JURNAL PERBANDINGAN GAYA BAHASA PUISI-PUISI EMHA AINUN NADJIB DAN KH. ACHMAD MUSTOFA BISRI

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA DALAM PUISI KARANGAN SISWA KELAS IX MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan secara lisan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN MENJADI PUISI (Penelitian Tindakan Kelas VII MTsN 15 Ciamis)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ANALISIS GAYA BAHASA NOVEL LA GRANDE BORNE KARYA NH. DINI

KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

PENGARUH MEDIA AUDIO DIDUKUNG MEDIA BAGAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR CERITA SISWA KELAS V SDN CAMPUREJO 2 KOTA KEDIRI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

JURNAL STRUKTUR FISK DAN BATIN KUMPULAN PUISI HUJAN BULAN JUNI SEPILIHAN SAJAK SAPARDI DJOKO DAMONO

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. tulisan yang menggunakan bahasa sebagai media pengantar dan memiliki

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara etimologis metode berasal dari kata Yunani Metodos yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

METAFORA PADA LIRIK LAGU MUHAMMAD TULUS RUSYDI (TULUS) DI ALBUM GAJAH ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

JURNAL MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI BENTUK ALJABAR MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA. SISWA KELAS VIII MTs AL-ITTIHADIYAH

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI SURAT DARI IBU KE DALAM KARANGAN NARATIF. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

Oleh Rahmayanti Harahap

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Penggunaan Teks Puisi Di Kelas VII Panggih Cahyo Setiaji,2014

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM DENGAN METODE PELATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

Transkripsi:

JURNAL PERBANDINGAN GAYA BAHASA PUISI-PUISI EMHA AINUN NADJIB DAN KH. ACHMAD MUSTOFA BISRI COMPARISON STYLE POEMS EMHA AINUN NADJIB DAN KH. ACHMAD MUSTOFA BISRI Oleh: VITA PURMAYASARI 12.1.01.07.0098 Dibimbing oleh : 1. Dr. Andri Pitoyo, M.Pd 2. Encil Puspitoningrum, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Lengkap : Vita Purmayasari NPM : 12.1.01.07.0098 Telepun/HP : 085655763994 Alamat Surel (Email) : Vitapursari@gmail.com Judul Artikel : Perbandingan Gaya Bahasa Puisi-puisi Emha Ainun Nadjib dan KH. Achmad Mustofa Bisri Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H Achmad Dahlan No. 76 Kota Kediri Dengan ini menyatakan bahwa: a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 01 Februari 2017 Pembimbing I, Pembimbing II, Penulis, Dr. Andri Pitoyo, M.Pd NIDN. 0012076701 Encil Puspitoningrum, M.Pd NIDN. 0719068703 Vita Purmayasari 12.1.01.07.0098 1

