ANATOMI GIGI. Drg Gemini Sari

dokumen-dokumen yang mirip
TERMINOLOGI. GELIGI GELIGI Gigi sulung/gigi susu/deciduoust teeth. Normal anak-anak mempunyai 20 gigi susu yang susunannya sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi dan morfologi Gigi Permanen 1. Gigi Incisivus Tetap Pertama Atas

Oleh NURADILLAH.BURHAN. Politehnik kesehatan kemenkes makassar jurusan keperawatan gigi

Dental Anatomi. Bentuk anatomis gigi

BAB 2 KANINUS IMPAKSI. individu gigi permanen dapat gagal erupsi dan menjadi impaksi di dalam alveolus.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

VI. PREPARASI GIGI PEGANGAN (ABUTMENT)

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pertumbuhan dalam tulang rahang melalui beberapa tahap berturut-turut hingga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KEADAAN JARINGAN GIGI SETELAH PERAWATAN ENDODONTIK. endodontik. Pengetahuan tentang anatomi gigi sangat diperlukan untuk mencapai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. empat tipe, yaitu atrisi, abrasi, erosi, dan abfraksi. Keempat tipe tersebut memiliki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Setiap individu terdapat 20 gigi desidui dan 32 gigi permanen yang. 2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menembus gingiva sampai akhirnya mencapai dataran oklusal. 5-7 Pada manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Anatomi Palatum 12

CAVUM ORIS 2.1 Batas-Batas Cavum Oris 2.2 Pembagian Cavum Oris

II. KEADAAN ANATOMIS SEBAGAI FAKTOR PREDISPOSISI PENYAKIT PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. insisif, premolar kedua dan molar pada daerah cervico buccal.2

Bagian labial insisiv (jwb: groove) Penulisan menurut FDI untuk gigi diatas adalah: a. 11 b. 21 c. 51. d. 61 e. 41

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Grafik 1. Distribusi TDI berdasarkan gigi permanen yang terlibat 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN ANASIR GIGITIRUAN PADA GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

IV. PRINSIP BIOMEKANIK PREPARASI

BAB 2 PROTRUSI DAN OPEN BITE ANTERIOR. 2.1 Definisi Protrusi dan Open Bite Anterior

Tepi tulang berada lebih apikal pada akar, yang membentuk sudut lancip terhadap tulang

MEKANISME ERUPSI DAN RESORPSI GIGI

Definisi Yaitu keausan gigi yang disebabkan oleh kontaknya gigi.makin sering kontak terjadi, makin besar keausannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4 Universitas Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KONTROL PLAK. Kontrol plak adalah prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk:

PROGNOSIS PENYAKIT GINGIVA DAN PERIODONTAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kalsium merupakan kation dengan fosfat sebagai anionnya, absorbsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Odontektomi. Evaluasi data radiografi dan klinis dari kondisi pasien

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Perawatan pendahuluan 4.2 Perawatan utama Rahang atas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. gigi, mulut, kesehatan umum, fungsi pengunyahan, dan estetik wajah.1 Tujuan

STRUKTUR ANATOMI DAN FUNGSI PULPA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Gambaran Klinis Karies Botol. atau cairan manis di dalam botol atau ASI yang terlalu lama menempel pada

Proses erupsi gigi adalah suatu proses isiologis berupa proses pergerakan gigi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HISTOLOGI JARINGAN KERAS DAN JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT BLOK 5: STRUKTUR SISTEM STOMATOGNATIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan Ortodontik bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi-gigi dan

KEHILANGAN TULANG DAN POLA PERUSAKAN TULANG Kehilangan tulang dan cacat tulang yang diakibatkan penyakit periodontal membahayakan bagi gigi, bahkan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akar. 4 Pasak telah digunakan untuk restorasi pada perawatan endodonti lebih dari 100

