stadium pada kanker akan semakin tinggi, dan penyebaran kanker telah meluas ke jaringan organ tubuh yang lain sehingga akan semakin sulit untuk disembuhkan. Adapun efek langsung yang disebabkan oleh kanker payudara dapat melemahkan fisik dan terjadinya perubahan fisik pada tubuh penderita (Aliffni, 2011) Kanker payudara adalah kanker yang diderita umumnya pada wanita dinegara maju dan berkembang, di seluruh dunia 508.000 wanita meninggal pada tahun 2011 karena kanker payudara (WHO, 2013). Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama diseluruh dunia. Pada tahun 2012, kanker penyebab kematian sekitar 8,2 juta jiwa. Berdasarkan data

GLOBOCAN, Internasional Agency for Research on Cancer (IARC) 2012, diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru merupakan jenis kanker dengan presentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3%, 30,7%, 23,1%. Sementara itu, kanker paru dan kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker. Pada wanita di seluruh dunia, kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian akibat kanker, yaitu sebesar 43,3% dan 12,9%. Di Indonesia, prevalensi kanker adalah sebesar 1,4 per 1.000 penduduk, serta merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) dari seluruh penyebab kematian. Pada tahun 2013 jumlah kasus penderita kanker payudara di Indonesia berjumlah 61.682 kasus, jumlah kanker payudara terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Timur (9.688 kasus), Jawa Tengah (11.511 kasus), dan Jawa Barat (6.701 kasus). Sumatera Barat menduduki urutan ke enam untuk prevalensi penderita kanker, dengan jumlah kasus kanker payudara sebanyak 2.285 kasus (Riset Kesehatan Dasar, 2013). Penatalaksanaan kanker payudara tergantung tipe dan stadium yang dialami penderita. Pada umumnya seseorang diketahui menderita kanker payudara ketika sudah stadium lanjut. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan deteksi dini. Pengobatan kanker payudara itu sendiri meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormonal, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi) (Mulyani & Rinawati, 2013).

Radiasi merupakan salah satu pengobatan lokal kanker payudara yang digunakan mengobati tumor tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Radioterapi adalah bentuk pengobatan kanker yang merusak atau membunuh sel-sel kanker melalui radiasi ionisasi, gelombang atau partikel energi-tinggi, biasanya sinar-x. Radioterapi dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang berada di payudara, dinding dada, atau area ketiak setelah operasi konservasi payudara dilakukan. Terapi Radiasi dapat digunakan untuk semua stadium kanker payudara (Brunner & Suddarth, 2013). Radiasi sering dilakukan setelah pembedahan yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa dalam payudara, dinding dada atau area ketiak. Breast-Conserving Surgery (BCS) hampir selalu diikuti dengan terapi radiasi karena dapat mengurangi resiko kanker payudara berulang (50%) dan mengurangi 20% kematian akibat kanker payudara. Pasien yang menjalani BCS dan radiasi akan memiliki kehidupan jangka panjang. Radiasi baik dilakukan pada pasien dengan kanker payudara stadium II dan III, radiasi juga dapat digunakan untuk mengobati kejala-gejala kanker payudara stadium lanjut, terutama yang telah menyebar ke sistem syaraf pusat atau tulang (American Cancer Society, 2016). Lebih sepertiga dari wanita di Amerika Serikat dengan kanker payudara menjalani terapi lumpektomy dan radioterapi. Berbagai uji klinis menunjukan bahwa pengobatan kanker payudara dengan pengangkatan tumor primer dengan lumpectomy ditambah radioterapi akan memperpanjang harapan hidup pasien (Faxson, 2010).

