PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

Prinsip-prinsip komunikasi pustakawan (persfektif komunikasi Islam) Khatibah

Internalisasi Nilai-nilai Bahasa Al quran Dalam Kehidupan. Oleh Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M. Pd

BAB II KOMUNIKASI ISLAM. sesungguhnya berasal dari bahasa Latin communicatio yang bersumber dari

DAKWAH: INTEGRAL, SINERGIS DAN HOLISTIK. Moh. Syahri Sauma STAI Luqman Al-Hakim Surabaya. Abstrak

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul Perkuliahan I Komunikasi Massa

ILMU KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN. Sumarjo Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV BENTUK KOMUNIKASI KONSELING DALAM AL QURAN

Etika Komunikasi Dakwah menurut Al-Quran

Pengantar Ilmu Komunikasi

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan ini salah

Proses Komunikasi Di Perpustakaan

KOMUNIKASI MASSA. Pengertian Komunikasi Massa. Radityo Muhamad, MA. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi ILMU KOMUNIKASI

BAB II URAIAN TEORITIS. adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui

BAB II LANDASAN TEORI

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Dari asal kata common yg bermakna bersama-sama, istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu communicatio yg berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

Muhammad Ghozali

Implikasi Kata Qaulan di dalam Al-Qur an terhadap Komunikasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. oleh : Drs. Riswandi, M.Si. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

FORMULA KAIDAH DIKSI DALAM AYAT-AYAT ALQURAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KESANTUNAN BERBAHASA MASYARAKAT MADURA

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

TEKNIK BERKOMUNIKASI. Bahan diskusi untuk Pembekalan Manajemen Media Kemtrologian, 15 Februari Dinn Wahyudin, MA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi merupakan hal terpenting dalam setiap kehidupan manusia.

PERANAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA TUMARATAS KECAMATAN LANGOWAN KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyiar radio, presenter TV, negosiator dan masih banyak lagi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ahli komunikasi, antara lain adalah pendapat Hovland berikut : pendapatnya mengenai pengertian komunikasi sebagai berikut :

SPIRITUALITAS DALAM PENCITRAAN DIRI. (Customer Satisfaction/ Manajemen Mutu dan Layanan)) Widodo Muktiyo

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 03FIKOM. Ruang Lingkup Komunikasi. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

PROSES KOMUNIKASI DALAM BERKESENIRUPAAN

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

PENDEKATAN SEMANTIK FRASE QAULAN SADIDA, MA RUFA, BALIGHAH, MAYSURA, LAYYINA, DAN KARIMA UNTUK MENEMUKAN KONSEP TINDAK TUTUR QURANI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. I.2 Batasan Masalah. Makalah ini hanya membahas prinsip komunikasi dan komunikasi sebagai. proses.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu merupakan pikiran bersama antara komunikator dan komunikan. 1

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

Standarisasi dan Dasar Pijakan Etika Komunikasi Dakwah

Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dan buah pikiran manusia menghasilkan kebudayaan. Tiap kelompok. Setiap suku dan bangsa mempunyai budaya masing-masing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menggunakan jasa spa. Membuat setiap perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan manusia banyak didukung dari beberapa faktor,

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

UNSUR, PRINSIP, MODEL KOMUNIKASI

MEDIA KOMUNIKASI JENIS (3) BENTUK (4) JANGKAUAN (2) Rabu, 28 Oktober 2015 Class B -KOMUNIKASI Pertemuan 7

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi,

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. mengaktifkan dan mengefisiensikan proses belajar mengajar di sekolah. dan dapat menimbulkan motivasi siswa terhadap pelajaran.

