PENGARUH SENAM 10 MENIT TERHADAP SKALA NYERI PADA PENDERITA GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

Adelima C R Simamora Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan. Abstrak

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIOCAESAREA DENGAN ANESTESI SPINALDI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Penderita Gout Arthritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti. Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH ABSTRAK

DANIAR REZA HERMAWAN NIM : S

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

DEWI SUSANTI ( S)

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP DAYA INGAT PADA LANSIA DENGAN DIMENSIA DI DESA SIDOSARI KECAMATAN KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA ASAM URAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

CHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang. Wahyuni, Ferti Estri Suryani 1) 1 STIKES Aisyiyah Surakarta

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental Semu (Quasi Experiment Design) yaitu desain. Rancangan yang dipilih adalah One Group Pretest-Postest

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

DAFTAR PUSTAKA.

JURNAL. Vira Julyanatien Igirisa, Rany Hiola, Nasrun Pakaya Jurusan Keperawatan, FIKK UNG ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH KONSUMSI JUS NANAS TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI UPT PANTI WERDHA MOJOPAHIT MOJOKERTO

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

BAB I LATAR BELAKANG

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nurlika Sholihatun Azizah

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. mempunyai kualitas hidup baik. Hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

ABSTRAK. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Jurnal Kesehatan Kartika 7

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Evangeline Hutabarat dan Wiwin Wintarsih. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab kematian nomor 1 dinegaranegara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ali, Zaidin. (2010). Dasar-dasar dokumentasi keperawatan. Jakarta : EGC.

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN. urat. Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat yang

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

PENGETAHUAN LANSIA TENTANG GOUT

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN SENAM LANSIA DAN KEKAMBUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ARTHRITIS

PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

PENGARUH TERAPI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PESERTA PROLANIS

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI ARTRITIS GOUT PADA LANJUT USIA DI KAMPUNG TEGALGENDU KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Transkripsi:

PENGARUH SENAM 10 MENIT TERHADAP SKALA NYERI PADA PENDERITA GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN Heni Nafifah, Indah Kurniawati, Aida Rusmariana, Tri Sakti Wirotomo Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan ABSTRAK Asam urat (gout) merupakan kelainan metabolisme yang dalam perkembangannya bermanifestasi terhadap peningkatan konsentrasi asam urat dalam serum yang dapat menyebabkan nyeri. Salah satu perawatan nyeri pada penderita gout adalah senam. Senam 10 menit adalah senam yang dilakukan dalam durasi waktu 10 menit, dengan beban senam ringan sampai sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Jenis yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Design dengan pendekatanone Group Pretest-Postest. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh senam 10 menit terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Dibuktikan dengan penurunan nilai rata rata sebesar 2,27. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed-rank testdidapatkan p value 0,00 < α (0,05) dan hasil nilai Z didapatkan -3,578 < α /2 (0,025), maka H o ditolak. Senam 10 menit digunakan bagi perawat sebagai tindakan non farmakologis, serta dijadikan perawatan mandiri bagi responden untuk mengurangi nyeri. Kata kunci : Skala nyeri, Senam 10 menit, Asam urat (Gout)

PENDAHULUAN Penyakit gangguan asam urat sudah dikenal sejak masa Hippocrates sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit. Setiap orang dapat mengalami tanda dan gejala gout karena proses metabolisme normal dalam tubuh menghasilkan asam urat, sehingga asam urat di dalam tubuh tentu saja kadarnya tidak boleh berlebihan. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa Tengah, pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Proporsi kejadian arthritis gout di Minahasa (2003) sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50%. Penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih parah. Tanda dan gejala paling utama pada penyakit gout adalah nyeri. Apabila tidak diobati dengan cara yang benar artritis gout dapat menimbulkan serangan yang berulang dan dapat disertai pembentukan tofus. Mencegah serangan berulang dapat dilakukan dengan pengobatan dan perawatan sendiri : 1. Diet 2. Kompres 3. Olahraga Salah satu perawatan penderita gout adalah olahraga yang teratur berupa latihan pelemasan dan senam. Senam 10 menit merupakan senam yang dilakukan dalam durasi waktu 10 menit, beban senam ini termasuk kelompok ringan sampai sedang.

