Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

FIsika DINAMIKA ROTASI

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

FISIKA XI SMA 3

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

SOAL DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

MATERI PELATIHAN GURU FISIKA SMA/MA

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

GERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi

Uji Kompetensi Semester 1

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

GERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Antiremed Kelas 11 FISIKA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

MAKALAH MOMEN INERSIA

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

Bab VI Dinamika Rotasi

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

Pilihlah jawaban yang paling benar!

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

Antiremed Kelas 10 Fisika

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

(Kegagalan adalah suatu pilihan. Jika hal-hal (yang anda lakukan) tidak mengalami kegagalan, artinya anda tidak cukup melakukan inovasi) Elon Musk

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

GERAK MELINGKAR B A B

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

SOAL TRY OUT FISIKA 2

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Transkripsi:

Pengertian Gerak Translasi dan Rotasi Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. gerak rotasi dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan bentuk dan lintasan lingkaran di setiap titiknya. Syarat Keseimbangan Translasi Σ Fx = 0 Σ Fy = 0 Syarat Keseimbangan Translasi dan Rotasi Σ Fx = 0 Σ Fy = 0 Σ τ = 0 1. Posisi Sudut dan Perpindahan Sudut posisi sudut suatu partikel yang bergerak melingkar dinyatakan sebagai θ dengan satuannya dalam radian atau derajat. Apabila partikel tersebut berpindah, perpindahannya disebut perpindahan sudut. Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut. Δθ = Δs / r dengan: Δθ = perpindahan sudut (rad), Δs = perpindahan linear (m), dan r = jari-jari lingkaran (m).. Kecepatan Sudut kecepatan sudut adalah perubahan posisi sudut partikel per satuan waktu. Kecepatan sudut juga terbagi atas dua, yaitu kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat. Contoh Soal 1 : Posisi sudut suatu titik pada roda dinyatakan oleh θ = (3t 8t + 10) rad dengan t dalam sekon. Tentukanlah: a. posisi sudut titik tersebut pada saat t = sekon, b. kecepatan sudut rata-rata selama 10 sekon pertama, dan c. kecepatan sudut titik pada saat t = 10 sekon. Kunci Jawaban : Diketahui: θ = (3t 8t + 10) rad. Tabel 3. Analogi Gerak Translasi dan Rotasi

1. Hubungan antara Momen Gaya dan Percepatan Sudut Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut pada gerak rotasi analog dengan Hukum Kedua Newton pada gerak translasi. Pada gerak rotasi, berlaku hubungan sebagai berikut. τ= Iα (1 6) dengan: τ = momen gaya (Nm), I = momen inersia (kgm ), dan α = percepatan sudut (rad/s ). Catatan Fisika : Obeng [11] Mengendurkan atau mengencangkan sebuah sekrup memerlukan pemberian percepatan sudut pada sekrup. Hal itu berarti memberikan torsi pada sekrup. Pemberian torsi ini mudah dilakukan dengan menggunakan obeng berjari-jari pegangan yang besar. Obeng ini akan menghasilkan lengan pengungkit besar untuk gaya yang diberikan oleh tangan Anda. Sumber: Fisika Universitas, 00

