BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah PNS (Pegawai Negeri Sipil) sebagai penyelenggara pemerintah di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), jumlah PNS di Indonesia tercatat sebanyak 4.455.303 PNS pada tahun 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015). Peningkatan jumlah PNS tersebut menyebabkan terjadinya persebaran PNS di seluruh provinsi di Indonesia yang tidak merata. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PA) Feisal Tamin mengatakan, jumlah PNS di Jawa mencapai tiga kali lipat dibanding jumlah PNS yang ada di kawasan Indonesia Timur dan hal itu menyebabkan PNS menjadi tidak produktif. Jumlah pegawai yang terlalu banyak sudah pasti mempengaruhi produktivitas pegawai secara signifikan. Produktivitas yang rendah membuat daya saing Indonesia dalam bidang ekonomi selalu tertinggal dibanding negara-negara lain. Kondisi yang begitu kompetitif ini menuntut penyelenggaraan pemerintah senantiasa memelihara dan meningkatkan produktivitas dalam merespon secara cepat dan tepat dalam mengelola usaha selalu menerapkan prinsip efektif dan efisien. Penyelenggaraan pemerintahan harus menjamin pelayanan yang baik, secara internal maupun eksternal. Maka dari itu, harus ditunjang dengan jumlah pegawai dan kapabilitas pegawai yang memadai. PNS di Jawa salah satunya adalah Jawa Barat, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi hasil penilaian kinerja pemerintah di Jawa Barat adalah 70.06 dengan predikat BB (PANRB, 2015). Hasil evaluasi yang diperoleh menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi kinerja instansi. 1
Hasil kinerja instansi diperoleh dari penilaian kinerja. Saat ini penilaian kinerja yang diperoleh masih harus terus di tingkatkan namun, berbagai hambatan dan permasalahan mengakibatkan penyelenggaraan pemerintah tidak berjalan dengan sesuai yang diperkirakan sehingga harus ditata ulang dan diperbaharui secara berkelanjutan (PANRB, 2015). Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengelolaan sumber daya manusia agar dapat meningkatkan sumber daya manusia aparatur. Pengelolaan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan perencanaan sumber daya manusia yang tepat jumlah dan kualitas untuk mendapatkan kebutuhan jumlah pegawai dimasa yang akan datang dengan berbagai perubahan yang terjadi. Menurut Torrington dan Tan Chwee dalam Dessler, mengatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan pegawai dalam kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kuningan merupakan salah satu penyelenggara pemerintah yang ada di Jawa Barat. BKPSDM adalah sebuah instansi pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian. Tujuan utama dari BKPSDM Kabupaten Kuningan adalah untuk membentuk pemerintahan yang baik melalui ketersediaan dan peningkatan kompetensi, skill, dan kualitas sumber daya manusia aparatur untuk terwujudnya good government (Profil Perusahaan, 2017). Good government atau tata kelola pemerintahan yang baik adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah terutana menyangkut aspek- aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur. Langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan nasional (PANRB). Saat ini BKPSDM Kabupaten Kuningan mendapat sorotan dari berbagai kalangan memberitakan mengenai buruknya kinerja yang dinilai kurang produktif, tidak disiplin, dan berorintasi rendah. Pasalnya, budaya dan sistem 2
lingkungan kerja di instansi pemerintah umumnya berorintasi kepada pelayanan publik, bukan kepada produk. Kinerja dan disiplin pegawai tak jauh dari TUPOKSI (tugas, pokok, dan fungsi) jadi wajar saja jika di setiap unit dan lingkungan kerja pemerintah khusunya BKPSDM Kabupaten Kuningan banyak PNS yang terkesan kurang produktif dalam bekerja. Adapun hasil pengukuran kinerja BKPSDM Kabupaten Kuningan tahun 2015 berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja Permenpan Nomor 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut: Penilaian Realisasi Kinerja di Unit Kerja BKPSDM Kabupaten Kuningan 76.89% 78.45% 81.33% 75% 75% 83.64% 81.97% 76.05% 76.12% 80.77% 81.34% 79.83% Gambar I. 1 Penilaian Kinerja Unit Kerja BKPSDM Kabupaten Kuningan (Sumber: Data Laporan Hasil Penilaian Kinerja BKPSDM Kabupaten Kuningan) Gambar I.1 merupakan penilaian realisasi kinerja unit kerja di BKPSDM Kabupaten Kuningan. Rata- rata pencapaian yang diperoleh tiap unit kerja menempati posisi sedang yaitu rentang antara 66% 75% dan tinggi yaitu rentang antara 76% 90%. Hasil penilaian tersebut belum memenuhi target BKPSDM Kabupaten Kuningan, yaitu 90% namun bukan berarti PNS BKPSDM Kabupaten Kuningan tidak memiliki kompetensi. Saat ini banyak sekali PNS yang berpotensi tetapi tidak ada kesempatan untuk diberdayakan. Jika potensi PNS diberdayakan sesuai keahlian yang dimiliki bisa jadi stigma buruk terhadap kinerja PNS akan hilang. Salah satu penyebab fenomena ini adalah terjadinya ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang diduduki. Ketidaksesuaian ini diakibatkan karena komposisi keahlian dan keterampilan 3
