RESPON PENAMBAHAN ABU SEKAM DAN DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI DI TANAH ALFISOL Aditya Perdanatika 1, Suntoro 2, Pardjanto 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu tanaman pangan penting

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

JURNAL SAINS AGRO

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

SIKAP PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KANDANG PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Oleh :Mukhlis Yahya *) dan Eka Afriani **) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.))

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA PEMBERIAN PUPUK KIESERIT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Kandungan protein kedelai sangat tinggi, sekitar 35%-40%

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

I. PENDAHULUAN. dan jagung. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein 30-50%, lemak

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

Pengaruh Abu Akar Resam (Pteridium aquilinum Linn.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Sawi Hijau (Brassica sinensis, L.

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

Vol. 11, No.1, Juni 2011 ISSN LENTERA JURNAL ILMIAH SAINS DAN TEKNOLOGI

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL

Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini mendorong permintaan

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Volume 10 Nomor 2 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

PENGARUH DOSIS PUPUK SP 36 DAN DOSIS PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) VARIETAS GAJAH

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

PERTUMBUHAN DANHASILTANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) PADA BEBERAPA TARAF DOSIS KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAYURAN. Oleh : Eka Dian Kiswati NPM

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merill) merupakan salah satu komoditas pangan utama

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

PENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu tanaman pangan

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

Agrium, Oktober 2013 Volume 18 No 2

*Corresponding author : ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol mencakup 25% dari total daratan Indonesia. Penampang tanah

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI PROVINSI JAMBI

I. PENDHULUAN. pertanian dalam pembangun suatu perekonomian adalah menghasilkan bahan pangan

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

RESPON PENAMBAHAN ABU SEKAM DAN DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI DI TANAH ALFISOL Aditya Perdanatika 1, Suntoro 2, Pardjanto 2 1 Mahasiswa Program Studi Agronomi Pascasarjana UNS 2 Dosen Fakultas Pertanian UNS Abstrak Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi tinggi dan sumber protein nabati yang rendah kolesterol. Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di tingkat nasional, khususnya ketersediaan bahan pangan kedelai diperlukan upaya yang sungguh sungguh untuk meningkatkan produksinya. Limbah pertanian abu sekam merupakan bahan berserat mengandung selulosa, lignin, hemiselulosa dan jika dibakar dapat menghasilkan abu dan silika cukup tinggi, 87 % - 97 % serta mengandung hara N 1 % dan K 2 %. Dolomit dapat meningkatkan produksi kedelai karena merupakan sumber kalsium dan magnesium. Tanah alfisol umumnya miskin unsur hara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian abu sekam dan dolomit terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini merupakan penelitian rumah plastik dengan rancangan faktorial (4x3), terdiri atas dua faktor, faktor pertama merupakan perlakuan dosis abu sekam yang terdiri dari 4 aras dosis : 0 (sebagai kontrol), 3,75 Ton/ha, 7,5 Ton/ha, dan 15 Ton/ha. Faktor kedua yaitu dosis dolomit yang terdiri 3 aras perlakuan : 0 (sebagai kontrol), 250, dan 500 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan 1) Pemberian abu sekam sampai dosis 15 ton/ha berpengaruh terhadap tinggi tanaman. 2) Pemberian abu sekam 3,73 ton/ha sudah mampu meningkatkan berat segar tanaman, sedangkan pemberian dosis abu sekam 7,5 ton/ha memberi pengaruh yang tertinggi. 3) Pemberian abu sekam mampu mempercepat waktu berbunga. Kata kunci : abu sekam, dolomit, tanah alfisol Pendahuluan Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan salah satu komoditas pangan bergizi tinggi dan sumber protein nabati yang rendah kolesterol dengan harga terjangkau. Pada beberapa tahun terakhir, produksi kedelai baru sekitar 600 sampai 700 ribu ton per tahun, sementara kebutuhan telah mencapai 2,0 juta ton. Produksi Nasional pada tahun 2009 baru mencapai 1,3 ton/ha dengan kisaran 0,6 sampai 2,0 ton/ha di tingkat petani yang berarti produksi kedelai masih lebih rendah dibandingkan permintaan bahkan di pasaran domestik (Indonesia) sendiri (Joko Susilo Utomo, 2010). Kedelai merupakan bahan makanan penting dan telah digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tempe, tahu, tauco, kecap, tauge dan sebagai bahan campuran makanan ternak. (Suhaeni, 2007). Produksi kedelai di Jawa tengah masih berpeluang ditingkatkan melalui perluasan areal tanam yang dibantu dengan peta kesesuaian lahan, intensifikasi pertanian yang dikelola secara PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu), Tumpangsari dengan tanaman lain, perakitan varitas unggul, penyediaan benih unggul baik dalam kualitas maupun kuantitas (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2009) Abu sekam memiliki fungsi untuk memperbaiki sifat fisik maupun kimia tanah (Febrinugroho, 2009). Kebutuhan tanaman kedelai akan kalium cukup tinggi. Kalium 19