Mengendurkan atau mengencangkan sebuah sekrup memerlukan pemberian percepatan sudut pada sekrup. Hal itu berarti memberikan torsi pada sekrup. Pemberian torsi ini mudah dilakukan dengan menggunakan obeng berjari-jari pegangan yang besar. Obeng ini akan menghasilkan lengan pengungkit besar untuk gaya yang diberikan oleh tangan Anda. (Sumber: Fisika Universitas, 00) Energi dan Usaha dalam Gerak Rotasi Perhatikanlah roda delman, seperti terlihat pada Gambar 17. Gambar 17. Roda delman yang sedang berjalan merupakan salah satu contoh gerak menggelinding. [1] Agar dapat berjalan, roda delman tersebut harus dapat menggelinding di sepanjang jalan yang dilaluinya. Apakah gerak menggelinding itu? Gerak menggelinding adalah perpaduan antara gerak rotasi dengan gerak translasi. Perhatikanlah Gambar 18. Gerak translasi dicontohkan pada Gambar 18a. Pada gambar tersebut, gaya F bekerja di pusat massa (PM) roda sehingga roda berpindah atau bertranslasi. Pada Gambar 18b, gaya F bekerja di jari-jari roda sehingga menyebabkan roda berotasi pada pusat massanya. Jika kedua jenis gerak yang dilakukan pada Gambar 18a dan 18b disatukan, roda akan menggelinding, seperti yang terlihat pada Gambar 18c. Gambar 18. (a) Roda bergerak translasi karena ditarik dengan gaya yang bekerja pada titik pusat massanya (PM). (b) Roda berotasi pada titik pusat massanya (PM). (c) Roda menggelinding. Dalam melakukan gerak menggelinding, dibutuhkan gaya gesek antara benda dengan permukaan. Jika tidak ada gaya gesek maka benda tersebut akan tergelincir atau slip (benda hanya melakukan gerak translasi). Perhatikanlah Gambar 19.

Gambar 19. Sebuah bola pejal yang menggelinding tanpa slip pada suatu permukaan datar. Dari uraian gaya-gaya yang bekerja pada roda tersebut dapat Anda lihat bahwa gaya normal N, gaya F, dan gaya berat ω bekerja pada titik pusat massa roda. Gaya F menyebabkan benda bertranslasi. Gaya gesek f menimbulkan momen gaya pada roda sebesar τ sehingga roda dapat berotasi dan menggelinding tanpa slip. Dapat disimpulkan bahwa gaya gesek yang bekerja pada benda, memegang peranan penting agar benda dapat menggelinding sempurna tanpa slip. Dalam kehidupan sehari hari, konsep menggelinding tanpa slip ini dapat Anda temukan pada desain ban kendaraan, misalnya mobil dan motor. Desain permukaan ban kendaraan dirancang sedemikian rupa agar gesekan yang ditimbulkan saat ban bersentuhan dengan jalan, dapat membuat roda menggelinding sempurna tanpa slip. Percobaan Fisika Sederhana : Menganalisa Penerapan Konsep Menggelinding Pada Desain Ban Desain ban suatu kendaraan berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan kendaraan tersebut. Jika Anda perhatikan, ban yang digunakan oleh para pembalap Formula One memiliki permukaan yang lebih licin daripada ban mobil biasa, bahkan terkadang tidak bergerigi sama sekali. Menurut Anda, adakah gaya gesek yang ditimbulkan oleh ban mobil balap itu? Apabila dihubungkan dengan konsep menggelinding tanpa slip, apakah fungsi ban seperti yang digunakan oleh para pembalap tersebut? Untuk mendukung jawaban Anda, cobalah Anda cari informasi lebih lanjut mengenai kegunaan desain ban mobil balap dan perbandingannya dengan desain ban mobil biasa di perpustakaan, internet, dan sumber-sumber lainnya. Diskusikan jawaban Anda tersebut bersama dengan teman-teman kelompok Anda serta guru Fisika Anda.

Ketika sedang menggelinding, benda memiliki energi kinetik yang terbagi atas dua jenis, yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. Anda telah mengetahui pada benda yang bergerak translasi, energi kinetiknya adalah energi kinetik translasi, yaitu EK trans = ½ mv Sedangkan, pada benda yang berotasi murni, energi kinetiknya adalah energi kinetik rotasi, yaitu EK rot = ½ Iω (1 7) Pada benda yang menggelinding, gerak benda merupakan perpaduan antara gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh karena itu, energi kinetik yang dimiliki benda adalah energi kinetik total, yaitu EK tot = EK trans + EK rot EK tot = ½ mv + ½ Iω (1 8) Jika resultan momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol (tidak ada momen gaya luar yang bekerja pada benda), pada gerak rotasi tersebut berlaku Hukum Kekekalan Energi Mekanik, yang dituliskan sebagai berikut. ΔEP = ΔEK trans + ΔEK rot (1 9) Contoh Soal 15 : Sebuah benda pejal bermassa M, jari-jari R, dan momen inersia I = kmr (k adalah sebuah konstanta) menggelinding menuruni bidang miring, seperti tampak pada gambar. a. Nyatakan kelajuan bola pada saat tiba di dasar bukit. b. Jika benda pejal adalah bola (k = /5), berapakah kelajuan bola di dasar bukit? c. Tentukan juga kelajuannya apabila benda tersebut adalah silinder (k = 1/ ). Kunci Jawaban : Diketahui: m = M, r = R, dan I = kmr. a. Menurut Hukum Kekekalan Energi Mekanik, berlaku hubungan:

