BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. prestasi belajar pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2 dekade terakhir ini. Perdebatan semakin meningkat pada abad ini tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kriteria sebanyak 77 orang. Sampel diuji menggunakan tes Saphiro-Wilk dan. Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian

Kesowo Pangestu Adji 1, Imam Masduki 2 ABSTRACT. Objective: To value correlation between myopia and good learning achievement.

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tidak terletak pada satu titik yang tajam (Ilyas, 2006), kelainan refraksi merupakan

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi karena kemampuan refratif mata

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 18% kebutaan di dunia disebabkan oleh kelainan refraksi. Di Asia,

BAB I PENDAHULUAN. adanya permainan audiovisual yang sering disebut dengan video game.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir 25% populasi atau sekitar 55 juta jiwa (Anma, 2014). Hasil Riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengontrol variabel penelitian (Machfoed, 2007). Pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

PERBANDINGAN KADAR VITAMIN D DARAH PENDERITA MIOPIA DAN NON MIOPIA

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

BAB III METODE PENELITIAN. paparan masing masing subjek kasus dan kontrol. Penelitian ini merupakan

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada

19

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

1. Sekolah khusus Yaitu semua siswa yang belajar di sekolah ini adalah siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

KUISIONER PENELITIAN METODE CART DAN CHAID UNTUK MENELUSURI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAKPN TARUTUNG

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutaan merupakan suatu masalah kesehatan di dunia, dilaporkan bahwa

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mendapatkan model dan faktor-faktornya, terlebih dahulu akan dibahas. bagaimana mendapatkan sampel dalam penelitian ini.

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bayangan benda yang jauh jatuh di depan retina (Schmid, 2015). Menurut survei

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. panjang, sehingga fokus akan terletak di depan retina (Saw et al., 1996). Miopia

Struktur Insentif Grup

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V DESKRIPSI DATA KARAKTERISTIK PENDENGAR, PENGGUNAAN MEDIA RADIO, DAN KESENJANGAN KEPUASAN (GRATIFICATION DISCREPANCY)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serangkaian situasi dan digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kecerdasan terutama pada anak-anak (Arisman, 2004). Gangguan

HANG TUAH MEDICAL JOURNAL

Hubungan Antara Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK McClelland (1953) Ken & Kate Back (1982)

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

Hubungan Gaya Hidup dengan Miopia Pada Mahasiswa Fakultas. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka yang telah

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SMP DI MANADO

BAB IV HASIL PENELITIDAN DAN PEMBAHASAN. yang sedang mengerjakan Skripsi. Kuesioner yang disebar sebanyak 80

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan fisik dan juga kelainan fisik yang sering disebut tunadaksa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkreasi, semakin dirasakan urgensinya. Otonomi dibidang

LAMPIRAN KUESIONER. Nama responden : Jenis kelamin : Laki-laki (L)/ Perempuan (P) Usia responden. a) <40. b) c) >60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi pada mahasiswa FKIK UMY angkatan yang berjumlah 499 mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. usia dini (diakses pada 21 November 2013, jam 21.30).

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah motivasi memengaruhi komitmen

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Kacamata Koreksi pada Penderita Miopia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 34 Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan merupakan indra yang sangat penting dalam menentukan

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diatasi (American Academy of Ophthalmology, 2010).

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan miopia dengan prestasi belajar pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari bulan Agustus sampai Oktober 2016. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang telah disediakan untuk mengetahui data karakteristik responden serta pengelompokan sampel yang menderita miopia dan yang tidak menderita miopia, dilanjutkan dengan mengambil rekap nilai IPK masing-masing responden sebagai data sekunder. Dari seluruh mahasiswa PSPD angkatan 2013, 2014, dan 2015, didapatkan sebanyak 190 sampel penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi. Sampel penelitian tersebut terdiri dari 95 sampel yang menderita miopia dan 95 sampel yang tidak menderita miopia. Gambar 4. Distribusi sampel berdasarkan kejadian miopia Miopia : 95 sampel (50%) Tidak miopia : 95 sampel (50%) 28

29 Tabel 3. Karakteristik Sampel Penelitian Secara Umum Karakteristik sampel penelitian Total Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan Rata-rata usia 70 (36,84%) 120 (63,16%) 20,02 ± 0,168 Tabel 3 tersebut menunjukkan karakteristik dari seluruh sampel penelitian. Berdasarkan jenis kelamin, dari total 190 sampel penelitian didapatkan sampel laki-laki sebanyak 70 sampel (36,84%) dan sampel perempuan sebanyak 120 sampel (63,16%). Berdasarkan usia sampel, didapatkan usia minimum sampel adalah 16 tahun dan usia maksimum sampel adalah 24 tahun. Dari seluruh sampel didapatkan rata-rata usia 20,02 ± 0,168 dengan usia terbanyak adalah usia 21 tahun dengan jumlah sampel 59 orang. Tabel 4. Karakteristik Jenis Kelamin Berdasarkan Kejadian Miopia Jenis Kelamin Miopia Tidak Miopia Total Laki-laki 27 (14,21%) 43 (22,63%) 70 Perempuan 68 (35,79%) 52 (27,37%) 120 Total 95 95 190 (100%) Tabel 4 tersebut menunjukkan dari 190 sampel didapatkan sampel dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 70 orang sedangkan sampel dengan

