BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Wimmer dan Dominick, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 1 Sedangkan paradigma menurut Bogdan dan Biklen, adalah sekumpulan anggapan dasar mengenai pokok permasalahan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian yang akan diteliti. Melalui paradigma, peneliti memperhatikan, menginterpretasi, dan memahami realitas. 2 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma kritis. Paradigma kritis pada umumnya selalu melihat dalam konteks yang luas, tidak hanya pada sebuah level saja namun juga mengekspolrasi level lain yang ikut berperan dalam sebuah perisitiwa. Paradigma merupakan suatu sistem dasar keyakinan seseorang yang mengandung berbagai asumsi filosofis meliputi ontologis, epistemlogis, metodologis, dan aksiologis. Secara ontologis, paradigma kritis memandang realitas yang teramati sebagai realitas semu yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Secara epistemologis hubungan peneliti 1 Rakhmat Kriyantono, 2012, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, hlm. 48. 2 Muh. Tahir, 2011, Pengantar Metodologi Penelitian, Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar, hlm. 59. 25
dengan yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu, serta pemahaman suatu realitas merupakan value mediated findings. 3 Paradigma kritis mengkaji kandungan-kandungan makna ideologis melalui pembongkaran terhadap isi teks, hal tersebut mendasarkan penelitian pada penafsiran teks yang menjadi objek penelitian ini yaitu makna kritik sosial dalam lirik lagu humaniora, perahu kota, dan insan loba karya Innocenti. Dengan penafsiran tersebut, peneliti menyelami teks dan menyikap makna yang terkandung di dalam teks karya sastra tersebut. 3.2. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan pada makna dan proses, yaitu sebuah keniscayaan dari komunikasi sebagai suatu proses yang diterima dari luar. Menurut Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 4 Penelitian kualitatif digunakan untuk dapat menganilisis lebih mendalam dan menginterpretasikan kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, akibat yang sedang terjadi, atau fenomena yang sedang berkembang. Menurut Miles dan Huberman, penelitian kualitatif berusaha menelaah secara intensif kehidupan sehari-hari, selain itu juga bersifat holistik, berujung pada pemahaman, mengahasilkan tema, dan pernyataan dalam bentuknya yang 3 Rakhmat Kriyantono, op. cit., hlm. 51-52. 4 Lexy J. Moleong, 1994, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hlm. 3. 26
asli, dan menjelaskan cara pandang orang dalam setting tertentu, menggungkapkan berbagai penafsiran, dengan instrumentasi yang tidak baku, juga menganalisis dalam bentuk kata. 5 Berpijak dari definisi diatas, penelitian ini bertujuan untuk memahami makna kritik sosial yang terdapat pada lirik lagu Innocenti. Sedang jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian interpretatif. Penelitian ini adalah penelitian yang menginterpretasikan fakta atas fenomena sosial melalui teks karya sastra. Penelitian kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang berkepentingan dengan makna dan penafsiran yang diturunkan dari kajian-kajian sastra dan hermeneutika., dan berkepentingan dengan evaluasi kritis terhadap teks-teks. 6 3.3. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah lirik lagu dari band Innocenti yang ada dalam mini album Humaniora, rilis pada 1 Mei 2011, single Perahu Kota, rilis pada 1 Mei 2012, dan single Insan Loba, rilis pada 1 Mei 2013. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lirik lagu yang dianggap memiliki pesan yang dapat dimaknai. Penentuan lirik lagu tersebut berdasar pada interpretasi peneliti, yang didasari oleh anggapan peneliti dalam memaknai pesan yang menggambarkan kitik sosial. 5 Jalaluddin Rakhmat, 2004, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hlm. 2. 6 Jane Stokes, 2006, How To Do Media and Cultural Studies: Panduan Untuk Melaksanakan Penelitian Dalam Kajian Media dan Budaya, Yogyakarta: Bentang Pustaka, hlm. xi. 27
