PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN JENJANG PENDIDIKAN IBU DENGAN KEBIASAAN MEMBERIKAN MP-ASI (Relationship Between Educational Level With The Habbit to Give MP-ASI)

Maria Ulfa dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB V PEMBAHASAN. terhadap pengetahuan ibu tentang pola makan balita di Desa Sambirejo,

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Disusun oleh : DINA WAHYU KUSUMAWATI

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlahnya. Untuk bayi 0-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6 36 BULAN

RANI SURAYA NIM

Diterbitkan melalui:

Oleh : BEVI LESTINA SARI NIM

PENGEMBANGAN INTERVENSI MP-ASI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KADER POSYANDU DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun oleh : AGUSTINA ITRIANI J

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

Hubungan Waktu Pemberian MP-ASI Dini dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa Jaddih Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan

121 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENDIDIKAN KESEHATAN: MEDIA FLIP CHART TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI PEKERJA WANITA

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

SUCI ARSITA SARI. R

Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Syakhila Pradhani

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI USIA 6-9 BULAN DI KELURAHAN SOROSUTAN KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian Mp-Asi Dini Pada Balita Usia 6-24 Bulan

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

BONA F. P. BANJARNAHOR

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Kata Kunci : Penyuluhan, pengetahuan, sikap, ASI eksklusif Daftar Pustaka : 13 Pustaka ( ) 4 internet ( )

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN MASYARAKAT SUKU MADURA DI DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO IMATUL ALIYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima bahan makanan dari lingkungan hidupnya dan. menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktifitas

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI USIA 2-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DAN ASI NON EKSKLUSIF DI DESA MULYO AGUNG MALANG ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: ADE HUMAIRAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Ayu Puspita Apriani

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU TERHADAP ASI EKSKLUSIF DI RSKIA X KOTA BANDUNG

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2006). Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak

JURNAL KESEHATAN RAJAWALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENYUSUI IBU PRIMIPARA DI BPS ENDANG PURWANINGSIH BANTUL¹

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Binarni Suhertusi 1, Desmiwarti 2, Emi Nurjasmi 3

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1-4 BULAN SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

I. PENDAHULUAN. makanan tunggal bagi bayi normal sampai usia 6 bulan. Selain itu, ASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUANG KEBIDANAN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN.

TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

SIKAP IBU TERHADAP TERJADINYA SCAR / BOROK SETELAH PEMBERIAN IMUNISASI BCG DI KIA PUSKESMAS PETERONGAN, KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELOMPOK GOOD MOTHER DENGAN POLA MP-ASI DI RW 01 DAN RW 02 WILAYAH KELURAHAN BLERONG KABUPATEN DEMAK.

