BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP & LANDASAN TEORI. Welleck (1981:2), Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diputar sehingga menghasilkan sebuah gambar bergerak yang disajikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan film yang diangkat dari sebuah novel bukanlah hal baru. Para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam sebuah karya. Sastra lahir dari dorongan manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup efektif dalam menyampaikan suatu informasi. potret) atau untuk gambar positif (yang di mainkan di bioskop).

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi terjadi antara orang-orang yang berbeda bangsa, ras, bahasa, agama,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan fakta cerita novel Pintu Terlarang karya Sekar Ayu Asmara

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian dari kehidupan sosial yang tentunya memiliki pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan nyata maupun di luar alam nyata. Sastra merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden Flower Berdasarkan Pendekatan Struktural. Film yang akan penulis analisis diadaptasi dari drama Thunderstorm. Alur cerita drama Thunderstorm dikarang oleh Cao Yu pada tahun 1934. Pengalihan atau perubahan bentuk karya seni telah lama dilakukan. Paling banyak yang dikenal adalah perubahan bentuk sebuah skenario menjadi sebuah film. Dalam hal ini perubahan bentuk (media) atau adaptasi karya sastra menjadi sebuah film disebut ekranisasi. Menurut Eneste (1991:11), Ekranisasi merupakan pemindahan atau pengangkatan sebuah skenario ke dalam film. Ekranisasi adalah sebuah bentuk intertekstual atau resepsi terhadap sebuah karya. Seorang pembaca yang aktif akan melahirkan sebuah karya baru sebagai wujud apresiasi terhadap sebuah karya. Dalam penelitian ini penulis mengacu kepada dialog cerita yang terdapat dalam film Curse of the Golden Flower dengan petunjuk hitungan dalam bentuk detik, menit, jam detik. Film merupakan produk karya seni dan budaya yang memiliki nilai guna karena bertujuan memberikan hiburan dan kepuasan batin bagi penonton. Melalui sarana cerita itu, penonton secara tidak langsung dapat belajar merasakan dan menghayati berbagai permasalahan kehidupan yang sengaja ditawarkan pengarang 1

sehingga produk karya seni dan budaya dapat membuat penonton menjadi manusia yang lebih arif dan dapat memanusiakan manusia (Nurgiyantoro, 2007:40). Film adalah sastra yang ditentukan oleh teknik, sebaliknya praktik sastra membangun bagian-bagian tertentu yang berpengaruh pada film. Drama dan film dikategorikan dalam seni pertunjukan karena keduanya menggunakan tokoh sebagai sarana utama untuk berekspresi. Sebuah film biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Tokoh adalah sarana pengarang mengungkapkan cerita dan merupakan pelaksana terjadinya sesuatu karya sastra, tanpa tokoh bisa dikatakan karya sastra itu tidak lengkap. Menurut Lewis Jacobs dalam bukunya The Rise of the American Film (New York, 1939), mengatakan bahwa David W. Griffith seorang penulis seni film, pernah mengatakan : Tugas yang ingin saya laksanakan di atas segala-galanya adalah untuk membuat Anda melihat. Pengarang novel Inggris Joseph Conrad dalam kata pengantar novelnya yang berjudul Niger of the Narcissus mengatakan bahwa, Tugas yang ingin saya laksanakan dengan bantuan kata-kata tertulis adalah membuat Anda mendengar, merasakan, dan di atas segala-galanya membuat Anda melihat. Baik sutradara Griffith maupun novelis Conrad sudah menunjukkan suatu kesamaan tujuan biarpun bidang mereka tidak sama. Ada suatu perbedaan yang dengan mudah dilihat oleh seorang pembaca buku yang menonton film yaitu novel yang bersendikan kata-kata, sedangkan film bersendikan gambar. Menurut seorang pembaca novel karya Conrad dapat melihat, tetapi Ia melihat apa yang diceritakan oleh Conrad dalam pikirannya. 2

Sedangkan Griffith menghadirkan apa yang dapat dilihat sebagai sesuatu yang hadir didepan mata. Karena keduanya adalah seni yang terikat pada waktu. Menurut Boggs (1992:24) sastra dan film memiliki banyak unsur yang sama. Biarpun keduanya adalah media yang berbeda, keduanya mengkomunikasikan berbagai macam hal dengan cara yang sama. Analisa film yang perseptif dibangun atas unsur-unsur yang dipakai dalam analisa sastra. Menurut Himawan (2008:2) menyatakan film secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur naratif dan unsur sistematik. Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah berhubungan dengan aspek cerita. Adapun setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu serta lainnya. Berdasarkan teori di atas penelitian ini fokus kepada tokoh cerita, masalah dan konflik yang digambarkan melalui alur cerita, serta lokasi dan waktu yang digambarkan melalui latar. Dalam sebuah tugas mengapresiasikan, baik dalam karya sastra maupun tulisan ilmiah biasanya dijumpai masalah-masalah yang mendasari dalam pembuatan tugas tersebut. Pada karya sastra masalah-masalah yang muncul biasanya berdasarkan unsur-unsur yang ada didalamnya, yaitu unsur-unsur intrinsik dan unsur-unsur ekstrinsik. Dalam penelitian ini penulis hanya fokus pada tokoh cerita. Unsur intrinsik adalah unsur yang berada dalam tubuh karya sastra itu sendiri. Yang termasuk bagian dari unsur intrinsik yaitu tema, alur, latar, tokoh, gaya bahasa, dan sudut pandang. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada di luar tubuh karya sastra tetapi sangat 3

