BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III DESAIN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diskriptifkomparatif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kelomprok kontrol pretes-postes (pre-test post-test control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 3) adalah cara ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu quasi eksperimen tentang penerapan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen) karena data bersumber dari sebuah lingkungan yang telah ada intervensi dari peneliti (Imam Ghozali, 2008:17). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan pemahaman konsep akuntansi melalui penerapan metode pembelajaran problem based learning (PBL). Peserta didik yang dijadikan obyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok kelas eksperimen dengan metode pembelajaran problem based learning (PBL) dan kelompok kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah. B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quacy Experimental Design dengan bentuk Pretest-postest Nonequivalen Control Group Design, dimana kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012: 116). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas kontrol sebagai pembanding terhadap kelas eksperimen. Kelas kontrol A sebagai pembanding untuk kelas eksperimen metode pembelajaran A, dan kelas kontrol B sebagai pembanding untuk kelas eksperimen metode pembelajaran B. pembelajaran di kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan kelompok eksperimen yang menggunakan metode Problem Based Learning. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

47 Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalen pretest-postest Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Postest Eksperimen O1 X1 O2 Kontrol O3 O4 Keterangan : O1 = Pretest pada kelas eksperimen O2 = Postest pada kelas eksperimen O3 = Pretest pada kelas kontrol O4 = Postest pada kelas kontrol X1 = Treatment atau perlakuan dengan metode pembelajaran Problem Based Learning 2. Langkah-langkah Penelitian Menurut Agustan (2011:45) Tahap-tahap yang akan ditempuh dalam penelitian ini sesuai dengan metode eksperimen Nonequivalen Control Group Design diantaranya yaitu : 1) Menentukan populasi, 2) Menentukan Sampel, 3) Melaksanakan tes awal (pretest), 4) Memberikan perlakuan (treatment), 5) Melaksanakan tes akhir (posttest), 6) Menyusun data hasil pretest dan posttest, 7) Mengolah data, 8) Menganalisa data, 9) Menarik kesimpulan. Adapun dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah-langkah penelitiannya adalah sebagai berikut yang tertera dalam gambar 3.1

48 Pre YA A 1 Gain YA Post YA Group Eksperimen A 3 dibandingkan Pre YK_AA K_AA Gain YK_AA 5 dibandingkan Pemahaman Konsep (Y) Post YK_AA Pre YB B 2 Gain YB Group Eksperimen B Post YB Pre YK_BB 4 dibandingkan K_BB Gain YK_BB A Pre YA Post YA K AA Pre YK AA Post YK_BB Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian (Kusnendi: 2013) = Kelas Eksperimen Akuntansi = Pretest pada kelas eksperimen = posttest pada kelas ekperimen = Kelas Kontrol = Pretest pada kelas kontrol Post YK AA = posttest pada kelas kontrol B Pre YB Post YB K BB Pre YK BB Post YK BB = Kelas Eksperimen Administrasi Perkantoran = Pretest pada kelas eksperimen = posttest pada kelas ekperimen = Kelas Kontrol = Pretest pada kelas kontrol = posttest pada kelas kontrol

49 C. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah kelas X Program keahlian Akuntansi dan Program keahlian Administrasi Perkantoran salah satu SMK Negeri 1 yang berada di Kota Serang Banten tahun pelajaran 2013-2014. Sampel tidak dipilih secara random, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Jumlah sampel dari populasi adalah 4 kelas, 2 kelas Program Keahlian Akuntansi dan 2 Kelas Program Keahlian Administrasi Perkantoran yang dari masing-masing Program keahlian terdapat satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, yaitu X Ak 2 sebagai kelas eksperimen, X Ak 3 sebagai kelas kontrol, X Ap 2 sebagai kelas eksperimen dan X Ap 3 sebagai kelas kontrol. Kelas ekperimen mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran PBL tetapi menggunakan metode pembelajaran yang biasa digunakan guru yang bersangkutan (metode ceramah). D. Variabel Penelitian Informasi yang akan diperoleh dari variabel penelitian akan lebih mudah disepakati apabila variabel yang diteliti dijelaskan terlebih dahulu sehingga pendapat dan pandangan pembaca sesuai dengan apa yang dimaksud dalam penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (Independent Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Metode Problem Based Learning dan variabel terikatnya yaitu pemahaman konsep. Untuk memperjelas variabel penelitian ini maka definisi operasional penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemahaman Konsep