Berdasarkan survey yang peneliti lakukan dari beberapa Puskesmas yang ada di Kota Pekalongan. Penderita asam urat tertinggi terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan sebanyak 282 orang kunjungan tahun 2012 dan data kunjungan tiga bulan pertama tahun 2013 sebanyak 17 orang. Hasil anamnesa terhadap beberapa penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot. Peneliti menanyakan kepada penderita gout tentang perawatan saat nyeri, sebagian besar mereka menjawab menggunakan obat atau kompres. dan peneliti menanyakan apakah penderita gout melakukan latihan fisik dalam perawatan nyeri. Mereka menjawab tidak pernah karena mereka beranggapan dengan latihan fisik atau olahraga akan semakin memperparah nyerinya dan mereka beranggapan olahraga membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang "Pengaruh Senam 10 menit terhadap Skala Nyeri pada Penderita Gout di Wilyah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan". METODE Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan pendekatan One Group Pretest-Postest dan menggunakan uji Wilcoxon signed Rank test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan sebanyak 299 orang. Teknik pengambilan Sampel pada penelitian ini

menggunakan purposive sampling. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 26 juni 2013 sampai tanggal 7 Juli 2013 dengan intervensi senam 10 menit pada penderita gout yang telah memenuhi syarat inklusi di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Instrumen penelitian menggunakan Lembar pengukuran skala nyeri numerik dalam penelitian ini yaitu responden dilakukan pengukuran awal yaitu mengukur skala nyeri responden sebelum melakukan senam 10 menit (pretest) setelah itu dikenai perlakuan yaitu senam 10 menit kemudian dilakukan pengukuran akhir yaitu skala nyeri responden sesudah melakukan senam 10 menit (postest). Hasilnya dilakukan analisis, apakah ada perbedaan atau perubahan-perubahan untuk mengtahui pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat Analisa univariat merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui frekuensi dan proporsi masing masing variabel. Analisa dalam penelitian ini adalah skala nyeri penderita gout sebelum dan sesudah dilakukan senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan.

a. Skala nyeri pada penderita gout sebelum senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Tabel 5.1 Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sebelum dilakukan senam 10 menit Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Skala nyeri Frekuensi % 2 3 20 3 6 40 T 4 6 40 Jumlah 15 100 Tabel 5.1 menunjukkan skala nyeri pada penderita gout sebelum dilakukan senam 10 menit. Skala nyeri tertinggi menunjukkan angka 4 sebanyak 6 responden (40%), dan skala nyeri terendah menunjukkan angka 2 sebanyak 3 responden (20%). Nilai skala nyeri yang sering muncul menunjukkan angka 3 dan 4 sebanyak 12 responden (80%).

b. Skala nyeri pada penderita gout sesudah dilakukan senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan Tabel 5.2 Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sesudah dilakukan senam 10 menitdi Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan Skala nyeri Frekuensi % 0 4 26.7 1 8 53.3 2 3 20 Jumlah 15 100 Tabel 5.2 menunjukkan skala nyeri pada penderita gout sesudah dilakukan senam 10 menit. Skala nyeri tertinggi menunjukkan angka 2 sebanyak 3 responden (20%), dan skala nyeri terendah menunjukkan angka 0 sebanyak 4 responden (26,7%). Skala nyeri yang sering muncul menunjukkan angka 1 sebanyak 8 responden (53,3%). 2. Analisa Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Sebelum data diproses dilakukan normalitas terhadap data yang sudah diperoleh.

Normalitas data menggunakan uji Shapiro Wilk. Karena data tidak normal jadi uji statistik yang digunakan uji Wilcoxon signed Rank test. a. Distribusi frekuensi rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan Tabel 5.3 Distribusi frekuensi rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah senam 10 menit Nyeri Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Sebelum 3,20 15 0,775 0,200 senam 10 menit Sesudah senam 0,93 15 0,704 0,182 10 menit Tabel 5.3 menunujukkan berdasarkan analisa statistik didapatkan nilai rata rata (mean) skala nyeri sebelum dilakukan senam 10 menit didapatkan hasil 3,20 dan rata rata (mean) skala nyeri sesudah dilakukan senam 10 menit didapatkan hasil 0,93 dengan demikian terjadi penurunan rata rata sebelum dan sesudah dilakukan senam 10 menit sebesar 2,27.

b. Pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Tabel 5.4 Pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout Df P value Z SD skala nyeri pre intervensi skala nyeri post intervensi 14.000-3.578- a 0.775 Tabel 5.3 di atas menunjukkan berdasarkan analisa statistik menggunakan Wilcoxon signed Rank test didapatkan p value 0,000 < α (0,05) dan nilai Z didapatkan hasil -3,578 < α /2 (0,025). Hal ini menunjukkan bahwa H o di tolak yang berarti ada pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sebelum senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan didapatkan hasil skala nyeri 2 sebanyak 3 responden (20%), skala nyeri 3 sebanyak 6 responden (40%), dan skala nyeri 4 sebanyak 6 responden (40%). 2. Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sesudah senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan didapatkan hasil skala nyeri 0 sebanyak 4 responden (26,7%), skala nyeri 1 sebanyak 8 responden (53,3%), dan skala nyeri 2 sebanyak 3 responden (20%). Skala nyeri terbanyak terdapat pada tingkat skala nyeri 1 sebanyak 8 responden (53,3%). 3. Hasil uji Wilcoxon Signed-rank testdidapatkan hasil p value = 0,000 < α = 0,05 dan nilai Z hitung = -3,578 < α /2 (0,025) maka Ha diterima yang berarti bahwa ada Pengaruh Senam 10 menit Terhadap Penurunan Skala Nyeri Penderita Gout di Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. B. Saran 1. Bagi profesi keperawatan Penelitian ini dapat digunakan bagi perawat sebagai tindakan non farmakologis khususnya pada kelompok kelompok atau club senam di komunitas, yaitu dengan melakukan senam 10 menit bagi penderita gout