3.4. Analisis Teks Karena sumber data merupakan data tertulis maka metode analisis data yang digunakan adalah analisis teks, yaitu menganalisis lirik lagu dari band Innocenti. Dalam penelitian ini analisis teks dilakukan dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi dua bagian yaitu model penjelasan dan model pemahaman. Model penjelasan terdiri dari analisa objektivasi struktur dan simbolisasi teks lirik lagu, lalu model pemahaman terdiri dari analisa aspek referensial yang berhubungan dengan teks lirik lagu. Skema analisis tersebut dilakukan untuk menemukan makna yang dikehendaki teori hermeneutika Paul Ricoeur. Proses analisa melalui skema diatas akan menunjukkan makna kritik sosial yang disampaikan oleh teks lirik lagu tersebut. Peneliti akan menganalisis teks dari bait lirik yang terdapat dalam lirik lagu humaniora, perahu kota, dan insan loba karya Innocenti. 3.5. Jenis Data 3.5.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer berupa lagu dan lirik lagu humaniora, perahu kota, dan insan loba karya Innocenti. 28
3.5.2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang dapat mendukung penelitian. Data sekunder diperoleh dengan mencari kepustakaan yang ada seperti buku, jurnal, internet, atau bahan tertulis lain yang berhubungan dengan pokok permasalahan guna menunjang kelengkapan data. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan album karya band Innocenti, 2. Memilih lirik lagu karya band Innocenti yang akan di analisis, 3. Melakukan analisis teks lirik lagu karya band Innocenti. Tabel 1. Daftar lagu Innocenti yang akan dianalisis. 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori hermenutika Paul Ricoeur. Menurut Ricoeur, tugas hermeneutika adalah menafsirkan makna dan pesan seobjektif mungkin sesuai dengan yang diinginkan teks, ini berarti bahwa analisis harus selalu bergerak dari teks. Ricoeur menekankan kajian hermenutikanya pada pemahaman teks (otonomi semantik teks), yang interpretsinya didasarkan pada teks. 29
Saidi menyebutkan konsep dan cara kerja metode dan pendekatan tersebut dalam kaitannya dengan karya seni sebagai objek penelitian, dapat divisualisasikan sebagai berikut: 7 1. Mula-mula teks (seni) ditempatkan sebagai objek yang diteliti sekaligus sebagai subjek atau pusat yang otonom. Karya seni diposisikan sebagai fakta ontologi. 2. Karya seni sebagai fakta ontologi dipahami dengan cara mengobjektivasi strukturnya. Disini analisis struktural menempati posisi penting. 3. Pada tahap berikutnya, pemahaman semakin meluas ketika masuk pada lapis simbolisasi. Hal ini terjadi sebab disini tafsir telah melampaui batas struktur. 4. Kode-kode simbolik yang ditafsirkan tentu saja membutuhkan hal-hal yang bersifat referensial menyangkut proses kreatif seniman dan faktor-faktor yang berkaitan dengannya. 5. Kode simbolik yang dipancarkan teks dan dikaitkan dengan berbagai persoalan di luar dirinya menuntut disiplin ilmu lain untuk melengkapi tafsir. 6. Akhirnya, ujung dari proses itu adalah ditemukannya makna atau pesan. Dari skema tampak bahwa makna dan pesan dalam tafsir hermeneutik berada pada wilayah yang paling luas dan paling berjauhan dengan teks (karya seni sebagai fakta ontologisnya), tetapi tetap berada di dalam horizon yang dipancarkan teks. 7 Acep Iwan Saidi, 2008, Hermeneutika: Sebuah Cara Untuk Memahami Teks, Jurnal Sosioteknologi Edisi 13, April 2008, hlm. 378. 30
Kunci pemahaman adalah pertisipasi dan keterbukaan, bukan manipulasi dan pengendalian. Sebagai sebuah metode penafsiran, hermeneutika tidak hanya memandang teks, tetapi juga berusaha menyelami kandungan makna literalnya. 3.7. Unit Analisis Untuk menelaah penafsiran pada teks karya sastra yang pada dasarnya bersifat polisemi, Ricoeur menawarkan konsep interpretasi yang terdiri dari dua sikap dasar yang diambil ketika mengahadapi teks yaitu model penjelasan dan pemahaman. Model penjelasan merupakan analisis interpretasi secara struktural yang dilakukan terhadap karya dengan tidak melihat hubungan pada dunia yang ada di luar teks, sedangkan model pemahaman merupakan analisis interpretasi dengan melihat rujukan yang ada di luar teks yang disebut sebagai makna kontekstual. Model penjelasan terdiri dari analisa objektivasi struktur dan analisa simbolisasi pada teks lirik lagu, sedangkan pemahaman menyangkut analisa aspek referensial teks lirik lagu yang berhubungan dengan teks lirik lagu. 3.7.1. Model Penjelasan Objektivasi Struktur Objektivasi melelui struktur adalah usaha menunjukkan relasi-relasi intern dalam struktur puisi. Objektivasi struktur merupakan suatu usaha penjelasan sebelum sampai pada pemahaman pada teks, teks tersebut harus dijelaskan menurut struktur-struktur pembentuknya. Struktur itu meliputi tanda-tanda bahasa. Tanda bahasa adalah teks yang menyatakan tentang sesuatu. Penjelasan 31
