JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS TKR B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: AGUNG KARYANTO K4610008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS TKR B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Agung Karyanto K4610008 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : agungkaryanto26@gmail.com ABSTRAK Agung Karyanto. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X TKR B SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2014. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 36 anak yang semuanya adalah siswa laki-laki. Sumber data terdiri dua yaitu (1) data primer yaitu, hasil belajar passing bawah sepakbola pada siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015, (2) data skunder yaitu, berupa RPP, Silabus dan dokumen. Teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan passing bawah sepakbola dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskriptif dengan
menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil belajar passing bawah sepakbola pada siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 pada kondisi awal sebelum dilakukan PTK, siswa yang tuntas belajar passing bawah sepakbola hanya 6 siswa atau 16,67%. Pada siklus 1 peningkatan hasil belajar passing bawah sepakbola menjadi 23 siswa atau 63,89%. Pada siklus 2 meningkat menjadi 32 siswa atau 88,89%. Pendekatan bermain memberi kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar passing bawah sepakbola. Pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II menimbulkan terjadinya proses pembelajaran yang aktif, efektif, efisien, dan menyenangkan sehingga dapat mendukung terjadinya suatu pembelajaran yang berkualitas. Simpulan penelitian ini adalah melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola pada siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015.. Kata kunci: Hasil Belajar, Passing Bawah Sepakbola, Pendekatan Bermain ABSTRACT Agung Karyanto. THE ATTEMPT OF IMPROVING OF FOOTBALL UNDER PASSING LEARNING ACHIVEMENT USING GAME APPROACH IN CLASS X TKR B SMK 2 SUKOHARJO ACADEMIC YEAR 2014/2015. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, November 2014. The research aims to improve the football under passing learning achievement using game approach on the TKR B class X student of SMK Negeri 2 Sukoharjo academic year 2014/2015. This research is Classroom Action Research (CAR). The experiment was conducted two cycles, with each cycle consisting of: planning, action, observation
and reflection. The subjects were students of class X TKR B SMK N 2 Sukoharjo academic year 2014/2015, consisting of 36 male students. Consists of two data sources: (1) primary data, namely, learning outcomes and learning processes under passing TKR B class X student of SMK N 2 Sukoharjo academic year 2014/2015, (2) secondary data, namely, in the form of lesson plans, syllabus and documents. Data collection techniques through test capability football under passing and observations of the process of learning. The validity of the data used triangulation techniques. Data analysis used descriptive techniques using percentage techniques to look at trends in learning activities. The results of research showed that the learning achievement of football under passing on the TKR B class X student of SMK N 2 Sukoharjo academic year 2014/2015 before that the this research showed that the students who pass the study football under passing only 6 students or 16.67%. In cycle 1 increase in learning result a football under passing to 23 students or 63.89%. In cycle 2 increased to 32 students, or 88.89%. The game approach model contributed significantly to the improvement of learning result a football under passing. The impact of the action conducted in cycle I and cycle II is the achieving of an active, effective, efficient and enjoyable learning process so it can support quality learning. The conclusion of research was that the game approach model could improve the learning achievement of football under passing on the TKR B class X student of SMK N 2 Sukoharjo academic year 2014/2015. Keywords: Learning outcome, Football Under Passing, Game Approach PENDAHULUAN ditempel pada program sekolah sebagai Pendidikan jasmani merupakan alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi bagian penting dari proses pendidikan. pendidikan jasmani adalah bagian Artinya, pendidikan jasmani bukan penting dari pendidikan. Melalui hanya dekorasi atau ornament yang pendidikan jasmani yang diarahkan