berperan dalam meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan meningkatkan pertumbuhan perakaran kedelai. Semakin besar kehilangan kalium dari dalam tanah semakin berkurang pula kalium yang tersedia untuk tanaman (Hakim, dkk. 1986). Abu hasil pembakaran limbah pertanian berpotensi untuk digunakan sebagai sumber pupuk alternatif yang murah sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan menguntungkan petani (Sudaryono, 2002). Limbah pertanian abu sekam jika dibakar dapat menghasilkan abu serta mengandung unsur hara N 1 % dan K 2 % (Martanto, 2001). Dolomit (CaMg(CO3)2) merupakan sumber kalsium dan magnesium bagi tanaman kedelai. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pertumbuhan tanaman lemah karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat. Kekurangan Mg juga berpengaruh pada pertumbuhan biji (Saifuddin, 1993). Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian rumah plastik dengan rancangan faktorial (4X3), terdiri atas dua faktor, sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan, masing masing perlakuan diulang 3 kali dan disusun secara Acak Kelompok (RAK). Faktor faktornya sebagai berikut : 1. Faktor pertama yaitu dosis abu sekam padi : A0 = Kontrol (Tanpa dosis abu sekam) A1 = Dosis abu sekam 3,75 Ton/ha setara dengan (15 gr/tanaman) A2 = Dosis abu sekam 7,5 Ton/ha setara dengan (30 gr/tanaman) A3 = Dosis abu sekam 15 Ton/ha setara dengan (60 gr/tanaman) 2. Faktor kedua yaitu dosis dolomit : D0 = Kontrol (Tanpa dosis dolomit) D1 = Dosis dolomit 250 kg/ha setara dengan 10 gr/tanaman D2 = Dosis dolomit 500 kg/ha setara dengan 20 gr/tanaman Parameter pengamatan meliputi komponen pertumbuhan tinggi tanaman, berat segar tanaman, umur berbunga dan ph 30 hari. Data pengamatan yang di peroleh dianalisis menggunakan analisis ragam Anova untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang di uji. Pengaruh perlakuan dikatakan nyata apabila di uji dengan uji F dengan tarafnya 1% dan 5 %. Analisis selanjutnya menggunakan uji beda nyata Duncan pada taraf 5 % untuk menguji perbedaan rerata antar perlakuan. 20

Hasil dan Pembahasan Tinggi Tanaman dan ph tanah Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis abu sekam padi berbeda sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Abu sekam mempunyai kandungan K yang tinggi. Sedangkan K berpengaruh terhadap turgor tanaman, sehingga K mampu meningkatkan berat segar tanaman walaupun tidak berpengaruh terhadap berat kering tanaman kedelai. Penambahan abu sekam 3,75 ton sudah menunjukkan perbedaan yang nyata. Unsur K merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah yang yang besar. Pada tanaman kedelai kalium berfungsi dapat menambah ketahanan tanaman terhadap penyakit tertentu dan meningkatkan sistem perakaran, kalium cenderung menghalangi efek rebah (lodging) tanaman dan melawan efek buruk yang disebabkan oleh terlalu banyaknya nitrogen (Soegiman, 1982 cit Rukmi, 2010). Nitrogen sangat penting untuk pertumbuhan tanaman, demikian juga untuk pangan. Rata-rata konsentrasi N dalam tanaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan normal adalah sekitar 3% untuk tanaman palawija (Hue dan Silvia, 2000). Gambar 1. Pengaruh penambahan abu sekam (ton/ha) terhadap tinggi tanaman (cm), dan dolomit (Kg/ha) terhadap ph tanah pada umur 40 hari dari tanam. Hasil penelitian pada diagram 1 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis abu sekam berpengaruh nyata dengan tanpa pemberian abu sekam. Menurut Dexter (1988) bahan organik dalam tanah selain menambah unsur hara dalam tanah, juga dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi porous, aerasi tanah menjadi baik, bulk density tanah menjadi lebih rendah yang memungkinkan akar lebih berkembang, sehingga volume akar menjadi besar dan kemampuan menyerap hara juga menjadi lebih besar. Menurut Adianto (1993) ketersediaan unsur hara yang bisa diserap tanaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas suatu tanaman. 21

