LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

dokumen-dokumen yang mirip
Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TUNE-UP mobil bensin. Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :

Tune up injeksi. 14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Engine Tune Up Engine Conventional

BAB I PENDAHULUAN A. PETUNJUK UMUM REPARASI

Pengertian Tune Up (untuk Sepeda Motor)

TUNE UP ENGINE ELECTRICAL

BAB IV PENGUJIAN ALAT

SISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

2.1.2 Siklus Motor Bakar Torak Bensin 4 Langkah

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TROUBLESHOOTING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOTOR BAKAR GASOLINE EMPAT SILINDER 4 TAK

TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BENSIN TYPE SOHC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

ANALISA DAN CARA MENGATASI GANGUAN SISTEM PENGAPIAN MAZDA MR 90

Penulis : Drs. Bintoro, S.T, M.T., ,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

SERVIS KEPALA SILINDER BESERTA KATUPNYA

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

UNIT FINAL DRIVE (GARDAN) KL.XII MO/JOB 01 TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB IV SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

Sistem Pengapian CDI AC pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 ABSTRAK

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

Prosedur Pengetesan Injektor

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK MOTOR BENSIN MENYETEL CELAH KATUP MOTOR MULTI SILINDER

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam proses pengambilan data pada media Engine Stand Toyota Great

LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH TIMING PENGAPIAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTALITE

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

PROSEDUR SERVICE DAN TUNE UP MOTOR BENSIN

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor 1

JOBSHEET PRAKTEK MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

YAYASAN PENDIDIKAN PONDOK PESEANTREN AL HIKMAH I SMK AL HIKMAH 1 SIRAMPOG Alamat : Jl. Masjid Jami Benda Sirampog Brebes Tlp.

PENDAHULUAN A. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

MAKALAH TUNE UP MOTOR BENSIN SMK NEGERI 2 PENGASIH

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB III METODE PENELITIAN

1. EMISI GAS BUANG EURO2

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III ANALISIS PERAWATAN SISTEM PENDINGIN ENGINE 7K PADA TOYOTA KIJANG LSX KF80 TAHUN A. Spesifikasi Komponen Utama dan Sistem Pendingin

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

BAB III PEMBUATAN PERAGA KELISTRIKAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5 K. untuk menghasilkan mesin serta dipertahankan agar tetap hidup.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan faktor yang ikut menentukan berhasil tidaknya penelitian yang

BAB III ANALISIS KASUS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

BAB III METODOLOGI. Penentuan Judul. Mulai. Data awal. Pencarian alat dan Bahan Tugas Akhir. Proses development sistem pengapian full

Gambar 9.1. Sistem pengapian

SISTEM PENDINGIN MESIN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TUNE UP MESIN Tujuan tune up mesin adalah : Mengembalikan kondisi kerja mesin Menjadi kembali pada kondisi Prima Waktu tune up mesin:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH

PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN DENGAN KOMPONEN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN 4 LANGKAH. Toni Dwi Putra 1) & Budyi Suswanto 2)

Transkripsi:

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur Tune Up di LKS ini adalah prosedur yang harus dilakukan untuk latihan. Semua Lembar Kerja harus diisi dan dilakukan pemeriksaan sebelumnya. 1. Pemeriksaan Sistem Pendingin 1. Bukalah tutup radiator 2. Periksa ketinggian air pada radiator Hasilnya : kesimpulan :.. Penuh Kurang yang harus dilakukan.. Kosong 3. Periksa keadaan air: Hasilnya : airnya jernih airnya agak kotor airnya sangat kotor kesimpulan :.. yang harus dilakukan.. 133