American Cancer Society (2016) mengatakan bahwa waktu interval pembedahan dan pengobatan radiasi dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan, jika setelah lebih tiga bulan pembedahan, radioterapi tidak dilakukan maka akan mengakibatkan menurunnya harapan hidup pasien kanker payudara. Terapi radiasi ini dimulai sekitar satu bulan setelah operasi, biasanya diberikan setiap hari, lima hari dalam seminggu, berlangsung sekitar 6-7 minggu berturut-turut, selama 10 sampai 30 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit bagi pasien. Tetapi terapi radiasi untuk keperluan paliatif (misalnya menghilangkan nyeri pada kanker yang metastasis ketulang), biasanya cukup 2-3 minggu, setiap kali hanya berlangsung 1-5 menit, (CancerHelps, 2015). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pemberian radiasi dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Pasien iradiasi untuk kanker payudara kiri memiliki resiko lebih tinggi penyakit jantung dibandingkan diiradiasi pada payudara kanan (Lorenzen, Tepi, Taylor, Darby & Ewertz, 2015). Efek samping akut utama dari sinar eksternal radioterapi yaitu terjadinya perubahan kulit termasuk gatal-gatal, kekeringan, merah, nyeri, terbakar, perubahan warna kulit, lengan bengkak. Payudara mungkin terasa sakit dan jika disentuh terasa hangat selama pengobatan radiasi (Faxson, Lattimer & Felder, 2010). Efek samping sistemik tertentu juga umum dialami oleh pasien yang mendapatkan terapi radiasi, mencakup keletihan, anemia, malaise, sakit kepala, mual, dan muntah (Brunner & Suddarth, 2013).

Cholidas (2016) menyatakan bahwa peran perawat biasanya mengembangkan dan mengelola rencana perawatan untuk membantu pasien memahami prosedur dan kemudian memulihkan diri dari prosedur. Hal ini mungkin juga termasuk bekerja dengan keluarga pasien. Perawat dapat melakukan pemeriksaan atau melaksanakan tindakan kesehatan preventif dalam pedoman yang ditetapkan dan instruksi dari ahli radiologi. Selain itu, perawat dapat merekam temuan dokter dan mendiskusikan kasus dengan baik ahli radiologi atau profesional kesehatan lainnya. Seringkali, seorang perawat akan membantu selama pemeriksaan atau terapi. Efek samping yang dialami pasien yang ditimbulkan membuat pasien merasa tidak nyaman, takut, cemas dan malas, bahkan bisa sampai frustasi atau putus asa dengan pengobatan yang dijalani, sehingga dalam hal ini pasien kanker payudara sangat membutuhkan motivasi untuk proses penyembuhan (Sari, 2012). Motivasi pasien untuk menjalani radioterapi kanker payudara adalah sebagai upaya untuk pemenuhan suatu kebutuhan terapi agar meringankan gejala, menghambat pertumbuhan dan penyebaran kanker. Motivasi dapat diartikan sebagai proses manajemen untuk mempengaruhi tingkah laku manusia berdasarkan pengetahuan mengenai apa yang membuat orang tergerak, Stoner & Freeman (1995) dalam Suarli & Bahtiar (2015). Motivasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga

menjadi puas meliputi faktor fisik, proses mental, hereditas, dan faktor keinginan dalam diri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan, yang meliputi faktor lingkungan, dukungan sosial, fasilitas, dan media ( Handoko & Wydiatun dalam Allifni (2011). Hatta (2016) mengatakan bahwa motivasi untuk berobat sangatlah dipengaruhi oleh motivasi eksternal yaitu motivasi dari keluarga. Indriyatmo (2015) mengatakan bahwa terdapatnya hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terutama suami dan anak dengan motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, artinya bahwa semakin baik dan meningkat dukungan keluarga maka semakin baik dan meningkat motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi tersebut. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keluarga merupakan system pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat maupun sakit anggota keluarganya. Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan keluarga, baik dalam dukungan emosional (perhatian, kasih sayang, empati), penghargaan (menghargai, umpan balik), instrumental (bantuan tenaga, dana, waktu), dan informasi (saran, nasehat, informasi) (Friedman, 2010). Keluarga memiliki peran penting dalam merawat pasien kanker (Faxson, 2010)

