GAMBARAN HARGA DIRI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTRAPI DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUANG RAWAT INAP TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. Kerangka konseptual pada penelitian ini menggambarkan bahwa variabel

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kalimantan Selatan Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

GAMBARAN KONSEP DIRI PADA PASIEN LUKA GANGREN DIABETIK DI POLIKLINIK KAKI DIABETIK TAHUN 2014

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

Naskah Publikasi SKRIPSI. Disusun oleh : LELY ERNAWATI 0302R00019

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kanker merupakan suatu kondisi sel telah. kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN. interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan angka-angka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhasil, dan berharga menurut keahliannya dan nilai pribadinya (Coopersmith,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

Pada penderita kanker, tekanan psikologis seperti sedih, rasa putus asa, malu, kecemasan dan depresi sangatlah mungkin untuk asa, malu, kecemasan dan

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk observasional atau survey analitik (Setiadi, antara pengetahuan dan sikap mengenai vulva hygiene

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

GAMBARAN HARGA DIRI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTRAPI DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 I Komang Sudana¹ Chrisnawati² Anastasia Maratning³ SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin sikomang51@gmail.com, yudhachris16@gmail.com, anastasiaspc@yahoo.com ABSTRAK Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Salah satu pengobatan yang dilakukan adalah kemotrapi. Pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi akan mengalami perubahan fisik dan psikologis akibat dari penyakit dan pengobatan yang di alami. Perubahan fisik yang terjadi menjadi respon psikologis yang amat menekan bagi penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi. Kondisi ini telah membuat penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi mengalami rasa malu, kurang percaya diri, berperasaan negatif terhadap dirinya dan gangguan hubungan interpersonal dengan orang lain termasuk pasangan hidup. Perubahan fisik tersebut akan mempengaruhi harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri pada pasien kanker payudara yang menjalaani kemotrapi. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei di lakukan di RSUD Ulin Banjarmasin. Sampel penelitian sebanyak 30 responden yang di ambil dengan tehnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner harga diri. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penderita kanker payudara yang menjalani kemotrapi memiliki harga diri tinggi yaitu sebanyak 53,3% dan sebanyak 46,7% memiliki harga diri sedang. Diharapkan Rumah Sakit dapat mempertahankan program yang bertujuan untuk meningkatkan harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi seperti program penyuluhan yang bersifat memodivikasi. Kata Kunci : Harga diri, Kanker Payudara, Kemotrapi Jumlah : 205 44

PENDAHULUAN Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). Prevalensi kanker di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik di negara negara barat maupun di negara negara Asia. Laporan kanker dunia memperkirakan angka kejadian kanker akan meningkat menjadi 15 juta kasus baru di tahun 2020 (Aston et al, 2009). Angka mortalitas akibat kanker di seluruh dunia diperkirakan mencapai 7 juta orang, dan sebanyak 458,000 mortalitas per tahun akibat kanker payudara (WHO, 2008). Kanker payudara adalah kanker yang terjadi karena terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. Payudara tersusun dari kalenjar susu, saluran kalenjar, dan jaringan penunjang payudara. Sel abnormal dapat tumbuh di bagian tersebut, mengakibatkan kerusakan yang lambat, dan menyerang payudara. (Ranggiansanka, 2010). Salah satu pengobatan yang dilakukan pada pasien kanker payudara adalah kemotrapi. Pengobatan ini menggunakan obat anti kanker untuk membunuh sel kanker. Manfaat dari kemotrapi adalah untuk mencegah, mengurangi pertumbuhan sel yang ganas, dan menghindari terjadinya metastase. Pengobatan jenis ini dapat dilakukan sebelum dan sesudah operasi kanker. Pengobatan ini menimbul beberapa efek samping seperti mual dan muntah, supresi sumsum tulang, mukositis, diare, alopesia, dan infertinitas (Sudoyo, 2009). Akibat dari pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi memperlihatkan adanya stres yang ditunjukan dengan perasaan sedih, putus asa, pesimis, merasa dirinya gagal, tidak puas dalam hidup, merasa lebih buruk dibandingkan orang lain, penilaian rendah terhadap tubuhnya, dan merasa tidak berdaya. Pasien kanker payudara yang menerima kemotrapi mengalami penurunan yang signifikan terhadap harga dirinya (Carpenter & Brockopp, 2012) Harga diri merupakan salah satu bagian yang penting dalam konsep diri, dimana konsep diri akan berpengaruh terhadap harga diri. Harga diri adalah hasil penilaian individu terhadap dirinya sendiri, dinyatakan dengan sikap yang berupa penerimaan atau penolakan dan menunjukan seberapa besar individu itu percaya bahwa diri mampu, bearti, berhasil, dan berharga. Penurunan harga diri disebabkan oleh adanya perubahan konsep diri dimana penderita merasa tidak normal dibandingkan dengan orang lain yang sehat (Chast & Burke, 2002). Seseorang yang menderita kanker payudara dapat mengalami penurunan harga diri yang dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, hilang percaya diri, merasa gagal dalam mencapai keinginan, pesimis, merasa lebih buruh dibandingkan orang lain, dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang dialaminya (Hartati, 2008). Setiap organ tubuh mempunyai arti tersendiri (body image) bagi seseorang. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa wanita yang mengalami kelainan kanker pada payudaranya, merupakan pukulan mental bagi jiwanya. Bagi wanita payudara tidak hanya organ penyusuan bayinya, namun merupakan organ daya tarik (attractiveness) bagi kaum pria. Sehingga setiap organ mempunyai arti psikologik tersendiri bagi masing-masing wanita. Oleh karena itu suatu tindakan pengobatan yeng mengakibatkan hilang atau cacatnya bagian tubuh, mempunyai nilai psikologik dan tidak dapat dihindarkan terjadi pula perubahan-perubahan terhadap konsep diri dan self esteem atau harga dirinya (Hawari, 2004) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2014 45

