BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Obat on-label On-label adalah penggunaan obat yang telah memiliki izin penjualan

BAB I PENDAHULUAN. tak terpisahkan. Oleh sebab itu, seorang ibu hamil pada masa kehamilannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berwenang atau jika di Indonesia adalah Badan POM, sedangkan di. jika mengetahui bahwa obat off-label diluar persetujuan oleh

Penggunaan Obat pada Anak FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Penggunaan Obat pada Anak. Alfi Yasmina. Dosis: berdasarkan usia, BB, LPT

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Alfi Yasmina

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA DRUG USE EVALUATION ON PREGNANT WOMAN AT X HOSPITAL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

EVALUASI PENGGUNAAN TOKOLITIK PADA PASIEN DENGAN RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI TIGA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA

EVALUASI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN MARET 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan oleh izin edar serta dosis, umur pasien dan rute pemberian yang

Bab 11 Bagaimana menjelaskan kepada dokter saat berobat

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN IBU HAMIL DI POLIKLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

Misoprostol Cytotec Serly Dan Mifeprestone Mifeprex Obat Terlambat Haid

BAB I PENDAHULUAN. Sakit (illness) berbeda dengan penyakit (disease). Sakit berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

BAB I PENDAHULUAN. usia, jenis kelamin, berat badan, dan karakteristik pasien. Obat off-label

PENGEMBANGAN OBAT BARU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengobatan sendiri (swamedikasi) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada

BAB I PENDAHULUAN. kematian maternal (maternal mortality). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

KAJIAN DRUG RELATED PROBLEMs PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

KONTRIBUSI FARMAKOEPIDEMIOLOGI PADA PROSES PERSETUJUAN DAN PERKEMBANGAN OBAT DI MASA DATANG Dosen Pembimbing: dra. Lili Musnelina, M.

juga mendapat terapi salisilat. Pasien harus diberi pengertian bahwa selama terapi bismuth subsalisilat ini dapat mengakibatkan tinja berwarna hitam

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007

HIPERTIROID DALAM KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

Vitamin D and diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat 204 resep (50,62%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh. Mengontrol kehamilan secara rutin dan menjelaskan keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau kronis Kerusakan genetik Pertumbuhan tumor Kejadian cacat waktu lahir.

ACE Inhibitor di Awal Masa Kehamilan. Web site: Desember 1998 Medsafe Editorial Team

Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menyempit karena meningkatnya prevalensi di negara-negara berpendapatan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Peresepan Obat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Journal of Diabetes & Metabolic Disorders Review Article

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIABETES MELITUS GESTASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kandungan. Kelainan penyerta yang timbul pada bayi baru lahir akan menghambat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAKALAH PERHITUNGAN DOSIS OBAT DISUSUN OLEH : VERTI AGSUTIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam darah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO 8-9% wanita di seluruh dunia akan mengalami kanker payudara.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. lemak, dan protein. World health organization (WHO) memperkirakan prevalensi

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. yang aneh dan tidak beraturan, angan-angan, halusinasi, emosi yang tidak tepat,

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Off Label 1. Pengertian Off-label Obat off-label merupakan obat yang diresepkan tetapi tidak sesuai dengan informasi resmi obat sepertiindikasi obat yang tidak sesuai dengan yang dinyatakan oleh izin edar serta dosis, umur pasien, dan rute pemberian yang tidak sesuai (Pratiwi et al, 2013). Menurut FDA (Food Drug Administration), Off-label adalah penggunaan untuk indikasi, bentuk sediaan, rejimen dosis, populasi atau parameter penggunaan lainnya tidak disebutkan dalam label yang disetujui. a. Perizinan Produk Obat Ketentuan yang berlaku bahwa semua obat yang beredar harus memiliki izin untuk diedarkan (Product License = PL) atau izin penjualan ( marketing authorisation = MA), yang dikeluarkan oleh Badan POM (Pengawas Obat Dan Makanan). Seperti telah dijelaskan diatas, sistem perizinan dirancang untuk menjamin bahwa obat telah diuji terhadap efikasi, keamanan dan kualitasnya. Perusahaan farmasi mengajukan permintaan izin edar obat dan dalam pengajuan dijelaskan indikasi, dosis, cara pemberian dan kelompok usia pasien yang akan menggunakan obat tersebut (Anny, 2007). 2. Kriteria Off-label a. Off-label Indikasi Obat off-label indikasi merupakan pengunaan obat yang diresepkan tetapi tidak sesuai dengan informasi resmi obat seperti indikasi obat yang tidak sesuai dengan yang dinyatakan oleh izin edar (Pratiwi et al, 2013). b. Off label Dosis Informasi dosis merupakan hal yang penting dalam pengobatan, karena profil farmakokinetik dan farmakodinamik setiap rentang usia individu berbeda-beda. Obat yang diberikan dengan dosis lain dari yang 4

