NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antar warga akan berlangsung dengan baik.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MATERI IPS MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh: ASTRI MARHENI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Persyaratan Tugas Akhir Program Sarjana S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: ATIKA NUR RAHMAWATI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD NASKAH PUBLIKASI. Oleh : Erlinda Dwi Miswara

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTELLIGENCE MAPPING PRESENTATION

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 BETENG KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

SUTARTI NIM. A54A100046

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 9 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ANI UZLIFATUL JANNAH

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

P PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR AND SHARE KELAS V SEMESTER II SD NEGERI TAMBAHSARI TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI TRUE OR FALSE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 MENDURAN KEC. BRATI KAB. GROBOGAN TAHUN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 BARUKAN MANISRENGGO KLATEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SDN BALEHARJO 2 TAHUN AJARAN 2012/ 2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MI Miftahul Ulum, Tutur, Pasuruan. Pemilihan tempat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN MEMBACA PETA LINGKUNGAN PROVINSI SETEMPAT DENGAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE LEARNING

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEJALA ALAM (IPA) SISWA KELAS III SD NEGERI 1 JOMBORAN KLATEN TENGAH TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BLAGUNG SIMO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REVIEW WHO WANTS TO BE A MILLIONAIRE

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi persyaratan guna menempuh Ujian Skripsi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

Transkripsi:

0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS V SDIT AL HASNA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Oleh RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 PROGRAM S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

1

2 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS V SDIT AL HASNA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Rahmawati Hidayah, A54B090044, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode membaca preview, read, review (P2R) dan pembelajaran aktif the power of two dapat meningkatkan aktifitas siswa dan ketrampilan membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDIT Al Hasna Gondang, Kebonarum, Klaten pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kelas (PTK) dengan prosedur kerja yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Siklus dihentikan jika ketuntasan belajar siswa telah mencapai 80% dari jumlah subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDIT Al Hasna Gondang, Kebonarum, Klaten yang berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan tes. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas trianggulasi sumber yaitu membandingkan data yang ada dengan sumbernya dan trianggulasi metode yaitu dengan membandingkan dan mengecek ulang informasi dari pengamatan dan tes akhir tindakan dengan metode yang digunakan dalam tindakan. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data yang yang dianalisis adalah hasil tes akhir tiap siklus dan lembar observasi siswa serta guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan aktifitas siswa di kelas, hasil belajar siswa, dan peningkatan angka ketuntasan. Aktifitas siswa aspek interaksi siswa yang pada siklus I sebesar 76,4 % meningkat menjadi 79,2 %, aspek perhatian dari 83,3 % meningkat menjadi 88,9 %, aspek diskusi kelompok dari 73,6 % menjadi 79,2 % dan aspek kedisiplinan dari 77,8 % naik menjadi 79,2 %. Dari data tersebut dapat diketahui sebelum tindakan, siswa yang aktif hanya 29 % (7 siswa), pada siklus 1 naik menjadi 75 % (18 siswa) dan setelah pada siklus 2 naik menjadi 91,7 % (22 siswa). Sedangkan nilai rata-rata sebelum tindakan sebesar 67,1 dengan ketuntasan sebesar 66,7 %, setelah dilakukan tindakan sekali siklus nilai rata-rata meningkat menjadi 72,1 dengan angka ketuntasan sebesar 70,8 %, dan setelah siklus kedua nilai rata-rata naik menjadi 77,3 dengan besar ketuntasan menjadi 83,3 %. Kata Kunci: aktivitas, ketrampilan membaca pemahaman, metode P2R, Strategi pembelajaran aktif the power of two