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

Nisa khoiriah INTISARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN (Effect Of Education On Health Nursing Mothers Attitude MP-ASI In Giving The Baby Age 0-6 Months) Anis Sa diyah dan Ika Agustina STIKes Patria Husada Blitar e-mail: erieikaa@yahoo.co.id Abstract : The first solid food given after pulverized to form liquid but more filling than milk. Breastfed babies do not need solid foods before they are 6 months old. If baby food other than breastmilk companion early on (before the age of 6 months) it will increase the risk of diarrheal diseases and other infections. Method : Research design was Pre- Experimental One-Group Pre-test-post test design. Research sample 8 respondents at Children Care District Sanankulon Regency Village Bendowulung Blitar, its choosed with total sampling. Data collected by questionnaire. Analysis using Wilcoxon. Result : The results showed Berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai sig = 0,005. Discussion : Based on the results of these studies are expected to respondents to be more active in improving the understanding of complementary feeding through electronic mass media and so respondents can improve the provision of complementary feeding in children aged 0-6 months. Keywords : health education, attitude, MP-ASI Pemberian makanan pendamping selain pemecah protein (asam lambung, pepsin, lipase, ASI (MP-ASI) mulai dilakukan setelah bayi amilase dan sebagainya) saat itu belum berusia 6 bulan (Sulistyoningsih, H., 011: diproduksi secara sempurna. Perkembangan p.173). Setelah Bayi berusia 6 bulan, ASI hanya secara sempurna pada organ dan enzim mampu memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan pencernaan tersebut akan terjadi ketika bayi gizi bayi. Keterampilan makanan bayi pun sudah berusia 6 bulan. Selanjutnya, dapat berkembang. Pada usia ini, bayi sudah meningkatkan risiko alergi, pada usia 6 bulan, memperlihatkan minat dan ketertarikannya pada bayi memproduksi antibodi yang cukup untuk makanan lain selain ASI. Pertumbuhan bayi melawan alergen. Saat bayi berumur kurang dari justru akan terganggu jika ia tidak mendapatkan 6 bulan, sel-sel disekitar usus belum siap makanan pendamping setelah usia 6 bulan menerima kandungan dari makanan sehingga karena tidak terpenuhinya gizi yang dibutuhkan makanan yang masuk akan menimbulkan reaksi untuk pertumbuhan dan perkembangan (Riksani imun dan menyebabkan terjadinya alergi pada Ria, 011: p.59). bayi. Saat bayi berumur 6 bulan, sistem Beberapa alasan yang menguatkan pencernaanya relatif lebih siap menerima pendapat mengapa bayi tidak bisa diberi makan makanan selain ASI. Meningkatkan resiko tambahan selain ASI hingga usia 6 bulan yaitu infeksi, hal ini disebabkan sistem kekebalan saat bayi berumur 0-6 bulan, organ-organ tubuh bayi yang berusia kurang dari 6 bulan pencernaannya belum berkembang dengan belum optimal. Dengan pemberian makanan sempurna dan sistem pencernaannya pun belum selain ASI, sama saja dengan memberikan siap menerima makanan lain selain ASI. Organ peluang bagi bakteri untuk menyerang dan pencernaan akan kelebihan beban kerja jika menginfeksi tubuh bayi. Apalagi, jika kebersihan sebelum berusia 6 bulan bayi sudah dalam penyajian makanan tidak terjamin. Maka mendapatkan MP-ASI. Selain itu, enzim hal diberikan itu akan memperbesar 114

Sa diyah dan Agustina, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap...115 kemungkinan timbulnya penyakit dan infeksi. Hasil riset menunjukkan bahwa bayi yang diberikan makanan sebelum berusia 6 bulan lebih sering terserang diare, sembelit, batuk pilek, dan demam, dibanding bayi yang hanya diberi ASI ekslusif. Sulit dan berantakan, bayi cenderung mendorong makanan keluar daripada menelannya dan mereka tidak dapat duduk sendiri. Bayi akan terhindar dari bahaya obesitas jika pemberian MP-ASI ditunda hingga ia berusia 6 bulan. Hasil analisis SUSENAS tahun 001 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi umur kurang 4 bulan sebesar 49,%. Pemberian ASI eksklusif di daerah perkotaan lebih rendah (44,3%) dibandingkan perdesaan (5,9%). Ibu-ibu di Jawa-Bali lebih rendah memberikan ASI eksklusif dibanding di kawasan Timur Indonesia (60%) dan Sumatera (55%) (Sulistyoningsih, 011: p.165). Jika bayi mendapatkan makanan pendamping selain ASI terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) maka akan meningkatkan risiko penyakit diare serta infeksi lainnya. Selain itu juga akan menyebabkan jumlah ASI yang diterima bayi berkurang, padahal komposisi gizi ASI pada 6 bulan pertama sangat cocok untuk kebutuhan bayi, akibatnya pertumbuhan bayi akan terganggu. Sebaliknya jika makanan pendamping diberikan terlambat (melewati usia 6 bulan) maka bayi akan mengalami kekurangan zat gizi terutama energi dan protein juga zat besi. Akibatnya akan menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat, bayi mengalami anemia, atau defisiensi zat gizi yang lainnya (Sulistyoningsih, 011: p.165). Dari studi pendahuluan yang dilakukan pada hari selasa tanggal 04 Juni 013 pukul 09.00 WIB, di posyandu Desa Bendowulung terbagi menjadi 4 Dukuh yaitu Bendowulung, Cepoko, Kumprit, Pangkru. Pada saat posyandu di Dukuh Pangkru, 3 dari 10 ibu mengatakan telah memberikan MP- BAHAN DAN METODE Desain penelitian Pre-Experimental dengan One-Group Pre-test-post test design dengan cara penelitian yang dilakukan dengan cara memberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberi pendidikan kesehatan, setelah itu diberikan pendidikan kesehatan tentang sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI, kemudian dilakukan posttest. Sampel penelitian ini adalah 8 ibu pada tanggal 18 Juli 013 di posyandu Desa Bendowulung Kecamatan ASI pada bayi sebelum usia 6 bulan dengan alasan bayinya belum kenyang dan rewel apabila hanya diberi ASI saja. Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Tujuan umum penelitian adalah Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Tujuan khusus (1) Mengidentifikasi sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan sebelum pendidikan kesehatan () Mengidentifikasi sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan sesudah pendidikan kesehatan (3) Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Manfaat praktis penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan tentang pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan, melatih berfikir dan sikap kreatif mencari pemecahan masalah mengenai pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan. Manfaat teoritis memperbanyak referensi tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan Sanankulon Kabupaten Blitar yang dipilih dengan teknik total sampling. Variabel bebasnya adalah pendidikan kesehatan tentang MP-ASI pada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dan variabel terikatnya sikap ibu dalam pemberian MP-ASI. Perlakuan dilaksanakan sehari pertama dengan memberikan pretest kemudian diberikan pendidikan kesehatan tentang MP-ASI selanjutnya dilakukan posttest. Analisis menggunakan uji statistik Wilcoxon.