4. Periksa tutup radiator Hasilnya : Pengunci Katup-katup Kondisi katup-katup:. Kondisi pengunci :. Kondisi karet-karet :.. Hasil pemeriksaan dgn RCT : kesimpulan :.. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-4 Tekanan Pembuka Katup : STD : 0,75 1,05 kg/cm² atau 10,7 14,9 psi Limit : 0,6 kg/cm² atau 8, 5 psi 5. Lakukan pemeriksaan kebocoran 0,9 bar 90 kpa Hasilnya, terdapat kebocoran pada : Sambungan pipa,..,, Kisi kisi sebelah,., Perhatian jangan memberi tekanan Lebih dari yang tercantum pada tutup radiator!!! Kesimpulan :.. 2. Pemeriksaan Oli Mesin 1. Baca riwayat penggantian oli terakhir pada kilometer.. Baca ordometer sedang pada kilometer Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer Kesimpulan :. 2. Baca tanggal penggantian oli terakhir tanggal Pemeriksaan oli mesin sekarang tanggal. Hasil pemeriksaan : kendaraan telah berjalan kilometer 134

Kesimpulan :. 3. Lakukan pemeriksaan ketinggian oli Hasilnya : Pas pada tanda F Dibawah tanda F Dekat tanda L kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Tipe 4 K & 4K-C.. Pengisian kering termasuk saringan oli : 3,7 Liter Kuras dan isi kembali termasuk saringan oli : 3,5 Liter Kuras dan isi kembali tanpa saringan oli : 3,0 Liter : 4. Lakukan pemeriksaan adanya kebocoran pada saringan oli Hasilnya : Tidak ada kebocoran Ada kebocoran kesimpulan :.. yang harus dilakukan.. 5. Lakukan penggantian saringan oli bila dalam pemeriksaan tiba waktunya diganti. Hasilnya : perlu diganti belum saatnya diganti 3. Pemeriksaan tali kipas 1. Periksa seluruh bagian tali kipas bila hasilnya seperti gambar harus diganti hasilnya : baik retak-retak berserabut kesimpulan :. yang harus dilakukan.. 135

2. Periksa kedudukan sabuk pada puli Hasilnya : baik terlalu dalam kesimpulan :. yang harus dilakukan.. baik salah 3. Periksa tegangan tali kipas dengan tekanan lebih kurang 10 kg atau menggunakan alat tensioner hasilnya : kurang dari 10 mm 10 mm lebih 10 mm kesimpulan :... yang harus dilakukan. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-11 Defleksi Tali Kipas pada 10 Kg Pompa Air - Alternator Tali Kipas baru : 5-7 mm Tali Kipas terpakai : 7-11 mm 4. Pemeriksaan saringan bahan bakar Lepas saringan bahan bakar, lakukan prosedur seperti pada tayangan video Amati secara fisik seluruh bagian filter bensin kemungkinan retak, pipa terlalu keras, saringan terlalu kotor Hasil pemeriksaan : kesimpulan :.. 136

5. Pemeriksaan Batere 1. Periksa secara visual kleman (nepel + dan - batere ) kemungkinan longgar, penuh kotoran asam dll. Hasil pemeriksaan Nepel : kesimpulan :.. yang harus dilakukan. 2. Lakukan pemeriksaan cairan elektrolit batere menggunakan hydrometer, hasilnya: Nomor cell 1 2 3 4 5 6 Hasil........mmHg.....mmHg.....mmHg.....mmHg.....mmHg pengukuran..mmhg Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-9 Berat jenis elektrolit batere pada 20ºC ( 68ºF ) adalah : 1.25 1.27 mmhg kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 3. Periksa ketinggian air batere, hasilnya... tulis : kurang, cukup, kelebihan. Nomor cell 1 2 3 4 5 6 Hasil pemeriksaan kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 137

4. Periksa seluruh lubang pada tutup-tutup pengisian batere. Hasil pemeriksaan tutup batere : cell 1: cell 2 :. cell 3 :.. cell 4 : cell 5: cell 6:. kesimpulan :.. yang harus dilakukan. 5. Periksa tegangan batere : hasil.. volt 6. Pemeriksaan Kabel Busi 1. Lepas semua kabel busi ikuti petunjuk pada video, kemudian lakukan pemeriksaan kabel busi. a. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terpasang pada tutup Distributor KABEL TEGANGAN TINGGI Hasil Pemeriksaan Tahanan Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil b. Hasil pemeriksaan kabel-kabel busi dengan kondisi terlepas dari tutup Distributor KABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Tahanan kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 2-8 Tahanan kabel : kurang dari 25 KΏ per kabel 138