pegawai yang masih belum proporsional sehingga pendistribusian pegawai belum mengacu terhadap kebutuhan nyata organisasi dan tidak didasarkan pada beban kerja organisasi (PANARB, 2013). Penumpukan pegawai di satu unit tanpa pekerjaan yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan kenyataan dari permasalahan di BKPSDM Kabupaten Kuningan. Berdasarkan data pada tabel dibawah ini merupakan distribusi pegawai dari setiap unit: Tabel I. 1 Distribusi Pegawai di Setiap Unit Kerja (Sumber: Profil Perusahaan BKPSDM Kabupaten Kuningan) Jumlah Pegawai Unit Kerja (Pelaksana) Sub Bagian Umum 8 Sub Bagian Keuangan 6 Sub Bagian Program 3 Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian 3 Sub Bidang Pembinaan Aparatur 3 Sub Bidang Informasi Kepegawaian 4 Sub Bidang Kepangkatan 3 Sub Bidang Jabatan Fungsional 3 Sub Bidang Perpindahan Aparatur dan Pengangkatan dalam Jabatan 3 Sub Bidang Kesejahteraan Aparatur 4 Sub Bidang Diklat Penjenjangan dan Fungsional 2 Sub Bidang Teknis dan Standarisasi Kompetensi Jabatan 3 Tabel I.1 merupakan tabel distribusi pegawai dari setiap unit, dapat dilihat bahwa jumlah pegawai pelaksana dari setiap unit memiliki jumlah yang berbeda, pegawai pelaksana terbanyak terdapat di Sub Bagian Umum dengan jumlah 8 orang dan pegawai pelaksana yang jumlahnya sedikit terdapat di Sub Bidang Diklat Penjenjangan dan Fungsional. Dalam rangka mencapai performasi pegawai pemerintah yang diharapkan, BKPSDM Kabupaten Kuningan sesuai dengan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 untuk menangani permasalahan demikian adalah dengan melakukan perencanaan sumber daya manusia dengan melakukan penelitian analisis beban kerja. Analisis beban kerja merupakan perhitungan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi pegawai dengan sejumlah target pekerjaan atau 4
target hasil yang harus dicapai dalam satuan waktu (Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004). Proses penelitian ini menggunakan pendekatan work sampling untuk melakukan perancangan pengukuran kinerja perusahaan dalam mengetahui kebutuhan jumlah pegawai di setiap unit yang sebenarnya berdasarkan penggunaan waktu produktif, non produktif, dan waktu pribadi di setiap unit kerja BKPSDM Kabupaten Kuningan. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan kinerja pemerintahan maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berapa kebutuhan dan formasi pegawai di BKPSDM Kabupaten Kuningan? 2. Bagaimana menentukan perkiraan persediaan pegawai untuk lima tahun kedepan di BKPSDM Kabupaten Kuningan? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menentukan kebutuhan dan formasi pegawai di BKPSDM Kabupaten Kuningan. 2. Menentukan perkiraan persediaan pegawai untuk lima tahun kedepan di BKPSDM Kabupaten Kuningan I.4 Batasan Masalah Batasan masalah adalah ruang lingkup dalam melakukan penelitian karena keterbatasan yang dimiliki. Adapun batasan masalah pada penelitian analisis beban kerja untuk mendapatkan pemecahan masalah yang sesuai dan tepat. 5
Sehingga pembahasan yang dibahas tidak akan melebar pembahasannya. Berikut merupakan batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini difokuskan pada analisis beban kerja pegawai terhadap seluruh Bagian dan Sub Bidang BKPSDM. 2. Penelitian ini belum sampai pada tahap implementasi namun hanya sampai pada tahap perancangan. 3. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang mewakili kondisi perusahaan saat ini. 4. Data yang digunakan diasumsikan mewakili satu tahun pekerjaan. 5. Data yang digunakan adalah data perusahaan periode 2015-2017 yang diperoleh saat melakukan penelitian. I.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi sumber literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Tujuan dari bab ini adalah membentuk kerangka berpikir dan landasan teori yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan perancangan hasil akhir serta berisi literatur yang relevan dengan permasalahan. BAB III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, mengembangkan model penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, merancang analisis pengolahan data, dan mengambil kesimpulan yang dilakukan dengan menggunakan metode work sampling. 6
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi data yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Data-data tersebut akan menjadi acuan untuk menganalisis beban kerja pada BKPSDM di Kabupaten Kuningan. Bab V Analisis Bab ini berisi analisis terhadap hasil pengolahan data yang telah di lakukan pada bab sebelumnya sebagai acuan menganalisis beban kerja yang akan diusulkan menggunakan metode yang tepat. Baik kinerja pada tiap perspektif maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan. Bab VI Kesimpulan dan Saran Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil penelitian. Baik untuk perusahaan maupun bagi pengembangan hasil penelitian lebih lanjut. 7