116 Jurnal Ners Dan Kebidanan, Volume 1, Nomor, Juli 014, hlm. 114-119 HASIL PENELITIAN Karakteristik ibu menyusui di Posyandu Desa Bendowulung tertera pada tabel di bawah. Tabel 1. Karakteristik responden No Karakteristik f % 1 Umur - < 0 tahun - 0 35 tahun - > 35 tahun 3 1 4 10,7 75 14,3 Pendidikan - SD - SLTP - SLTA - PT 3 Pekerjaan - Petani - PNS - Swasta - IRT - 7 19 3 1-5 67,9 10,7 3,6 78,6 No Karakteristik f % 4 Penghasilan - < 500.000-500.00 1.000.000 - > 1.000.000 1 5 3,6 89,3 5 Informasi kesehatan - Tidak pernah - Petugas Kesehatan - Media cetak/elektronik - Guru/teman/ortu 6 18 1,4 64,3 Tabel. Sikap responden sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang MP-ASI No Kategori sikap Sikap pre test Sikap post test f % F % 1 Positif 13 46,4 1 75 Negatif 15 53,6 7 5 PEMBAHASAN Sikap Sebelum Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 responden, 53,6% responden sebelum dilakukan pendidikan kesehatan memiliki sikap negatif tentang pemberian MP-ASI. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap antara lain faktor intern yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan seperti selektifitas dan pengalaman pribadi serta faktor ekstern yang merupakan faktor diluar manusia atau lingkungan (Azwar, 011). Sikap negatif disini berarti belum ada kemampuan responden dalam memberikan MP-ASI kepada anaknya. Sikap negatif reponden ini diduga dipengaruhi oleh lingkungan dan penghasilan responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 78,6% responden merupakan ibu rumah tangga dan 46,4% memiliki sikap negatif. Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan. Lingkungan memberikan pengaruh sosial pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik, juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya (Azwar, 011). Seharusnya menjadi ibu rumah tangga memiliki waktu yang longgar sehingga dapat menggunakan waktu untuk mempelajari hal-hal yang baik untuk anak. Namun, responden juga memiliki lingkungan sosial yaitu keluarga dan juga tetangga di sekitar tempat tinggal. Responden melihat bahwa anak-anak tetangga tidak diberi MP-ASI sehingga mereka juga terpengaruh tidak memberikan MP-ASI karena menambah biaya hidup. Lingkungan merupakan pengaruh sosial bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan, seorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh terhadap cara berfikirnya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 89,3% responden memiliki penghasilan antara Rp. 500.000 1.000.000,- dan 46,4% memiliki sikap negatif dalam pemberian MP-ASI. Faktorfaktor yang mempengaruhi sikap antara lain faktor intern yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan seperti selektifitas dan pengalaman pribadi serta faktor ekstern yang merupakan faktor diluar manusia atau lingkungan (Azwar, 011). Faktor selektifitas yaitu pemenuhan kebutuhan sehari-

