BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2013), p Nina H.Lubis, Banten Dalam Pergumulan Sejarah; Sultan, Ulama, Jawara.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2008), p Erlangga, 1986), p M.c. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern , (Jakarta: Serambi,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

BAB V KESIMPULAN. Sub-Wehrkreise 106 Kulon Progo Dalam Pertempuran Mempertahankan

Kondisi Jepang semakin melemah ketika pada bulan februari 1944, pasukan-pasukan

BAB II KONDISI PABUARAN PASCA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

TINJAUAN HISTORIS TENTANG PERAN BADAN KEAMANAN RAKYAT (BKR) TERHADAP USAHA MENINGKATAKAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurahman, D. (2007). Metodologi penelitian sejarah. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode dan teknik penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada akhir abad XIX kaum pelajar Indonesia jumlahnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan suatu proses dalam membuat suatu kerangka

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN PARADIGMA. Secara etimologi konsep tinjauan pustaka terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

2015 TENTARA KEAMANAN RAKYAT DI SUKABUMI : PEMBENTUKAN DAN PERANANNYA DALAM PERTEMPURAN KONVOI SUKABUMI

BAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III TERJADINYA PERISTIWA CIPELEM

PERANAN TOKOH KUNINGAN dari Masa Pergerakan hingga Revolusi Kemerdekaan. Mumuh Muhsin Z.

PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Proses Jalannya Diplomasi. pernyataan berdirinya negara Republik Indonesia. Negara yang bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. organisasi-organisasi pergerakan yang lain. Budi Utomo, disamping dikenal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MR. SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA ( ) Sang Penyelamat Eksistensi Negara Proklamasi Republik Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian metode menurut Helius Sjamsuddin dalam bukunya yang

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (1990). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

M PERANAN HASAN SADIKIN DALAM BIDANG KESEHATAN DI JAWA BARAT TAHUN

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Naskah Proklamasi yang selesai disusun menjelang subuh tanggal 17 Agustus 1945, kemudian pukul 10.00 waktu Indonesia bagian barat teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno yang didampingi oleh Muhamad Hatta dikediaman Soekarno dijalan Pegangsaan Timur. Berita mengenai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan cepat menyebar keseluruh daerah di Jawa Barat karena sulitnya komunikasi berita itu diterima secara berantai di Banten, berita baru diterima pada tanggal 20 Agustus 1945, setelah beberapa pemuda utusan Chairul Saleh dari Jakarta datang ke Serang menemui bekas Shodancho Yugekitai (Ali Amangku). Para utusan itu yang terdiri atas Pandu Karta Wiguna, Ibnu Parna dan, Abdul Muluk, menyerahkan beberapa lembar Teks Proklamasi dan beberapa eksemplar surat kabar terbitan Jakarta yang memuat berita Proklamasi tersebut. Selain itu, para pemuda juga membawa pesan Chairul Salihyang menyatakan bahwa Kemerdekaan itu bukan hadiah dari Jepang sehingga para pemuda harus segera merebut kekuasaan dari Jepang. 1 Tahun 1945 Jepang kalah perang oleh sekutu yang secara otomatis lumpuh kekuatannya di Indonesia, berita tentang penyerahan Jepang kepada sekutu di Banten hanya didengar oleh sekelompok kecil pegawai pemerintah Tan Malaka yang tinggal di Bayah dengan nama 1 Nina H.Lubis, Banten Dalam Pergumulan Sejarah; Sultan, Ulama, Jawara. (Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia, 2013), p.164. 1