3 A. PENDAHULUAN Kegiatan membaca bagi anak usia Sekolah Dasar akan memperluas penguasaan kosakata, yang nantinya akan berdampak bagi perkembangan konstruksi pengetahuan secara keseluruhan. Dalam kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011 siswa diharapkan memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi: (a) mendengarkan: memahami dan memberi tanggapan terhadap gagasan, pendapat pikiran, kritikan dan perasaan orang lain dalam berbahasa bentuk wacana lisan (b) berbicara secara efektif dan efisien untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, kritikan, perasaan, dalam berbagai bentuk kepada berbagai mitra berbicara sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan, (c) membaca dan memahami berbagai jenis wacana, baik secara tersurat maupun tersirat untuk berbagai tujuan, dan (d) menulis secara efektif dan efisien berbagai jenis karangan dalam berbagai konteks (Depdiknas, 2011:11). Dari hasil observasi, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru mempunyai hambatan yaitu tingkat kemampuan membaca pemahaman yang masih rendah. Data yang ada dalam penilaian membaca pemahaman pada siswa kelas V memperoleh nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman hanya 67,1 masih berada di bawah nilai KKM di sekolah yaitu 70. Siswa yang nilainya di atas KKM berjumlah 15 siswa dari 24 siswa Rendahnya kemampuan membaca pemahaman tersebut dinyatakan bahwa siswa kurang mampu jika dimintai untuk membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya guru kurang tepat dalam memilih metode pembelajaran, sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut seperti yang terjadi di SDIT Al Hasna. Ketika guru meminta siswa membandingkan isi dua teks, siswa diminta mengerjakan sendiri dengan membaca sendiri-sendiri kemudian menjawab pertanyaan dari guru. Jadi belum adanya penerapan strategi aktif yang dapat membuat siswa lebih tertarik pada proses

4 pembelajaran. Dengan demikian, peneliti merasa perlu pembenahan dalam praktek pembelajaran Bahasa Indonesia. Mengacu pada uraian di atas peneliti akan mengadakan penelitian dengan menggunakan metode membaca Preview, Read, Review (P2R) dan Strategi pembelajaran aktif the power of two. Maka dengan demikian, penelitian yang akan dilakukan penulis adalah: Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Membaca Preview, Read, Review (P2R) dan Strategi Pembelajaran Aktif The power of two pada Siswa Kelas V SDIT Al Hasna Tahun Pelajaran 2012/2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatkan kemampuan membaca dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDIT Al Hasna menggunakan metode membaca Preview, Read, Review (P2R) dan Strategi pembelajaran aktif the power of two Menurut Tarigan (dalam wahyudi, 2011:43) Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Pemahaman menurut kamus besar bahasa Indonesia dengan kata dasar paham artinya mengerti benar akan sesuatu hal. Dengan demikian, ketrampilan membaca pemahaman adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan kegiatan memahami bacaan dengan menangkap setiap makna yang dibacanya agar dapat memiliki tingkat kemampuan membaca yang efektif dan efesien. Metode P2R merupakan metode membaca yang terdiri atas tahap Preview, Read, dan Review. (Gordon 2006: 79 dalam http://tugaskampuss.blogspot.com). Penjelasan ketiga tahap dalam metode ini adalah sebagai berikut: a. Preview adalah membaca sekilas untuk mengetahui struktur bacaan, pokok-pokok pikiran, relevansi, dan sebagainya. Pada tahap ini,

5 pembaca melakukan pengenalan terhadap bacaan mengenai hal-hal yang pokok. b. Read adalah membaca secepat mungkin sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai tingkat kesulitan bacaan. Tujuan umum membaca adalah mencari informasi yang ada dalam bacaan. c. Review adalah membaca sekilas untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan dan atau untuk memperkuat ingatan terhadap pokokpokok pikiran yang telah didapat dari tahap read. Pada tahap ini, pembaca membaca bacaan seperlunya saja seperti pada preview. Yang berbeda adalah tujuannya; jika preview untuk mengenal bacaan, sedangkan review untuk memantapkan kembali apa yang telah dipahami dan untuk mengecek apakah bacaan sudah dibaca sesuai tujuan. Silberman (2009: xxii) menyatakan bahwa belajar aktif merupakan kumpulan strategi-strategi yang di dalamnya terdapat berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat siswa berfikir tentang materi pelajaran. The Power of Two (kekuatan dua kepala) merupakan aktivitas pembelajaran aktif yang memperkuat pentingnya hubungan yang sinergi antar anggota kelompok. Strategi ini tersusun atas kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompok dua orang dengan tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan jawaban tunggal. Strategi ini menurut Mel Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Siswa diberi satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pemikiran b. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individu