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI ANTARA TOKOH AGAMA DENGAN REMAJA MASJID AL-MIHROB DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI DAKWAH

ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

KOMUNIKASI EFEKTIF MEMBANGUN KEARIFAN DALAM DAKWAH

BAB II KERANGKA TEORITIS

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

Transkripsi:

PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PERSPEKTIF BARAT DAN ISLAM Yan Hendra Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UMSU Medan yanhendra@umsu.ac.id Pendahuluan Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Dengan melakukan komunikasi, setiap orang dapat menyampaikan kepada orang lain tentang apa yang dipikirkan, diinginkan dan dirasakannya. Melalui komunikasi, seseorang dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Terkait dengan pencapaian tujuan, Mulyana (2001: 5) mengatakan bahwa komunikasi memungkinkan seseorang mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. (Mulyana, 2001:5). Ketika seseorang bermaksud untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya, ia harus melakukan komunikasi. Sebelum seseorang tersebut melakukan komunikasi maka terlebih dahulu ia harus dapat menformulasikan pesan yang bermakna sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh orang lain dan selanjutnya pesan yang disampaikan itu dapat menimbulkan efek pada orang lain sesuai dengan apa yang diinginkannya. Hal inilah merupakan komunikasi efektif. Begitu pentingnya komunikasi bagi manusia, sehingga dari dulu sampai sekarang para ahli terus melakukan kajian maupun penelitian tentang berbagai aspek komunikasi melalui upaya pengembangan dan pemutahiran teori-teori komunikasi maupun implementasi dari teoriteori tersebut dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Upaya yang dilakukan ini merupakan suatu bukti kesadaran, betapa komunikasi itu sangat diyakini sebagai salah satu penentu kualitas hidup manusia dan menentukan keberlangsungan hidup manusia. 203

Kolase Komunikasi di Indonesia Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengkaji komunikasi dilakukan dalam berbagai kegiatan ilmiah. Kegiatan tersebut mulai dari penelitian sampai pada kegiatan diskusi maupun seminar tentang komunikasi. Bila diperhatikan secara seksama, sebenarnya kajian tentang komunikasi ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat prinsip-prinsip komunikasi. Prinsip komunikasi yang dikembangkan tersebut baik pada tataran teori maupun praktek utamanya adalah untuk membangun prinsipprinsip komunikasi efektif yang dapat diaplikasikan dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Kajian Teori Konsep Dasar Komunikasi Untuk dapat berkomunikasi secara efektif maka terlebih dahulu seseorang sebaiknya memahami apa sebenarnya komunikasi itu dan bagaimana cara melakukannya. Pemahaman terhadap komunikasi sebaiknya diawali dari pengetahuan dan pemahaman terhadap definisi komunikasi itu sendiri. Effendy mengemukakan pengertian komunikasi dari beberapa perspektif yakni; pengertian komunikasi secara etimologis, pengertian komunikasi secara terminologis, pengertian komunikasi secara paradigmatis. Secara etimologis atau menurut asal usul kata, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, yang artinya adalah sama, dalam arti kata sama makna, yakni sama makna terhadap suatu hal yang dimaknai oleh komunikator maupun komunikan (Effendy, 1986 : 4). Berdasarkan pengertian secara etimologi ini maka komunikasi itu akan dapat terjadi apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dimaknai secara sama secara sama oleh keduaduanya. Apa bila pesan dimaknai secara berbeda maka komunikasi belum terjadi secara efektif. Pengertian komunikasi secara terminologis berarti proses penyampaian suatu pernyataan dari seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain baik seorang maupun sekelompok orang yang dilakukan secara langsung atau tatap muka maupun menggunakan media. Jadi yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia yang saling berinteraksi. Karena itu, komunikasi yang 204

