PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Persamaan Kuadrat Untuk SMPN 12 Padang

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARIANGAN TUMBUHAN UNTUK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Yesi Wispa¹, Sudirman², Siska Nerita¹

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA PADANG

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTS

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PROGRAM LINEAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMKN 6 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Keywords : Worksheet, Problem Solving, Circles. PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI ALAT INDERA UNTUK SMP

Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas

Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contructivism, Ratio.

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TERPADU DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

ABSTRACT. Keywords : media, computer, RME, circle, ADDIE

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Rizallisa Ariyanti*), Anna Cesaria**), Merina Pratiwi**) ABSTRACT

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh Tiara Fikriani Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ahlussunnah

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 1

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERNUANSA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN HANDOUT BIOLOGI SMA BERBASIS KONTEKSTUAL DISERTAI GAMBAR BERWARNA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA. Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

DEVELOPMENT MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENT THROUGH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATTER OF BUILD FLAT QUADRILATERAL FOR SMP/MTs

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS VII SMP MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Rokania enimarta90@gmail.com Article History Abstract Received : April 2017 The purpose of this study was to develop and Accepted : Mei 2017 produce the student worksheet on Guided Inquiry by Published : Juni 2017 several criteria such as valid, practical, and effective. This research was conducted in SDN 002 and in SDN Keywords 003 Rambah. KTSP, LKS, guided The development model used is the model 4-D inquiry learning model, comprising the step of defining, designing, development 4-D and deployment. The results of the study at the planning stage is obtained syllabus, lesson plan, and student worksheet that is designed to follow the steps Guided Inquiry learning model. The results of the study at this stage of development the validity test data showed that the average percentage of Syllabus is lesson plan is 87.5%, the average percentage of implementation lesson plans is 83%, the percentage of student worksheets of validation of the instrument was 86.2%, the percentage of student worksheets of validation media is 90%, the percentage of student worksheets of validation material was 83% and the percentage is 90% validation language. Implementation of test result practicalities of lesson plan percentage is 88.9%, the questionnaire responses of teachers is 87% and student questionnaire responses was 92.6%. Furthermore, the effectiveness of the test results obtained from the student activity by 85.9% and the percentage of aspects of the knowledge obtained by percentage of 89%, the assessment of students attitudes to the average percentage of 88.1%. This research resulted in the Guided Inquiry-based science learning with the criteria of very valid, very practical and effective. 186

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 187 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan LKS pada pembelajaran IPA berbasis Inkuiri Terbimbing dengan kriteria valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SDN 002 Rambah dan di SDN 003 Rambah. Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D yang terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (dessiminate). Tahap define dilakukan analisis kurikulum, analisis kebutuhan, analisis konsep dan analisis siswa. Tahap design dilakukan perancangan terhadap perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, dan LKS. Tahap develop dilakukan uji validitas melalui lembar validasi perangkat, uji praktikalitas melalui lembar observasi keterlaksanaan RPP, angket respon guru dan siswa, uji efektivitas diperoleh dari penilaian aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Tahap dessiminate dilakukan penyebaran perangkat dengan skala terbatas. Hasil penelitian pada tahap perancangan diperoleh Silabus, RPP, dan LKS yang dirancang mengikuti langkah-langkah pembelajaran berbasis Inkuiri Terbimbing. Hasil penelitian pada tahap pengembangan pada uji validitas diperoleh data bahwa persentase rata-rata Silabus adalah 87.5%, persentase rata-rata RPP adalah 83%, persentase LKS dari validasi instrumen adalah 86.2%, persentase LKS dari validasi media adalah 90%, persentase LKS dari validasi materi adalah 83% dan persentase validasi bahasa adalah 90%. Pelaksanaan hasil uji praktikalitas dari RPP persentasenya adalah 88.9%, angket respon guru adalah 87% dan angket respon siswa adalah 92.6 %. Selanjutnya hasil uji efektivitas diperoleh dari aktivitas siswa dengan persentase 85.9% dan dari aspek pengetahuan diperoleh persentase 89%, penilaian sikap siswa dengan persentase rata-rata 88.1%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing yang dikembangkan berada pada kriteria valid, praktis dan efektif.