terhadap tanda-tanda bahasa ini akan membantu dalam menggungkapkan makna teks. Simbolisasi Sesuai dengan skema teori hermenutika Paul Ricoeur, setelah melalui tahap objektivasi struktur selanjutnya akan dilanjutkan pada tahap simbolisasi. Teks, yang tidak lain adalah formulasi bahasa, dan bahasa adalah kumpulan penanda yang sangat kompleks. Dalam kaitan dengan hermeneutika, Ricoeur kemudian menyebut metafora (pengalihan nama, perbandingan langsung, perlambangan) sebagai bagian penting untuk dibahas dalam hermeneutika. Untuk mencapai tingkat pemaknaan peneliti akan melakukan analisis terhadap simbol dan metafora yang terdapat pada karya sastra puisi atau dalam hal ini lirik lagu humaniora, perahu kota, dan insan loba karya Innocenti. 1. Simbol Kata simbol berasal dari bahasa yunani yaitu kata sumballo, yang berarti menghubungkan atau menggabungkan. Simbol yang berstruktur polisemik adalah ekspresi yang mengkomunikasikan banyak arti. Bagi Ricoeur, yang menandai suatu tanda sebagai simbol adalah arti gandanya atau intensionalitas arti gandanya. Ricoeur merumuskan bahwa setiap struktur pengertian adalah suatu arti primer atau makna harfiah, sedangkan yang menunjukkan arti lain yang bersifat tidak langsung atau sekunder adalah makna figuratif yang tidak dapat dipahami selain lewat arti pertama. 8 8 Heru Kurniawan, op. cit., hlm. 26. 32
2. Metafora Teks dalam karya sastra dapat diidentifikasi berdasarkan panjang maksimalnya, sedangkan metafora bisa diidentifikasi berdasarkan panjang minimalnya, yaitu kata. 9 Metafora menghubungkan makna harfiah dengan makna figuratif dalam karya sastra. Karya sastra merupakan wacana yang menyatukan wacana eksplisit dan implisit, dalam tradisi positivisme logis perbedaan antara makna eksplisit dan implisit diperlakukan dalam perbedaan antara bahasa kognitif dan emotif, yang kemudian dialihkan menjadi vokabuler denotasi dan konotasi. 10 3.7.2. Model Pemahaman Aspek Referensial Teks Lirik Lagu Disiplin ilmu lain yang relevan berhubungan dengan rujukan teks karya sastra. Rujukan disini adalah keterkaitan antara teks karya sastra dengan dunia diluar teks karya sastra itu sendiri. Analisis dengan melihat rujukan yang ada di luar teks tersebut ditanggapi sebagai makna kontekstual yang mendukung atau menambah kejelasan makna. Ricoeur mengatakan, dalam bahasa tertulis, sebuah rujukan tidak lagi gamblang, puisi, esai, karya-karya fiksi yang berbicara tentang sesuatu, peristiwa, atau berbagai keadaan yang memang ada tapi tidak nyata. Tetapi, teks karya 9 Paul Ricoeur, op.cit., hlm. 225. 10 Heru Kurniawan, op. cit., hlm. 22. 33
sastra pastilah tentang sesuatu, yaitu tentang sebuah dunia yang merupakan dunia teks itu sendiri. 11 Hakikat rujukan dalam konteks karya sastra memiliki konsekuensi yang penting bagi konsep interpretasi. Hakikat itu mengisyaratkan bahwa makna teks tidak terletak dibelakang teks tersebut melainkan di hadapan teks karya sastra itu sendiri. 12 Analisis mengenai rujukan teks karya sastra ini dilakukan dengan mencari keterkaitan lirik lagu dengan berbagai teks lain yang mendukung seperti berita atau gambar dalam surat kabar, televisi, dan internet. 3.7.3. Makna Karena setiap interpretasi adalah usaha untuk membongkar makna yang masih terselubung atau usaha membuka lipatan-lipatan dari tingkatan makna yang terkandung dalam teks kesustraan, maka ujung dari proses penjelasan dan pemahaman pada teori hermenutika Paul Ricoeur adalah ditemukannya makna. Makna ditemukan setelah mengelaborasi unsur-unsur pada karya sastra yang meliputi analisis teks berdasarkan struktur dan aspek referensialnya. Dalam skema diatas makna berada pada wilayah yang paling luas dan berjauhan dengan teks karya sastra, tetapi tetap berada di dalam horizon yang dipancarkan teks. 11 Paul Ricoeur, op. cit., hlm. 239. 12 ibid., hlm. 240. 34