6 c. Setelah semua siswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, siswa diminta untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain dan membahasnya dengan diskusi d. Setiap pasangan diminta membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki jawaban masing-masing individu e. Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan lain dalam kelas B. METODE PENELITIAN Tempat pelaksanaan Penelitian di kelas V SDIT Al Hasna Gondang Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas V SDIT Al Hasna pada semester dua Tahun Ajaran 2012/2013 dan dilaksanakan pada bulan Desember sampai Maret 2013 semester dua selama empat bulan. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDIT Al Hasna Gondang Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten. Siswa kelas V berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11 perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) model Kurt Lewin. Menurut Kurt Lewin dalam Suwandi (2011, 7) bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Namun penelitian tindakan kelas menggunakan tahap orientasi pada awal kegiatan, sedangkan pelaksanaan tindakan dua siklus. Setiap siklus dilakukan tiga kali pembelajaran Data berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil kemampuan membaca siswa dikaji apakah sudah efektif dengan melihat ketercapaian dalam indikator kinerja pada setiap siklus. Selanjutnya mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian bersama tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus kedua Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan tes. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas trianggulasi

7 sumber yaitu membandingkan data yang ada dengan sumbernya (pengecekan kembali) dan trianggulasi metode yaitu dengan membandingkan dan mengecek ulang informasi dari pengamatan dan tes akhir tindakan dengan metode yang digunakan dalam tindakan. Analisis data yang digunakan untuk peningkatan ketrampilan membaca pemahaman adalah menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman. Menurut Hubermen, dkk dalam Suwandi (2011: 30) bahwa Kegiatan pokok analisa model Interaktif meliputi 3 tahap yaitu: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan. Data yang yang dianalisis adalah hasil kemampuan membaca pada akhir tiap siklus, Rencana Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) serta lembar observasi siswa dan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Indikator yang ingin dicapai setelah guru menggunakan metode membaca preview, read, review (P2R) dan strategi pembelajaran aktif the power of two dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa terlibat aktif dengan peningkatan aktifitas 90 % dan ketrampilan membaca pemahaman siswa meningkat, 80 % siswa kelas V SDIT Al Hasna Gondang mendapat nilai minimal 70. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil observasi awal yang dilakukan pada hari Senin, 21 Januari 2013 terhadap ketrampilan guru, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran kurang aktif. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Sedangkan permasalahan yang ditemui pada siswa saat pembelajaran berlangsung adalah kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran. Peneliti menentukan aspek aktivitas siswa yang diamati adalah aspek interaksi siswa, perhatian, diskusi kelompok, dan kedisiplinan. Dari hasil pengamatan dengan lembar observasi, yang memperoleh kriteria aktifitas baik (B) hanya 7 siswa sementara yang mendapat kriteria cukup (C) juga ada 17. Hasil kemampuan membaca awal menunjukkan bahwa anak yang memperoleh nilai di atas KKM ada 16 (66,7%) sementara yang di bawah