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 188 A. Pendahuluan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. (Permendiknas No 22 Tahun 2006) Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dijelaskan bahwa pembelajaran IPA di SD/MI sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui media yang ada. Menurut Darlina (2007:2) bahwa IPA untuk tingkat Sekolah Dasar masih berupa ilmu yang diserderhanakan, karena itu peninjauan objek maupun fenomena dari segi fisika, kimia dan biologi masih mungkin dilakukan oleh siswa pada tingkatan Sekolah Dasar. LKS termasuk media cetak hasil pengembangan teknologi cetak seperti buku dan berisi materi visual, (Azhar Arsyad, 2004:29). Menurut Trianto (2011), keberadaan LKS memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran, sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan misalnya syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik. Namun, LKS yang digunakan adalah LKS yang terdapat pada buku panduan, hanya berupa rangkuman materi dan kumpulan soal-soal yang kemudian hanya menjadi bahan tugas atau bahan pembelajaran ketika jam kosong. Hal tersebut merupakan gambaran umum proses pembelajaran IPA yang ada di sekolah pada umumnya. Berdasarkan observasi pada tanggal 27 April 2015 dengan guru kelas V mengenai LKS pada pembelajaran IPA di SDN 002 Rambah, dilihat masih menggunakan LKS konvensional yang siap pakai, siswa tidak menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Padahal telah diketahui LKS disusun untuk membantu

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 189 meningkatkan kemampuan siswa dalam menafsirkan dan menjelaskan objek dan peristiwa yang dipelajari khususnya pada mata pelajaran IPA. Pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan inkuiri menekankan pada beberapa hal, yaitu pengembangan kemampuan berpikir individual melalui sebuah kegiatan penelitian, peningkatan kemampuan dalam hal mempraktekkan metode dan teknik penilaian, melatih keterampilan intelektual khusus, dan melatih menemukan sesuatu (Dimyati, 2009:173). Berdasarkan kelemahan yang telah di paparkan, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian ini dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Kelas V Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan dan keefektifan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran IPA di Kelas V Sekolah Dasar. B. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan menggunakan 4-D Model dengan tahapan sebagai berikut: Define, Design, Develop, dan Disseminate. Pada tahap define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis kurikulum, analisis siswa, analisis konsep, dan analisis kebutuhan. Tahap kedua yaitu tahap Design. Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran untuk semester 1 khususnya pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya yang terdiri dari Silabus, RPP, dan LKS. Pada tahap perancangan ini dilakukan dua tahap yaitu perancangan penyusunan instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini dan perancangan perangkat pembelajaran. Tahap selanjutnya yaitu Develop, pada tahap ini akan dilakukan uji validitas, praktikalitas dan efektivitas. Untuk menguji validitas perangkat pembelajaran akan dinilai oleh validator yang terdiri dari 4 orang Dosen FKIP Biologi Universitas Riau dan Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Padang, dan tiga orang praktisi yang berasal dari guru SDN 002 Rambah dan guru SDN 003 Rambah. Setelah dilakukan uji validasi kepada validator instrumen sampai dinyatakan valid,

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 190 kemudian LKS selanjutnya divalidasi oleh validator ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Uji praktikalitas dilakukan dengan meminta respon guru dan respon peserta didik setelah menggunakan perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran. Kepraktisan perangkat pembelajaran juga ditentukan dari hasil pengamatan keterlaksanaan RPP selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan oleh 1 orang pengamat yaitu guru kelas SDN Percobaan Padang. Uji efektivitas perangkat pembelajaran dilihat dari peningkatan kompetensi siswa pada aspek sikap dan pengetahuan. Subjek uji coba adalah siswa SDN 002 Rambah dan siswa SDN 003 Rambah. Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui lembar pengamatan. Teknik pengumpulan data untuk menentukan kevaliditan lembar kerja siswa pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing melalui proses validasi dan diskusi dengan validator sedangkan untuk menentukan kepraktian dan keefektifan dilakukan selama proses pembelajaran. Teknik analisis data yang diperoleh dari berbagai instrumen kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Tahap Pendefinisian a. Hasil Analisis Kurikulum Pada tahap ini dilakukan telaah pada KTSP 2006. Analisis dilakukan terhadap tuntutan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan urutan hirarki konsep ilmu dan atau tingkat kesulitan materi, berkaitan antara SK dan KD, dan keterkaitan antar KD. b. Hasil Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk menemukan masalah dasar dalam pengembangan LKS yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang diperhatikan dan menjadi dasar pertimbangan untuk menghasilkan LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing adalah LKS yang ada di sekolah menunjukkan adanya kekurangan pada LKS yang telah disedikan oleh penerbit dalam mengembangkan proses

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 191 sains siswa. Hasil analisis penulis terhadap LKS yang digunakan guru dan siswa yaitu; (1) LKS kurang sesuai dengan KD, (2) LKS terdiri dari pertanyaan-pertanyaan, (3) LKS kurang mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa, (4) LKS kurang menarik bagi siswa. c. Hasil Analisis Konsep Analisis konsep merupakan identitas yang mengaitkan suatu konsep dengan konsep yang lain yang relevan. Analisis kondep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci serta menyusun secara sistematis konsep-konsep utama dari materi yang akan dijadikan sebagai isi dari LKS yang akan dikembangkan. d. Hasil Analisis Siswa Analisis siswa dilakukan untuk melihat dan mengetahui karakteristik siswa. Analisis ini dimulai dengan mengetahui usia siswa, lingkungan ratarata siswa tinggal serta kemampuan akademik siswa. Pada penelitian ini yang akan digunakan sebagai subjek dalam menguji LKS pada pembelajaran IPA berbaris inkuiri terbimbing adalah siswa kelas V SDN 002 Rambah dan SDN 003 Rambah yang berusia 10-11 tahun. Pada usia ini, siswa lebih cendrung belajar dengan benda-benda konkret yang ada disekitarnya sehingga mudah untuk diterima oleh siswa. 2. Hasil Tahap Perancangan Berdasarkan analisis kurikulum, analisis kebutuhan, analisis konsep dan analisis siswa maka dilakukan perancangan perangkat dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing, perangkat yang dirancang meliputi Silabus, RPP, dan LKS. Beberapa tahap yang dihasilkan dalam proses perangkat pembelajaran adalah: a. Silabus Silabus yang dirancang pada penelitian ini berbasis inkuiri terbimbing. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. a. RPP Langkah-langkah dalam penyusunan RPP yaitu: mencantumkan identitas, mencantumkan tujuan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 192 pembelajaran, mencantumkan metode pembelajaran, mencantumkan langkahlangkah kegiatan pembelajaran, mencantukan sumber belajar dan mencantumkan penilaian (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006). c. LKS LKS yang dirancang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model Inkuiri Terbimbing untuk kelas V semester 1, LKS dibuat dengan tujuan agar mempermudah siswa belajar di sekolah dan belajar secara mandiri. 3. Hasil Tahap Pengembangan Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya berbasis inkuiri terbimbing yang valid, praktis dan efektif sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil penilaian validator terhadap lembar validasi, yang terdiri dari 4 orang dosen dan tiga orang praktisi/guru. Hasil validasi perangkat oleh validator Instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Validator Instrumen Perangkat Nilai (%) Silabus 87,5 RPP 83 LKS 82,6 Rata-Rata 84,4 Berdasarkan Tabel 3.1, validasi perangkat pembelajaran yang akan diujicobakan diperoleh nilai rata-rata 84,4% dapat disimpulkan bahwa perangkat berada pada interval 81-100 dengan kategori sangat valid. Validasi LKS dari validator ahli materi, ahli media dan ahli bahasa dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Hasil Validasi LKS oleh Validator Ahli Materi, Ahli Media dan Ahli Bahasa Perangkat Nilai (%) Ahli Materi 83 Ahli Media 90 Ahli Bahasa 90 Rata-Rata 87,7 Berdasarkan Tabel 3.2, validasi LKS yang akan diujicobakan diperoleh nilai rata-rata 87,7% dapat disimpulkan bahwa LKS memiliki materi yang sesuai dengan perkembangan anak usia SD, memiliki kegrafikan yang baik serta kebahasaan yang baik.