Dukungan keluarga yang kurang pada pasien kanker dapat menyebabkan pasien tersebut kurang termotivasi menjalani kemoterapi sehingga enggan bahkan tidak datang sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Dukungan keluarga sangat memegang peranan penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan dalam keluarga. Dukungan yang diberikan keluarga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi pasien kanker payudara untuk menjalani kemoterapi. (Indriyatmo, 2015). Hasil penelitian Assalamah (2015), tentang hubungan dukungan keluarga dengan motivasi klien untuk sembuh pada klien ca mamae di Rumah Sakit Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien ca mamae mendapatkan dukungan keluarga kurang (60,5%) dan memiliki motivasi untuk sembuh (42,1%). Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi klien untuk sembuh pada klien ca mamae. Hasil penelitian Kardiyudiani (2012), menyatakan bahwa dari lima partisipan menemukan empat harapan terhadap keluarga yaitu harapan untuk dapat melanjutkan kehidupan normal dalam keluarga, harapan peningkatan pemahaman keluarga tentang dampak penyakit akibat kemoterapi dan perawatannya, harapan untuk dihargai, didengarkan dan ditemani, harapan untuk dibantu menyelesaikan masalah yang dihadapi akibat sakit oleh keluarga. Peneltian yang dilakukan oleh Yulinar (2013), tentang motivasi pasien kanker dalam melakukan kemoterapi di ruangan Mamplan III Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi pasien kanker payudara dalam

melakukan kemoterapi berada pada kategori tinggi (70,6%) yang meliputi lima variabel yaitu: motivasi berdasarkan pengetahuan pada kategori tinggi (52,9%), berdasarkan sikap pada kategori kurang (47,1%), berdasarkan lingkungan pada kategori baik (64,7%), berdasarkan dukungan keluarga pada kategori tinggi (70,6%), dan berdasarkan sosial ekonomi pada kategori tinggi (64,7%). RSUP DR. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit tipe A dan merupakan rumah sakit rujukan dari beberapa rumah sakit di Sumatera Barat yang memiliki peralatan lengkap termasuk dokter onkologi dan dokter radioterapi serta beberapa tim medis yang ahli dibidangnya., khusus untuk pasien kanker payudara yang menjalani radioterapi rumah sakit memiliki ruangan sendiri yang mana di dalam ruangan radioterapi terdapat poliklinik khusus untuk pasien yang menjalani radioterapi. Berdasarkan data pada rekam medis di bagian radioterapi bulan juli 2016 terdapat 29 orang pasien kanker payudara yang menjalani pengobatan radioterapi. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 15-17 Agustus 2016 di ruangan radioterapi RSUP DR. M. Djamil Padang terhadap tujuh orang pasien kanker payudara yang menjalani radioterapi, tiga orang mengatakan selalu mengikuti jadwal radioterapi yang sudah ditentukan dan pasien mendapatkan dukungan dari keluarga dengan selalu mengantarkan pasien untuk radioterapi. Keluarga juga sering menanyakan kondisi pasien, kadang-kadang keluarga menanyakan apa yang dibutuhkan pasien dan keluarga selalu mengingatkan jadwal radioterapi. Empat orang pasien mengatakan tidak menjalani radioterapi secara rutin karena pasien merasa bosan dan jenuh karena setiap hari harus

datang kerumah sakit untuk melakukan radioterapi, pasien merasa pesimis dengan kesembuhan penyakitnya. Pasien juga tidak mendapat dukungan dari keluarga dengan tidak menemani pasien menjalani terapi dan tidak menanyakan bagaimana kemajuan pengobatan pasien. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang. B. Penetapan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi dukungan keluarga pada pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2016.

b. Mengidentifikasi motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2016. c. Mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga denganp motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani radioterapi di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Keperawatan Untuk memberikan gambaran dukungan keluarga dan menjadi pedoman dalam optimalisasi dukungan keluarga paska menjalani radioterapi dan dapat meningkatkan motivasi pasien yang menjalani radioterapi 2. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan bagi rumah sakit dalam mengembangkan program keterlibatan keluarga bagi pasien dalam menjalani radioterapi 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai data dasar penelitian selanjutnya tentang perawatan pasien kanker yang menjalani radioterapi.