8 KKM ada 8 anak (33,3%) Sedangkan nilai terendahnya 45, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-ratanya 67,1. Analisis hasil kemampuan awal membaca pada siswa kelas V, dari hasil rata-rata nilai siswa tersebut ternyata masih di bawah nilai rata-rata yang diinginkan dari pihak guru, sekolah dan peneliti yaitu 70. Sedangkan besarnya prosentase siswa yang memenuhi kriteria tuntas belajar masih dibawah prosentase yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu mencapai lebih dari 80%. Dari hasil analisis kemampuan awal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa pada materi Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Pelaksanaan tindakan siklus I disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua kali pertemuan, yaitu hari hari Senin, 28 Januari 2013 dan Rabu, 30 Januari 2013, yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2 x 35 menit. Hasil pembelajaran siswa pada siklus I meningkat bila dibandingkan dengan keadaan awal sebelum siklus I. Keaktifan siswa meningkat dibandingkan kondisi awal tetapi siswa masih saling tunjuk ketika diminta untuk memulai bertanya jawab tentang isi bacaan dan siswa masih canggung dalam berdiskusi secara berkelompok. Ketrampilan guru menggunakan metode metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two diperoleh peningkatan dalam hal pengelolaan kelas. Kelas sudah nampak lebih interaktif, tetapi bahasa yang digunakan guru kurang jelas karena guru berbicara terlalu cepat dalam memberi penjelasan sehingga siswa tidak langsung mengerti maksud penjelasan guru, hal tersebut terlihat ketika guru harus mengulang beberapa kali sehingga siswa faham terhadap materi. Pada siklus I ini hasil kemampuan membaca menunjukkan bahwa anak yang memperoleh nilai di atas KKM ada 17 (70,8 %) sementara yang di bawah KKM ada 7 anak (29,2 %) Sedangkan nilai terendahnya 55, nilai tertinggi 85 dan nilai rata-ratanya 72,1. Ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh dalam siklus I masih belum mencapai target penelitian yaitu 80%. Dari analisis kemampuan membaca, keaktifan siswa, dan keterampilan guru, dan maka penelitian ini perlu dilanjutkan ke siklus II.

9 Pada siklus II dilaksanakan tindakan dua kali pertemuan, yaitu hari Senin, 11 Februari 2013 dan Rabu, 13 Februari 2013, yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I dan siklus II juga mengalami peningkatan. Misalnya dalam aspek interaksi terdapat 1 siswa yang mengalami peningkatan. Sedangkan pada aspek perhatian ada tiga anak yang mengalami peningkatan. Dalam aspek perhatian ini, yang mengalami peningkatan adalah deskriptor memperhatikan penjelasan dari teman saat presentasi. Hal ini sesuai dengan maksud dari metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two bahwa siswa yang memahami materi diharapkan bisa menjelaskan untuk memahami pelajaran sehingga siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam membaca khususnya pada kompetensi dasar Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Dalam aspek diskusi kelompok terdapat empat anak yang mengalami peningkatan. Dalam aspek diskusi kelompok ini, yang mengalami peningkatan adalah deskriptor mengikuti kegiatan kelompok. Hal ini sejalan dengan maksud dari metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two yaitu bahwa dua kepala lebih baik daripada satu. Sementara aspek kedsiplinan terdapat satu anak yang mengalami peningkatan. Dalam aspek ini, yang mengalami peningkatan adalah deskriptor mengerjakan tugas dengan runtut. Hal ini merupakan hasil dari kerja sama dalam kelompok. Dari keempat aspek tersebut yang paling banyak mengalami peningkatan adalah aspek tanggung jawab. Dari paparan tersebut diperoleh hasil bahwa anak yang semula keaktifannya rendah menjadi meningkat. Hasil belajar siswa pada siklus II didapatkan ketuntasan hasil belajar siswa yang meningkat dibandingkan ketuntasan pada siklus I serta telah mencapai target penelitian. Dari hasil observasi keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dibandingkan pada siklus I dan siswa tidak canggung lagi serta saling tunjuk ketika berdiskusi. Kinerja guru menggunakan metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two terjadi peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan guru sudah lebih dari