2 samaran Husin atau Husain atau Chusain juga mendengar berita itu. Ia tidak merasa heran karena sudah memperkirakan bahwa hal itu akan terjadi. Beberapa hari sebelumya ia mengadakan rapat dengan para pemuda yang dianggap mewakili Karesidenan Banten, yaitu Ajip M. Dzuhri, H.Abdurrahman dan Chasai in dirumah Tachril di Rangkas Bitung dalam rapat diputuskan bahwa Indonesia harus menyatakan kemerdekaannya segera setelah Jepang menyerah dan untuk itu Tan Malaka dikirim ke Jakarta untuk memperjuangkan agar proklamasi segera dilakukan, sementara para pemuda diminta menghubungi Daidancho Pembela Tanah Air (PETA). Indonesia merdeka dan Belanda kembali ke Indonesia, Banten tidak diserbu Belanda dalam agresi milternya yang pertama, namun daerah ini diisolasi, untuk masuk dan keluar Banten (kearah timur), sangat dikuasai oleh Belanda. 2 Meskipun pada saat itu pemerintah dan rakyat sudah tahu akan kedatangan Belanda untuk menjajah kembali Tanah Air Indonesia. Kedatangan penjajah Belanda mendapat perlawanan gigih dari barisan militer atau barisan terdidik kemiliteran Jepang. Salah satu perlawanan ialah memperkuat pemerintahan darurat pada tahun 1949. Pada saat itulah para Kiyai mengambil bagian untuk mengisi kekosongan jabatan pemerintahan dan militer. Di Banten tercatat, K.H. Tb. Ahmad Khotib sebagai Residen Banten, K.H. Syam un sebagai Panglima Divisi 1000 merangkap Bupati Serang, H. Tb. Abdul Halim sebagai Bupati Pandeglang, dan KH. Hasan sebagai 2 Suharto, Dinamika Suatu Daerah Terisolasi: Banten, Antara Dua Agresi Militer Belanda (Jakarta: Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Indonesia, 1996), p.2.

3 Bupati Lebak. Puncak krisis terjadi pada masa pemerintahan darurat itu, hubungan antara pemerintahan pusat dan daerah nyaris terputus, terutama dalam hal keuangan di Banten. Belanda berusaha untuk memperluas kekuasaannya ke arah barat Tangerang yang merupakan pintu gerbang sebelah timur bagi Banten, juga dikuasainnya pada bulan Mei 1946. Rakyat Tangerang yang tidak mau dijajah kembali oleh Belanda, mengungsi kesebagian daerah Tangerang yang masih dikuasai Indonesia sebagian ke daerah banten. 3 Berbagai serangan dan tekanan dari berbagai sektor, hal ini memicu rakyat Banten untuk mengadakan perlawanan terhadap Belanda yang ingin menguasai kembali Tanah Air Indonesia. Oleh karena itu, terjadilah pertempuran-pertempuran diberbagai daerah seperti:peristiwa Cijentul di Gunungsari, dan Peristiwa Cipelem di Pabuaran, Berbagai peristiwa pemberontakan dan perlawanan yang dilakukan Rakyat Indonesia didaerah masing-masing untuk mempertahankan Tanah Air Indonesia. Penjajahan bangsa asing terhadap negara Indonesia telah menorehkan catatan kelam di berbagai daerah seperti: pertempuran Cipelem di Pabuaran-Banten dan pertempuran-pertempuran diberbagai daerah lainnya sebagai gerakan perjuangan kemerdekaan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sampai saaat ini masih dapat kita saksikan keberadaannya di Indonesia khususnya didaerah Banten. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam Peristiwa Pertempuran Cipelem yang berada didaerah Pabuaran- Banten. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengungkap 3 Suharto, Dinamika Suatu..., p.4-5.

4 peristiwa pertempuran Cipelem secara faktual berdasarkan kejadian yang sebenarnya, dengan ini peneliti berharap penelitian dapat memberikan manfaat, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca karya tulis ilmiah ini. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat disimpulkan, bahwa masalah pokok yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah peristiwa pertempuran Cipelem tahun 1945-1949. Kemudian dari masalah pokok itu, dapat diidentifikasi kepada masalah lain secara terperinci dengan harapan dapat membantu memecahkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu : 1. Bagaimana kondisi Banten pasca kemerdekaan? 2. Apa yang melatar belakangi terjadinya peristiwa Cipelem pada tahun 1945-1949? 3. Bagaimana dampak dari peristiwa Cipelem? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang ditulis diatas, maka tujuan penelitian diarahkan kepada terwujudnya hasil penelitian yang lebih baik. Antara lain : 1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi Banten pasca kemerdekaan Indonesia. 2. Untuk mengetahui latar belakang terjadinya peristiwa Cipelem. 3. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari peristiwa Cipelem.

