BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi harus di pandang sebagai suatu proses yang saling

KAJIAN AWAL KETERKAITAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Isu mengenai ketimpangan ekonomi antar wilayah telah menjadi fenomena

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA RESMI STATISTIK

Segmentasi Pasar Penduduk Jawa Timur

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan potensi daerah. Otonomi daerah memberikan peluang luas bagi

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam periode 2004 sampai dengan 2008.

DANA PERIMBANGAN. Lampiran 1. Data Dana Perimbangan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik


BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah Persentase (Juta) ,10 15,97 13,60 6,00 102,10 45,20. Jumlah Persentase (Juta)

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KUALITAS PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2O1O GUBERNUR JAWA TIMUR,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

Tabel 2.19 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

EVALUASI PROGRAM KKBPK DATA MARET 2017 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI JAWA TIMUR,

RILIS HASIL LISTING SENSUS EKONOMI 2016 PROVINSI JAWA TIMUR TEGUH PRAMONO

Lampiran 1. Tabel Durbin-Watson LAMPIRAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

Listyanti, A.S Gandeng 74 Universitas, Pemerintah Targetkan Entas 50 Daerah Tertinggal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Nita Indah Mayasari Dosen Pembimbing : Dra. Ismaini Zain, M.Si

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

KETERSEDIAAN DATA KESEHATAN MASYARAKAT DI PROP. JAWA TIMUR DINKES PROPINSI JATIM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 2.25 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Tahun Keterangan (1) (2) (3) (4) (5) (6)

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

ANALISIS PERBANDINGAN PEREKONOMIAN PADA EMPAT KORIDOR DI PROPINSI JAWA TIMUR

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN REGIONAL ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

Tabel 2.26 Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur Tahun Keterangan

Analisis Kebutuhan Singkong di Jawa Timur, Tahun 2010

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

ANALISIS KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTARA WILAYAH UTARA DAN SELATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk di suatu wilayah dalam jangka panjang. dimana pertumbuhan ekonomi dapat di ukur melalui Produk Nasional Bruto (PNB) yang dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. didalam proses pertumbuhan ekonomi itu sendiri masih memiliki berbagai masalah yang dihadapi, salah satunya ketimpangan pembangunan antar wilayah. Ketimpangan itu sendiri terjadi karena faktor dari pihak pemerintah dalam melakukan pembangunan di suatu wilayah perkotaan atau di daerah hanya beberapa yang tersentuh. Jadi dengan adanya perbedaan pembangunan dan infrastruktur juga berdampak terhadap pendapatan masyarakat baik yang ada dikota maupun didaerah. Oleh karena itu pemerintah harus meningkatkan pembangunan dalam suatu daerah itu secara merata sehingga diwilayah tersebut dapat di optimalkan pertumbuhan ekonominya. Ketimpangan pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada masing masing wilayah. Akibat dari perbedaan ini kemampuan suatu daerah dalam proses pembangunan juga menjadi berbeda, oleh karena itu tidaklah mengherankan 1

2 bilamana pada suatu daerah biasanya terdapat wilayah maju dan wilayah terbelakang. (Herwin Mopangga,2011) Ketimpangan dalam pembangunan sering kali menjadi permasalahan serius dan apabila tidak mampu diminimalisir secara efektif dapat menimbulkan krisis yang lebih komplek seperti masalah kependudukan, ekonomi, sosial, politik, lingkungan serta dalam konteks makro sangat merugikan proses dan hasil pembangunan yang ingin dicapai oleh suatu wilayah. Wilayah maju terus berkembang pesat meninggalkan wilayah terbelakang serta adanya sektor unggulan yang berkontribusi besar bagi pembangunan, sedangkan sektor non unggulan yang membebani. (Yuliani,Titik 2015) Menurut Sensus Penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (2015), Provinsi Jawa Timur memiliki 29 Kabupaten dan 9 kota. Dimana di masing-masing wilayah memiliki pertumbuhan ekonomi berbeda-beda dan sumber pendapatan masyarakat yang berbeda. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Jawa Timur adalah 37.565.706 jiwa sedangkan pada tahun 2015 mencapai 38.847.561 jiwa. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan minimnya tingkat pendidikan maka tingkat kemiskinan juga semakin bertambah. Pada tahun 2010 penduduk miskin di jawa timur mencapai 1.873,55 ribu jiwa sedangkan pada tahun 2015 telah mencapai 3.204,82 ribu jiwa.