2. Periksa kondisi isolator pada koil, rotor, tutup distributor dan steker busi. Jika terdapat tempat yang terbakar, bagian tsb harus diganti Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 3. Periksa tutup distributor kondisi arangnya harus bisa berpegas Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 4. Periksa kondisi isolator kabel pengapian. Kabel yang retak atau terbakar harus diganti KABEL TEGANGAN TINGGI Kabel busi 1 Kabel busi 2 Kabel busi 3 Kabel busi 4 Kabel dari coil Hasil Pemeriksaan Fisik kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 139

7. Pemeriksaan Busi 1. Periksa seluruh kondisi fisik busi kemungkinan seperti berikut : kerusakan pada ulir Retak Pada isolator isolator dalam pecah elektroda kotor elektroda terbakar isolator dan elektroda berjelaga Nomor busi di silinder busi 1 busi 2 busi 3 busi 4 Hasil Pemeriksaan Fisik kesimpulan :.. yang harus dilakukan : Ukurlah celah Elektroda busi. Celah elektroda busi Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-10 adalah 0,8 mm Nomor busi di silinder Hasil Pengukuran celah busi busi 1. mm busi 2. mm busi 3. mm busi 4. mm 140

kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 8. Pemeriksaan Tekanan Kompresi Lakukan pemeriksaan kompresi masing masing silinder, amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Baiklah ingat baik baik Langkah kerja ini sebelum melakukan Panaskan motor sampai air dalam radiator mencapai suhu kerja ( 80 o C ) Lepaskan kabel-kabel busi Lepaskan kabel tegangan tinggi ditengah-tengah tutup distributor dan hubungkan dengan massa ( pakai penjepit/klem buaya, agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu motor distarter ) Lepaskan semua busi Siapkan kompresi tester Pengukuran tekanan kompresi mulai pada silinder 1 dan memerlukan dua orang : seseorang di dalam mobil yang menekan pedal gas secara terus-menerus dan menghidupkan starter sesuai dengan perintah orang kedua, yang menekan pengetes pada lubang busi silinder yang akan dites. Tekanan kompresi tergantung pada perbandingan kompresi. Hasil normal adalah 9-12bar/900-1200kPa. Menurut Pedoman Reparasi Mesin Toyota Seri K : hal 10-11 Tekanan kompresi pada 250 STD : 12,6 kg/cm² atau 179 psi atau 1236 kpa Limit : 9,5 kg/cm² atau 135 psi atau 932 kpa Sedangkan perbedaan masing-masing silinder: kurang dari 1,0 kg/cm² ( 14 psi, 98 kpa ) Tabel hasil pengukuran tekanan kompresi: lubang busi di silinder Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4 Hasil Pengukuran Tekanan Kompresi. Bar/ kpa. Bar/ kpa. Bar/ kpa. Bar/ kpa kesimpulan :.. yang harus dilakukan : 141

9. Pemeriksaan Vacum Advancer 1. Lakukan pemeriksaan Vacum Advancer Pemeriksaan sederhana : Lepas tutup distributor. Lepas slang vakum yang menuju ke distributor pada karburator. Isap slang dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 2. Lakukan pemeriksaan dengan alat pengetes Pasang lampu timing dan tachometer Hidupkan motor, kontrol/ stel saat pengapian Tambah putaran motor sampai tepat 1500rpm, kemudian lihat saat pengapian Lepas slang vakum pada distributor, kemudian lihat kembali saat pengapian dengan tepat 1500rpm. Harus ada perbedaan saat pengapian dengan/ tanpa advans vakum Hasil pemeriksaan 1500rpm dengan slang vakum Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 1500rpm tanpa slang vakum Saat pengapian : poros engkol kesimpulan : 2. Lakukan Pemeriksaan slang-slang yang harus vakum dilakukan Slang vakum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya Hasil pemeriksaan :.. kesimpulan :. yang harus dilakukan... 142