5 D. Kerangka Pemikiran Peristiwa sejarah merupakan suatu bukti perlawanan masyarakat terhadap penjajahan. hal ini terjadi pada peristiwa Cipelem yang merupakan adanya perlawanan masyarakat desa Pabuaran yang terjadi di kampung Cipelem terhadap Belanda tahun 1945-1949. Menurut Ibnu Kholdun, seluruh peristiwa dalam panggung sejarah kemanusiaan itu adalah suatu garis menarik dan meningkat kearah kemajuan dan kesempurnaan pencetus teori progresif ini memandang bahwa peristiwa sejarah berlangsung dalam satu garis linier, garis lurus yang merujuk ke progres dan perfeksi dengan indikatornya adalah peristiwa atau fakta-fakta sejarah sebagai hasil perbuatan manusia yang mengandung nilai-nilai kesejarahan. 4 Sejarah membahas peristiwa yang terjadi di masa lampau, dapat diungkap kembali oleh para ahli sejarah dengan merujuk kepada sumber-sumber sejarah yang dapat ditemukan. Peran sumber sejarah bagi penulisan sejarah sangat penting pengumpulan data-data sejarah dari sumber-sumber sejarah sangat dibutuhkan oleh karena itu kritik sejarah niscaya akan kritik penulisan. Pelaku sejarah dalam peristiwa Cipelem mengungkapkan bahwa Cipelem adalah nama sebuah kampung di desa Pabuaran yang merupakan tempat pemberontakan antara rakyat bersama-sama pasukan Macan Ketawa TNI AD melawan kolonial Belanda tahun 1949. Berita tentang peristiwa tersebut didapat dari masyarakat kampung Cipelem desa Pabuaran yang terlibat langsung pada peristiwa Cipelem. 5 4 Rustam E.Tambumka, Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Filsafat dan IPTEK (Jakarta: Rineka Cipta,1999), p.1. 5 Antawi, PeristiwaCipelem Tahun 1945-1949 diwawancarai oleh Sahroni, di Pasar Sore, Pabuaran-Serang, 11September 2013, Pukul 10.00 WIB.

6 E. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan mengaplikasikannya melalui wawancara dan mengumpulkan sumber referensi atau buku-buku.penelitian dilakukan didaerah Pabuaran pada tanggal 11 September 2013. Untuk mengetahui narasumber dalam pengumpulan data penelitian peristiwa Cipelem. Penelitaian yang dilakukan ini merupakan penelitian sejarah, metode sejarah merupakan penyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikannya dengan jalan pemecahan dalam persepektif historis. 6 Penyelidikan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi sejarah yang lebih akurat dengan merumuskan beberapa masalah penelitian sebagai poin yang akan diteliti selanjutnya. Penelitian meliputi ke 4 (Empat) tahapan, yaitu Tahapan Heuristik, Tahapan Kritik, Tahapan Interpretasi, dan Tahapan Historiografi. 1. Tahapan Heuristik Tahapan Heuristik adalah tahapan mencari dan mengumpulkan sumber- sumber Sejarah, baik secara tertulis maupun secara lisan. 7 Dalam tahapan ini penulis melakukan studi pustaka, dengan secara teknis dilakukan dibeberapa tempat diantaranya: Perpustakaan IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Perpustakaan Daerah Banten, dan Dinas Sosial Kab.Serang, Kodim Pabuaran. Dari sekian banyaknya tempat yang penulis kunjungi maka diperoleh buku-buku diantaranya adalah: 6 Abdurarohman Dudung, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta : Logos. 1999), p.12. 7 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta:Tiara wacana,2013), p.73.