yang fungsinya dapat memperbaiki kekuatan, kelenturan sendi dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang mendapat pasokan darah sehingga melebarkan pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lancar dan dapat mengurangi nyeri. 2. Bagi pelayanan kesehatan Penelitian ini dapat digunakan oleh pelayanan kesehatan sebagai terapi non farmakologis menurunkan nyeri dengan melakukan senam 10 menit enam kali dalam seminggu. 3. Bagi responden Penelitian ini dapat digunakan bagi responden dalam perawatan mandiri untuk mengurangi nyeri dengan senam 10 menit enam kali dalam seminggu secara teratur dan bermanfaat bagi masyarakat. 4. Bagi peneliti lain Peneliti berharap peneliti lain dapat mengembangkan penelitian mengenai gout (asam urat) dengan menggunakan senam yang lain untuk latihan fisik khususnya bagi penderita gout.

REFERENCE Afriwardi 2010, Ilmu Kedokteran Olahraga, EGC, Jakarta. Anjarwati, W. 2010, Tulang dan Tubuh Kita, Getar Hati, Yogyakarta. Arikunto 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipto, Jakarta. Arisandy, D. & Dewi, C. 2008, Olahraga Senam, Ganeca Exact, Jakarta. Dahlan, S. 2010, Statistik untuk Kedokteran & Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. Davies, K. 2007, Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot, Erlangga, Jakarta. Dharma, KK. 2011, Metodologi Penelitian Keperawatan, Trans Info Media, Jakarta. Djarwanto 2009, Statistik Nonparametrik, BPFE, Yogyakarta. Emery M. 2013, Latihan dalam Pencegahan Gout, dilihat 11 Februari 2013, <http://www.ehow.com/way_5523029_exercise-prevention-gout.html #ixzz2nkkwk4r1http://www.ehow.com/way_5523029_exerciseprevention-gout.html> Hamijoyo 2011, Arthritis Gout, dilihat 11 Februari 2013, <http://reumatologi.or.id/reuarttail?id=5>

Harmanto, N. 2005, Menggempur Asam Urat & Rematik dengan Mahkota Dewa, PT. Agro Media Pustaka, Tanggerang. Harrison 2009, Harrison's Principies of Interral Medicine, Karuma Publishing GNUP, Tanggerang Selatan. Imron & Munif 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Sagung Seto, Jakarta. Kodim, Nasrin 2010, Faktor Resiko Kejadian Arhtritis Gout Pada Pasien Rawat Jalan Di Rs Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, dilihat 05 Februari 2013, http;/www.jurnalmedika.com/component/content/article/205editorial/327- faktor-resiko-kejadian-arthritis-gout-pada-pasien-rawat-jalan-di-rumah-sakitdr-wahidin-sudirohusodo. Kozier & Erb's 2009, Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis, EGC, Jakarta. Kurnia, D. 2009, Cara Praktis Melibas Asam Urat, Cemerlang Publishing, Yogyakarta. Kusmana D. 2006, Olahraga untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung TRIAS SOK & Senam 10 menit. FKUI, Jakarta. Lestari, DP. 2009, Hidup Sehat Bebas Penyakit, Mancer Publisher, Yogyakarta.

Machfoedz, Ircham 2008, Statistika Nonparametik, Fitramaya, Yogyakarta. Notoadmojo, S. 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipto, Jakarta. Nugraha, A. R. 2008, Exercise for Your Health, PT. Karya Kita, Bandung. Nursalam 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Perry, GA & Potter, AP. 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik (Fundamental Of Nursing : Concept, Process, and Practice), eds. Ester M, Yuliati D & Parulian, Vol 2, Edisi 4, EGC, Jakarta. Prasetyo, S. N. 2010, Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sabri & Hastono 2006, Statistik Kesehatan, Rajawali Pers, Jakarta. Soeroso, J. & Algristjan, H. 2011, Asam Urat, Penerbit Plus, Jakarta. Sudoyo, Aru W. 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Internal Publishing, Jakarta. Sudoyo, dkk 2009, Ilmu Penyakit Dalam, Internal Publishing, Jakarta Sugiyono 2009, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suiraoka, IP. 2012, Penyakit Degeneratif, Nuha Medika, Yogyakarta. Suratun, dkk. 2008, Sesi Asuhan Keperawtan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal, EGC, Jakarta. Vitahealth 2005, Asam Urat, PT Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta. Widiantri, AT. & Proverawati, A. 2010, Senam Kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta. Yatim, F. 2006, Penyakit Tulang dan Persendian, Pustaka Popular, Jakarta.