terhadap 5 orang pasien kanker payudara yang menjalani kemotherapi di RSUD Ulin Banjarmasin pada awalnya pasien malumalu dan tampak menghindar, akan tetapi setelah dilakukan pendekatan secara perlahan pasien akhirnya mau diwawancara dan didapatkan 3 orang pasien kanker payudara stadium II yang telah menerima kemoterapi 2 kali mengatakan menerima keadaannya saat ini akan tetapi tetap merasa malu dan minder terhadap orang lain, pasien juga mengatakan masih mampu mel;aksanakan perannya sebagai ibu rumah tangga namun pasien merasa takut ditinggalkan keluarga karena merasa bau dan merasa menjadi beban keluarga serta kurang percaya diri dengan penampilannya, sementara itu 2 orang pasien kanker payudara stadium III yang telah menerima kemoterapi 5 kali mengatakan merasa dijauhi oleh sumi, pasrah menghadapi hidup, selama berobat pasien hanya ditemani kakak kandungnya. Hal ini menunjukan bahwa pasien tersebut memiliki gambaran dan peran diri yang masih baik, namun tidak dengan harga dirinya rendah. Akibat dari harga diri rendah menyebabkan pasien menarik diri sehingga kurang bersosialisasi dengan keluarga dan kerabat, mengalami masalah dalam hubungan interpersonal, kurang percaya diri, kurang berhias dan memiliki penampilan yang kurang rapi dan bersih. Maka dari itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengenal dan mengetahui masalah yang dihadapi pasien sehingga perawat harus memiliki kesadaran diri dalam membantu pasien yang mengalami gangguan harga diri sehingga harga diri pasien menjadi meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti secara sederhana tentang gambaran harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di RSUD Ulin Banjarmasin. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan mengunakan rancangan penelitian deskriptif. Deskriftif adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu (Notoadmodjo,2010). Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui dan melihat gambaran harga diri pada pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Tahun 2014. Variabel Penelitian Harga diri. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di RSUD Ulin Banjarmasin. Populasi terhitung sejak tanggal 01 Januari 2014 sampai tanggal 30 April 2014 sebanyak 107 pasien dengan rata rata sebanyak 26 pasien perbulan. Sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dan mengunakan jumlah sampel minimum yaitu sebanyak 30 orang (Sugiyono, 2012) Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang kemotrapi RSUD Ulin Banjarmasin pada tanggal 15 juli 15 agustus 2014. Alat Pengumpul Data Alat pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan kuesioner. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala Likert 4 jenis, kuesioner menggunakan alternatif respon SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Responden memberikan tanda chek list ( ) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan 46