dengan baik, anak akan observasi yang dilakukan bersama mengembangkan keterampilan yang kolabolator pada pra penelitian di SMK berguna bagi pengisian waktu Negeri 2 Sukoharjo, menunjukkan senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup bahwa siswa kelas TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo secara umum memiliki sehat, berkembang secara sosial, dan hasil belajar yang rendah dalam menyumbang pada kesehatan fisik dan pembelajaran teknik dasar passing mentalnya. Sepakbola merupakan salah satu bawah sepakbola. Hal ini terlihat dari 36 siswa, siswa yang tuntas hasil unsur dari pendidikan jasmani dan belajar passing bawah sepakbola kesehatan juga merupakan komponenkomponen berjumlah 6 siswa atau 16,67% pendidikan keseluruhan sedangkan 32 siswa atau 83,33% yang mengutamakan aktivitas jasmani lainnya tidak tuntas. Siswa dikatakan serta olahraga permainan yang tuntas apabila mencapai kriteria menyenangkan dan banyak digemari ketuntasan minimal 2,66. oleh seluruh lapisan masyarakat di Kondisi awal sebelum dunia. Sepakbola telah banyak penelitian yaitu proses pembelajaran mengalami perubahan dan sepakbola yang belum berjalan secara perkembangan dari bentuk sederhana efektif. Hal ini disebabkan oleh model dan primitif sampai menjadi permainan pembelajaran dan pendekatan sepakbola modern. Kemajuan ilmu pembelajaran yang diterapkan oleh pengetahuan dan teknologi yang sangat guru masih konvensional yang pesat pada akhir-akhir ini banyak menekankan pada penguasaan teknik mempengaruhi perkembangan dengan sistim latihan yang berulangulang, sepakbola. serta terbatasnya sarana dan SMK Negeri 2 Sukoharjo prasarana penunjang pembelajaran. adalah salah satu SMK negeri yang Sehingga sering kali siswa harus tepatnya berada di Jl. Solo-Wonogiri, menunggu giliran dalam melakukan Begajah, Sukoharjo. Berdasarkan hasil praktik passing bawah sepakbola. Hal
ini berdampak pada munculnya rasa Hasil Belajar Passing Bawah jenuh dan bosan serta siswa cenderung Sepakbola Melalui Pendekatan pasif dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga sangat Bermain Pada Siswa Kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014 / 2015. kurang, terlihat dengan adanya beberapa siswa yang mengobrol dengan METODE PENELITIAN temannya sendiri sehingga saat Penelitian ini dilaksanakan melakukan gerakan passing bawah dilaksanakan pada tanggal 4 September sepakbola kurang maksimal. - 2 Oktober 2014. Subjek dalam Sejalan dengan pendekatan penelitian ini adalah siswa kelas X kontruktivisme dalam pembelajaran, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) B guru dalam hal ini harus memiliki SMK Negeri 2 Sukoharjo berjumlah 36 kemampuan untuk melakukan siswa yang semuanya adalah siswa pembelajaran yang aktif dan putra. Teknik pengumpulan data dalam menyenangkan. Salah satu model penelitian tindakan kelas (PTK) ini pembelajaran yang diterapkan untuk terdiri dari: menjembatani permasalahan rendahnya hasil belajar passing bawah sepakbola A. Tes : digunakan untuk pada siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo yaitu melalui mendapatkan data tentang hasil gerakan passing bawah sepakbola model pembelajaran pendekatan siswa serta hasil tes tertulis yang bermain. diberikan oleh guru. Berdasarkan permasalahan yang B. Observasi : digunakan sebagai telah dikemukakan diatas, maka teknik untuk mengumpulkan data peneliti tertarik melakukan PTK pada tentang hasil belajar passing siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 bawah sepakbola siswa dan Sukoharjo tahun ajaran 2014 / 2015 dengan judul Upaya Meningkatkan tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar
melalui pendekatan bermain dalam kegiatan survey awal tersebut adalah pembelajaran passing bawah sebagai berikut : sepakbola. a. Dilihat dari proses pembelajaran Teknik validitas data dalam passing bawah sepakbola, dapat penelitian ini menggunakan dikatakan proses pembelajaran trianggulasi data. Trianggulasi data dalam kategori kurang berhasil. ialah data yang sama akan lebih mantap b. Siswa kurang memperhatikan saat kebenarannya bila digali dari beberapa guru Penjasorkes menjelaskan materi sumber data yang berbeda. Data passing bawah sepakbola. diperoleh dari siswa, guru dan peneliti. c. Dari hasil pengamatan siswa yang Teknik analisis data yang digunakan memiliki kemampuan melakukan berupa data yang dikumpulkan pada passing bawah sepakbola adalah kegiatan observasi dari pelaksanaan siswa yang aktif saja. siklus PTK dianalisis dengan cara d. Guru belum menemukan metode deskriptif kualitatif dengan pembelajaran yang tepat. menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan yang terjadi dalam B. Siklus I pembelajaran. Berdasarkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas X TKR B SMK N 2 Sukoharjo HASIL TINDAKAN DAN tahun pelajaran 2014 / 2015 pada PEMBAHASAN kondisi awal, selanjutnya peneliti A. Deskripsi Pra Siklus merencanakan tindakan, meliputi Sebelum melaksanakan proses kegitan - kegiatan sebagai berikut: penelitian tindakan kelas, terlebih 1. Perencanaan Tindakan dahulu peneliti melakukan kegiatan a. Peneliti dan kolaborator survey awal untuk mengetahui keadaan merancang pembelajaran nyata yang ada di lapangan. Hasil untuk meningkatkan hasil
belajar passing bawah pendekatan bermain pada siklus I sepakbola melalui pendekatan bermain. yaitu pembelajaran teknik dasar passing bawah sepakbola dengan b. Peneliti dan kolaborator menggunakan pembelajaran menyusun rencana permainan yaitu pendekatan pelaksanaan pembelajaran bermain target gawang, target untuk materi passing bawah poin, target berjalan dan cari sepakbola. harga. Pelaksanaan Siklus I c. Peneliti dan kolaborator dilaksanakan selama tiga kali menyiapkan lapangan untuk pertemuan selama tiga minggu pembelajaran pendekatan yaitu setiap hari kamis pada bermain passing bawah tanggal 4 September 2014, 11 sepakbola. September 2014 dan 18 d. Peneliti dan kolaborator September 2014. menyusun instrument 3. Observasi penelitian, yakni berupa tes Setelah diberikan tindakan dan non tes. Instrument tes pada siklus I selanjutnya dinilai dari hasil tes gerakan dilakukan tes passing bawah passing bawah sepakbola. sepakbola dan penilaian hasil Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh belajar yang terdiri dari aspek psikomotor, kognitif, dan afektif. 4. Analisis dan Refleksi Siklus I observer dengan mengamati Berdasarkan hasil keaktifan dan sikap siswa belajar passing bawah selama kegiatan pembelajaran sepakbola pada siklus I ternyata berlangsung. ketuntasan belajar passing 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pembelajaran bawah sepakbola siswa kelas X TKR B SMK N 2 Sukoharjo passing bawah sepakbola melalui tahun ajaran 2014 / 2015