7 Metode Penelitian Sejarah, karya Abdurrohman Dudung, Catatan Masa Lalu Banten karya Halwany Michrob dan Mudjahid Chudari, Sejarah Kabupaten Kota Di Jawa Barat dan Banten, karya Lim Imadudin, Dkk, Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, karya George Mc. Turnan Kahin, Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia karya A.H Nasution, Sejarah Pemikiran Indonesia Tahun 1945-1966 karya Sri Indra Gayati, dkk, Sejarah Nasional Indonesia Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia VI karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Himpunan sejarah perjuangan rakyat banten Legiun Veteran republik Indonesia karya Adjat Sudrajat, Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah,Sejarah Filsafat dan IPTEK karya Rustam E.Tambumka, Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 karya Sukardi K. Heru, dkk, Bung Hatta dan Ekonomi Islam karya Anwar Abbas, Api Sejarah 2 karya Ahmad Mansur Suryanegara, Sejarah Indonesia Modern karya M.C. Ricklefs, Angkatan 66 Dalam Lintasan Sejarah Perjuangan Bangsa karya Naswir Abu Nain, Dinamika Suatu Daerah Terisolasi: Banten, Antara Dua Agresi Militer Belanda, karya Suharto. Narasumber peristiwa Cipelem adalah sebagai berikut :Antawi : Saksi Sejarah Peristiwa Cipelem di Pabuaran diwawancarai oleh Sahroni, Kp. Pasar Sore-Pabuaran, 20 Februari 2014 Pukul 10.58, Marwan: Saksi Sejarah Peristiwa Cipelem (Veteran 45) diwawancarai oleh Sahroni Kp. Asem-Pabuaran, 20 Februari 2014, Pukul 13.56, Asikin bin Hasan : Saksi Sejarah Peristiwa Cipelem dipabuaran (Veteran 45) diwawancarai oleh Sahroni Kp.Liwalet- Pabuaran 20 Februari 2014, Pukul 14.19, Sarman : Saksi Sejarah

8 Peristiwa Cipelem di Pabuaran, 07 Agustus 2014, di Pancaregang- Pabuaran Pukul 10.55.Antawijaya : Saksi Sejarah Peristiwa Cipelem (Veteran 45) diwawancarai oleh Sahroni di Kp. Cipelem- Pabuaran, 04 November 2015, Pukul 15.50. Dalam rangka mendapatkan sebuah pemahaman dan bukti yang akurat terdapat objek penelitian peristiwa Cipelem, maka penelitian ini mengadakan wawancara langsung dari sumber yang menyaksikan langsung pada peristiwa tersebut. 2. Tahapan Kritik Dalam tahapan ini, peneliti menguji dan mengeritik kebenaran dari data-data yang didapatkan dengan cara memilih data sejarah peristiwa Cipelem dari tempat dan sumber-sumber referensi yang menunjang pada permasalahan yang akan diteliti. 3. Tahapan Interpretasi Dalam tahapan ini, peneliti menjelaskan fakta untuk memberikan gambaran peristiwa Cipelem sebagai jejak sejarah yang dapat diketahui oleh masyarakat luas guna menjaga dan melestarikan peristiwa Cipelem. 4. Tahapan Historiografi Dalam tahapan Historiografi ini, peneliti merekonstruksi peristiwa Cipelem dengan cara mengkaji dan membuat laporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian, sejak dari awal (fase perencanaan) sampai dengan akhirnya suatu (Penarikan kesimpulan).

9 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam pemabahasan ini penulis membahasnya dengan sistematika sebagai berikut: Bab I, Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II, membahastentang Kondisi Banten Pasca Kemerdekaan Indonesia: Kondisi Sosial dan Politik, di Banten Pasca kemerdekaan 1945. Bab III, membahas tentang Terjadinya Peristiwa Cipelem Tahun 1945-1949 diantaranya: Latar belakang Peristiwa Cipelem, Pemberontakan Rakyat Cipelem terhadap Belanda, Tokoh-tokoh Peristiwa Cipelem. Bab IV membahas tentang Dampak Perstiwa Cipelem, diantaranya: Ekonomi, Sosial, Politik. Bab V Penutup diantaranya: Kesimpulan dan Saran-saran.