HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kompetensi sumber daya manusia yang baik pasti memerlukan pengelolaan

RIKA HAPSARI B

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sebagai tempat menyimpan uang, Bank juga menjadi sarana kredit bagi usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini, kemajuan dunia semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

RETNO SAWITRIAVI F

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melakukan seleksi ketika akan merekrut karyawan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemimpin dan karyawan merupakan elemen penting dalam perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang pesat telah mengeliminir keterbatasan ruang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

Karyawan merupakan satu-satunya sumber daya organisasi (perusahaan) yang tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi. Faktor karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia industri merupakan dunia yang berisikan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada BAPPEDA Pemkot Tegal)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. banyak perusahaan yang menerapkan dan mengembangkan teknologi dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas, karena keberhasilan seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. atau lembaga pemerintahan dituntut mengadakan penyesuaian-penyesuaian dalam semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan, dan pegawai sebagai bawahan.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFEKNYA KEPADA KEPERCAYAAN TERHADAP PEMIMPIN SERTA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi/perusahaan baik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut. Pengembangan organisasi (organizational development) adalah respon

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasional sebagian besar ditentukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan komplek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era Globalisasi membawa dampak pada perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

ANALISIS PENGARUH ANTARA KEPEMIMPINAN, KOMITMEN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA SWALAYAN HARDJONO DI BATURETNO

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap anggota dan lapisan masyarakat, tenaga kerja, perusahaan bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. demokrafi, geografis, jenis bisnis, lingkungan bisnis, serta dampak

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan menempatkan diri sebagai melting pot bagi semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. proses peningkatan sumber daya manusia, agar diperoleh manusia yang. bangsa dan negara saat ini dan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan usaha bisnis sangat pesat sehingga dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. HANIL INDONESIA DI BOYOLALI Skripsi Diajukan kepada fakultas psikologi untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana (S1) psikologi Diajukan Oleh: AGUS WIBOWO F 100 060 016 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasa masa globalisasi ini, manusia dituntut untuk bisa bersaing dalam semua aspek dan juga bisa melakukan perubahan untuk menuju kearah perbaikan. Hal ini juga berlaku dalam bidang industri yang mengalami banyak kemajuan dalam perekonomian di Indonesia. Pembangunan dalam bidang industri sangat pesat perkembangan dan telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Banyaknya perubahan yang terjadi tidak begitu saja, lepas dari pesan manusia sebagai penentu kesuksesannya sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan bahwa manusialah satu-satunya sumber utama dari suatu perusahaan yang tidak bisa digantikan oleh teknologi lainnya walaupun sarana dan fasilitas pendukung sangat lengkap, namun hal tersebut tidak akan mempunyai arti apapun tanpa adanya manusia yang mengatur, menggunakan dan memeliharanya (As ad 2001). Suatu perusahaan akan dapat mencapai suatu hasil yang optimal mungkin apabila didalamnya terdapat suatu kepemimpinan yang baik dan yang efektif serta didukung dengan budaya yang baik pula sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan secara otomatis berimbas pula pada peningkatan kinerja perusahan. Membahas tentang kepuasan kerja, Robbins (1996) berpendapat, kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaaan.

Selain itu Robbins juga berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja hanya dapat diamati melalui ekspresi perasaan yang diungkapkan dalam bentuk suatu perilaku tertentu. Pada umumnya perusahaan telah berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan karyawannya termasuk kepuasan kerja. Kepuasan kerja mencerminkan kualitas hidup karyawan adalah salah satu tujuan perusahaan disamping tujuan perusahaan lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meglino (Munandar,2001) menunjukan bahwa para karyawan lebih puas dan memegang komitmennya bila nilai-nilai mereka sesuai dengan nilai-nilai perusahaan. Perusahaan yang ingin maju dan berkembang tentunya akan memikirkan kepuasan kerja para karyawannya. Kepuasan kerja yang diperolah karyawan akan menimbulkan semangat karyawan untuk bekerja lebih baik lagi, tetapi jika karyawan tidak mendapatkan suatu kepuasan maka mereka cenderung akan mencari perusahaan lain yang mampu memberikan kepuasan kerja karyawan dan memperhatikan karyawannya. Hal ini seperti peristiwa pada salah satu perusahaan PT Texmaco Taman Sintetic Kaliwungu Kendal yang mengalami permasalahan dimana karyawan melakukan aksi demonstrasi karena karyawan merasa tidak mendapatkan kepuasan terhadap pesangon pensiun yang harusnya mereka terima. Karyawan menuntut uang pesangon, setelah kurang lebih lima tahun di PHK dari perusahaan, menuntut dibayarkannya sisa pesangon yang pernah dijanjikan manajemen perusahaan (Suara Merdeka, 2010). Kejadian ini menunjukkan bahwa kepuasan tidak hanya dialami oleh karyawan pada waktu bekerja saja tetapi juga waktu karyawan ingin memasuki masa pensiun.