Sa diyah dan Agustina, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap...117 hari menjadi hal yang utama. Pendapatan keluarga mempengaruhi daya beli keluarga akan bahan makanan yang bergizi karena penghasilan atau pendapatan menentukan jenis pangan yang akan dibeli. Keluarga yang kurang mampu untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anaknya masih belum merupakan prioritas utama didalam kehidupan keluarganya. Keluarga dengan pendapatan terbatas besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Responden perlu diberikan pemahaman tentang pemberian MP-ASI dengan menu yang memiliki biaya tidak memberatkan tetapi tetap berkualitas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 78,6% responden pernah mendapatkan informasi tentang MP-ASI dan 64,3% responden mendapatkan informasi tersebut dari petugas kesehatan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap adalah pengetahuan. Semakin bertambahnya informasi semakin bertambah pula pengetahuan yang didapat. Semakin banyak pengetahuan akan mempengaruhi responden dalam berfikir dan bersikap dalam hal pemberian MP-ASI. Namun, informasi yang diperoleh responden adalah informasi mengenai pengertian MP-ASI saja belum menyentuh kepada pembuatan MP-ASI yang sesuai dengan pendapatan responden. Selain itu, sikap yang negatif responden ini juga didukung oleh kecenderungan responden yang kuat dalam komponen kognitif, sedangkan komponen afektif dan konatif kurang dimiliki oleh responden. Sikap adalah sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afektif), pemikiran (kognitif), dan predisposisi tindakan (konatif) seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya (Azwar, 011). Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar mengenai obyek sikap. Komponen afektif menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Responden memiliki kepercayaan yang baik terhadap MP-ASI namun responden belum memberikan MP-ASI kepada anaknya dengan baik. Sikap Setelah Pendidikan Kesehatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 responden, 75% responden memiliki sikap positif dalam pemberian MP-ASI. Perubahan sikap dapat terjadi perlahan-lahan seiring dengan bertambahnya pengetahuan, informasi dan pengalaman yang didapatkan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Azwar (011) bahwa pembentukan sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan, pengalaman, pengaruh orang lain yang dianggap penting, faktor emosi dan media massa. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 67,9% responden berpendidikan SMA dan 5% memiliki sikap positif dalam pemberian MP-ASI. Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami informasi yang mereka peroleh. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju arah suatu cita-cita tertentu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan sistem kepercayaan seseorang hingga ikut berperan dalam menentukan sikap seseorang (Azwar, 011). Dengan memiliki pendidikan yang cukup, responden akan lebih mudah menerima informasi sehingga dapat memahami dan memiliki kepercayaan untuk memberikan MP- ASI kepada anaknya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 75% responden berumur 0-35 tahun dan 60,7% memiliki sikap positif dalam pemberian MP-ASI sedudah dilakukan pendidikan kesehatan. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan mudah terbentuk. Pengalaman pribadi akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan seseorang terhadap stimulus sosial (Azwar, 011). Dengan semakin matangnya umur responden akan semakin meningkatkan pengalaman seseorang dalam melakukan sesuatu yang terbaik bagi anaknya. Pemberian pendidikan kesehatan merupakan salah satu hal yang dapat meninggalkan kesan yang kuat kepada responden, sehingga responden akan mampu melakukan pemberian MP-ASI kepada anaknya dengan baik dan benar sesuai usia anak.

