Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia Sistem pemerintahan negara Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Semuanya itu tidak terlepas dari sifat dan watak (karakter) bangsanya. Apabila dianalisis, setiap sistem mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Periode Sistem Pemerintahan Konstitusi Kelebihan Kelemahan 18 1945 s.d. 14 Novemb er 1945 Menjalankan prinsip distribution of power Sistem pemerintahan tidak berjalan/tidak dapat bekerja sama 14 Novemb er 1945 s.d. 27 Desembe r 1949 Muncul demokrasi multi partai Berhasil meletakkan dan membangun dasar negara secara konstitusional Pelaksanaan sistem pemerintahan tidak dapat dilaksanakan masa revolusi/kegenting an Belum terbentuk alat-alat kelengkapan negara 27 Desembe r 1949 s.d. 17 1950 Parlementer (Kursi Parlementer) Konstitusi RIS Tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen DPR dapat membubarkan kabinet bila dianggap menyimpang Masa jabatan kabinet tidak ditentukan Kepala negara tidak dapat diganggu gugat, karena yang bertanggung jawab adalah para menteri Mementingkan kekuatan partai di parlemen 17 UUDS 1950 Demokrasi multipartai Multipartai berdampak pada
kepentingan parpol/golongan 1950 s.d. 5 Juli 1959 Pelaksanaan pemilu demokratis Berhasil menggalang dukungan internasional melalui KAA Stabilitas politik terancam Tidak terdapat partai yang menang secara mayoritas Jatuh bangun kabinet yang singkat Kebijakan pembangunan tidak jalan 5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966 (Orde Lama) Mampu membangun integritas nasional Kembalinya Irian Barat Pelopor Nonblok dan pemimpin Asia-Afrika Sistem demokrasi terpimpin Penataan konstitusi tidak jalan Pertentangan ideologi sangat tajam (nasionalisagama-komunis) Kehidupan politik tidak demokratis 11 Maret 1966 s.d. 21 Mei 1998 (Orde Baru) Penataan konstitusi lebih baik dari OrLa Pembangunan nasional berhasil dan terencana Stabilitas politik terjamin Tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat Kekuasaan presiden dominan dan berpusat tanpa undang-undang kepresidenan Pembangunan tidak merata Hak politik dan kebebasan pers terbelenggu, tidak demokratis Krisis ekonomi di akhir OrBa KKN
Lepasnya Timor- Timur dan Sipadan-Ligitan 21 Mei 1998 s.d. sekarang (Reformasi) Berhasil menata ketatanegaraan dengan amandemen Menjamin stabilitas politik Kebebasan dan kemerdekaan pers demokratis Pemilu demokratis dan langsung Penegakan hukum dan diplomasi antar bangsa Kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan publik tidak dapat dikontrol langsung oleh rakyat, tetapi harus melalui DPR Terjadi penyimpangan dengan keluarnya maklumat di masa Abdurrahman Wahid KKN Lemahnya stabilitas keamanan (konflik kebangsaan Apabila dianalisis, sistem pemerintahan Indonesia belum dipraktikkan sesuai secara murni, sehingga pada hakikatnya kita belum dapat diambil kesimpulan akhir. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa kita di Indonesia tetap berpegang pada prinsip, yaitu mencari dan menemukan sistem sendiri yang sesuai dengan kondisi dan kepribadian serta watak sendiri dengan tekad tidak usah meniru atau menjadikan bangsa atau negara lain sebagai patron yang mutlak. Saat ini, amandemen keempat merupakan sistem pemerintahan yang sesuai dengan sistem yang berlaku. Pada Bab I Pasal 1 mengenai bentuk dan kedaulatan, dinyatakan sebagai berikut. Ayat 1 : Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik. Ayat 2 : Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Ayat 3 : Negara Indonesia adalah negara hukum. Kelemahan Sistem pemerintahan Sistem pertanggungjawaban kurang begitu jelas
Pengawasan rakyat lemah Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung badan legislatif sehingga dapat menimbulkan kekuasaan mutlak Pembuatan keputusan/kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif & legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas & memakan waktu yang lama. Pengaruh rakyat dalam kebikajan politik negara kurang mendapat perhatian Kelebihan Sistem Pemerintahan Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya sebab tidak tergantung pada parlemen Bahwa seorang Menteri tidak dapat di jatuhkan Parlemen karena bertanggung jawab kepada presiden. Pemerintah dapat leluasa karena tidak ada bayang-bayang krisis kabinet Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif sebab dapat diisi oleh orang luar termasuk juga anggota parlemen sendiri. Masa jabatan badan eksekutif lebih pasti dengan jangka waktu tertentu. Misalkan, masa jabatan Presiden Amerika Serikat selama empat tahun, sedangkan Presiden Indonesia lima tahun. Penyusun program kerja kabinet lebih mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Setelah anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem pemerintahan Presidensil sekarang kita akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem Parlementer. Kelemahan Sistem Pemerintahan Parlementer Keberhasilan sangat sulit dicapai jika partai di negara tersebut sangat banyak( banyak suara). Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi menteri atau jabatan eksekutif lainnya sering dibubarkan karena mendapatkan mosi tidak percaya Parlemen Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan sangat besar sehingga suara rakyat sangat didengarkan oleh parlemen Dengan adanya parlemen sebagai perwakilan rakyat maka pengawasan pemerintah dapat berjalan dengan baik Pembuat kebijakan bisa ditangani secara cepat sebab gambang terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif & legislatif. Hal ini disebabkan kekuasaan eksekutif & legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai. Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan juga pelaksanaan kebijakan publik sangat jelas.