50 1.1 Definisi Konseptual Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan peserta didik mampu memahami konsep, situasi, dan fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, tanpa mengubah artinya 1.2 Definisi Operasional Pemahaman merupakan kemampuan dalam menjelaskan sesuatu dengan kalimat sendiri, membuat contoh sendiri, dan bisa menginterpretasikan dengan kasus lain (Sudjana, 2009:24) sedangkan konsep adalah ragam kategori yang menunjukkan kesamaan gagasan, kejadian, dan benda (Kemp et al dalam Dewi SP, 2009:85). Berdasarkan teori diatas maka yang dimaksud pemahaman konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan penguasaan sejumlah konsep akuntansi yang berkembang dan diikuti dengan kemampuan mengungkapkan kembali kedalam bentuk yang berbeda dan menghubungkannya secara kontekstual sehingga merumuskan sebuah kesimpulan. Indikator pemahaman konsep dijelaskan melalui tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Operasional Pemahaman Konsep Variabel Dimensi Indikator Objek Indikator Pemahaman Konsep Translation (Terjemah) Interpretation (Penafsiran) Extraploration (Perluasan) Menjelaskan (explaining) Dokumen Transaksi Entri Jurnal Memposting ke Buku Besar Membukukan jurnal Penyesuaian Menyusun Laporan Keuangan Jenis-jenis dokumen transaksi Bentuk-bentuk dokumen transaksi Nama dan kode akun Jurnal umum Pengkodean akun Tata cara posting Dokumen jurnal penyesuaian Ayat-ayat penyesuaian Posting ayat-ayat penyesuaian

51 Neraca lajur 2. Problem Based Learning Problem Based Learning (PBL) dalam penelitian ini didefinisikan sebagai metode pembelajaran yang menjadikan permasalahan yang berkaitan dengan topik-topik dalam kurikulum sebagai titik tolak dalam proses pembelajaran secara mandiri dan kolaboratif. Tahapan yang dipakai dalam proses pembelajaran dalam penelitian ini, terdiri dari langkah-langkah yaitu : a) Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, b) Merumuskan masalah, c) Menganalisis masalah, d) Menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisis dengan dalam, e) Mengformulasikan tujuan pembelajaran, f) Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok), g) Mensistensis (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan. E. Teknik Pengumpulan Data Validitas dan reliabilitas sebuah data dipengaruhi satu diantaranya oleh teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket, pedoman wawancara, pengamatan, ujian atau tes, dokumentasi dan lain-lain. Pemilihan teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Data utama penelitian ini akan menggunakan alat tes untuk mengetahui pemahaman konsep sebagai hasil belajar untuk memperoleh data penelitian melalui sejumlah item pertanyaan materi-materi yang dipelajari peserta didik. Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain: 1. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh para peserta didik. Pengamatan dilakukan sebelum siklus penelitian berlangsung.

52 2. Teknik Evaluasi/ Tes Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah soal obyektif yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil pembelajaran dengan metode pembelajaran PBL pada kompetensi pengantar akuntansi yaitu pretest dan posttest. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah penelitian ini dapat dilakukan. Dokumentasi yang digunakan adalah dokumentasi non tes yaitu dokumentasi berupa gambar atau foto proses belajar mengajar saat penelitian dilaksanakan. F. Tahap-tahap Penelitian 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan pengamatan di SMK Negeri 1 Kota Serang dan berdiskusi dengan guru Akuntansi dan peserta didik kelas X untuk memperoleh kejelasan mengenai hasil belajar peserta didik khususnya pemahaman konsep akuntansi. Sebelum menentukan kelas yang akan di jadikan kelas eksperimen dan kontrol, maka peneliti sebagai observer memberi pengarahan kepada guru mata pelajaran tentang bagaimana proses pengajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning. Selanjutnya adalah menentukan kelas yang akan dikenakan tindakan atau perlakuan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap seluruh kelas. Setelah dilakukan penelitian di beberapa kelas maka diperoleh kelas X Ak 2 dan X Ap 2 sebagai kelas eksperimen yang dikenakan metode Problem Based Learning dan kelas X Ak 3 dan X Ap 3 sebagai kelas kontrol yang tidak dikenakan perlakuan (treatment). 2. Tahap Penyusunan Alat Tes Penelitian