Berdasarkan analisa sidik ragam ph umur 30 hst diketahui bahwa pemberian dosis abu sekam padi menunjukkan hasil berbeda tidak nyata, tetapi pada pemberian dosis dolomit menunjukkan hasil berbeda sangat nyata. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak masampun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar (Fattah, 2010). Berat Brangkasan Segar dan Umur berbunga Berdasarkan perhitungan sidik ragam dengan uji beda nyata Duncan dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian dosis abu sekam padi berbeda nyata terhadap berat brangkasan segar. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri dari dua fase generatif dan fase vegetatif. Pada pertumbuhan tanaman tersebut akan terjadi beberapa proses penting yaitu pembelahan, pemanjangan sel dan deferensiasi sel. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan tanaman kedelai sebab dengan meningkatnya suhu akan menyebabkan meningkatnya respirasi dan akan banyak substrat yang dibongkar untuk proses tersebut sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lambat atau terhambat. Akar yang tumbuh dengan baik akan mempengaruhi serapan hara dan air pada tanaman. Serapan hara dan air akan mempengaruhi berat segar brangkasan sebab air merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap berat segar brangkasan. Akar merupakan organ tanaman yang berfungsi sebagai alat penyerapan air dan mineral hara dari medium habitatnya (Eka Afiyanti Rohmah dan Triono Bagus Saputro, 2016). Gambar 2. Pengaruh penambahan abu sekam (ton/ha) terhadap berat segar tanaman (g) dan Umur Berbunga (hari) pada umur 40 hari dari tanam Berdasarkan analisa sidik ragam ph umur 30 hst diketahui bahwa pemberian dosis abu sekam padi menunjukkan hasil berbeda tidak nyata, tetapi pada pemberian dosis dolomit menunjukkan hasil berbeda sangat nyata. Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak masampun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar (Fattah, 2010). 22

Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pemberian abu sekam sampai dosis 15 ton/ha berpengaruh terhadap tinggi tanaman. 2. Pemberian abu sekam 3,73 ton/ha sudah mampu meningkatkan berat segar tanaman, sedangkan pemberian dosis abu sekam 7,5 ton/ha memberi pengaruh yang tertinggi. 3. Pemberian abu sekam mampu mempercepat waktu berbunga. Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya kegiatan ini. Daftar Pustaka Adianto, 1993. Biologi Pertanian, Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati dan Insektisida. Penerbit Alumni, Bandung. Adisarwanto T. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta. 75 hal. Dexter, 1988. Advances In Caracterization of Soil Structure. Soil and Tillage Research, 11: 199 288. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2009. Pedoman Umum PTT Kedelai, Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Eka Afiyanti Rohmah dan Triono Bagus Saputro, 2016. Analisis Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max. L) Varietas Grobogan Pada Kondisi Cekaman Genangan. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) Fattah Abdul. 2010. Uji Adaptas Varietas Unggul Baru Kedelai Dalam Mendukung Program SL-PTT di Sulawesi Selatan. www.sulsel.litbang.deptan.go.id Di akses tanggal 29 Agustus 2016. Jam : 10.38 WIB. Febrynugroho. 2009. Manfaat Abu Sekam Padi. http://febrynugroho.wordpress.com/2009/04/03/ manfaat-abu-sekam-padi/. Diakses tanggal 06 Maret 2016. Jam : 16.00 WIB. Hakim, N. M. Y. Nyakpa. A. M. Lubis. S.G. Nugroho. M. Rusdi, S. M. A. Diha. G. B. Hong dan H. H. Bailey., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. UNILA. Lampung Joko Susilo Utomo, 2010. Pekan Kedelai Nasional : Inovasi Teknologi Kedelai menuju Swasembada Kedelai Tahun 2014. Balitkabi, Malang Jl. Raya Kendalpayak KM 8, Malang 65101 Telp. 0341-801468, Fax 0341-801496. [HP 081 235 655 64], 28 30 Juni 2010. http://balitkabi. litbang. deptan. go. id N. V. Hue and J. A. Silva. 2000. Organic Soil Amendments for Sustainable Agriculture: Organic Sources of Nitrogen, Phosphorus, and Potassium. hlm. 133-144. Pandey. 1991. Bertanam Kedelai di Lahan Sawah. Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu. Jakarta. 56 hal Saifuddin Sarief. 1993. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. CV. Pustaka Buana, Bandung. 23

Lampiran : 1 Perlakuan Tinggi Tanaman Berat brangkasan Umur Ph 30 hari Segar Berbunga Abu (A) 0.0030** 0.0012 ** 0.0367 * 0.2739 ns Dolomit (D) 0.1734ns 0.8010 ns 0.2555 ns <.0001** A X D 0.1030ns 0.1241 ns 0.2401 ns 0.0119 * 24