mengalami peningkatan. Tetapi target yang ditetapkan belum siswa atau 36,11% belum tuntas nilai KKM (Kriteria Ketuntasan tercapai. Belum tercapainya Minimal) yaitu 2,66. Sehingga target yang telah ditetapkan disebabkan antara lain: a. Siswa dalam melaksanakan tugas pembelajaran kurang peneliti melanjutkan tindakan pada siklus II. Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refleksi sungguh sungguh yang dilakukan pada siklus I, b. Observer kurang teliti dalam melakukan pengawasan saat dimana dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I rata rata siswa proses pembelajaran siswa. menunjukkan peningkatan dalam c. Pengulangan gerakan passing hasil belajar passing bawah bawah sepakbola melalui sepakbola. Akan tetapi target dari pendekatan bermain kurang peneliti dan kolaborator belum maksimal terpenuhi. Oleh karena itu, d. Peneliti masih kurang dalam pelaksanaan siklus II mengacu pada memberikan penghargaan pelaksanaan siklus I, karena atau reward kepada siswa. merupakan perbaikan dari siklus I. Misalnya bagus sekali, Pada tindakan siklus II, bagus, tepat, maupun tepat sekali. peneliti masih menyajikan materi passing bawah sepakbola melalui pendekatan bermain. Tindakan C. Siklus II siklus II pada pembelajaran passing Berdasarkan hasil belajar bawah sepakbola melalui passing bawah sepakbola pada siswa pendekatan bermain meliputi: kelas X TKR B SMK N 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014 / 2015 pada siklus I, siswa yang telah tuntas adalah 23 perencanaan, pelaksanaan, observasi dan analisis refleksi. 1. Perencanaan Tindakan siswa atau 63,89%, sedangkan 13
a. Peneliti dan kolaborator 2. Pelaksanaan merancang pembelajaran Pelaksanaan siklus II untuk meningkatkan hasil dilaksanakan selama dua kali belajar passing bawah pertemuan selama dua minggu sepakbola melalui pendekatan bermain. yaitu pada hari kamis tanggal 25 September 2014, dan 2 Oktober b. Peneliti dan kolaborator 2014. Pelaksanaan pembelajaran menyusun rencana passing bawah sepakbola melalui pelaksanaan pembelajaran pendekatan bermain pada siklus untuk materi passing bawah II hampir sama dengan sepakbola. pendekatan bermain yang c. Peneliti dan kolaborator digunakan pada siklus I yaitu menyiapkan lapangan untuk pendekatan bermain target pembelajaran pendekatan gawang, target poin dan target bermain passing bawah berjalan. sepakbola. 3. Observasi d. Peneliti dan kolaborator Setelah diberikan tindakan menyusun instrument pada siklus II selanjutnya penelitian, yakni berupa tes dilakukan tes passing bawah dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes gerakan sepakbola dan penilaian hasil belajar yang terdiri dari aspek passing bawah sepakbola. psikomotor, kognitif, dan afektif Sedangkan instrument non tes 4. Analisis dan Refleksi Siklus II dinilai berdasarkan pedoman Berdasarkan tindakan observasi yang dilakukan oleh pada siklus II ternyata hasil observer dengan mengamati belajar passing bawah keaktifan dan sikap siswa sepakbola mencapai 88.89% selama kegiatan pembelajaran atau sebanyak 32 siswa tuntas berlangsung. dan sisanya yaitu 11.11% atau 4
siswa belum tuntas mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 2,66. Sehingga target yang telah ditetapkan tercapai. Tercapainya target pada siklus II disebabkan antara lain: a. Pengulangan gerakan passing bawah sepakbola melalui pendekatan bermain lebih maksimal b. Telah terjadi otomatisasi gerakan passing bawah sepakbola oleh siswa karena telah dilakukan secara berulang ulang. c. Siswa sangat senang dan memiliki semangat yang tinggi karena adanya penghargaan dari peneliti berupa kata kata seperti bagus sekali, bagus, tepat sekali ataupun tepat, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dan bersungguh sungguh dalam melakukan gerakan passing bawah sepakbola. d. Penggunaan penerapan pendekatan bermain meningkatkan keterampilan passing bawah sepakbola diperoleh secara maksimal. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dijabarkan pada BAB IV, diperoleh simpulan bahwa penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan passing bawah sepakbola dan meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola siswa kelas X TKR B SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh peningkatan yang cukup signifikan pada siklus I dan siklus II. Prosentase peningkatan hasil belajar passing bawah sepakbola, siswa yang telah mencapai kriteria tuntas meningkat dari pra siklus 16,67% (6 siswa), pada siklus I 63,89% (23 siswa), pada siklus 2 menjadi 88,89% (32 siswa).