53 Dalam penelitian ini menggunakan alat tes penelitian berupa tes pemahaman konsep akuntansi, bentuk tes adalah pilihan ganda berjumlah 20 soal. Instrument penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menentukan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat dalam silabus. 2. Membuat kisi-kisi instrument penelitian yang mencakup pokok bahasan, aspek soal, nomor soal dan jumlah item soal. 3. Menyusun soal (instrument) berdasarkan kisi-kisi. 4. Membuat skenario pembelajaran. 5. Mengonsultasikan instrument. 3. Tahap Akhir - Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data. - Saran saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai. G. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan instrument pengumpulan data yaitu tes pemahaman konsep akuntansi. Tes ini dibuat dalam bentuk tes pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir soal. Setiap soal dibuat untuk menguji penguasaan peserta didik terhadap konsepkonsep yang tercakup dalam materi pengantar akuntansi. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pretes sebelum materi akuntansi diberikan dan kedua postes setelah materi pengantar akuntansi selesai dilaksanakan, yang bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep peserta didik sebagai hasil penerapan metode Problem Based Learning. Karena siswa AK dan AP homogen, maka jenis soal yang di berikan pada dua program keahlian dilihat dari konstruk, bentuk, isi dan bahasa di buat sama karena kompetensi (Mata pelajaran), Materi, silabus dan RPP yang di buat untuk 2 program keahlian sama.

54 Dalam proses pengembangan instrument ditempuh beberapa prosedur sebagai berikut : a. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahehan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid berarti mempunyai validitas yang tinggi dan sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. - Untuk menentukan validitas item digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) : r xy = Keterangan: r xy N X Y XY X 2 Y 2 = koefisien valisitas item = jumlah pengikut tes = skor item = skor total = hasil perkalian skor item dan skor total = hasil kuadrat dari skor item = hasil kuadrat dari skor total = hasil kuadrat dari total jumlah skor item = hasil kuadrat dari total jumlah skor total Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi (r xy ) adalah sebagai berikut : (Arikunto, 2010) Tabel 3.3 Kategori validitas Butir Soal Batasan Kategori r xy 20 Validitas sangat rendah 0,20 0,40 Validitas rendah

55 0,40 0,70 Validitas sedang 0,70 0,90 Validitas tinggi 0,90 1,00 Validitas sangat tinggi - Melakukan perhitungan uji t dengan rumus: - Mencari t tabel dengan t tabel = t α (dk= n-2) - Membuat kesimpulan, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika t hitung > t tabel, butir soal valid, atau Jika t hitung t tabel, butir soal tidak valid Secara rinci, rekapitulasi uji validitas kemampuan pemecahan masalah menggunakan software ANATES V.4 disajikan pada tabel 3.4 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep No. R Keterangan Soal 1 0,481 Valid 2 0,469 Valid 3 0,468 Valid 4 0,466 Valid 5 0,442 Valid 6 0,457 Valid 7 0,429 Valid 8 0,439 Valid 9 0,527 Valid 10 0,472 Valid 11 0,473 Valid 12 0,474 Valid 13 0,505 Valid 14 0,439 Valid 15 0,428 Valid 16 0,451 Valid

56 No. R Keterangan Soal 17 0,468 Valid 18 0,585 Valid 19 0,453 Valid 20 0,451 Valid Sumber : Hasil Penelitian 2014 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil uji validitas untuk soal pemahaman konsep terdapat 20 soal yang valid. Untuk 20 soal yang valid, maka soal tersebut digunakan untuk tes selanjutnya sebagai soal pretest maupun soal posttest dalam penelitian. b. Uji Reliabilitas Instrument Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997) Keterangan: 2 σ i 2 σ t N dengan = jumlah varians skor total tiap-tiap angket = varians total = reliabilitas tes secara keseluruhan = banyak butir soal = jumlah varians skor tiap item = variansi skor total dan Keterangan: = jumlah kuadrat dari jawaban yang benar