118 Jurnal Ners Dan Kebidanan, Volume 1, Nomor, Juli 014, hlm. 114-119 Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ada perubahan sikap responden antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu dari sikap negatif menjadi sikap positif sebanyak 8,6%. Keberhasilan suatu pendidikan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan kesehatan, sasaran dan proses dalam pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 003). Oleh karena itu digunakan metode ceramah yang efektif dalam penyampaian sehingga responden dapat mengerti dan memahami isi pendidikan kesehatan. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan oleh peneliti adalah dengan memberikan materi pemberian MP-ASI melalui presentasi, pemberian leaflet dan juga memberikan contoh atau praktek dalam pembuatan menu MP-ASI. Sikap responden pada penelitian ini setelah diberikan pendidikan kesehatan masih Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu Hamil Berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai sig = 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberian MP- ASI terhadap sikap responden. Berdasarkan evaluasi pendidikan kesehatan yang diberikan oleh peneliti didapatkan bahwa pada semua kriteria evaluasi penyuluhan yang diukur didapatkan nilai yang baik pada setiap kategori. Nilai yang paling tinggi dengan nilai baik yaitu sebesar 64,3% terdapat pada kriteria peserta aktif dalam memberikan pertanyaan kepada panitia. Responden sangat aktif dalam menerima pendidikan kesehatan yang diberikan terutama pada saat memberikan praktek dalam pembuatan MP-ASI. Dengan adanya keaktifan ini diharapkan untuk selanjutnya responden mampu menindaklanjutinya dengan membuat MP-ASI dirumah sesuai dengan apa yang disampaikan pada saat pendidikan kesehatan. Hasil ini sesuai dangan pendapat Azwar (011) bahwa struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang yaitu SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penilaian sikap ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian MP-ASI adalah pada penilaian sikap positif 46,4% dan pada sikap negatif 53,6%. Sedangkan penilaian sikap ibu sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian MP-ASI adalah pada penilaian sikap positif 75% dan pada sikap ada yang negatif. Salah satu karakteristik sikap adalah spontanitasnya, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan (Azwar, 011). Pemberian pendidikan kesehatan yang hanya beberapa menit tentunya belum dapat menumbuhkan sikap positif kepada responden yang sebelumnya memiliki sikap negatif secara spontan saat pengukuran sikap dilakukan pada penelitian ini. Untuk merubah sikap seseorang diperlukan waktu yang tidak singkat. Pemberian pendidikan kesehatan ini akan meningkatkan pemahaman seseorang terhadap pemberian MP- ASI dengan tepat. Sikap yang negatif ini didukung oleh komponen afektif dan konatif yang ada pada diri responden mengenai pemberian MP-ASI. komponen kognitif yang berisikan persepsi atau kepercayaan, komponen efektif yang berhubungan dengan masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Komponen kognitif atau perilaku yang menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada pada diri seseorang berkaitan dengan sikap yang dihadapinya. Keberhasilan suatu pendidikan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluhan, sasaran dan proses dalam penyuluhan. Pendidikan kesehatan yang baik tentu akan mampu merubah perilaku seseorang untuk berbuat yang terbaik bagi kesehatan. Namun, dalam pemberian MP-ASI diperlukan adanya biaya untuk mendapatkan bahan dan proses waktu dalam pembuatannya. Hal ini tentu menjadi pemeikiran tersendiri bagaimana memberikan MP-ASI yang berkualitas dengan biaya dan waktu yang efektif sehingga tidak membebani seorang ibu. negatif 5%. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu menyusui dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan di Posyandu Desa Bendowulung Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Saran Petugas kesehatan khususnya bidan memberikan pelayanan yang dapat diwujudkan dalam pemberian pendidikan

Sa diyah dan Agustina, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap...119 kesehatan rutin setiap bulan tentang MP-ASI dan cara pembuatannya dengan biaya dan waktu yang efisien untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Para ibu diharapkan lebih aktif lagi dalam meningkatkan pemahaman tentang MP-ASI baik melalui media massa maupun elektronik sehingga ibu dapat meningkatkan kemampuan dalam pemberian MP-ASI DAFTAR RUJUKAN Azwar, Saifuddin. 011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Notoatmodjo. Soekidjo. 003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Riksani, Ria. 01. Keajiban ASI. Jakarta: Dunia Sehat. Sulistyoningsih, Hariani. 011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu