BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Strategi Information Search. yang bisa disamakan dengan ujian open book. Tim-tim di kelas

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang pesat sekarang ini. Sejalan dengan kemajuan tersebut,

BAB II KAJIAN TEORI. perang, akal untuk mencapai sesuatu maksud dan tujuan yang telah

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

Untung SDN 06 Lubuk Dalam Kabupaten Siak. Keywords: student motivation, learning strategy lightening the learning climate

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu akan mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. Agoes Dariyo, Dasar-Dasar Pedagogi Modern, Indeks, Jakarta, hlm. 1

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. seorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh peratian untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Mempraktikkan Materi yang Diajarkan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB I PENDAHULUAN. awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI),

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisa bersikap tertentu. Dalam hal ini, belajar merupakan sebuah upaya

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 15 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan untuk mengkaji permasalahan. itu. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut manusia akan melahirkan

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Aktivitas belajar siswa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan paradigma barunya

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Minat belajar yang tergambarkan dari motivasi belajar siswa merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai a plan method, or series of ectiviries designed to echieves a

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Prediction Guide. bersama adalah cooperative learning, dalam hal ini belajar bersama

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB II KAJIAN TEORI. ini memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

Oleh: Siti Halimah SD Negeri 01 Sembon, Karangrejo, Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. hubungan timbal balik antara guru dan murid yang baik. Untuk itu, selain

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di Madrasah. karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu

BAB I PENDAHULUAN. bernilai edukatif.interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Oleh : Pratiwi Narti A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIRENJA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan, PT. Rieneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 2-3.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan peserta didik menuju perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF METODE LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Minat Belajar Minat dalam pendidikan adalah suatu kekuatan yang membuat seseorang tertarik pada pelajaran. Jika kita memiliki minat yang kuat untuk mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan kita akan mengarahkan pikiran, tenaga dan waktu untuk mempelajarinya tanpa suruhan dan paksaan dari orang lain. Kita bergerak sendiri dalam mempelajarinya. Semakin besar minat kita terhadap suatu pelajaran, semakin terdorong kita menguasainya. Permasalahan yang muncul bagi kita ialah bagaimana menumbuhkan minat terhadap semua mata pelajaran yang siswa ikuti di sekolah. 1 Secara sederhana, minat ( interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (1988) minat tidak termasuk istilah popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti : pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. 2 Menurut Syaiful Bahri Djamarah, minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. 3 1 E.P.Hutabarat, Cara Belajar. Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1995, hlm.27 2 Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 2011.hlm.152 3 Syaiful Bahri Djamarah. Op.Cit. hlm.132 7

8 Surya dalam bukunya mengemukakan bahwa minat merupakan aspek kepribadian yang menyangkut rasa senang atau rasa tidak senang terhadap suatu objek dalam mencapai tujuan. Minat yang kuat akan mendorong seseorang untuk memilih tindakan secara tepat untuk mencapai tujuan. 4 Dari beberapa pengertian minat belajar yang dikemukakan oleh para ahlinya, maka penulis dapat mengambil pengertian dari minat belajar yaitu minat adalah kecenderungan atau kekuatan dari dalam diri yang membuat seseorang tertarik untuk belajar dengan penuh perhatian. Sedangkan minat belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah minat belajar pada mata pelajaran sains. Dalam kegiatan pembalajaran, seorang guru hendaknya mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap bidang studi yang ia ajarkan untuk mencapai kondisi pembelajaran yang efektif. Kondisi belajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. 5 Rendahnya tingkat minat belajar dalam suatu pelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : a. Faktor objek belajar b. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa bosan atau kurang interaktif dalam belajar 4 Surya. Kapita Selekta Pendidikan SD. Jakarta. Universitas Terbuka. 2001. Hlm.31 5 Moh.Uzer Usman. Op.Cit. hlm. 27

9 c. Strategi pengajaran yang dilakukan oleh guru kurang tepat d. Pendekatan yang digunakan oleh guru belum mencapai taraf baik e. Sikap dan perilaku guru terkadang ada yang terlalu keras sehingga membuat siswa tegang dan sulit menyerap materi yang diberikan dan juga ada guru yang terlalu lembek sehingga kurang dihormati siswa, tampak siswa kurang mendengarkan apa yang disampaikan guru didepan kelas f. Media pembelajaran guru yang kurang menarik, akan lebih baik guru menggunakan media gambar, video dan alat peraga dan lain sebagainya g. Fasilitas pembelajaran h. Lingkungan belajar i. Suara guru yang kurang besar sehingga siswa yang duduk di belakang atau siswa yang jaraknya jauh dari guru kurang mendengar apa yang disampaikan guru sehingga akhirnya mereka bosan. 6 Abdul Hadis mengemukakan beberapa ciri siswa yang mempunyai minat yaitu : 1) Siswa menunjukkan gairah yang sangat tinggi dalam melakukan aktifitas belajar 2) Siswa kreatif, aktif dan produktif dalam melakukan aktivitas belajar 3) Siswa tekun dan ulet dalam melaksanakan aktifitas belajar walaupun dalam waktu yang lama 4) Siswa menyelesaikan tugas tugas belajar 5) Siswa merasa senang dan aktif dalam belajar 6) Siswa tidak mengenal lelah dan bosan dalam belajar 6 Abdul Hadits, Psikologi dalam Pendidikan. Bandung, Alfabeta, 2006.hlm. 77-80

10 7) Aktivitas belajar dianggap sebagai hobi Disisi lain Abdul Hadis juga mengemukakan beberapa ciri siswa yang tidak berminat yaitu : a) Acuh tak acuh dalam belajar b) Aktifitas belajar dianggap sebagai beban c) Cepat lelah dan bosan dalam belajar. 7 2. Pelajaran sains Sains berkaitan dengan mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta semata, konsep, tetapi juga proses penemuan. Carin dan Sund mengemukakan bahwa sains sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Pada abad 21 ditandai dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi kehidupan di masyarakat, terutama teknologi, informasi dan komunikasi. Oleh karena itu diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan perserta didik mampu berpikir logis, kritis dan kreatif serta berargumentasi secara benar. Dengan demikian pembelajaran sains di sekolah dapat disajikan secara menarik, efisien dan efektif. 8 7 Ibid. Hlm.44 8 Trianto. Model pembelajaran terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta, Prestasi Pustaka.2007.hlm.100-101.

11 3. Ligthtening the Learning Climate Ligthtening the Learning Climate berasal dari bahasa Inggris yang berarti menghidupkan suasana belajar, merupakan suatu strategi belajar yang bertujuan untuk menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor yang kreatif yang berhubungan dengan materi. 9 Zaini dkk menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang diterapkan dalam pembelajaran dengan strategi Lightening the learning Climate yaitu : a. Jelaskan kepada siswa bahwa guru akan memulai pembelajaran dengan aktivitas pembuka yang menyenangkan sebelum masuk pada materi pelajaran yang lebih serius. b. Bagi siswa dalam kelompok kelompok kecil. Beri masing-masing kelompok kecil itu suatu tugas untuk membuat kegembiraan atau kelucuan dari topik, konsep atau isu dari mata pelajaran yang diajarkan c. Mintalah kelompok-kelompok tadi untuk mempresentasikan kreasi mereka. Hargai setiap kreasi d. Tanyakan apa yang mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini e. Guru memberikan penjelasan atau melanjutkan dengan materi lain. 10 B. Penelitian yang Relevan 1. Masriati dengan judul meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi membaca nyaring siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. 9 Hisyam Zaini dkk, Lot.Cit.hlm.85 10 Ibid. hlm.85-86

12 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada siklus pertama yang menunjukkan bahwa tingkat minat membaca siswa pada siklus I hanya mencapai skor 88 yaitu dalam kriteria rendah, dengan rata-rata minat membaca siswa untuk tiap indikator (6 indikator) minat membaca sebesar 50,6%. Sedangkan hasil pengamatan minat membaca pada siklus II mencapai skor 129 (dalam criteria sangat tinggi) dengan rata-rata minat membaca siswa untuk indikator minat membaca (6 indikator) sebesar 67,2%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa minat membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui strategi membaca nyaring siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar. 11 Penelitian yang dilakukan oleh Masriati sama dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu dalam hal meningkatkan minat belajar siswa waalupun dalam mata pelajaran yang berbeda. 2. Sari dengan judul peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V dengan strategi Lightening the learning climate pada pembelajaran IPS di SDN 27 Lagan Kecil Mudik Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I untuk indikator mengemukakan suatu fakta atau prinsip diperoleh 56,25 %. Meningkat menjadi 87,08%, untuk indikator berdiskusi kelompok diperoleh 62,50% meningkat menjadi 87,50%.untuk indikator mendengarkan presentasi kelompok diperoleh 56,25% meningkat menjadi 87,50%. Hal ini berarti pelaksanaan pembelajaran IPS melalui strategi ligthening the learning climate pada kelas V di SDN 27 Lagan Kecil Mudik Pesisir Selatan berlangsung dengan baik. Relevansi dengan penelitian 11 Masriati, Meningkatkan Minat Membaca Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaMelalui Strategi Membaca Nyaring siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Merangin Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar, Pekanbaru: UIN, 2009

13 yang akan dilakukan oleh penulis terletak pada penggunaan strategi pembelajaran Lightening the learning climate, walaupun pada mata pelajaran yang berbeda. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti tentang penerapan strategi ini untuk mata pelajaran dan variabel yang berbeda. C. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Aktivitas Guru a. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa guru akan memulai pembelajaran dengan aktivitas pembuka yang menyenangkan sebelum masuk pada materi pelajaran yang lebih serius. b. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok yang terdiri lima orang anggota c. Guru memberi tugas masing-masing kelompok untuk membuat kegembiraan atau kelucuan dari topik, konsep atau isu dari mata pelajaran yang diajarkan d. Guru meminta kelompok untuk mempresentasikan kreasinya e. Guru menghargai hasil kreasi dengan cara memberikan plus kepada kelompok berupa pujian atau tepukan tangan f. Guru memberikan penjelasan tentang materi pelajaran. 2. Indikator Aktivitas Siswa a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru b. Siswa membentuk kelompok c. Siswa mengerjakan tugas dari guru d. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya e. Siswa merespon pertanyaan dari guru

14 f. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 3. Indikator Minat Belajar Siswa Sehubungan dengan penelitian ini, Safari menjelaskan ada beberapa indikator kinerja siswa dalam proses pembelajaran sains, yaitu : a. Siswa selalu hadir tepat waktu ketika pembelajaran sains b. Siswa berani bertanya c. Siswa selalu berusaha mengumpulkan tugas tepat waktu d. Siswa membentuk kelompok dengan baik dan semangat e. Siswa berusaha berpartisipasi aktif dalam kelompok f. Siswa berusaha berpartisipasi aktif dalam menjawab g. Siswa menjawab pertanyaan dari guru dengan bahasa yang baik D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa kelas V terhadap mata pelajaran sains dapat ditingkatkan melalui penerapan strategi Lightening the Learning Climate di MI Muhammadyah Simpang Kubu Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013 2014.