a. Posisi sudut titik pada saat t = sekon adalah : θ = 3t 8t + 10 = 3() 8() + 10 = 6 rad. b. Tentukan lebih dahulu posisi sudut titik pada saat t = 0 dan t = 10 s. t = 10 s θ = 3(10) 8(10) + 10 = 30 rad t = 0 θ = 3(0) 8(0) + 10 = 10 rad Δθ = 30 10 = 0 rad. Untuk selang waktu Δt = 10 sekon, kecepatan sudut rata-rata adalah This is the rendered form of the equation. You can not edit this directly. Right click will give you the option to save the image, and in most browsers you can drag the image onto your desktop or another program. c. Kecepatan sudut sesaat sebagai fungsi waktu ditentukan sebagai berikut. This is the rendered form of the equation. You can not edit this directly. Right click will give you the option to save the image, and in most browsers you can drag the image onto your desktop or another program. Kecepatan sudut sesaat titik pada t = 10 s adalah ω = 6t 8 = 6(10) 8 = 5 m/s. Momen Inersia Sebuah benda yang berotasi pada sumbunya, cenderung untuk terus berotasi pada sumbu tersebut selama tidak ada gaya luar (momen gaya) yang bekerja padanya. Ukuran yang menentukan kelembaman benda terhadap gerak rotasi dinamakan momen inersia (I). Momen inersia suatu bergantung pada massa benda dan jarak massa benda tersebut terhadap sumbu rotasi. Jika benda berupa partikel atau titik bermassa m berotasi mengelilingi sumbu putar yang berjarak r, momen inersia partikel itu dinyatakan dengan persamaan I = mr (1 ) Dari Persamaan (1 ) itu, Anda dapat menyimpulkan bahwa momen inersia suatu partikel berbanding lurus dengan massa partikel dan kuadrat jarak partikel tersebut terhadap sumbu rotasinya. Dengan demikian, semakin jauh jarak poros benda (sumbu rotasinya), besar momen inersia benda

tersebut akan semakin besar. Prinsip ini banyak digunakan dalam atraksi sirkus, misalnya atraksi berjalan pada seutas tali. Dalam atraksi tersebut, pemain akrobat membawa sepotong kayu panjang yang akan memperbesar momen inersianya sehingga ia dapat menyeimbangkan badannya saat berjalan pada tali tersebut. Gambar 16. Kayu panjang yang dibawa pemain akrobat memperbesar momen inersianya sehingga ia dapat menyeimbangkan tubuhnya saat berjalan menyusuri tali. [7] Apabila terdapat banyak partikel dengan massanya masing-masing m1, m, dan m3, serta memiliki jarak masing-masing r1, r, dan r3 terhadap poros (sumbu rotasi), momen inersia total partikel tersebut adalah penjumlahan momen inersia setiap partikelnya. Secara matematis, dituliskan sebagai berikut. Contoh Soal 8 : Empat partikel dihubungkan dengan batang kayu yang ringan dan massanya diabaikan seperti pada gambar berikut. Jika jarak antarpartikel sama, yaitu 0 cm, berapakah momen inersia sistem partikel tersebut terhadap a. poros PQ; b. poros RS. Kunci Jawaban : Diketahui: m 1 = 1 kg, m = kg, m 3 = kg, m 4 = 1 kg, dan r = 0 cm. a. Momen inersia sistem terhadap poros PQ, berarti PQ sebagai sumbu rotasi I = m 1r 1 + m r + m 3r 3 + m 4r 4

