BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan 2. Variabel Bebas : Religiusitas B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kinerja Karyawan Kinerja karyawan adalah penilaian terhadap hasil kerja karyawan secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya dalam memenuhi tanggung jawab yang umumnya diberikan suatu batasan sebagai tanda kesuksesan dari pegawai tersebut dalam melakukan tugasnya juga dapat digunakan sebagai acuan dalam pemberian reward dan gaji. Kinerja dilihat dari skor terhadap aspekaspek yaitu quality of work, communication, promptness, capability, dan initiative, dengan menggunakan alat ukur dari Michel (Zulkarnain, 2012). Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat kinerja subjek. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula tingkat kinerja subjek. 2. Religiusitas Religiusitas adalah adanya unsur keagamaan didalam diri individu karyawan yang pada umumnya terdapat aturan-aturan atau kewajiban dari 28
29 seseorang karyawan dalam menjalankan kehidupannya yang akan berpengaruh terhadap prilaku karyawan tersebut dalam pekerjaannya sehari-hari. Religiusitas dilihat melalui skor dari aspek-aspek yaitu ideologi, ritualistik, eksperensial, intelektual dan konsekuensial, dengan menggunakan alat ukur dari Glock & Stark (Rifqi, 2011). Semakin tingi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat religiusitas. Begitupun sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula religiusitas subjek. C. Subjek Penelitian Karakteristik subjek pada penelitian ini adalah karyawan-karyawan di instansi X Kota Depok yang beragama Islam. D. Medote Pengumpulan Data Metode pengambilan data ini menggunakan skala dengan model skala likert sebagai alat pengumpulan data, yang terdiri atas sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu. Dalam penelitian ini terdapat dua skala yaitu skala kinerja karyawan dan skala religiusitas. 1. Kinerja Karyawan Skala kinerja ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan aspek dari T.R Michel (Zulkarnain, 2012), yaitu : aspek pengukuran kinerja karyawan sebagai berikut : aspek Quality of work, aspek
30 Communication, aspek Promptness, aspek Capability, aspek Initiative. Skala penyusunan terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Pemberian skor alternatif jawaban yakni 1 sampai 4. Pada setiap item favorable (arah item yang isinya mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri atribut yang diukur), nilai 4 diberikan pada jawaban SS (sangat sesuai), nilai 3 diberikan pada jawaban S (sesuai), nilai 2 diberikan pada jawaban TS (tidak sesuai), dan nilai 1 diberikan pada jawaban STS (sangat tidak sesuai). Tabel 1. Blue Print Tryout Skala Kinerja No Aspek Butir Soal Total Favorable Unfavorable 1 Quality of work 1, 2, 3, 4-4 2 Communication 5, 6, 8-3 3 Promptness 11, 12-2 4 Capability 13, 16-2 5 Initiative 18, 19-2 Jumlah 13 0 13 2. Religiusitas Skala religiusitas ini diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek dari Glock dan Stark (Rifqi,2011), yaitu aspek ideologi, aspek ritualistik, aspek eksperensial, aspek intelektual,, dan aspek konsekuensi. Alat ukur pada penelitian ini diadaptasi dan dimodifikasi oleh peneliti. Skala ini terdiri dari empat alternatif jawaban, yakni : Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, dan Sangat Tidak Sesuai. Penilaian tiap alternatif jawaban bergerak dari angka 1
31 sampai 4. Pada setiap aitem favorable (arah item yang isinya mendukung, memihak, atau menunjukkan ciri atribut yang diukur), nilai 4 diberikan pada jawaban Sangat Sesuai, nilai 3 diberikan pada jawaban Sesuai, nilai 2 diberikan pada jawaban Tidak Sesuai, dan nilai 1 diberikan pada jawaban Sangat Tidak Sesuai. Tabel 2. Blue Print Tryout Skala Religiusitas No Aspek Butir Soal Total Favorable Unfavorable 1 Ideologi 1, 4 2, 3, 5 5 2 Ritualistik 13, 16 10, 15, 17 5 3 Eksperiensial 8, 9, 28 7, 11, 12, 14, 18, 20 9 4 Intelektual 19, 22 21, 23, 25 5 5 Konsekuensial 6, 24, 27 26, 29, 30 6 Jumlah 12 10 18 15 30 25 Aspek intelektual dihilangkan dikarenakan aspek intelektual memerlukan adanya pengujian tambahan untuk mengetahui tingkat pengetahuan (intelektual) tentang agama dari subjek. E. Validitas dan Reliabilitas Sejauh mana kepercayaan dapat diberikan pada kesimpulan penelitian sosial tergantung antara lain pada akurasi dan kecermatan data yang diperoleh akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukurnya. Proses berikutnya adalah proses analisis aitem yang digunakan untuk menyeleksi aitem pernyataan mana saja yang dapat digunakan dalam penyusunan untuk alat ukur penelitian (Azwar, 1997).
32 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsinya. Jadi, sejauh mana skala itu mampu mengukur atribut yang dirancang untuk mengukurnya. Validitas juga menjadi karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap skala (Azwar, 2005). Koefisien diharapkan mencapai 0,25 atau lebih. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah terjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai penelitian yang reliabel (Azwar, 1997). Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Sunyoto, 2007). Reliabilitas instrument merupakan tingkat keajegan instrument saat digunakan kapan saja dan oleh siapa saja, maka akan cenderung menghasilkan data yang sama atau hampir sama dengan sebelumnya (Idrus, 2007).
33 Pengukuran reliabilitas, menurut Sunyoto (2007) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pengukuran ulang (repeated measure) dan pengukuran sekali saja (one shot). Pengukuran ulang dilakukan dalam kurun waktu yang berbeda, dikenakan pada orang yang sama dan diberikan butir soal yang sama. Jika jawaban yang diberikan sama dengan jawaban terdahulu, maka dapat dikatakan butir tes tersebut reliabel. Pengukuran sekali saja dilakukan dengan menggunakan skala dalam bentuk kuesioner yang disebarkan pada responden. Hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan program computer SPSS 23.0 for windows dengan fasilitas Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikenakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha <0,60. F. Metode Analisis Data Metode data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Korelasi Product Moment dari Pearson. Metode tersebut digunakan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara religiusitas dengan kinerja karyawan. Untuk mempermudah perhitungan statistik, keseluruhan perhitungan dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 23.0 for windows.