I. PENDAHULUAN. terapeutik pilihan yang dilakukan pada gigi desidui dengan pulpa terinfeksi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. odontoblast. Pada tahap awal perkembangannya, odontoblast juga. pertahanan (Walton & Torabinejad, 2008).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS PERIODONSIA 1. Nama : Rahayu Sukma Dewi NIM :

BAB II OPERATIF DENTISTRI PADA ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT PENDAHULUAN. Firdaus, 1 Menik Priaminiarti 2 dan Ria Puspitawati 1 1

EROSI GIGI AKIBAT UDARA YANG MENGANDUNG ASAM PADA PEKERJA PABRIK BATERAI YUASA DI SUNGAI PETANI KEDAH MALAYSIA

IX. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Gigi Tiruan Cekat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STAINLESS STEEL CROWN (S. S. C)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANATOMI GIGI Drg Gemini Sari

ANATOMI GIGI Ilmu yg mempelajari susunan / struktur dan bentuk / konfigurasi gigi, hubungan antara gigi dgn gigi yang lain dan hubungan antara gigi dengan jaringan sekitarnya

Bagian Gigi Secara makroskopis 1 Mahkota/korona : bagian gigi yang dilapisi jaringan enamel/email dan normal terletak diluar jaringan gingiva 2 Akar/radix :bagian gigi yg dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh tulang alveolar dari maksila dan mandibula

3 Garis servikal/semento enamel junction : batas antara jaringan sementum dan email, yang merupakan pertemuan antara mahkota dan akar gigi 4 Ujung akar/apeks : titik yang terujung dari akar gigi 5 Tepi insisal/insisal edge : suatu tonjolan kecil dan panjang pada bagian korona dari gigi insisivus yang merupakan sebagian dari permukaan insisivus

Korona dan radix dibagi atas : 1 Klinis a. Mahkota klinis : bagian dari mahkota yg sudah tidak diliputi epitel dan menonjol dalam rongga mulut b. Akar klinis : bagian dari akar gigi yg masih diliputi jaringan periodontium Akar dan mahkota klinis besar dan panjangnya tergantung pada usia penderita dan tidak tetap

2 Anatomis a Mahkota anatomis : bagian dari gigi yang diliputi jaringan enamel b Akar anatomis : bagian dari gigi yang diliputi jaringan sementum Mahkota anatomis dan akar anatomis besar dan panjangnnya tetap

Secara mikroskopis 1 jaringan keras : jaringan yang mengandung bahan kapur a. email b. dentin c. sementum

2 jaringan lunak : jaringan yang terdapat dalam ruang pulpa sampai foramen apikal a. sel syaraf d. arteri dan vena b. jaringan limfe c. jaringan ikat

3 Pulpa terdiri dari : a. Tanduk pulpa (pulp horn) : ujung ruang pulpa b. Ruang pulpa (pulp chamber) : ruang pulpa dikorona gigi

c. Saluran pulpa (pulp canal) : saluran diakar gigi, kadang bercabang dan ada saluran tambahan d. Foramen apikal : lubang di apeks gigi, tempat masuknya jaringan pulpa kerongga pulpa

EMAIL Berasal dari jaringan ektoderm, penuh dengan garam CA Merupakann jaringan yg paling keras dan paling kuat Pelindung gigi, kuat terhadap rangsangan Tidak mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali

Sebab sebab kerusakan email Abrasi : karena mekanis misalnya karena menyikat gigi dengan cara yang salah Erosi : karena chemis misalnya karena suka makan makanan yang mengandung cuka (asam) atau minum air yang mengandung Pb Atrisi : karena proses pengunyahan yang berlebihan Afraksi : karena tekanan kunyah

DENTIN DAN SEMENTUM Berasal dari jaringan mesoderm Susunan dan asalnya sama dengan jaringan tulang Mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali

Macam macam dentin Transparant dentin :berwarna transparant, terdapat didaerah yang belum mengalami invasi bakteri Novodentin : normal dentin atau dentin yang baru dibawah transparant dentin Sekunder dentin :dentin yang terbentuk pada dinding sebelah dalam pulpa