30 jenis kelamin perempuan berjumlah 120 orang. Jika dilihat berdasarkan kejadian miopia, didapatkan jumlah sampel laki-laki yang menderita miopia sebanyak 27 orang (14,21%) dan yang tidak menderita miopia sebanyak 43 orang (22,63%). Pada sampel perempuan didapatkan data bahwa yang menderita miopia sebanyak 68 orang (35,79%) dan yang tidak menderita miopia sebanyak 52 orang (27,37%). Jika dilihat secara keseluruhan, sampel yang menderita miopia sebanyak 95 dan yang tidak menderita miopia juga berjumlah 95 orang. Tabel 5. Kejadian Miopia Berdasarkan Prestasi Belajar Kejadian Miopia Total Miopia N (%) Tidak Miopia N (%) Prestasi Baik 48 (25,26%) 33 (17,37%) 81(42,63%) Prestasi Kurang Baik 47 (24,74%) 62 (32,63%) 109 (57,37%) Total 95 (50%) 95 (50%) 190 (100%) Tabel 5 tersebut menunjukkan kejadian miopia berdasarkan prestasi belajar. Dari 190 sampel penelitian, terdapat 81 orang (42,63%) yang memiliki prestasi belajar baik dan 109 orang (57,37%) yang memiliki prestasi belajar kurang baik. Berdasarkan jumlah sampel yang memiliki prestasi belajar baik, terdapat 48 orang (25,26%) menderita miopia dan 33 orang (17,37%) tidak menderita miopia. Dari jumlah sampel yang memiliki prestasi belajar kurang baik, terdapat 47 orang (24,74%) menderita miopia dan 62 orang (32,63%) tidak menderita miopia.

31 Pada analisis statistik kejadian miopia berdasarkan prestasi belajar, didapatkan nilai yang signifikan yaitu sebesar 0,028 (P<0,05) dengan tabel 2x2 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara miopia dengan prestasi belajar atau ditolak. B. PEMBAHASAN Dari hasil data kuesioner yang disebarkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan hasil bahwa miopia memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Manado, bahwa penderita kelainan refraksi (p = 0,01, p < 0,05) berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar. (Rumondor & Rares, 2014). Hasil yang serupa juga didapatkan pada sebuah penelitian di China Barat, bahwa prevalensi miopia pada kelas akselerasi (32,68%) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas reguler (9,78%). Untuk memperjelas peneliti juga menyelidiki rata-rata waktu yang digunakan untuk membaca dan menulis pada kedua kelas tersebut berdasarkan waktu pelajaran, waktu les seusai sekolah, dan waktu mengerjakan pekerjaan rumah. Penelitian kami menunjukkan bahwa anak-anak di kelas akselerasi menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca dan menulis dibandingkan dengan kelas regular. Di kelas 1-3, perbedaan waktu belajar bisa sampai 107 menit per hari, dan di kelas 4-6 dan kelas 7-9, perbedaan waktu belajar bisa sampai 160 dan 224 menit per hari. Hasilnya mencerminkan hubungan yang erat antara intensitas belajar dan miopia (Pi, et al., 2010).

32 Prestasi belajar sendiri memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satunya yaitu intelegensi/kecerdasan (Yulita, 2008). Pada sebuah penelitian menyatakan bahwa penderita miopia rata-rata memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak miopia, hubungan ini di dikaitkan dengan hubungan biologi antara pertumbuhan mata dan perkembangan otak. Kami menyebutnya sebagai model genetik pleiotropik untuk menjelaskan tentang epidemiologi dan pola keturunan yang tidak khas dari miopia dan hubungannya dengan perkembangan neurokognitif. Gen pleiotropik ini terpilih secara nyata untuk mendorong kecerdasan manusia. Komponen miopia ini sendiri merupakan fenotip laten, miopia tidak akan terekspresi kecuali jika ditemui beberapa faktor eksternal. (Mak, et al., 2006). Dan didukung juga oleh penelitian yang menyatakan bahwa setelah mengendalikan faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, sekolah, genetik, pendidikan ayah, dan buku yang dibaca per minggu, miopia (paling tidak -0,5 D) ini memiliki hubungan yang signifikan dengan IQ nonverbal yang tinggi dibandingkan IQ nonverbal yang rendah. (Saw, et al., 2004) Selain itu, faktor psikis dan minat juga dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar seseorang (Yulita,2008). Pernyataan ini sesuai dengan sebuah penelitian yang menyatakan bahwa banyak penelitian telah menyoroti dampak yang signifikan ranah pengetahuan dan minat individu dalam sistem pembelajaran. Namun, banyak penelitian sebelum ini telah mengabaikan beberapa isu penting mengenai interaksi dinamis ranah pengetahuan dan

33 minat individu. Kami mempelajari sejumlah 267 mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang mewakili berbagai jurusan dan program. Hasil menunjukkan bahwa ketika memeriksa beberapa ranah pembelajaran (misalnya: statistik dan psikologi), hubungan antara ranah pengetahuan dan minat sebagai artefak dari tingkat akademis baik mahasiswa dalam program sarjana, pascasarjana dan spesialisasi akademis mereka. Peningkatan prestasi memiliki korelasi dengan tingginya minat seseorang (Lawless & Kulikowich, 2006). C. KESULITAN PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kesulitan sehingga menyebabkan hal tersebut menjadi kelemahan dari penelitian ini, yaitu: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tidak semuanya dapat diteliti pada responden, antara lain: tingkat kecerdasan, minat, keadaan psikis, faktor guru/dosen, lingkungan keluarga, dan sumber belajar. 2. Tidak menanyakan lamanya responden menderita miopia sehingga hasil yang didapatkan kurang representatif. 3. Peneliti hanya menggunakan kuesioner untuk mengetahui derajat miopia tanpa mengukur langsung visus responden.