dimaksud adalah komunikasi antar manusia. Yan Hendra, Prinsip Komunikasi Efektif... Secara paradigmatis, pengertian komunikasi mengandung tujuan tertentu. Dalam hal ini komunikasi ada kalanya dilakukan secara lisan, secara tertulis, secara tatap muka, atau melalui media. Penggunaan media baik media massa maupun media non massa dipilih berdasarkan tujuan tersebut. Jadi komunikasi dalam pengertian paradigmatis bersifat intensional, mengandung tujuan. Oleh karenanya komunikasi harus dilakukan secara terencana. Sejauhmana perencanaan tersebut tergantung pada pesan yang disampaikan dan karakteristik komunikannya (Effendy, 1986 : 5-6). Pada hakekatnya komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagaimana yang timbul dari lubuk hati. (Effendy, 1990 : 11). Berkomunikasi tidak hanya sekedar menyampaikan pesan, tetapi juga bagaimana pesan tersebut dapat diterima oleh komunikan. Pesan yang telah diterima komunikan tersebut kemudian menimbulkan dampak ataupun efek yang sesuai dengan apa yang dinginkan dan direncanakan oleh komunikator. Aspek terpenting dari suatu proses komunikasi adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan tersebut dapat berlangsung secara efektif. Berkenaan dengan hal ini, Harold D Lasswell mengemukakan bahwa untuk memahami komunikasi dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect. Jawaban dari pertanyaan ini dapat dilakukan dengan mengemukakan unsur-unsur komunikasi yang terdiri dari; komunikator, pesan, saluran/media, komunikan dan efek (Effendy, 2003 : 253). Berdasarkan formula Lasswell ini maka komunikasi efektif dapat dibangun berdasarkan unsur-unsur komunikasi tersebut. Pembahasan Komunikasi Efektif Perspektif Barat Berkenaan dengan komunikasi efektif, umumnya para ahli barat memandang bahwa komunikasi efektif dapat dibangun dengan memperhatikan setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. Secara rinci perhatian terhadap setiap unsur komunikasi 205

Kolase Komunikasi di Indonesia dapat dimulai dari perhatian terhadap komunikator. Carl Hovland dan Walter Weiss mengemukakan bahwa komunikasi efektif salah satunya ditentukan oleh apa yang mereka sebut sebagai credibility (kredibilitas komunikator) yang terdiri dari dua unsur yakni Expertise (keahlian) dan trusworthiness (dapat dipercaya). Komunikator yang memiliki keahlian dipandang sebagai orang yang cerdas, pintar dan berpengalaman. Sedangkan komunikator yang memiliki kepercayaan, dianggap sebagai orang yang jujur, baik hati, memiliki etika dan sopan santun serta ramah. (Rakhmat, 1996 : 256) Jauh sebelum Hovland dan Weiss mengemukakan istilah kredibilitas ini, Aristoteles terlebih dahulu telah mengemukakan hal ini dengan sebutan ethos atau lazim disebut etos komunikator. Ethos terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik (good sense, good moral character, good will). Komunikator yang dipandang komunikan memiliki ethos akan memiliki daya pengaruh yang tinggi terhadap komunikan. Komunikan akan dapat menerima pesan yang disampaikan komunikator dan mengikuti apa yang disampaikan komunikator. Komunikator dapat berkomunikasi secara efektif. Berkaitan dengan faktor komunikator dalam menentukan efektivitas komunikasi, kompetensi komunikasi dari komunikator juga menentukan efektivitas komunikasi. Spitzberg (dalam De Vito, 1997 : 27) mengatakan bahwa kemampuan/ kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi, misalnya pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain. Unsur pesan memegang peranan penting dalam membangun komunikasi yang efektif. Sejak lama para ahli telah meneliti tentang kekuatan pesan. Sebuah pesan ada kalanya tidak memiliki daya pengaruh terhadap komunikan. Pada sisi lain, efektivitas komunikasi dapat ditentukan oleh pesan. Wilbur Schramm (dalam Rakhmat, 2003 : 41) menampilkan apa yang ia sebut the condition of success in communication. Yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita 206

Yan Hendra, Prinsip Komunikasi Efektif... menginginkan agar suatu pesan dapat membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut dirumuskan oleh Schramm sebagai berikut: 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Selanjutnya kekuatan pesan juga dapat lebih efektif dalam mempengaruhi komunikan jika pesan itu disusun sedemikian rupa. Pada tahun 1952, Beighley meninjau berbagai penelitian yang membandingkan efek pesan yang tersusun dengan yang tidak tersusun. Ia menemukan bukti bahwa pesan yang diorganisasikan dengan baik akan lebih mudah dimengerti daripada pesan yang tidak tersusun dengan baik. Thomson (1960) melaporkan bahwa orang lebih mudah mengingat pesan yang tersusun daripada pesan yang tidak tersusun (Rakhmat, 1996, 294-295). Setelah memperhatikan pesan, komunikasi efektif juga ditentukan oleh media yang dipakai dalam menyampaikan pesan. Penggunaan media banyak ditentukan oleh pertimbangan karakteristik komunikan. Media tidak akan memiliki kekuatan apa-apa bila media itu tidak digunakan oleh komunikan untuk berkomunikasi. Sebaliknya, media akan mampu menjangkau khalayak dalam jumlah yang sangat besar jika media tersebut sedang digunakan oleh khalayak untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi dan hiburan. Efektivitas media akan senantiasa mengikuti sifat dari media tersebut. media cetak akan dapat disimpan dan dicermati secara berulangulang sehingga memudahkan pemahaman terhadap pesan. 207

Kolase Komunikasi di Indonesia Media cetak tidak akan berarti apa-apa ditangan khalayak yang tidak mampu membaca. Sebaliknya media elektronik seperti televisi tidak berarti apa-apa jika siaran televisi terbut tidak sampai menjangkau khalayak. Media audio visual selain mampu menghadirkan realitas nyata, juga mempermudah khalayak melakukan peniruan terhadap apa yang dilihat dan didengarnya. Komunikasi efektif juga banyak ditentukan oleh pemahaman terhadap karakteristik komunikan. Para ahli menyampaikan apa yang mereka sebut sebagai know your audience pengetahuan terhadap khalayak berkaitan dengan pengetahuan tentang beberapa aspek yakni: waktu yang tepat, bahasa yang dimengerti komunikan, sikap dan nilai yang sesuai dengan komunikan, jenis kelompok dim,ana komunikasi akan dilaksanakan. Ditinjau dari komponen komunikan, seseorang akan mudah menerima pesan jika terdapat empat kondisi yakni: a. Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi b. Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusan tersebut sesuai dengan tujuannya c. Pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya. d. Ia mampu untuk menepati baik secara mental maupun secara fisik. (Effendy, 2003 : 42). Unsur lainnya yang penting untuk dipertimbangkan dalam membangun komunikasi efektif adalah unsur efek atau dampak komunikasi. Pengetahuan dan pemahaman terhadap efek ini akan membantu komunikator untuk mengetahui apakah komunikasi yang telah dilakukan itu mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Dampak ataupun efek komunikasi dapat diketahui secara spontan pada saat komunikasi itu berlangsung, dan dapat juga diketahui setelah berlangsungnya komunikasi (tertunda). Berkenaan dengan pentingnya efek ini, maka komunikator perlu melakukan survey ataupun penelitian tentang efek atau dampak komunikasi. Survey terhadap efek atau dampak komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang umum dilakukan yakni 208

Yan Hendra, Prinsip Komunikasi Efektif... menyebarkan angket atau dapat juga melakukan wawancara dengan komunikan atau khalayak yang telah menerima pesan. Melalui angket ataupun wawancara tersebut akan didapat data tentang tanggapan komunikan terhadap pesan. Hasil survey menjadi bahan dasar dalam membuat dan menyusun perencanaan komunikasi selanjutnya di masa yang akan datang. Komunikasi Efektif Perspektif Islam Komunikasi efektif menjadi syarat utama untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh komunikator. Berbagai pendapat dan pandangan para ahli tentang komunikasi efektif telah melahirkan teori tentang bagaimana membangun komunikasi yang efektif. Dalam ajaran Islam terdapat prinsip-prinsip dalam membangun komunikasi yang efektif. Prinsip komunikasi efektif tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran. Prinsip komunikasi efektif tersebut adalah: Qawlan Ma rufan, Qawlan Sadidan, Qawlan Balighan, Qawlan Kariman, Qawlan Maisuran, Qaulan Layyinan. (Amir, 1999 : 85). 1. Qawlan Ma rufan Salah satu pengertian ma rufan secara etimologis adalah alkhair atau al-ihsan, yang berarti yang baik-baik. Jalaluddin Rakhmat menjelaskan bahwa bahwa Qawlan Ma rufan berarti perkataan yang baik. Allah menggunakan frasa ini ketika berbicara tentang kewajiban orang-orang kaya atau orang kuat terhadap orang-orang miskin atau lemah. Perkataan Qawlan Ma rufan salah satunya terdapat dalam Al- Quran Surat An-Nisa ayat 5 yang artinya sebagai berikut. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. Lebih lanjut dikatakan bahwa Qawlan Ma rufan berarti ungkapan atau perkataan yang baik dan pantas atau pembicaraan yang bermanfaat, memberikan pengetahuan, mencerahkan pemikiran, menunjukkan pemecahan kesulitan. Kepada orang lemah, bila kita tidak dapat membantu secara materil, kita harus memberikan bantuan psikologis (Amir, 1999, 85 : 86). 209