I = (1 kg)(0, m) + ( kg)(0 m) + ( kg)(0, m) + (1 kg)(0,4 m) = 0,8 kgm b. Momen inersia sistem terhadap poros RS, berarti RS sebagai sumbu rotasi I = m 1r 1 + m r + m 3r 3 + m 4r 4 I = (1 kg)(0,6 m) + ( kg)(0,4 m) + ( kg)(0, m) + (1 kg)(0 m) = 0,76 kgm Catatan Fisika : Momen Inersia Dengan mengukur perubahan yang kecil pada orbit satelitsatelit, ahli geofisika dapat mengukur momen inersia Bumi. Hal ini menginformasikan pada kita bagaimana massa planetplanet terdistribusi di bagian dalamnya. Teknik yang sama juga telah digunakan di pesawat ruang angkasa antarplanet untuk menyelidiki struktur dalam dari dunia-dunia lain. Sumber: Fisika Universitas, 00. [8] Dengan mengukur perubahan yang kecil pada orbit satelit-satelit, ahli geofisika dapat mengukur momen inersia Bumi. Hal ini menginformasikan pada kita bagaimana massa planet-planet terdistribusi di bagian dalamnya. Teknik yang sama juga telah digunakan di pesawat ruang angkasa antarplanet untuk menyelidiki struktur dalam dari dunia-dunia lain. (Sumber: Fisika Universitas, 00) Benda tegar adalah suatu benda yang memiliki satu kesatuan massa yang kontinu (tidak terpisahkan antara satu sama lain) dan bentuknya teratur. Pada benda tegar, massa benda terkonsentrasi pada pusat massanya dan tersebar pada jarak yang sama dari titik pusat massa benda. Oleh karena itu, momen inersia benda tegar dapat dihitung menggunakan teknik integral dengan persamaan I = r dm (1 4) Momen inersia berbagai bentuk benda tegar berdasarkan sumbu rotasinya dituliskan pada tabel berikut. Tabel. Momen Inersia Berbagai Bentuk Benda Tegar [9][10]

Dalam kasus benda tegar, apabila momen inersia benda terhadap pusat massa I pm diketahui, momen inersia benda terhadap sumbu lain yang paralel dengan sumbu pusat massa dapat dihitung menggunakan teori sumbu paralel, yaitu I = I pm + md (1 5) dengan: d = jarak dari sumbu pusat massa ke sumbu paralel (m), dan m = massa benda (kg). Contoh Soal 9 :. Sebatang kayu silinder panjangnya 100 cm dan bermassa 800 g. Tentukan momen inersia batang kayu itu, jika batang kayu tersebut berputar dengan sumbu putarnya:

a. di tengah-tengah, b. di ujung. Kunci Jawaban : Diketahui: l = 100 cm dan m = 800 g = 0,8 kg. a. Momen inersia batang kayu dengan sumbu putarnya di tengah: I = 1/1 ml = 1/1 (0,8 kg)(1 m) = 0,067 kgm. b. Momen inersia batang kayu dengan sumbu putarnya di ujung: I = 1/3 ml = 1/3 (0,8 kg)(1 m) = 0,067 kgm. Contoh Soal 10 : Sebuah piringan yang bermassa M dirotasikan dengan poros melalui pusat massa O dan tegak lurus pada piringan. Momen inersia pusat massa piringan tersebut adalah Ipm = 1/ mr dengan R adalah jari-jari piringan. Tentukanlah momen inersia piringan tersebut jika poros digeser ke sisi piringan, yaitu di titik S yang sejajar dengan poros semula. Kunci Jawaban : Diketahui: Ipm = 1/ mr dan d = R. Karena sumbu putar digeser sejauh d = R dari pusat massa, menurut teorema sumbu sejajar, momen inersia piringan adalah Is = Ipm + md = 1/ mr + mr = 3/ mr.