10 satu kali menggunakan metode tersebut dan sudah merasa lebih nyaman. Pada siklus II ini hasil kemampuan membaca menunjukkan bahwa anak yang memperoleh nilai di atas KKM ada 20 (83,3%) sementara yang di bawah KKM ada 4 anak (16,7 %) Sedangkan nilai terendahnya 65, nilai tertinggi 90 dan nilai rata-ratanya 77,3. Dengan tercapainya target ketuntasan belajar siswa minimal (80%) dan peningkatan keaktifan siswa serta kinerja guru, maka penelitian dapat dihentikan. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I sampai siklus II maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two dapat meningkatkan keaktifan siswa yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDIT Al Hasna Gondang, Kebonarum. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang dicapainya pada setiap siklus. Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan ke siklus I yang semula 67,1meningkat menjadi 72,1. Dari siklus I nilai rata-rata 72,1 menjadi 77,3 pada siklus II. Sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two siswa yang mendapat nilai diatas KKM hanya 16 anak (66,7%) dari jumlah anak didik 24 siswa. Setelah diterapkannya pembelajaran metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two anak yang mencapai nilai KKM menjadi 20 anak (83,8%) dari jumlah anak didik 24 siswa. Dengan demikian dapat dilihat dengan jelas perbedaan hasil belajar sebelum diterapkan pembelajaran dengan metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two dan setelah diterapkan pembelajaran dengan metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two. Hasil belajar setelah diterapkannya pembelajaran metode P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two mengalami peningkatan yang dapat diketahui dari rata-rata jumlah siswa yang berhasil mendapat nilai diatas KKM. Peningkatan hasil belajar ini merupakan hasil dari kerja kelompok yang membagi siswa secara heterogen. Dari kelompok tersebut, siswa yang kurang paham penjelasan terhadap guru bisa dijelaskan lagi oleh siswa yang

11 lain yang sudah memahami materi. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan pembelajaran aktif yang disampaikan Silberman (2009: xxii) bahwa belajar aktif merupakan kumpulan strategi-strategi yang di dalamnya terdapat berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitasaktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat siswa berfikir tentang materi pelajaran. Sedangkan strategi pembeajaran aktif The Power of Two merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif, dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi karena dua kepala tentu lebih baik daripada satu kepala. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa : 1. Mengajar dengan menggunakan metode membaca P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two dapat meningkatkan aktifitas siswa Kelas V SDIT Al Hasna dalam pelajaran Bahasa Indoensia materi membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Hal ini dapat dilihat dari suasana kelas menjadi lebih interaktif. Aktifitas siswa aspek interaksi siswa yang pada siklus I sebesar 76,4 % meningkat menjadi 79,2 %, aspek perhatian dari 83,3 % meningkat menjadi 88,9 %, aspek diskusi keompok dari 73,6 % menjadi 79,2 % dan aspek kerja sistematis dari 77,8 % naik menjadi 79,2 %. Dari data tersebut dapat diketahui sebelum tindakan siswa yang aktif hanya 29 % (7 siswa), pada siklus 1 naik menjadi 75 % (18 siswa) dan setelah siklus 2 naik menjadi 91,7 % (22 siswa). 2. Mengajar dengan menggunakan metode membaca P2R dan strategi pembelajaran aktif the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SDIT Al Hasna dalam pelajaran Bahasa Indoensia materi membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca sekilas. Hal ini dapat dilihat dari nilai rat-rata sebelum

12 tindakan sebesar 67,1 dengan ketuntasan sebesar 66,7 %, setelah dilakukan tindakan sekali siklus nilai rata-rata meningkat menjadi 72,1 dengan angka ketuntasan sebesar 70,8 %, dan setelah siklus kedua nilai rata-rata naik menjadi 77,3 dengan besar ketuntasan menjadi 83,3 %.

13 E. DAFTAR PUSTAKA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum 2004 : Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Nopember 2003. Haryadi dan Zamzani, 1996. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Depdikbud : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Silberman, Mel.2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani. Suwandi, Joko. 2011.Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant Wahyudi, Agus Budi. 2011.Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Qinant