PERBANDINGAN GAYA BAHASA PUISI-PUISI EMHA AINUN NADJIB DAN KH. ACHMAD MUSTOFA BISRI Vita Purmayasari 12.1.01.07.0098 FKIP - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vitapursari@gmail.com Dr. Andri Pitoyo, M.Pd. dan Encil Puspitoningrum, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karya sastra puisi yang menarik dan disukai oleh masyarakat khususnya di pendidikan sastra dan bahasa. Karya sastra puisi tidak hanya berhubungan dengan keindahan, tetapi juga sebagai wadah untuk penyampaian pendapat dan kritik. Pertanyaan penelitan ini adalah (1) Bagaimanakah deskripsi pemakaian gaya bahasa karya sastra puisi Emha Ainun Nadjib? (2) Bagaimanakah deskripsi pemakaian gaya bahasa karya sastra puisi KH. Achmad Mustofa Bisri? dan (3) Bagaimanakah perbandingan gaya bahasa puisi antara karya Emha Ainun Nadjib dengan karya KH. Achmad Mustofa Bisri berdasarkan temanya, yaitu tema agama, cinta, dan budaya? Struktur pembangun puisi ada dua, yaitu struktur fisik, dan struktur batin. Gaya bahasa merupakan salah satu unsur yang termasuk dalam struktur fisik puisi. Gaya bahasa memang sering dibicarakan dibidang sastra. Sebenarnya bukan soal gaya bahasa yang dipentingkan, tetapi makna kata atau kalimat yang menggunakan gaya bahasa tersebut yang perlu dibahas. Penelitian ini menggunakan pendekatan stilistika, sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan perbandingan gaya bahasa puisi Emha Ainun Nadjib dengan gaya bahasa puisi KH. Achmad Mustofa Bisri. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu (1) instrumen utama atau peneliti sendiri, karena didalam penelitian ini peneliti sebagai instrumen yang aktif yang menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan atas temuannya, dan (2) instrumen pendukung yang merupakan tabel data yang berisi pemakaian jenis gaya bahasa yang terdapat di karya puisi Emha dan Mustofa. Hasil analisis data dalam penelitian ini adalah gaya bahasa yang terdapat di tiga puisi karya Emha Ainun Nadjib yaitu (1) gaya bahasa hiperbola, (2) personifikasi, (3) metafora, (4) anapora, (5) sinekdoce, dan (6) antonomasia. Sedangkan gaya bahasa yang terdapat di tiga puisi karya KH. Achmad Mustofa Bisri (1) gaya bahasa hiperbola, (2) metafora, (3) personifikasi, (4) anapora, (5) antonomasia, (6) asosiati, (7) sarkasme, (8) ironi, dan (9) alegori. Enam puisi tersebut memakai tiga tema, yaitu tema agama, cinta, dan budaya. Perbandingan penelitian ini menghasilkan persamaan, dan perbedaan yang ada di dalam tiga puisi Emha Ainun Nadjib dan tiga puisi KH. Achmad Mustofa Bisri. Persamaan yang pertama adalah mempunyai ciri kental membahas ketuhanan, dan kritik sosial. Selanjutnya persamaan gaya bahasa yang terdapat di puisi Emha Ainun Nadjib dengan puisi KH. Achmad Mustofa Bisri adalah (1) hiperbola, (2) personifikasi, (3) metafora, (4) anapora, dan (5) antonomasia. Sedangkan perbedaan yang terdapat di dalam tiga puisi Emha Ainun Nadjib dan tiga puisi KH. Achmad Mustofa Bisri. Pertama yaitu Emha Ainun Nadjib membandingkan dirinya sendiri kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa tidak ada apa-apanya jika disejajarkan, sedangkan KH. Achmad Mustofa Bisri membandingkan suatu tempat untuk bersujud dengan seseorang yang sudah berjasa. Kedua yaitu untuk tema cinta di puisi Emha Ainun Nadjib lebih menjelaskan kasih sayang sesama umat beragama, sedangkan tema cinta di puisi KH. Achmad Mustofa Bisri membandingkan seseorang yang disayangi dengan suatu tempat yang tenang, dan indah. Ketiga Emha Ainun Nadjib memakai bahasa sindiran yang halus, sedangkan KH. Achmad Mustofa Bisri memakai bahasa kasar untuk menyindir. KATA KUNCI : gaya bahasa, puisi, kritik sosial, nasehat 2

I. LATAR BELAKANG Karya sastra merupakan hasil kreasi dan imajinasi yang diciptakan oleh manusia sebagai bentuk ungkapan atau pesan yang disampaikan kepada pembaca dengan bahasa sebagai media pengembangannya. Bahasa adalah media penting untuk pengembangan karya sastra yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa sebagai medium karya sastra tidak dapat diabaikan. Dengan menggunakan tanda atau lambang yang dapat didengar (bunyi bahasa) atau dilihat (huruf), pencerita menyampaikan apa yang dipikirkan atau yang dirasakannya dengan ragam bahasa yang khas, yaitu ragam bahasa sastra. Karya sastra yang memiliki beragam gaya bahasa adalah puisi. Puisi merupakan suatu karya sastra klasik yang memiliki bentuk unik dibandingkan karyasastra lainnya. Puisi menurut Waluyo (dalam Sutejo, 2009:2), adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Sedangkan menurut Hudson (dalam Sutejo, 2009:2) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai medium penyampaian untuk mebuahkan ilusi, dan imajinasi. Untuk memudahkan penggambaran suatu puisi, para penyair biasanya menggunakangaya bahasa. menurut Hartoko dan Rahmanto (dalam Pradopo, 1993: 264) bahwa gaya bahasa adalah cara yang khas dipakai seseorang mengungkapkan diri (gaya pribadi). Hal ini seperti dikemukakan juga oleh Sudjiman (dalam Sutejo, 2009:99) mengatakan bahwa, majas merupakan peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efekefek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Oleh karenanya, para pembaca haruslah memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dalam menganalisis suatu puisi sehingga makna yang terkandung dalam puisi tersebut dapat tersampaikan secara sempurna. Gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan puisi karya Emha Ainun Nadjib, dan KH. Achmad Mustofa Bisri sangat menarik untuk diteliti. Kedua tokoh yang terkenal tersebut memadukan karyanya dilingkup kesenian, agama, pendidikan, politik, budaya dan ekonomi. Topik yang sering dibahas dalam karya-karya mereka, yaitu tentang ketuhanan yang mampu 3