5 tercantum pada izin edar atau izin penjualan dikategorikan sebagai obat off-label dosis (Pratiwi et al, 2013). c. Off-label Usia Obat dikategorikan sebagai obat off-label usia jika digunakan diluar rentang usia yang telah disetujui (Pratiwi et al, 2013). d. Off-label Rute pemberian Obat yang diberikan melalui rute yang tidak disetujui dalam informasi produk obat (AINCPP, 2003). Penggunaan obat off-label dapat dibenarkan jika ada : a. Bukti kualitas tinggi yang mendukung keberhasilan atau efektivitas ; dan b. Bukti yang cukup mengenai spektrum keamanan obat untuk memungkinkan wajar evaluasi manfaat : rasio risiko untuk setiap konteks klinis yang diberikan (terutama terkait berkaitan dengan obatobatan yang baru dipasarkan). Data efikasi dan keamanan yang tersedia harus ditimbang terhadap keseriusan kondisi yang mendasarinya. Sebagai aturan umum, semakin serius kebutuhan klinis, semakin tinggi tingkat bukti yang diperlukan untuk mendukung penggunaan obat. Nilai-nilai individu pasien dan preferensi juga harus dipertimbangkan. Dalam penggunaan obat off-label, diperlukan bukti yang kuat untuk mendukung penggunaan obat tersebut. Proses persetujuan penggunaan obat off-label dapat dilakukan dengan diskusi mencakup alasan untuk penggunaan dalam pengobatan, alternatif terapi, dan efek samping.

6 Tabel. 1 Daftar Alasan Penggunaan Obat-obat Off Label Alasan Penggunaan Penjelasan Off-label Dosis Obat dapat diberikan padadosis selain yang disebutkan dalam informasi produk yang disetujui. Indikasi Obat dapat digunakan untuk indikasi selain yang dinyatakan dalam informasi produk disetujui. Rute Obat yang diberikan melalui rute yang tidak disetujui dalam informasi produk obat. Contoh Calcitriol yang digunakan pada dosis lebih besar dariyang direkomendasikan untuk osteoporosisketika merawat hipokalsemia sekunderuntuk gangguan ginjal. Clonidine sebagai analgesik atau dalam pengobatan gangguan attention deficit. Risperidone digunakan untuk autisme. Azitromisin, digunakan untuk anti inflamasi. Efek dalam cystic fibrosis, indometasin digunakan untuk nephrogenicdiabetes insipidus Asam folinat digunakan untuk kejang pada neonatus. Injeksi diazepam rektal di administrasikan dalam pengobatan status epileptikus. Injeksi tobramycin digunakan sebagai inhalasi di cystic fibrosis. Solusio acetylcysteine untuk inhalasi diberikan secara oral untuk perlindungan ginjal. (Di modifikasi dari [AINCPP] An Initiative of NSW Clinical Pharmacologists & Pharmacists., 2003). B. Obstetric&Ginekologi 1. Pengertian Obstetric Obstetri (kebidanan) adalah spesialisasi medis yang berkenaan dengan perawatan wanita selama kehamilan, melahirkan, dan selama 4-8 minggu setelah melahirkan (masa nifas, periode di mana organ-organ reproduksi pulih dari kehamilan dan kembali ke kondisi biasa mereka). Obstetri atau ilmu kebidanan adalah cabang dari ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian, yang menjadi objek dalam disiplin ini ialah kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan. Obstetri sampai saat ini

7 tetap merupakan dasar usaha yang, menurut WHO (World Health Organization) dengan pelayanan kebidanannya, bertujuan menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apa pun dan kemudian dapat merawat dan menyusui bayinya dengan baik (Moeloek, 1995). 2.Pengertian Ginekologi Ginekologi adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan perawatan kesehatan bagi perempuan, khususnya diagnosis dan pengobatan gangguan yang memengaruhi perempuan. Adapun ginekologi atau ilmu kandungan, yang merupakan padanan dari obstetri, yakni cabang dari ilmu kedokteran yang mernpelajari alat-alat kandungan dan yang berhubungan dengan reproduksi serta kelainan-kelainan lain yang menyertainya. Sesungguhnya kedua disiplin ini, obstetri dan ginekologi, dapat diibaratkan bagaikan dua sisi dari sebuah mata uang yang saling berkaitan, sulit dipisahkan (Moeloek, 1995). C. Penggunaan Obat Off-label pada pasien obstetric& Ginekologi Sebagai contoh off-label pada ginekologi yaitu penggunaan metformin yang digunakan sebagai terapi PCOS (Poly Cistic Ovary Syndrome). Pertama kali dilaporkan penggunaan metformin sebagai obat untuk PCOS, dan hasilnya membuktikan bahwa metformin memperbaiki sensitivitas insulin, menurunkan kadar serum LH (Leutenizing Hormon) total dan free testosterone. Metformin juga menyebabkan peningkatan kadar serum FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan SHBG (Sex Hormon Binding Globulin) pada wanita obesitas dengan PCOS (Hedy, 2011). Terdapat banyak kasus penarikan obat karena beresiko pada masa kehamilan jika dikonsumsi oleh ibu hamil, khususnya pada janin. Salah satu contohnya adalah thalidomid yang digunakan sebagai obat antiemetik pada ibu hamil. Sekitar 8000 wanita di seluruh dunia yang mengkonsumsi thalidomid melahirkan bayi dengan gangguan perkembangan anggota badan

8 (phocomelia) (Batagol, 1998). Suatu studi di Kanada dan Amerika Serikat melaporkan bahwa pada tahun 1960 Bendectin merupakan obat pilihan pertama untuk pengobatan mual muntah pada wanita hamil di Amerika Serikat. Namun, pada tahun 1970 pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa Bendectin menyebabkan teratogenik pada janin sehingga pada tahun 1982, obat ini secara resmi ditarik dari peredaran (Yulianti et al, 2009). Kejadian lain yaitu peristiwa pencabutan obat diethilstilbestrol (DES) yang merupakan hormon kelamin sintesis yang diberikan sekitar tahun 1940 1950 untuk mencegah abortus. Obat ini dikontraindikasikan pada tahun 1971 ketika dipastikan bahwa wanita-wanita muda berusia 16-22 tahun semakin banyak menderita carsinoma vagina dan cervix karena terpapar obat ini in utero. Lebih lanjut, dilaporkan bahwa janin pria yang terpapar in utero juga dapat terpengaruh, yang nampak jelas dengan meningkatnya kelainan pada testis dan analisa sperma abnormal pada individu tersebut (Datu, 2005). The American Academy of Pediatrics (AAP, 2001) melaporkan dalam jurnal kedokteran The Lancet, tidak ditemukannya kontra indikasi selama menyusui dengan pemakaian domperidon untuk meningkatkan produksi ASI, selain itu Berbeda halnya dengan metoklopramide sebagai antiemetik yang juga dapat diindikasikan sebagai obat off label untuk peningkatan produksi ASI, dimana metoklopramide bekerja secara sentral dan melewati brain barrier sehingga efek sampingnya lebih tinggi seperti anxietas, mengantuk, agitasi, disfungsi motor extrapyramidal dan dyskinesia.