Fungsi Sementum Sebagai pelindung Sebagai penyangga gigi terhadap jaringan peridontium lainnya Memberikan makanan yang utama fosfor gigi, terutama pada usia lanjut

RIDGE : Tonjolan kecil dan panjang pada permukaan gigi dan dinamakan menurut letak dan bentuknya

Ridge menurut bentuk dan letak: Marginal ridge : tepi bulat dari enamel yang membentuk tepi mesial dan distal dari permukaan oklusal dari gigi premolar dan molar, dan palatal/lingual dari gigi insisivus dan caninis Triangular ridge : ridge yg berjalan turun dr puncak cusp gigi molar dan premolar menuju sentral permukaan oklusal

Tranfersal ridge :persatuan triangular ridge bukal dan triangular ridge palatal /lingual yang berjalan transfersal pada permukaan oklusal Oblique ridge : persatuan antara triangular ridge distobukal dengan triangular ridge mesiopalatal yang berjalan miring pada permukaan oklusal

Cusp ridge : ridge yang membentuk tepi tepi labial/bukal dan tepi tepi palatal/lingual dari cusp pada permukaan oklusal dari gigi premolar, molar dan caninus Insisal ridge : insisal edge

FOSA Suatu lekukan atau depresi yang bundar, lebar, dangkal, dan tak rata yang terdapat pada permukaan gigi

Fosa palatal/lingual : fosa yang terdapat pada permukaan palatal/lingual dari gigi insisivus dan caninus Fosa sentral : fosa yang terdapat pada oklusal dari gigi molar dimana terdapat pertemuan developental groove Triangular fosa : fosa yang merupakan segitiga terdapat pada permukaan oklusal, palatal/lingual dari insisivus dimana marginal ridge dan singulum bertemu

GROOVE Lekukan atau depresi yang dangkal, sempit dan panjang terdapat pada permukaan gigi

Developmental groove : groove dimana bagian korona dan akar bertemu Supplemental grooe : cabang dari developmental groove dan biasanya tidak menunjukan suatu pertemuan yang utama Groove bukal/ lingual : developmental groove yang terdapat pada permukaan bukal/lingual gigi posterior

PIT Pit : depresi yang kecil, besarnya seujung jarum yang terdapat pada permukaan oklusal dari gigi molar Pit sentral : pit yang letaknya disentral permukaan oklusal dari gigi molar, terdapat dalam fosa sentral

FISSURE Celah yang dalam dan panjang pada permukaan gigi, terdapat pada permukaan oklusal gigi

LOBE Bagian yang menonjol merupakan permulaan dari pembentukan gigi pada pertumbuhan korona gigi Yang termasuk lobe : 1 mamelon : tonjolan yang terdapat pada insisal edge insisivus yang baru erupsi 2 cusp : tonjolan yang terdapat pada permukaan oklusal gigi posterior

TULANG ALVEOLAR Prosesus alveolaris : bagian dari rahang dimana akar akar dari gigi terletak, yang mengikat suatu gigi dalam suatu relasi Alveolus/alveoli : lubang dimana akar akar gigi terikat pada bagian rahang

Perbedaan gigi susu dan tetap Bagian enamel gigi susu lebih tipis Bagian fosa oklusal dari dinding pulpa gigi susu lebih tebal Servikal edge gigi susu lebih menonjol Gigi susu memiliki leher lebih kecil Akar gigi susu lebih panjang dan ramping dibanding ukuran mahkota gigi

Akar gigi susu lebih mekar pada bagian dekat serviks Tanduk pulpa gigi susu lebih tinggi dan rongga pulpa lebih besar Bagian apikal saluran akar gigi susu lebih besar Ruang dentin bagian insisal gigi susu lebih sempit

SELAMAT BELAJAR