Kasus lainya yaitu ratusan karyawan Sultan Agung Craft yang melakukan aksi mogok kerja dikarenakan menuntut gaji selama lima bulan yang belum dibayarkan (Bataviase, 2010). Pemogokan kerja ini terjadi karena atasan atau perusahaan kurang memperhatikan hak-hak karyawannya. Pemogokan ini biasanya dipilih sebagai alternatif terakhir karena karyawan tidak memiliki cara lain untuk mengingatkan para pemimpin agar memperhatikan nasib karyawannya. Karyawan terpaksa melakukan pemogokan kerja meskipun harus mendapatkan sanksi tertentu dari perusahaan seperti yang tercantum dalam Kepmenakertrans No.78 tahun 2001 pasal 15 yang membatasi hak buruh melakukan pemogokan kerja, jika pemogokan kerja dilakukan lebih dari lima hari maka karyawan akan diberhentikan. Kasus yang ada pada PT. Hanil Indonesia, karyawan merasa puas bekerja di PT. Hanil Indonesia dikarenakan karyawan merasa kesejahteraan sangat diperhatikan oleh perusahaan diantaranya mendapatkan jaminan kesehatan, tersedia poliklinik didalam perusahaan, mendapatkan fasilitas transportasi gratis, dan karyawan juga mendapatkan asuransi kesehatan jamsostek. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah mutu pengawasan. Hubungan antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan produktivitas kerja. Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan dengan bawahan Ghiselli & Brown (dalam As ad 2001). Sukses tidaknya karyawan dalam berprestasi dan mencapai kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Hardini, 2001).

Keberadaan pemimpin dalam sebuah perusahaan adalah sangat penting karena pemimpin memiliki peranan yang strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karena tanpa pemimpin yang baik, adil dan bijaksana akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi (Suwandi dalam Hardini, 2001). Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting dalam efektifitas manager. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungann dalam kepemimpinan, maka kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Greenberg dan Baron (1997) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu unsure kunci dalam keefektifan organisasi. Jika organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, maka akan dicapai pengembangan efektifitas personalia dalam organisasi. Seseorang yang memiliki gaya kepemimpinan transformasional terutama dalam hal pengaruh pimpinan terhadap bawahannya diharapkan dapat memerankan dirinya sebagai pelatih atau mentor sehingga bawahan dapat percaya, kagum, loyal, senang, dan hormat terhadap atasannya sehingga bawahan termotivasi dan dapat dicapai dengan cara meningkatkan kesadaran bawahan untuk mendahulukan kepentingan kelompok dan mengembangkan kebutuhan bawahannya (Hater dan Bass dalam Darwis, 2006)

Pemimpin perlu memotivasi para bawahannya untuk melakukan tanggung jawab mereka lebih dari yang mereka harapkan. Dalam hal ini seorang pemimpin harus dapat mentransformasikan visi dan misi perusahaan kepada bawahan dan menyamakan visi mereka dengan visi bawahan. Model kepemimpinan yang mampu mentransformasikan visi dan misi perusahaan kepada bawahan disebut dengan kepemimpinan transformasional. Bryman (dalam Ratnawati, 2007) menyebut kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan baru (the new leadership), sedangkan Bass (dalam Ratnawati, 2007) menyebutnya sebagai pemimpin penerobos (breakthrough leadership). Gaya kepemimpinan transformasional sangat sesuai diterapkan pada kondisi yang makin kompetitif ini untuk mencapai keunggulan bagi perusahaan, sehingga perusahaan perlu menciptakan rasa puas yang membantu penggunaannya dan juga pelatihan-pelatihan yang mengarah pada gaya kepemimpinan transformasional. Dalam menimbulkan kepuasan kerja karyawan yang perlu diingat dan yang memungkinkan penggunaan kepemiminan transformasional adalah perlu niat dan semangat yang tinggi dari semua pihak yang ada dalam perusahaan dengan kompleknya tantangan yang dihadapi para pemimpin transformasional dalam mentransformasi perusahaan. Penggunaan kepemimpinan tidak hanya pada tingkat top manajer saja. Gaya kepemimpinan yang ada di PT. Hanil Indonesia, dimana pemimpin selalu memberikan perhatian yang lebih kepada karyawannya. Pemimpin sering terjun langsung kelapangan untuk melihat karyawannya bekerja, disamping itu setiap hari sebelum karyawan melakukan pekerjaannya pemimpin selalu memberikan pengarahan, motivasi

terlebih dahulu kepada bawahannya untuk bekerja lebih baik lagi kurang lebih 15 menit. Selain itu karyawan juga merasa puas atau senang karena pemimpin mau mendengarkan saran maupun kritik dari bawahannya. Budaya organisasi yang kuat diperlukan setiap organisasi agar kepuasan kerja dan kinerja karyawan meningkat, sehingga meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Sehubungan dengan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa faktor kepemimpinan transformasional memegang peran penting dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga keberadaan pemimpin sangat perlu diperhatikan guna memberi kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu apakah ada hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja karyawan? Oleh karena itu penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara Persepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Hanil Indonesia Di Boyolali. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan antara persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan transformasional dengan kepuasan kerja. 2. Tingkat persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional. 3. Tingkat kepuasan karyawan.

4. Peranan persepsi terhadap gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja. C. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaatnya yaitu: 1. Teoritis Dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi dalam hal gaya kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja. 2. Praktis a. Bagi Direksi PT. Hanil Indonesia Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan kepada pemimpin perusahaan agar lebih memperhatikan pegawainya supaya para pegawai dapat bekerja dengan maksimal dan lebih produktif dalam bekerja b. Bagi karyawan Diharapkan lebih baik lagi dalam berkomunikasi dengan atasan sehingga dapat memecahkan masalah dengan solusi-solusi yang tepat. c. Bagi Fakultas Psikologi Dengan penelitian ini diharapkan memberikan kontrabusi positif guna menunjang perkembangan ilmu psikologi terutama psikologi industri dan organisasi. d. Bagi Peneliti lain Agar ini digunakan sebagai bahan informasi dan inspirasi bagi penelitianpenelitian berikutnya.