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 193 Data praktikalitas didapatkan dari hasil penilaian observasi keterlaksanaan RPP, angket respon guru dan angket respon siswa kelas V SDN 002 Rambah dan SDN 003 Rambah terhadap perangkat pembelajaran.hasil praktikalitas perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3.3. Hasil Praktikalitas Perangkat Pembelajaran Data Praktikalitas Nilai (%) Keterlaksanaan RPP 88,3 Angket Respon Guru 87,03 Angket Respon Siswa 92,7 Rata-rata 89,3 Berdasarkan Tabel 4, diperoleh nilai rata-rata praktikalitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah 89,3%. Jadi dapat disimpulkan bahwa praktikalitas perangkat berada pada interval 81-100 dengan kategori sangat praktis. Data efektivitas perangkat pembelajaran didapatkan berdasarkan hasil belajar siswa yang meliputi aktivitas siswa dan aspek pengetahuan siswa. Pada aspek aktitas siswa diperoleh rata-rata 88,4 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri dapat menumbuhkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.aspek pengetahuan diperoleh dari hasil belajar dan sikap siswa. Hasil belajar siswa diperoleh persentase ketuntasan secara klasikal 94,2%. Pada hasil sikap siswa berada pada kategori sangat baik dengan perolehan nilai rata-rata adalah 88,14 %. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran IPA berbasis Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan baik. 4. Hasil Tahap Penyebaran Tahap penyebaran merupakan suatu tahapan dalam penggunaan LKS pada ruang lingkup yang lebih luas. Penyebaran dapat dilakukan pada kelas lain maupun sekolah lain. Pada penelitian ini, penyebaran dilakukan pada kelas VC SDN 003 Rambah dengan tujuan untuk menguji efektivitas penggunaan LKS tersebut pada objek dan kondisi yang berbeda. Penilaian aktivitas siswa pada tahapan penyebaran sama dengan tahap uji coba dengan menggunkan instrumen

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 194 berupa lembar observasi pengamatan aktivitas siswa. Penilaian aktivitas siswa diperoleh nilai rata-rata 85% dengan kategori sangat baik. Aspek pengetahuan diperoleh dari hasil belajar dan sikap siswa. Hasil belajar diperoleh persentase ketuntasan secara klasikal 84,7%. Pada hasil sikap siswa selama proses pembelajaran diperoleh persentase 86,95% dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan pada tahapa penyebaran dapat disimpulkan bahwa penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat efektif digunakan. PEMBAHASAN LKS berbasis inkuiri terbimbing pada pembelajaran IPA diharapkan dapat digunakan oleh guru dan siswa khususnya pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya, serta menjadi contoh bagi guru dalam membuat LKS pada pembelajaran IPA pada materi-materi lainnya. Selain itu, LKS ini merupakan alat bantu dalam penyampaian materi kepada siswa, sehingga guru diharapkan memahami cara membuat LKS yang baik dan benar agar siswa aktif dalam belajar. 1. Validasi Silabus, RPP dan LKS a. Validasi Silabus Validasi silabus dilakukan berdasarkan aspek isi yang disajikan, kebahasaan dan alokasi waktu. Berdasarkan hasil validasi dapat diketahui bahwa silabus yang dikembangkan memperoleh persentase rata-rata 87,5 % dengan kategori sangat valid. Hal ini berarti bahwa silabus yang dikembangkan telah dapat dijadikan sebagai panduan dalam proses pembelajaran untuk materi penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya. b. Validasi RPP Validasi RPP dilakukan berdasarkan aspek rumusan tujuan pembelajaran, isi yang disajikan, kebahasaan dan alokasi waktu. Hasil alidasi RPP yang telah dilakukan oleh validator ahli dan ahli praktisi memeroleh persentase rata-rata 83% dengan kategori sangat valid. RPP yang telah dikembangkan menggambarkan keseluruhan kegiatan dan konsep yang telah dipelajari. Hal ini terlihat dari indikator dan tujuan pembelajaran

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 195 yang dirumuskan, materi, langkahlangkah pembelajaran, media pembelajaran, sumber pembelajaran serta penilaian yang dilakukan. c. Validasi LKS Validasi LKS dilakukan berdasarkan beberapa aspek yaitu aspek materi, aspek kebahasaan, dan aspek media. Hasil validasi ditinjau dari aspek materi memperoleh nilai 83% dengan kategori sangat valid. Hal ini berarti bahwa LKS yang dikembangkan telah mengandung isis yang memiliki keterkaitan dengan SK dan KD, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa serta dapat menambah wawasan siswa. Pada awalnya revisi menurut validator pemilihan bentuk kegiatan tidak sesuai dengan hal yang ada di lingkungan siswa dan LKS masih belum terlihat pengembangannya. Berdasarkan masukan dari validator, dilakukan revisi yang berkaitan dengan hal tersebut. Sehingga pada akhirnya diperoleh isi materi LKS yang sangat valid berdasarkan aspek materi. Validasi aspek kebahasaan diperoleh nilai rata-rata 90% dengan kategori sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang dipakai dalam pengembangan LKS ini dpat dipahami oleh guru maupun siswa. Sehingga siswa mudah dalam mengerjakan LKS ini. Hal ini diperoleh setelah adanya revisi yang awalnya bahasa yang digunakan kurang baku dan masih ada kata-kata yang mengandung makna ganda. Sehingga pada akhirnya LKS yang didapatkan sangat valid. Validasi aspek media diperoleh hasil validasi 90% dengan ketegori sangat valid. Ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan dapat dibaca dengan jelas, desain yang menarik, memiliki gambar yang jelas serta memiliki tata letak yang baik. Hal ini diperoleh setelah dilakukan revisi yang awalnya penggunaan warna kurang serasi, penggunaan huruf yang terlalu kecil serta gambar yang kurang cocok letaknya. Berdasarkan masukan dari validator, dilakukan beberapa revisi yang berkaitan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 196 dengan hal tersebut. Sehingga pada akhirnya didapatkan LKS yang sangat valid berdasarkan aspek media. 2. Praktikalitas LKS Praktikalitas perangkat yang dikembangkan terdiri dari silabus, RPP dan LKS dapat diketahui dari pelaksanaan uji coba. Data praktikalitas perangkat yang dikembangkan diperoleh dari hasil pengamatan keterpakaian perangkat, respon guru dan respon siswa serta wawancara siswa sebagai pengguna LKS yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan RPP berbasis inkuiri terbimbing, keterlaksanaan RPP telah terlaksana seluruhnya dengan sangat praktis. Hal ini terlihat dari langkahlangkah pembelajaran yang telah sesuai dengan situasi pembelajaran yang aktual dan RPP telah dapat menjadi pedoman bagi guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Selama uji coba terdapat kendala dalam pengelolaan waktu yang kurang sesuai dengan yang direncanakan terdapat pada kegiatan inti yaitu waktu yang diperlukan siswa dalam diskusi kelompok untuk memahami materi dengan mengisi LKS. Walaupun beberapa siswa kurang terbiasa dengan kegiatan ini, namun untuk pertemuan berikutnya telah mampu memperbaiki kekurangan yang terjadi serta mengarahkan siswa untuk membaca dan bekerja sama untuk menemukan pemecahan masalah dari LKS yang telah dikembangkan. Berdasarkan angket kepraktisan guru terhadap RPP dan LKS berbasis inkuiri terbimbing diketahui sangat praktis. Ini terlihat dari penggunaan RPP yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru, walaupun ada sedikit kendala dalam penggunaan waktu namun hal tersebut bisa diatasi pada pertemuan berikutnya. Untuk keterbacaan LKS yang digunakan dapat dipahami oleh siswa sehingga membantu guru dalam proses pembelajara. Gambar yang ada pada LKS dapat membantu guru untuk menyampaikan materi sehingga siswa dapat lebih cepat memahami materi yang diberikan. LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing ini juga mendapatkan respon yang baik dari siswa. Kepraktisan ini dilihat dari respon siswa setelah proses pembelajaran yang