membawa manusia untuk lebih bertakwa, lebih menghayati kekuasaan Allah SWT dan merenungkan Allah beserta alam seisinya. Terkait tentang kemanusiaan juga untuk meyakinkan kepada pembaca tentang ketinggian martabat manusia dengan cara harus saling menghargai, menghormati, memperhatikan hak-hak sesama manusia, dan saling bersikap adil satu sama lain. Ada juga yang mengungkapkan tentang kekuasaan dan demokrasi yang ada didalam karya-karya kumpulan puisi mereka juga disebutkan. Karya-karya Emha Ainun Nadjib dan KH. Mustofa Bisri sudah banyak dipentaskan di luar kota, bahkan kedua penyair tersebut sudah memamerkan karya-karyanya di luar negeri khususnya negara timur tengah. Menariknya kedua penyair tersebut mementaskannya dengan berdakwah untuk menarik umat muslim agar lebih bertakwa lagi kepada Allah dan saling menghormati sesama manusia. Tidak lupa gaya bahasa masing-masing dari mereka yang dipakai bertujuan untuk menciptakan efek lebih kaya, efektif, dan lebih sugestif dalam puisi sehingga puisi terasa hidup dalam bayangan penikmat karya-karyanya. Deskripsi pemakaian gaya bahasa karya sastra puisi Emha Ainun Nadjib dengan karya sastra puisi KH. Mustofa Bisri dengan menjabarkan, dan membandingkan gaya bahasa apa saja yang mayoritas dipakai Emha Ainun Nadjib dan gaya bahasa apa saja yang sering dipakai KH. Mustofa Bisri. Perbandingan karya sastra puisi Emha Ainun Nadjib dengan karya puisi KH. Mustofa Bisri terkait gaya bahasanya sangat menarik untuk dideskripsikan satu persatu. Gaya bahasa yang dipakai kedua tokoh besar tersebut dipilih dengan bagus agar dapat menimbulkan imaji estetik kepada penikmat karya-karyanya. Puisi yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari tiga kumpulan puisi karya Emha Ainun Nadjib, dan tiga kumpulan puisi karya KH. Achmad Mustofa Bisri. Peneliti akan memilih tiga tema, antara lain puisi yang bertemakan agama, budaya, dan cinta. Masing-masing puisi akan dibandingkannya dengan tema puisi yang sama juga agar lebih selaras. Kedua penyair tersebut menggunakan kata-kata yang dalam bahasa asing atau bahasa daerahnya yang juga dimaksudkan agar menguatkan penyampaian puisi-puisinya tentang manusia dan Allah, khususnya umat muslim. Tidak lupa gaya bahasa masingmasing dari mereka yang dipakai bertujuan untuk menciptakan efek lebih kaya, efektif, dan lebih sugestif dalam puisi sehingga puisi terasa hidup dalam bayangan penikmat karya-karyanya. 4