57 N = jumlah jawaban benar = jumlah subjek = jumlah total dari skor Apabila r hitung > r tabel, maka butir soal dikatakan reliable. Dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien reliable tes digunakan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas Nilai r 11 Interpretasi r 11 0, 20 Sangat rendah 0, 20 < r 11 0, 40 Rendah 0,40 <r 11 0, 60 Sedang 0, 60 < r 11 Tinggi 0, 80 < r 11 Sangat tinggi Perhitungan uji reliabilitas soal kemampuan pemecahan masalah ini menggunakan software ANATES V.4. Adapaun rekapitulasi hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 3.6 Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan t hitung Derajat Relliabilitas Kriteria Kemampuan Pemecahan Masalah 0.86 Sangat tinggi Reliable Sumber : Hasil Penelitian 2014 Hasil analisis menunjukkan bahwa soal pemahaman Konsep memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian yaitu reliabel dengan kategori sangat tinggi. c. Uji Tingkat Kesukaran Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) dari masing-masing butir soal tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menghitung jawaban yang benar per item soal

58 b. Memasukkan ke dalam rumus (Suharsimi Arikunto, 2006:208) Keterangan : P : Indeks Kesukaran P = B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar J s : Jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, digunakan interpretasi tingkat kesukaran dikemukan oleh Suherman dan Kusumah (2003). Interpretasi tersebut disajikan dalam tabel berikut pada tabel 3.8 Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran Harga TK Klarifikasi TK = 0,00 Soal terlalu sukar 0,00 < TK 0,30 Soal Sukar 0,30 < TK 0,70 Soal Sedang 0,70 < TK < 1,00 Soal Mudah TK = 1,00 Soal terlalu mudah Hasil rekapitulasi tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dapat dilihat Kemampuan Pemahaman Konsep Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Pemecahan Masalah Nomor Koefisien Interpretasi Soal Tingkat Kesukaran 1 0,41 Sedang 2 0,47 Sedang 3 0,55 Sedang 4 0,66 Sedang 5 0,36 Sedang 6 0,80 Mudah 7 0,13 Sukar 8 0,88 Sangat Mudah 9 0,50 Sedang 10 0,83 Mudah

59 Kemampuan Nomor Koefisien Interpretasi Soal Tingkat Kesukaran 11 0,25 Sukar 12 0,86 Sangat Mudah 13 0,88 Sangat Mudah 14 0,80 Mudah 15 0,61 Sedang 16 0,69 Sedang 17 0,72 Mudah 18 0,75 Mudah 19 0,83 Mudah 20 0,66 Sedang Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data pada tabel 3.8 menunjukkaan bahwa tingkat kesukaran soal-soal tersebut termasuk kategori Mudah,sedang, dan soal-soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian. d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal disebut dengan Indeks Diskriminasi (D). Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrument penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan menggunakan rumus : DP= Keterangan: DP = Daya pembeda JBA = Jumlah jawaban benar untuk kelompok atas JBB = Jumlah jawaban benar untuk kelompok bawah N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah

60 Untuk mengklasifikasikan daya pembeda soal, digunakan interpretasi daya pembeda yang dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah (1990). Interpretasi daya pembeda dari tes yang dilakukan itu disajikan dalam table : Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Nilai DP Klasifikasi DP 0,00 Sangat Jelek 0,00 < DP 0,20 Jelek 0,20 DP 0,40 Cukup 0,40 < DP 0,70 Baik 0,70 < DP 1,00 Sangat Baik Hasil rekapitulasi daya pembeda soal pemahaman Konsep menggunakan software ANATES V.4 dapat dilihat pada tabel berikut: Kemampuan Pemecahan Masalah Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Pemahaman Konsep Nomor Koefisien Interpretasi Soal Daya Pembeda 1 0,60 Baik 2 0,50 Baik 3 0,50 Baik 4 0,60 Baik 5 0,50 Baik 6 0,40 Cukup 7 0,40 Cukup 8 0,30 Cukup 9 0,60 Baik 10 0,40 Cukup 11 0,50 Baik 12 0,30 Cukup 13 0,30 Cukup 14 0,50 Baik 15 0,50 Baik 16 0,60 Baik 17 0,50 Baik 18 0,60 Baik 19 0,40 Cukup 20 0,60 Baik