Kolase Komunikasi di Indonesia 2. Qawlan Sadidan Perkataan Qawlan Sadidan salah satunya terdapat dalam Al- Quran Surat An-Nisa ayat 9 yang artinyasebagai berikut. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Perkataan Qawlan Sadidan yang terdapat dalam ayat tersebut menggambarkan suatu pembicaraan mengenai wasiat Menurut beberapa ahli tafsir seperti Hamka, At-Thabari, Al- Baghawi, Al- Maraghi dan Al-Buruswi bahwa Qaulan Sadida dari segi konteks ayat mengandung makna kekuatiran dan kecemasan seorang pemberi wasiat terhadap anak-anaknya yang digambarkan dalam bentuk ucapan-ucapan yang lemah lembut (halus), jelas, jujur, tepat, baik, dan adil. Lemah lembut artinya cara penyampaian menggambarkan kasih sayang yang diungkapkan dengan kata-kata yang lemah lembut. Jelas mengandung arti terang sehingga ucapan itu tak ada penapsiran lain. Jujur artinya transparan, apa adanya, tak ada yang disembunyikan. Tepat artinya kena sasaran, sesuai yang ingin dicapai, dan sesuai pula dengan situasi dan kondisi. Baik sesuai dengan nilai-nilai moralmasyarakat maupun ilahiyah. Sedangkan adil mengandung arti isi pembicaraan sesuai dengan kemestiannya, tidak berat sebelah atau memihak. (Ahmad Ridwan http://naifu.wordpress.com) 3. Qawlan Balighan Perkataan Qawlan Baligha terdapat dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 63 yang artinya sebagai berikut. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. Qawlan Balighan dapat diterjemahkan ke dalam komunikasi yang efektif. Asal balighan adalah balagha yang artinya sampai atau fasih. Jadi untuk orang munafik diperlukan komunikasi efektif yang bisda mengubah jiwanya. Bahasa yang dipakai adalah bahasa yang akan mengesankan atau membekas pada hatinya. 210

Yan Hendra, Prinsip Komunikasi Efektif... Jalaluddin Rakhmat merinci pengertian qawlan balighan menjadi dua. Pertama, qawlan balighan terjadi bila komunikator menyesuaikan pembicaraannya dengan sifat-sifat khalayak yang dihadapinya. Atau sesuai dengan frame of reference dan field of experience. Kedua qawlan balighan terjadi bila komunikator menyentuh khalayaknya pada hati dan pikirannya sekaligus. (Amir, 1999 : 92-93) 4. Qawlan Kariman Perkataan Qaulan Kariman terdapat dalam Al-Quran Surat Al- Isra ayat 23 yang artinya sebagai berikut. Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Qawlan Kariman, menyiratkan suatu prinsip utama dalam komunikasi islam berupa penghormatan. Komunikasi efektif dapat dibangun dengan cara memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat (Amir, 1999 : 87). 5. Qawlan Maysuran Perkataan Qawlan Maysuran terdapat dalam Al-Quran Surat Al- Isra ayat 28 yang artinya sebagai berikut. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. 1 Qawlan Maysuran, menurut Jalaluddin Rakhmat sebenarnya lebih tepat diartikan ucapan yang menyenangkan,yang berarti gampang, mudah, ringan. Qawlan Maysuran berisi hal-hal yang menggembirakan. Ketika kita berkomunikasi kita bukan hanya menyampaikan isi, kita juga mendefinisikan hubungan sosial diantara kita. Isi yang sama dapat menimbulkan persahabatan atau permusuhan. Dimensi komunikasi yang kedua ini sering disebut metafisika. Salah satu prinsip komunikasi dalam Islam ialah setiap komunikasi harus dilakukan 1 Tafsir Qur an Karim. 211