Dalam penyajian kumpulan karya sastra puisi Emha Ainun Nadjib, dan KH. Mustofa Bisri ini harapannya kepada pembaca agar mampu mengambil hal-hal positif dalam memahami karya-karya puisi tersebut. Sesuai dengan hakikat puisi, yaitu sebagai pemusatan dan pemadatan ekspresi, gaya bahasa dalam puisi berfungsi sebagai sarana untuk membangkitkan orang untuk selalu berkarya dengan lebih luas lagi, tetapi dengan pedoman yang sudah ditentukan dalam kaidah-kaidah yang ada. II. METODE Pendekatan merupakan langkah pertama untuk mewujudkan tujuan tersebut, sehingga dari penelitian itu tujuannya adalah untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang benar sesuai dengan pendekatan yang digunakannya. Dalam penelitian ini diterapkan dua pendekatan, yakni pendekatan berdasarkan teoritis dan metodologis. Pendekatan teoritis dalam penelitian sastra menurut Semi, (2012:81) yang dapat digunakan adalah (1) pendekatan kesejarahan, (2) pendekatan struktural, (3) pendekatan moral, (4) pendekatan sosiologis, (5) pendekatan psikologis, (6) pendekatan stilistika, (7) pendekatan semiotik, dan (8) pendekatan arketipal. Berdasarkan uraian di atas, penelitian yang berjudul Perbandingan Gaya Bahasa Puisi-puisi Emha Ainun Nadjib dan KH. Achmad Mustofa Bisri, adalah menggunakan pendekatan stilistika genetis. Dikemukakan Hartoko, dan Rahmanto (dalam Pradopo, 2007:265) bahwa dalam stilistika, ilmu yang meneliti gaya bahasa, dibedakan antara stilistika deskriptif dengan genetis. Stilistika deskriptif mendekati gaya bahasa sebagai keseluruhan daya ekspresi kejiwaan yang terkandung dalam suatu bahasa dan meneliti nilai-nilai ekspresivitas khusus yang terkandung dalam suatu bahasa, yaitu secara morfologis, sintaksis, dan semantis. Adapun stilistika genetis adalah stilistika individual yang memandang gaya bahasa sebagai suatu ungkapan yang khas pribadi. Sedangkan pendekatan metodologis meliputi pendekatan kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Pendekatan kuantitatif adalah menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerikal. Sedangkan pendekatan kualitatif berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu sosial adalah amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode penyelidikan yang berbeda (Moleong, 2015:31). Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. 5

Jenis penelitian sastra ada dua macam, yaitu jenis penelitian kuantitatif, dan penelitian kualitatif. Penelitian Kuantitatif menurut Semi (2012:11), adalah penelitian yang mengikuti proses verifikasi melalui pengukuran dan analisis yang dikuantitatifkan dengan menggunakan analisis statistik, dan model matematika. Selanjutnya jenis penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2014:9) pada umumnya penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data, dan peneliti adalah instrumen kunci. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, dan data yang terkumpul berbentuk kata-kata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini mengutamakan mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2015:6), sehingga data penelitian berupa bentuk-bentuk verbal bahasa, yaitu syairsyair puisi yang dituturkan oleh para penyair yang ada di dalam kumpulankumpulan puisinya. Sedangkan menurut Richie (dalam Moleong, 2015:6), penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2015: 157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, dan lain-lain. (Sugiyono, 2014:181). Sumber data dalam penelitian disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Media yang digunakan untuk memperoleh data adalah buku-buku dari perpustakaan, dan situs internet. Mediamedia tersebut menunjang pemerolehan data dengan lebih mudah. Dalam penelitian ini dipilih data berupa kata-kata yang di dalamnya terdapat gaya bahasa. Sumber data berupa puisi-puisi Emha Ainun Nadjib, dan KH. Achmad Mustofa Bisri dalam kumpulan puisi-puisi yang terdapat dari situs internet. Arikunto, (2013:137) menyatakan bahwa jenis instrumen dalam penelitian, yaitu tes, angket atau kuesioner, interview, observasi, daftar cocok (check list), daftar dan tabel data, dokumentasi dan skala bertingkat (ratings). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, maka instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan adalah peneliti sebagai instrumen kunci, artinya peneliti sendirilah yang mengadakan pengamatan, mencari puisipuisi Emha Ainun Nadjib, dan KH. Achmad Mustofa Bisri sebagai data dengan menggunakan laptop, handphone, dan buku catatan sebagai alat pembantu. Hal ini didukung dengan pernyataan 6