berpengaruh terhadap isi karya sastra tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik meliputi pendekatan biografi, psikologi, dan sosial (masyarakat). Tokoh adalah salah satu unsur instrinsik dalam pengembangan isi karangan. Setiap film memiliki tokoh dan karakter yang unik untuk dibahas, namun dalam menampilkan tokoh rekaannya sutradara sering menampilkan secara tersirat atau implisit sehingga tidak semua penonton dapat memahami maksud dalam film tersebut. Penulis akan menganalisa tokoh utama pada film Curse of the Golden Flower karya Zhang Yimou yang diperankan oleh Chow Yun Fat sebagai Kaisar Ping dan Gong Li sebagai Ratu Phoenix. Curse of the Golden Flower merupakan film yang didistribusikan oleh Edko Film pada 21 Desember 2006 yang memenangkan nominasi Oscar ke 79 untuk Best Costumes Design serta Hongkong Film Awards untuk aktris dan aktor terbaik. Curse of the Golden Flower banyak menampilkan budaya atau tradisi masyarakat Cina pada jaman itu yang masih sangat kental. Curse of the Golden Flower layak ditonton karena dikemas dengan kecanggihan teknologi pengambilan gambar yang lebih modern dan tidak membuat penonton merasa bosan. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisa peran dengan menggunakan teori struktural dan analisa kepribadian tokoh utama dengan menggunakan teori psikologi Sigmund Freud. Teori struktural sastra merupakan sebuah teori untuk mendekati teks-teks sastra yang menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Adapun teori psikologi Sigmund Freud mempunyai 3 pendekatan, yaitu id, ego dan superego. 4

Film Curse of the Golden Flower yang berlatar belakang masa Dinasti Tang (923-936 AD), mengisahkan mengenai masa yang terkenal dengan merajalelanya korupsi, kediktatoran dan peperangan. Di balik semua kekejaman itu terdapat tempat yang sangat indah dengan jutaan potongan bunga krisan emas. Disanalah tempat tinggal sang Kaisar Ping yang kejam, permaisurinya Ratu Phoenix yang putus asa, tiga putra pewaris tahtanya yang sangat bertolak belakang sikapnya, dokter kerajaan yang bermasalah dan istrinya yang bersikap dingin serta putrinya yang naif. Dalam Film Curse of the Golden Flower terdapat dua tokoh utama yaitu Kaisar Ping dan Ratu Phoenix. Kaisar Ping adalah seorang kaisar yang memiliki banyak rahasia dalam hidupnya. Kaisar Ping selalu berusaha menampilkan sisi baik keluarganya walaupun itu hanyalah sebuah topeng belaka. Ratu Phoenix adalah istri kedua dari Kaisar Ping. Ratu Phoenix mempunyai hubungan khusus dengan anak kandung Kaisar Ping, Pangeran Mahkota Wan, yang mana ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu. Kaisar Ping pun mengetahui hubungan antara Ratu Phoenix dengan Pangeran Wan. Kaisar Ping merencanakan membunuh Ratu Phoenix secara perlahan dengan menambahkan jamur beracun ke dalam obat Ratu Phoenix yang diminumnya setiap hari. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis peran dan kepribadian tokoh utama yang terdapat dalam film Curse of the Golden Flower menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang atau data yang diamati 5

(Moleong, 1995:13). Kata-kata atau lisan dari orang atau data yang diamati yaitu berupa dialog yang diucapkan oleh para pemain. Dalam analisis kepribadian tokoh utama penulis menggunakan teori psikologi Sigmund Freud berupa id, ego dan superego. 1.2 Rumusan Masalah adalah : Dari uraian di atas, permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian ini 1. Apa saja peran tokoh utama dalam film Curse of the Golden Flower? 2. Bagaimana kepribadian tokoh utama dalam film Curse of the Golden Flower? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan peran tokoh utama dalam film Curse of the Golden Flower. 2. Mendeskripsikan kepribadian tokoh utama dalam film Curse of the Golden Flower. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Memperkaya pengkajian dan mengapresiasikan karya sastra Indonesia. 6

2. Dapat menambah wawasan dan gambaran bagi penikmat film mengenai unsur-unsur pembentuk di dalam film Curse of the Golden Flower. 3. Memberikan gambaran tentang penokohan tokoh utama yang dalam penulisan ini difokuskan pada film Curse of the Golden Flower. 4. Melalui penelitian dapat dianalisis dalam sudut pandang yang berbeda. 1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau acuan dalam penelitian serta menambah khasanah dalam mengkaji karya sastra, khususnya bagi mahasiswa di Jurusan Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 1.5 Batasan Masalah Dalam pelaksanaan penulisan karya ilmiah, pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Untuk menghindari penelitian yang tidak terarah serta pembahasan yang panjang lebar, sesuai dengan judul skripsi ini adalah Analisis Tokoh Utama Pada Film Curse of the Golden Flower Berdasarkan Pendekatan Struktural, maka pada penelitian ini penulis menganalisis peran karakter melalui tokoh cerita dan kepribadian tokoh melalui teori psikologi pada film Curse of the Golden Flower. 7