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 197 memperoleh kategori sangat paktis. Siswa mengemukakan bahwa LKS yang dikembangkan dapat menarik siswa untuk belajar. Gambar-gambar yang mampu meningkatkan minat siswa dan rasa ingin tahu siswa. Disamping itu siswa merasa lebih mudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing, karena mereka diberi kesempatan untuk belajar menemukan fenomena dengan mencari kebenarannya melalui pengamatan secara langsung maupun dengan mencari pada literatur bacaan. 3. Efektivitas LKS Efektivitas LKS yang dikembangkan dapat dilihat dari aktivitas sisa dan hasil belajar siswa. Sebuah LKS yang baik dikatakan efektif apabila membawa pengaruh baik terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Efektivitas LKS juga dilakukan di sekolah uji coba SDN 002 Rambah dan di sekolah penyebaran SDN 003 Rambah. Berdasarkan hasil uji efektivitas pada tahap pengembangan menunjukkan aktifitas siswa dan hasil belajar siswa memperolah hasil yab baik dan menunjukkan persentase tinggi. Hasil efektifitas terhadap aktivitas siswa di SDN 002 Rambah dengan nilai 88,4% dengan kategori sangat baik dan pada tahap penyebaran di SDN 003 Rambah hasil aktivitas siswa diperoleh nilai 85% dengan kategori sangat baik. Hasil efektivitas terhadap hasil belajar pada tahap uji coba dengan perolehan nilai rata-rata 94,2% dan pada tahap penyebaran 84,75% dengan persentase 85% telah berhasil mendapat nilai mencapai KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing dapat dikatakan efektif digunakan. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. Perangkat pembelajaran IPA yang dikembangkan berupa silabus, RPP dan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan yang dihasilkan di kelas V Sekolah Dasar dengan kategori sangat valid. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi oleh validator ahli dan praktisi yang telah dilaksanakan. Hal

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Terbimbi8ng Untuk Kelas V Sekolah Dasar Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 198 ini memberikan gambaran bahwa LKS yang dikembangkan telah valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran IPA. 2. Praktikalitas penggunaan LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan yang dilihat dari keterlaksanaan RPP dan LKS oleh observer terhadap guru yang mengajar dengan kategori sangat praktis. Praktikalitas penggunaan LKS juga diketahui dari hasil respon siswa yang telah mengikuti pembelajaran. Dengan demikian LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing di Kelas V Sekolah Dasar dinyatakan sangat praktis. 3. Efektivitas penggunaan LKS pada pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing pada materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dapat diketahui melalui hasil belajar siswa dan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang baik dan aktivitas siswa selama pembelajaran sangat baik.mendapatkan nilai rata-rata 73.4 % dengan kategori sangat efektif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yaitu: 1. Bagi guru IPA SD berdasarkan hasil validitas, praktikalitas dan efektivitas yang telah dilaksanakan, LKS berbasis inkuiri terbimbing ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif perangkat dalam mengajarakan materi penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan untuk siswa SD Kelas V Semester 1. 2. Bagi peneliti lain agar penelitian ini dapat mengembangkan perangkat pembelajaran pada mata pelajaran lainnya. 3. Untuk KKG, hendaknya guru saling membantu untuk mempersiapkan LKS pada pembelajaran IPA untuk dapat digunakan dalam pembelajaran. 4. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai landasan bagi peneliti yang berminat mengembangkan hasil penelitian ini dalam ruang lingkup yang lebih luas. Untuk mendukung pelaksanaannya hendaklah mengadakan koordinasi yang baik antara guru dan pengamat.

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 199 Daftar Pustaka Dimyati. Modjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya Permendiknas No.22. 2006 Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publiser. -------. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara -------. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wena, M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.