III. Sugiyono (2014:2) bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori, dan wawasan yang luas. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Selanjutnya untuk mempermudah pengambilan data, peneliti juga menggunakan instrumen pembantu berupa kartu data. Kartu data didesain dengan bentuk kolom-kolom. Kartu tersebut dibedakan menurut aspek yang diteliti, yaitu tiga puisi Emha Ainun Nadjib, dan tiga puisi KH. Achmad Mustofa Bisri menurut jenis gaya bahasa yang dipakai. Setiap kartu diberi kode untuk mempermudah dalam pengklasifikasian. Hal ini dilakukan agar data tidak menyimpang dari kajian teori. Sebagai contoh DSDK untuk judul puisi Doa Sehelai Daun Kering, LRK untuk larik atau kalimat puisi, dan (01) untuk nomor deskripsi data. Data yang telah dimasukkan ke dalam kartu data, kemudian dikelompokkan sesuai dengan kode. HASIL DAN KESIMPULAN Diperoleh deskripsi gaya penulisan karya sastra puisi Emha Ainun Nadjib dan KH. Achmad Mustofa Bisri bisa dianggap hampir sama. Seperti diisyaratkan oleh judulnya, kedua penyair tersebut cenderung membahas berbagai macam gejala dan kecenderungan sosial budaya yang terjadi di tengah masyarakat, membahas tentang keagamaan, cinta, dan politik. Teknik ekspresi yang sederhana dalam gaya penulisan Emha dan Mustofa ternyata dianggap unik oleh para penikmat karya-karya mereka. Teknik ekspresi seperti itu ternyata tidak menghalangi Emha dan Mustofa untuk mengedepankan berbagai refleksi evaluatif dan kritisnya terhadap berbagai gejala dan kecenderungan yang disaksikannya. Puisi yang dianalisis berjumlah enam puisi yang berjudul Doa Sehelai Daun Kering, Kubakar Cintaku, Sesobek Buku Harian Indonesia, Sujud, Ibu, dan Kembalikan Makna Pancasila. Analisis gaya bahasa di enam puisi tersebut melibatkan tiga tema, yaitu tema agama, cinta, dan budaya. Dilakukan proses analisis perbandingan antara karya puisi Emha Ainun Nadjib dengan karya puisi KH. Achmad Mustofa Bisri terkait gaya bahasa yang dipakai. Hasil analisis gaya bahasa tiga puisi Emha Ainun Nadjib dengan tiga puisi KH. Achmad Mustofa Bisri tersebut hampir serupa. Setelah analisis gaya bahasa yang dilakukan dalam tiga puisi karya Emha Ainun Nadjib, dapat diperoleh 7

pendeskripsian bahwa terdapat enam gaya bahasa, yaitu (a) gaya bahasa hiperbola, (b) personifikasi, (c) metafora, (d) anapora, (e) sinekdoce, dan (f) antonomasia. Sedangkan analisis gaya bahasa di tiga puisi karya KH. Achmad Mustofa Bisri, dapat diperoleh pendeskripsian bahwa terdapat delapan gaya bahasa meliputi (a) gaya bahasa hiperbola, (b) metafora, (c) personifikasi, (d) anapora, (e) antonomasia, (f) asosiati, (g) sarkasme, dan (h) ironi. Selanjutnya hasil perbandingan telah memunculkan persamaan, dan perbedaan gaya bahasa yang dipakai kedua penyair. Persamaannya, yaitu pemakaian gaya bahasa yang dipakai Emha Ainun Nadjib dan KH. Achmad Mustofa Bisri samasama memakai gaya bahasa perbandingan, melebih-lebihkan, dan perulangan di setiap depan larik-lariknya. Sedangkan perbedaannya, yaitu Emha Ainun Nadjib memakai bahasa sindiran yang masih sopan, sedangkan KH. Achmad Mustofa Bisri memakai bahasa yang kasar untuk menyindir. Moleong, Lexy J. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sayuti, Suminto. 2008. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media. Semi, Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta. Sutejo, dan Kasnadi. 2009. Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Felicha. Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 8