Kolase Komunikasi di Indonesia untuk mendekatkan manusia dengan Tuhannya dan hambanya yang lain. Islam mengharamkan setiap komunikasi yang membuat manusia terpisah dsn membenci hamba-hamba Allah. (Amir, 1999 : 89) 6. Qaulan Layyina (Ucapan Yang lemah Lembut) Perkataan Qaulan Layyina terdapat dalam Al-Quran Surat Thaha ayat 44 sebagai berikut. maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. Berkata lemah lembut tersebut adalah perintah Allah kepada Nabi Musa dan Harun yang akan menghadap Fir aun untuk menyampaikan ayat-ayat Allah. Allah sebenarnya bisa memerintahkan rasul-rasulnya untuk berkata kepada Fir aun dengan instruktif atau keras, tetapi itu bukan cara terbaik dalam mencapai hasil komunikasi terhadap seseorang, apalagi bagi seorang raja yang lalim. Allah memerintahkan Musa dan Harun berkomunikasi dengan Fir aun secara lemah lembut. Inilah kiat berkomunikasi efektif yang diajarkan Islam. Berkomunikasi harus dilakukan dengan lembut, tanpa emosi, apalagi mencaci maki orang yang ingin dibawa ke jalan yang benar (Amir, 1999 : 93-94). Kesimpulan Dari uraian di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat menyampaikan dan mengekspresikan semua hal yang dirasakan dan dipikirkannya kepada orang lain. 2. Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang dapat menimbulkan efek ataupun dampak tertentu terhadap komunikan sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator. 3. Komunikasi efektif dapat dibangun melalui penerapan teori-teori barat yang berisikan prinsip-prinsip komunikasi efektif dan juga melalui penerapan nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam Al- Quran yang berisikan ayat-ayat tentang prinsip-prinsip komunikasi efektif yakni, Qawlan Ma rufan, Qawlan Sadidan, Qawlan Balighan, Qawlan Kariman, Qawlan Maisuran, Qaulan Layyinan. 212

Yan Hendra, Prinsip Komunikasi Efektif... 4. Prinsip komunikasi efektif perspektif barat dan perspektif Islam mengacu kepada aspek unsur-unsur komunikasi dan aspek mekanis dalam proses komunikasi tersebut. 5. Sebelum ahli barat mengemukakan prinsip komunikasi efektif, ajaran Islam telah menyampaikan prinsip-prinsip komunikasi Islam sebagai bahan dasar dalam membangun komunikasi efektif. 6. Penerapan prinsip-prinsip komunikasi efektif melalui kolaborasi prinsip komunikasi efektif perspektif barat dengan prinsip komunikasi efektif perspektif Islam diasumsikan akan dapat membangun komunikasi yang lebih efektif dan lebih berkesan. 213

Kolase Komunikasi di Indonesia Daftar Pustaka Amir, Mafri. 1999. Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos De Vito, A Josep. 1997Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: Profesional Books. Effendi, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Karya.. 1996 Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Karya. Mulyana, Deddy. Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin. 1996 Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdaskarya. Ridwan, Ahmad. Komunikasi Efektif Dalam Perspektif Al-Quran. http://naifu.wordpress.com/humor-ala-gue-2/ Diakses Selasa 15 Januari 2013. Yunus, Mahmud. 1993, Tafsir Qur an Karim. Jakarta, Hidakarya Agung. 214