3 Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 2015 (Miliyar Rupiah) Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kab. Pacitan 6.817,4 7.246,2 7.705,0 8.157,6 8.582,2 9.019,5 Kab. Ponorogo 8.961,5 9.472,2 10.038,4 10.554,5 11.104,1 11.686,2 Kab. Trenggalek 7.962,1 8.435,2 8.959,5 9.496,7 9.998,4 10.500,8 Kab. Tulungagung 16.776,3 17.845,2 18.999,0 20.164,3 21.265,2 22.326,6 Kab. Blitar 16.213,9 17.093,9 18.054,5 18.967,3 19.920,2 20.925,5 Kab. Kediri 18.252,0 19.352,3 20.535,5 21.730,5 22.886,3 24.002,3 Kab. Malang 41.342,6 44.091,1 47.075,7 49.571,4 52.549,3 55.316,0 Kab. Lumajang 14.260,1 15.144,4 16.053,4 16.949,6 17.852,1 18.677,7 Kab. Jember 33.375,5 35.208,2 37.262,0 39.519,2 41.968,8 44.204,1 Kab. Banyuwangi 32.463,8 34.720,4 37.235,7 39.733,6 41.997,6 44.523,5 Kab. Bondowoso 8.515,9 9.033,0 9.583,4 10.140,1 10.651,9 11.178,7 Kab. Situbondo 8.471,4 8.927,1 9.411,6 9.993,8 10.572,4 11.086,5 Kab. Probolinggo 15.028,1 15.912,5 16.936,8 17 808,9 18.681,3 19.570,4 Kab. Pasuruan 61.167,3 65.260,1 70.155,2 75 031,9 80.093,2 84.399,8 Kab. Sidoarjo 81.308,8 87.076,5 93.403,7 99.872,3 106.294,4 111.884,2 Kab. Mojokerto 34.145,9 36.404,5 39.046,0 41.607,1 44.290,7 46.791,4 Kab. Jombang 17.350,8 18.385,0 19.514,8 20.672,3 21.793,2 22.960,2 Kab. Nganjuk 11.405,4 12.061,2 12 767,0 13.456,0 14.142,6 14.875,7 Kab. Madiun 8.117,3 8.606,1 9.132,9 9.651,2 10.166,7 10.702,0 Kab. Magetan 8.227,8 8.744,8 9.251,2 9.792,6 10.292,4 10.824,1 Kab. Ngawi 8.456,4 8.972,5 9.567,5 10.093,2 10.680,2 11.223,2 Kab. Bojonegoro 15.576,4 17.711,6 18.971,0 20.390,1 21.625,4 22.858,6 Kab. Tuban 27.328,9 29.212,2 31.204,5 33.088,0 34.920,7 36.703,1 Kab. Lamongan 16.275,2 17.360,5 18.562,7 19.848,8 21.100,1 22.316,8 Kab. Gresik 27.328,9 55.486,7 59.501,1 64.118,9 68.419,9 72.971,1 Kab. Bangkalan 8.424,6 8.959,4 9.537,0 10.157,3 10.666,9 11.207,3 Kab. Sampang 7.598,9 8.038,0 8.504,7 8.951,8 9.405,3 9.888,2 Kab. Pamekasan 6.994,2 7.429,4 7.894,0 8.375,2 8.846,2 9.317,2 Kab. Sumenep 11.886,6 12.584,5 13.403,9 14.348,8 15.106,5 15.894,1 Kota Kediri 57.550,6 60.020,1 63.185,1 65.408,8 69.232,9 72.945,5 Kota Blitar 2.855,0 3.038,4 3.236,6 3.446,8 3.649,5 3.857,0 Kota Malang 31.337,3 33.273,7 35.355,7 37.547,7 39.724,3 41.951,6 Kota Probolinggo 4.921,3 5.213,9 5.552,1 5.911,3 6.261,9 6.629,1 Kota Pasuruan 3.585,4 3.810,7 4.051,2 4.315,1 4.561,1 4.813,3 Kota Mojokerto 2.987,2 3.165,6 3.358,4 3.566,7 3.774,5 3.991,1 Kota Madiun 6.081,2 6.494,4 6.937,7 7.470,7 7.965,5 8.455,4 Kota Surabaya 231.200,5 247.682,2 265.887,4 286.045,9 305.952,4 324.222,8 Kota Batu 6.504,4 6.968,0 7.473,6 8.018,6 8.572,1 9.145,9 PDRB Jatim 952.832,3 1.013.206,9 1.083.608,5 1.151.518,6 1.220.526,9 1.285.105,4 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur

4 Perkembangan mengenai PDRB di Jawa Timur tahun 2010-2015. dijelaskan pada Tabel 1.1 bahwa Produk Domestik Bruto tertinggi di Jawa Timur terletak di daerah Surabaya. Penduduk di wilayah Jawa Timur terus meningkat setiap tahunya, di karenakan adanya penambahan pada faktor produksi di suatu daerah tersebut dan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat dilihat melalui PDRB per kapita. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang di hasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. dan salah satu alat untuk mengukur keberhasilan perekonomian di suatu wilayah adalah pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri. (Sukirno, 2004) Dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi di suatu wilayah dirasakan sangat sulit untuk memperhatikan pertumbuhan dan pemerataan pada waktu yang bersamaan karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah. Salah satu tujuan pembangunan yakni tersedianya lapangan kerja yang cukup sehingga hampir semua penduduk memperoleh kesempatan kerja dan mendapatkan penghidupan yang layak. Masyarakat harus mengembangkan kegiatan ekonomi dan menaikan tingkat pendapatanya, dimana dalam pembangunan ekonominya harus terus berubah secara terus menerus, dan terus berusaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita dalam jangka panjang. Hal tersebut yang menyebabkan pemerintah Provinsi Jawa Timur harus mendorong pembangunan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu peneliti juga ingin melihat pertumbuhan yang ada di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan keadaan tersebut maka

5 peneliti mengangkat judul Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pembangunan di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 2015 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan tingkat Ketimpangan di Provinsi Jawa Timur. Sehingga penelitian ini dapat di jadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuka lapangan usaha khususnya bagi masyarakat dan dapat meningkatkan Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Maka dari itu pemerintah harus selalu meningkatkan kemampuan melalui peningkatan sektor-sektor ekonomi yang di milikinya. Hal tersebut juga sebagai dukungan dalam menciptakan perkembangan pembangunan, maka secara langsung akan mempengaruhi terhadap perkembangan daerah yang di khususkan terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Timur. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian yang telah dikemukakan, maka dirumuskan pokok masalah yaitu: 1. Berapa besar pengaruh upah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur tahun 2010 2015? 2. Berapa besar tingkat ketimpangan pembangunan di Provinsi Jawa Timur tahun 2010 2015?

6 C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan yang ingin di capai melalui penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat upah dan tenaga kerja terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketimpangan pembangunan di Provinsi Jawa Timur tahun 2010 2015. D. Batasan Masalah Mengingat begitu banyak permasalahan yang timbul, maka diperlukan pembatasan masalah untuk menghindari berbagai kesalahan persepsi yang terkaitan dengan penelitian. Oleh karena itu penelitian hanya berpusat untuk mengetahui wilayah yang perekonomianya maju dan masih berkembang yang di lihat dari BPS jawa timur. Selain itu juga hanya membatasi pada masalah pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010-2015. E. Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan yang berupa informasi yang bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi pihak lain diantaranya :

7 1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah atau pihak-pihak yang terkait untuk selalu mempertimbangkan terlebih dahulu dalam mengambil suatu keputusan dalam rangka perencanaan pembangunan di Provinsi Jawa Timur. 2. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan suatu sumbangan / informasi yang bermanfaat bagi para pembaca yang tertarik untuk meneliti hal yang sama.