B. IMPLIKASI Berdasarkan kesimpilan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diketahui bahwa mengenai pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan pembelajaran pendekatan bermain menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah sepakbola. Dengan menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan yang demikian, implikasi penelitian lebih kreatif dalam membuat modelmodel tindakan kelas ini adalah: pembelajaran yang lebih Penelitian ini memberikan banyak. Ia dapat menyalurkan deskripsi yang jelas bahwa dengan kemampuannya tersebut dan pendekatan bermain dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia pembelajaran passing bawah di sekolah dalam upaya sepakbola dapat meningkatkan hasil meningkatkan kinerja sebagai belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat seorang pendidik yang profesional dan inovatif. digunakan sebagai suatu Penerapan pendekatan pertimbangan bagi guru yang ingin bermain untuk peningkatan menggunakan pendekatan bermain. kemampuan passing bawah Bagi guru bidang studi Pendidikan sepakbola dan hasil belajar siswa Jasmani dan Olahraga, hasil terhadap passing bawah sepakbola, penelitian ini dapat digunakan maka siswa memperoleh sebagai suatu alternatif dalam pengalaman baru dan berbeda dalam melaksanakan proses pembelajaran proses pembelajaran Penjasorkes. Penjasorkes khususnya yang Pembelajaran Penjasorkes yang pada berkaitan dengan peningkatan awalnya membosankan bagi siswa, kemampuan passing bawah menjadi pembelajaran yang menarik sepakbola dan hasil belajar passing dan menyenangkan bagi siswa. bawah sepakbola yang efektif dan
Pemberian tindakan dari dalam pendidikan jasmani olahraga siklus I dan II memberikan deskripsi dan kesehatan. bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama C. SARAN proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan simpulan dan Namun, kekurangan-kekurangan implikasi hasil penelitian, maka tersebut dapat diatasi pada dapat disarankan beberapa hal pelaksanaan tindakan pada siklussiklus sebagai berikut: berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang kemudian dilakukan 1. Guru terus Penjasorkes berusaha hendaknya untuk refleksi terhadap proses meningkatkan kemampuannya pembelajaran, dapat dideskripsikan dalam mengembangkan materi, terdapatnya peningkatan kualitas menyampaikan materi, serta pembelajaran Penjasorkes (baik dalam mengelola kelas, sehingga proses maupun hasil) dan kualitas pembelajaran yang peningkatan hasil belajar siswa. Dari dilakukannya dapat terus segi proses pembelajaran meningkat seiring dengan Penjasorkes, penerapan peningkatan kemampuan yang pembelajaran melalui pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dimiliki 2. Guru Penjasorkes hendaknya mau membuka diri menerima berbagai dituntut untuk aktif dalam bentuk masukan, saran, maupun pembelajaran Penjas yang nantinya kritik agar dapat lebih dapat bermanfaat untuk memperbaiki kualitas dalam mengembangkan kebugaran jasmani, mengajar. mengembangkan kerjasama, 3. Guru hendaknya lebih inovatif mengembangkan skill dan mengembangkan sikap kompetetif yang kesemuanya ini sangat penting dalam menerapkan pendekatan untuk menyampaikan materi pembelajaran.
4. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Furqon H, M. 2006. Mendidik Anak Dengan Bermain. Buku Pegangan Guru Penjas di Sekolah Dasar. Universitas Sebelas Maret. Gifford, Clive. 2007. Keterampilan Sepak Bola. Klaten: PT Intan Sejati Gultom, Syawal. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Kristiyanto, Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press. Lutan, Rusli dkk. 1992. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB & FPOK/IKIP Bandung. Luxbacher, Joseph A. 2004. Sepak Bola: Langkah- Langkah Menuju Sukses. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mielke, Danny. 2007. Dasar- Dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya. Pribadi, Benny A. 2005. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Ratna Wilis, Dahar. 2012. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama. Rosdiani, Dini. 2013. Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineke Cipta. Soekatamsi. 2000. Teori dan Praktek Sepak Bola 1. Surakarta: UNS Press. Sudjana, Nana. 2000. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sutikno, M.S. 2009. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif Dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil. Bandung: Prospect. Syariffudin, Aip & Muhadi. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Tedjasaputra, Maykes. S. 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo. Waluyo. 2013. Teknologi Pendidikan Dalam Pendidikan Jasmani. Surakarta: Cakrawala Media.