61 Sumber : Hasil Penelitian 2014 Berdasarkan tabel di atas, daya pembeda soal pemahaman konsep memiliki interpretasi baik dan cukup, artinya soal-soal tersebut dapat digunakan untuk membedakan tingkat pemahaman konsep siswa kelompok atas dan kelompok bawah. H. Teknik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu untuk mengetahui pencapaian dan kualitas peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Untuk mengetahui kualitas peningkat pemahaman konsep pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, analisis dilakukan terhadap gain ternormalisasi kedua kelompok. Tahap-tahap pengolahan data yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Memberikan skor jawaban siswa berdasarkan kunci jawaban dan pedoman penskoran yang telah disetujui. 2. Membuat tabel skor hasil pretest, posttest dan gain ternormalisasi siswa kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol. Tabel 3.11 Untuk kategori nilai pretest dan posttest NO JML POINT Keterangan 1 9,00-10,00 Sangat Baik 2 8,50-8,99 Baik 3 8,00-8,49 Sedang 4 0,00-7,99 Kurang 3. Menghitung rataan skor tiap kelas. 4. Menghitung deviasi standar untuk mengetahui penyebaran kelompok dan menunjukkan tingkat variansi kelompok data. 5. Membandingkan skor pretest dan posttest untuk mencari peningkatan (gain) yang terjadi sesudah pembelajaran pada masing-masing kelompok.

62 selanjurnya menghitung nilai gain ternormalisasi (N-Gain) untuk melihat mutu peningkatan dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu: Dengan kriteria indeks gain (Hake, 1999:1) seperti tabel berikut: Tabel 3.12 Kriteria Skor Gain Ternormalisasi Skor Gain Interpretasi g > 0,7 Tinggi 0,3 < g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah 6. Menentukan pencapaian pemahaman konsep akuntansi dengan membandingkan rata-rata skor posttest dan simpangan baku antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 7. Menetapkan tingkat kesalahan atau tingkat signifikansi yaitu 5% (α = 0.05) dan melakukan uji hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan homogenitas data terhadap skor prestes, skor posttest dan N-gain. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas varians kelompok eksperimen dan kontrol bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda. Selanjutnya, uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov dengan rumusan hipotesisnya adalah: H 0 : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Dengan ktiteria: tolak H 0 jika signifikansi < taraf signifikan (α = 0.05), dan sebaliknya terima H 0 jika signifikansi > taraf signifikansi (α = 0.05).

63 Adapun untuk uji homogenitas varians skor pretest dan postest kelompok eksperimen dan kontrol. Uji homogenitas varian data dengan Levene Test, didasarkan pada rumus statistik (Ruseffendi, 2005) yaitu: Keterangan: F = nilai hitung = varians terbesar = varians terkecil Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan software SPSS for windows versi 21. Kriteria pengujiannya adalah terima H 0 jika Sig > taraf signifikansi (α = 0.05) dan sebaliknya tolak H 0 jika Sig < taraf signifikansi (α = 0.05). Setelah uji asumsi selesai, kemudian dilanjutkan dengan uji perbedaan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan rerata peningkatan pemahaman konsep akuntansi dilakukan dengan analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametric dengan α = 0.05 jika sebaran data berdistribusi normal dan homogeny, atau menggunakan uji statistik non parametrik jika sebaran data tidak berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 21. Kriteria pengujian jika sig > α maka terdapat pengaruh dari perlakuan atau terdapat perbedaan signifikan dari perlakuan. I. Uji Statistik Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen maka pengujian dilakukan dengan uji-t. Akan tetapi jika data yang dianalisis

64 tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik non parametik yaitu uji Mann-Whitney atau uji Wilcoxon Matched Pairs. Berdasarkan hipotesis penelitian, maka hipotesis : 1. Pemahaman Konsep Program Keahlian Akuntansi Kelas eksperimen. 2. Pemahaman Konsep Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas Eksperimen. 3. Pemahaman Konsep Program Keahlian Akuntansi kelas eksperimen dan kontrol. 4. Pemahaman Konsep Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas eksperimen dan kontrol. Ke empat Hipotesis di atas Perhitungan uji Normalitas menggunakan SPSS versi 21 melalui teknik Kolmogorov-Smirnov dan hipotesis yang diuji berdasarkan taraf signifikansi α = 0,05. Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal ( p-value > α) H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal (p-value < α) Dan Uji Homogenitas menggunakan uji SPSS versi 21 melalui teknik uji Levene Statistic dan hipotesis yang diuji berdasarkan taraf signifikansi α = 0,05. Berikut hipotesis yang akan diuji. Ho : Sampel berasal dari populasi yang homogen ( p-value > α) H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen (p-value < α) Begitu juga untuk hipotesis yang ke lima yaitu Pemahaman Konsep Akuntansi Program Keahlian Akuntansi dan Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas Eksperimen perhitungannya tidak berbeda dengan perhitungan hipotesis yang pertama sampai ke empat.