dalam kuesioner. Kuesioner ini memiliki dua jenis pernyataan yaitu favorabel dan unfavorabel. Bobot ini yang diberikan untuk item favorabel yaitu ST (sangat Setuju) =4, S (Setuju) =3, TS (Tidak Setuju) =2, STS (Sangat Tidak Setuju)=1. Sedangkan bobot nilai yang diberikan untuk item unfavorabel yaitu SS (Sangat Setuju) = 1, S (Setuju) = 2, TS (Tidak Setuju) = 3, STS (Sangat Tidak Setuju) =4 Uji validitas Uji validitas di lakukan pada 30 orang pasien kanker payudara. Berdasarkan perhitungan rumus korelasi product moment didapatkan hasil bahwa 23 item pertanyaan dinyatakan valid Uji Reliabilitas Analisis reliabilitas menggunakan program komputer dengan koefisien reliabilitas alpha. Rumus yang digunakan yaitu Cronbach s Alpha. Hasil uji validitas pada kuesioner harga diri didapatkan nilai koefisien alpha sebesar 0,930 lebih besar dari 0,6 sehingga variabel harga diri dinyatakan reliabel maka instrumen tersebut layak dijadikan sebagai alat penelitian. Teknik Analisa Data Analisis univariate Data yang telah dikumpul kemudian diolah dalam bentuk tabulasi dan diuraikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentasi, selanjutnya data harga diri di analisa secara deskriptif, yaitu dengan cara memberikan gambaran harga diri pasien kanker payudara di ruang kemotrapi RSUD Ulin Banjarmasin menurut tingkatan harga diri yaitu harga diri tinggi, harga diri sedang dan harga diri rendah. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Harga Diri pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemotrapi No Harga diri Frekuensi % 1. 2. Tinggi Sedang 16 14 53,3 46,7 3. Rendah 0 0 Jumlah 30 100 Hasil penelitian didapatkan harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di RSUD Ulin Banjarmasin sebagian besar adalah harga diri tinggi yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). Hasil ini menunjukan bahwa responden merasa mampu dan percaya diri untuk melakukan berbagai aktivitas, menerima kondisi dengan tulus, tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain, merasa dihargai, dan mendapat dukungan sosial yang optimal meskipun mengalami penderitaan akibat kanker payudara. Sesuai dengan pengamatan peneliti, penderita mau berinteraksi dengan baik ketika dilakukan penelitian dan kebanyakan responden didampingi oleh keluarganya ketika menjalani kemotrapi. Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian Sukardja (2003) dalam Hartati (2008) yang menyatakan, penderita yang mengetahui dirinya mengidap kanker payudara dapat menjadi cemas dan merasa akan cepat mati dalam keadaan yang menyedihkan, serta hanya menjadi beban bagi orang lain. Mereka cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang dialaminya dan berpandangan negatif terhadap dirinya. Reaksi yang umumnya ditampilkan oleh mereka yang didiagnosa menderita kanker payudara adalah menyangkal, cemas, takut dan depresi karena merasa segala sesuatu tiba-tiba menjadi berubah dan masa depan menjadi tidak jelas. Penelitian ini juga menunjukan bahwa harga diri seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Semangkin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik tingkat harga dirinya. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa mayoritas responden yang berpendidikan SMA dan PT memiliki harga diri yang tinggi sedangkan mayoritas responden yang berpendidikan SD memiliki harga diri sedang. 47

Dituliskan dalam Notoatmojo (2007) yaitu pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi kemampuan beradaptasi terhadap stresor dan keberhasilan dalam berpartisipasi akan menimbulkan harga diri yang tinggi. Perubahan harga diri disebabkan oleh beberapa faktor antara lain jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, kondisi fisik, lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial (Coopersmith, 1967 dalam Ghufron, 2010). Wanita selalu merasa harga dirinya lebih rendah daripada laki-laki karena wanita cenderung memiliki perasaan kurang mampu, kurang percaya diri, atau merasa harus dilindungi. Individu dengan harga diri yang tinggi akan mencapai prestasi akademik yang tinggi dibanding individu dengan harga diri yang rendah, karena individu dengan harga diri tinggi memiliki skor intelegensi yang lebih baik dan selalu berusaha keras (Ghufron, 2010). Seseorang yang berasal dari keluarga bahagia akan memiliki harga diri tinggi karena mengalami perasaan nyaman yang berasal dari penerimaan, cinta, dan tanggapan positif orang tua mereka. Pengabdian dan penolakan, karena merasa diacuhkan dan tidak dihargai maka mereka akan mengalami perasaan negatif terhadap dirinya sendiri. Klass dan Hodge (1978) dalam Ghufron (2010) berpendapat bahwa pembentukan harga diri dimulai dari seseorang yang menyadari dirinya berharga atau tidak, ini merupakan hasil dari proses lingkungan, penghargaan, penerimaan, dan perlakuan orang lain kepadanya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai gambaran harga diri pada pasien kanker payudara yang menjalani kemotrapi di RSUD Ulin Banjarmasin dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan karakteristik responden : umur responden terbanyak adalah umur > 45 tahun dengan persentase 53,3 %, tingkat pendidikan responden terbanyak adalah tingkat pendidikan SD dengan persentase 50%, jenis pekerjaan responden sebagian besar adalah ibu rumah tangga (IRT) dengan persentase 40%. 2. Tingkat harga diri responden mayoritas pada kategori tinggi dengan persentase 53,3 % dan tingkat harga diri sedang dengan persentase 46,7%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ashton-Prolla, P,.J. Giocomazzi.,A. V. Schmidt., F. L. Roth., E. I. Palmero., Luciane, K., Suzi A. V (2009). Development and validation of a simpel questionnaire for the identification of hereditary breast cancer in primary care. BMC Cancer, 9 275-283. Diakses dari www.ncbi.nlm.nih.gov./pupmcd/196823 58rch tanggal 8 April 2014. Baradero, M. Dkk. (2007). Seri asuhan keperawatan pada klien kanker. Jakarta : EGC Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar keperawatan medikal-bedah. Jakarta : EGC. Carpenter, J. S & Brockkopp, D. Y (2012) Evaluation of self esteem of women with breast cancer receiving chemotrapy. Oncology Nursing Forum. University of kentucky College of Nursing, Leocington. Diakses dari : www.search.ebscohost.com. Tanggal 3 Mei 2014. Notoadmodjo, S (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 48

Ranggiansanka. (2010). Faktor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap kanker payudara. Jurnal Medika Indosiana. Diakses 13 Mei 2014. Sudoyo, A. W., Bambang, S., Idrus, A., Marcellus, S. K., dan Siti, S. (2009). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta pusat : Interna Publishing. Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitaif kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. 49