10. Pemeriksaan Advans Sentrifugal 1. Lakukan Advans Sentrifugal Pemeriksaan sederhana Lepas tutup distributor Putar rotor dengan tangan. Sesuai dengan arah putarannya, rotor harus dapat berputar 10-15 derajat terhadap pegas governor dan dapat kembali sendiri ke posisi semula. Jika tidak, governor harus diperbaiki atau diganti baru. Amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video. Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan 2. Lakukan Pemeriksaan Advans Sentrifugal Pemeriksaan dengan lampu timing Lepas slang vakum dari advans vakum Pasang lampu timing dan takhometer Lihat tanda pengapian saat putaran idle, kemudian tambah putaran motor perlahan-lahan. Di bawah 900rpm governor belum boleh bekerja, saat pengapian tidak boleh berubah. Antara 900-1500rpm, governor harus mulai bekerja. Untuk itu dapat dilihat pada tanda pengapian yang mulai bergeser ke saat pengapian yang lebih awal. Tambah putaran motor sampai 4500rpm. Sekarang saat pengapian harus maju 15-30 0 amati cara melakukan pekerjaan ini dari tayangan video Jangan diberi putaran lebih Dari 4500 rpm!!!! Hasil pemeriksaan saat putaran idle Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 900-1500 rpm Saat pengapian : poros engkol Hasil pemeriksaan 4500 rpm Saat 143 pengapian : poros engkol

kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 11. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Platina 1. Lakukan pemeriksaan kondisi kontak baik Kedudukan kontak yang salah seperti gambar b, c, d, dapat dibetulkan dengan miring membengkokkan kontak tetap. Gunakan alat bengkok khusus atau tang. miring bergeser Hasil pemeriksaan : kesimpulan : yang harus dilakukan Kontak pemutus diganti baru setiap 20 000km Bersamaan dengan kondensatornya perhatikan dudukan tumit ebonite di puncak tonjolan cam Celah Platina 0,4 0,5 mm 2. Periksa Celah Platina Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kontak.periksa celah kontak dengan fuler yang bersih. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut : Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel. kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 144

12. Pemeriksaan dan Penyetelan sudut dwell Lakukan Pemeriksaan dan Penyetelan celah kontak pemutus dengan pengetes dwel. Besar sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 50-54. Lakukan seperti pada tayangan video Hasil pemeriksaan sudut dwell : kesimpulan : yang harus dilakukan 13. Penyetelan Saat Pengapian Periksa saat pengapian menggunakan lampu timing. Dan tachometer untuk melihat putaran idle, untuk mobil 4 silinder 750-850 rpm Apabila saat pengapian tidak tepat, kendorkan sekrup pengikat distributor sampai distributor dapat digerakkan. Putar distributor sampai didapatkan saat pengapian yang tepat, kemudian keraskan sekrup kembali. Agar lebih jelas amati dulu caranya seperti di video. Hasil pemeriksaan saat pengapian pada putaran idle : poros engkol kesimpulan :.. yang harus dilakukan.. 14. Pemeriksaan dan Penyetelan Celah Katup 1. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 1 ( TMA silinder 1 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina 145

Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan anda Letak silinder Katup yang diukur Hasil Pengukuran sempit sesuai lebar Silinder 1 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 2 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 3 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 4 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 2. Putar poros engkol sampai top kompresi silinder 4 ( TMA silinder 4 ) dan lakukan pemeriksaan celah platina Lingkari pada table hasil pengukuran yang sesuai dengan pemeriksaan anda Letak silinder Katup yang diukur Hasil Pengukuran sempit sesuai lebar Silinder 1 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 2 Katup isap ( in ) Tdk dapat diukur Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm Silinder 3 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) Tdk dapat diukur Silinder 4 Katup isap ( in ) < 0,20 mm 0,20 mm > 0,20 mm Katup buang ( ex) < 0,30 mm 0,30 mm > 0,30 mm kesimpulan :... yang harus dilakukan.. 146

Lembar Kerja ini digunakan untuk berlatih Tune Up disesuaikan dengan tayangan video yang berfungsi sebagai penunjang serta menambah pengertiaan yang telah diperoleh sebelumnya. Dibuat oleh : Drs. Gunawan Dwiyono, SST, M.Pd Dengan Judul Video : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PERA- WATAN DAN PERBAIKAN MESIN BENSIN 4 TAK 4 SILINDER TUNE UP DENGAN SISTEM MULTIMEDIA. Tahun 2008 147