BAB I PENDAHULUAN 1.1.GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1.1.1. Profil Bank bjb PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) adalah Bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas (PT), kemudian dalam perkembangannya berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Saat ini Bank Bjb memiliki 63 kantor cabang, 311 kantor cabang pembantu, 330 Kantor Kas, 1202 ATM Bjb, 103 Payment Poin, 4 kantor wilayah dan 473 Waroeng Bjb. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menjadi Bank devisa sejak tanggal 2 Agustus 1990. GAMBAR 1.1 Logo Perusahaan Sumber: Dokumentasi perusahaan, 2017 1.1.2. Sejarah Bank bjb Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat yang di latar belakangi oleh adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 pada tahun 1960 mengenai penentuan perusahaan di Indonesia yang mana merupakan milik Belanda yang di nasionalisasi. Dan salah satu perusahaan miliki Belanda yang memiliki
kedudukan di Bandung yang telah di nasionalisasi yaitu NV Denis yang sebelumnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bank hipotek. Dan sebagai sikap tindakan lanjut dari adanya peraturan pemerintah no 33 tahun 1960, dimana pemerintah Propinsi Jawa Barat bersama Akta Notaris Noezar nomor 152 pada tanggal 21 maret 1961 dan di kukuhkannya dengan keluarnya surat keputusan Gubernur Jawa Barat pada tanggal 20 Mei 1961, yang mendirikan PD bank Karya Pembangunan dengan modal dasar pada pertama kalinya berasal dari kas daerah senilai dua juta lima ratus ribu rupiah. Ditahun 1992, aktivis Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat di tingkatkan menjadi bank umum devisa yang berdasarkan dengan surat keputusan direksi bank Indonesia yang memiliki sebutan Bank Jabar dan muncul dengan logo baru pada tanggal 2 November 1992. Dan dalam rangkap mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan dari akta pendirian no 4 tanggal 8 april 1999, maka berikut akta perbaikan no 22 tanggal 15 april 1999 telah disahkan oleh Menteri kehakiman RI pada tanggal 16 April 1999, dan bentuk hukum Bank Jabar di ubah dari yang tadinya Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Begitu panjang perjalanan dan sejarah bank BJB menjadi bank terkemuka di Indonesia. Dan dalam rangkap memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan jasa perbankan yang berlandaskan Syariah, dengan itu maka sesuai dengan izin Bank Indonesia pada tanggal 12 april 201, maka Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yang mana hal tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan perbankan dengan system yang konvensional dan sesuai dengan system Syariah yang baik, Dan melihat hasil Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa, maka PT Pembangunan Jawa Barat pada tanggal 3 Juli 2007 di Bogor telah berjalan sebagaimana mestinya dan mengubah Bank Jabar menjadi lebih baik. 1.1.3. Visi & Misi Bank bjb Visi dari Bank Bjb adalah sebagai berikut:
a. Visi: Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia b. Misi: 1. Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah 2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah 3. Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah 1.1.4 Latar Belakang Dunia perbankan dewasa ini bergerak maju ke depan dengan sangat aktif dan dinamis. Pergerakan ini didukung dengan adanya tantangan yang semakin luas dan kompleks pada industri tersebut, serta perkembangan teknologi perbakan yang semakin maju. Situasi ini mendorong industri perbankan harus cepat dan tanggap dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya, terutama dalam memperoleh kepercayaan masyarakat serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan perbankan yang aman, nyaman dan berkualitas. Masa suram perbankan yang bersamaan dengan terjadinya krisis sejak tahun 1997 perlahan pulih. Memasuki tahun 2017, industri perbankan nasional sedikit bernafas lega. Pasalnya, krisis ekonomi makro yang sedang menyelimuti perekonomian Indonesia berangsur-angsur mulai reda. Walaupun kondisi makro ekonomi nasional masih belum stabil, namun minimal telah menunjukkan tandatanda perbaikan. Melihat kondisi makro ekonomi dalam negeri yang telah menunjukkan perbaikan tersebut, perbankan nasional ramai-ramai menjalankan strategi untuk memenangkan persaingan dan optimis akan mencapai target yang telah dicanangkan (Infobank, Februari 2017). Perbankan di Indonesia memiliki Visi dan Misi masing-masing dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, sehingga strategi-strategi yang dimunculkan pun berbeda walaupun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama yaitu menguasai pangsa pasar. Di samping itu, Perbankan adalah salah satu perusahaan yang diperhatikan oleh masyarakat dan sangat membutuhkan standarisasi dalam penyajian laporan keuangan,
karena masyarakat sangat membutuhkan informasi mengenai kondisi Bank dimana mereka menyimpan uangnya agar dapat membandingkan, menganalisis, menyimpulkan, dan selanjutnya mengambil keputusan berkaitan dengan kondisi perusahaan perbankan dimana dana merea disimpan. Hal yang paling penting bagi setiap Bank adalah bagaimana mengerti keinginan nasabah dan senantiasa memberikan nilai tambah bagi nasabah. Nilai tambah itu antara lain memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada konsumen, pelayanan yang cepat, tepat dan kenyamanan dalam pelayanan. (sumber: www.google.com) Perbankan Indonesia masih memasang prediksi kredit tahun 2017 tak jauh berbeda dengan target tahun 2016. Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Perhimpunan Bank- Bank Umum Nasional (Perbanas) mengatakan, pertumbuhan kredit untuk tahun 2017 lebih tinggi sedikit dibandingkan pertumbuhan di tahun 2016. Berikut adalah data perkembangan kinerja perbankan di Indonesia. GAMBAR 1.2 Perkembangan Aset Perbankan Sumber: http://perbanas.org/wp-content/uploads/2016/
Berdasarkan data diatas dapat dilihat perbandingan pertumbuhan dan kontribusi (terhadap Total Aset) menurut kelompok Bank. Bank persero memiliki kontribusi terhadap Total Aset tahun 2016 sebesar 38.48%, BUSN Devisa 39.48%, BUSN Non Devisa 1.69%, BPD 8.26%, Bank Campuran 4.69%, dan Bank Asing sebesar 7.41%. Untuk dapat bersaing di dunia bisnis perlu adanya promosi yang kuat dan kreatif serta memiliki kelebihan dan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk pesaing sehingga masyarakat mengetahui dan menerima produk kita. Kreatifitas iklan dalam perusahaan adalah salah satu hal yang sangat perlu dipikirkan untuk dapat bersaing di dunia bisnis. Untuk mempromosikan suatu produk yang dengan gampang diterima oleh masyarakat banyak, suatu perusahaan harus kreatif dalam memasarkan atau memperkenalkan produk mereka kepada konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:443), advertising can reach masses of geographically dispersed buyers at a low cost per exposure, and it enables the seller to repeat a message many time. Periklanan bisa menjangkau massa pembeli yang tersebar secara geografis pada biaya rendah perpaparan, dan iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. GAMBAR 1.3 Akun Sosial Media Instagram Perusahaan Sumber: Data Pribadi Penulis, 2017
Salah satu alat periklanan yang digunakan bank bjb dituangkan pada media sosial (instagram) dikarenakan melihat peluang yang besar adalah pada media sosial tersebut. Dari siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Instagram sendiri memiliki 22 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia. Angka tersebut diyakini akan terus meningkat. Perluasan layanan Instagram ke ranah global dalam waktu yang cepat kemudian dinilai telah mengalahkan jejaring sosial mikroblog Twitter yang sejak beberapa bulan lalu mengalami stagnan pertumbuhan pengguna di angka 300 juta user. GAMBAR 1.4 Data pengguna sosial media Januari 2017 Sumber: http://selular.id/news/social-media/2017/01 Dengan adanya promosi melalui media sosial intagram diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian nasabah pada bank bjb cabang buah batu Bandung. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sehingga peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Iklan Pada Sosial Media Instagram Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Nasabah Bank Bjb Cabang Buah Batu Bandung Tahun 2017).
1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pelaksanaan iklan Bank Bjb melalui sosial media Instagram? 2. Bagaimanakah Keputusan Pembelian nasabah Bank Bjb? 3. Seberapa besar pengaruh iklan Bank Bjb melalui sosial media Instagram terhadap keputusan pembelian nasabah? 1.3. Tujuan Observasi Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan iklan Bank Bjb melalui sosial media instagram 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian nasabah di Bank bjb 3. Untuk mengetahui pengaruh iklan Bank Bjb melalui sosial media instagram terhadap keputusan pembelian nasabah. 1.4. Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kegunaan Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta sebagai sarana bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang telah didapat di perkuliahan dalam keadaan yang sesungguhnya. Serta penyusunan laporan tugas akhir ini merupakan salah satu wujud untuk memenuhi syarat kelulusan Diploma III Manajemen Pemasaran di Universitas Telkom. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat menjadi acuan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan penetapan harga produk dalam usaha untuk meningkatkan penjualan.
3. Bagi Pembaca Lainnya Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan penambah informasi dan pedoman bagi penelitian selanjutnya, sehingga bisa dijadikan perbandingan di masa yang akan datang dan bisa menambah pengetahuan dan wawasan. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan bab demi bab yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan ruang lingkup penelitian. 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, dan pengumpulan data. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini meliputi karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran yang merupakan penyajian singkat dari keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh.