DAFTAR ISI. PENGANTAR... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup.. 2

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA)

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

I. EVALUASI UPSUS 2015

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PETUNJUK TEKNIS PETANI PENGAMAT TAHUN 2018

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PENYULUHAN DAN SDM PERTANIAN TAHUN 2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KATA PENGANTAR. Binuang, Juni 2015 Kepala BBPP Binuang, Ir. Anwar Syarif, M.Ed. Nip

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2015

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TOMT (TRAINING OF MASTER TRAINERS) AGRIBISNIS PADI BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS BADAN PPSDMP TA 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM UPSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc NIP

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DI LOKASI SENTRA PANGAN TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) TAHUN 2013

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIS BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAPORAN KINERJA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

RPP tentang Gaji, Tunjangan, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN. Halaman i. LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2016

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS BUDIDAYA KRISAN BAB I PENDAHULUAN

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

No. Nama Diklat Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian

RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN UTAMA BADAN PPSDMP TAHUN 2018

RENCANA KERJA TAHUNAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

No.1903, 2014 KEMENTAN. Hubungan Kerja. Pertanian Produksi Pangan. Mekanisme. Pencabutan.

Transkripsi:

1

KATA PENGANTAR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q Pusat Pelatihan Pertanian pada Tahun 2015 mengalokasikan dana penyelenggaraan diklat teknis mendukung Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai serta Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pertanian. Ruang lingkup kegiatan diklat dimaksud meliputi penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Diklat, Penyusunan Bahan Ajar/Modul, pelaksanaan Diklat Teknis Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh pertanian dan Babinsa, Diklat Metodologi Penyuluhan dan Penyuluh Swadaya, Diklat Bagi Instruktur, Diklat Sertifikasi Kompetensi Bidang Pertanian, Supervisi, Monitoring dan Evaluasi serta Penguatan Kelembagaan P4S. Sejalan dengan hal tersebut, telah dialokasikan anggaran pada satker Dinas Pertanian Provinsi. Mengingat alokasi anggaran yang berada di Dinas Pertanian sementara kegiatan Diklat dan Penguatan Kelembagaan P4S dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah dan lembaga diklat yang memenuhi persyaratan, maka diperlukan koordinasi dan sinergitas yang intens dari unit kerja yang terlibat. Untuk memfasilitasi baik anggaran maupun pelaksanaan, maka diterbitkan Pedoman Tata Laksana Penyelenggaraan Diklat Pertanian APBN-P Tahun 2015 sebagai acuan pelaksanaan diklat pertanian di provinsi. 2

DAFTAR ISI PENGANTAR....... i I. PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan.... 2 3. Ruang Lingkup.. 2 II. KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR... 3 1. APBN-P Badan Penyuluhan dan Pengemnangan SDM Pertanian 3 2. APBN-P Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP).... 22 III. PENGELOLA ANGGARAN KINERJA PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN APBNP 2015.... 6 1. Pengelola APBN-P BPPSDMP di Pusat 6 2. Pengelola APBN-P Ditjen PSP di Daerah 6 3. Pelaporan 6 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PERTANIAN 7 1. Kegiatan APBN-P BPPSDMP 7 a. Pengawalan dan Supervisi 8 b. Penyusunan Juklak dan Modul Diklat 9 c. Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S 9 d. Supervisi dan Monitoring diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan kedelai 10 e. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi... 11 f. Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi 12 g. Pelatihan bagi Instruktur 12 h. Diklat Berbasis Kompetensi 13 2. Kegiatan APBN-P Ditjen PSP 14 a. Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya 14 b. Diklat Teknis Padi, Jagung dan kedelai bagi penyuluh pertanian.. 16 c. Diklat Teknis Padi, Jagung dan kedelai bagi Babinsa... 17 d. Diklat Fungsional RIHP (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT) 18 VI. PELAPORAN... 23 3

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam rangka pencapaian swasembada berkelanjutan Padi, Jagung serta swasembada Kedelai tahun 2017, strategi peningkatan produksi Padi, jagung dan Kedelai dilaksanakan melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan Peningkatan Produktivitas. Peningkatan IP dan peningkatan produktivitas dicapai melalui Program pengembangan Jaringan Irigasi, Optimasi Lahan, Pengembangan System Rice Intensification (SRI), Gerakan Penerapan - Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Padi, GP-PTT Jagung dan GP- PTT Kedelai, Optimasi Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeksi Pertanaman (PAT) Jagung, Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian (benih pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian), Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim serta Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian. Untuk itu, perlu disiapkan SDM Pertanian yang akan melaksanakan pengawalan dan pemdampingan kegiatan tersebut. Untuk pelaksanaan kegiatan pengawalan dan pendampingan, telah dialokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) Tahun 2015, yang berada di Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian serta Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian. Terkait dengan hal tersebut diatas, Pusat Pelatihan Pertanian yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan peningkatan kompetensi aparatur dan non aparatur melalui pelatihan, merancang kegiatan Diklat Teknis Mendukung Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh dan Babinsa, Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Swadaya serta Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S). Disamping kegiatan tersebut, dalam rangka penciptaan tenaga kerja baru dan peningkatan kesenjangan pendapatan, Pusat Pelatihan Pertanian mendapat tugas untuk menyelenggarakan Diklat bagi Instruktur dan Diklat Berbasis Kompetensi. Dalam rangka meningkatkan peran UPT Pelatihan Pertanian dan P4S dalam transfer teknologi dibidang pertanian bagi masyarakat pertanian, maka tahun 2015 dilaksanakan pengembangan Agro Techno Park di 3 (tiga) UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 (lima) P4S. 2. Tujuan Pedoman ini diterbitkan sebagai acuan dalam: a. Pelaksanaan kegiatan diklat, penguatan kapasitas P4S dan pengembangan Agro Techno Park bagi pejabat/petugas/ pelaksana kegiatan dengan anggaran kegiatan bersumber dari APBN-P Kementerian Pertanian tahun 2015. b. Pelaksanaan Kegiatan Diklat Bagi Instruktur dan Diklat Berbasis Kompetensi bagi pejabat/petugas/pelaksana kegiatan dengan anggaran kegiatan bersumber dari APBN-P Kementerian Pertanian tahun 2015. 4

3. Ruang lingkup Ruang lingkup Pedoman ini meliputi: a. Kegiatan, Target Dan Indikator b. Pengelola Anggaran Kinerja c. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian APBN-P 2015 d. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pertanian e. Pelaporan 5

BAB II KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR 1. APBN-P Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian a. Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian terdiri dari: Diklat Pertanian Mendukung Program Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2015: 1) Pengawalan dan Supervisi 2) Penyusunan Juklak dan Modul Diklat 3) Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S 4) Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai Diklat mendukung Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja Pertanian 1) Penyusunan Juklak Penyiapan SDM Mendukung Sertifikasi Kompetensi 2) Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi 3) Diklat Instruktur bagi 800 orang peserta 4) Diklat Berbasis Kompetensi dalam rangka sertifikasi dan pelatihan tenaga kerja pertanian bagi 3.000 orang peserta. b. Target dan Indikator Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) digunakan sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dengan tujuan untuk (1) menetapkan Rencana Kinerja Tahunan; (2) menyampaikan rencana kerja dan anggaran: (3) menyusun dokumen penetapan kinerja; (4) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan (5) melakukan evaluasi pencapaian kinerja. Secara rinci target IKK Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian APBNP 2015 meliputi: 1) Jumlah Dokumen Pengawalan dan Supervisi mendukung UPSUS sebanyak 1 dokumen; 2) Jumlah Dokumen Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 1 Dokumen; 3) Jumlah Dokumen Penyusunan Juklak dan Modul Diklat sebanyak 1 dokumen; 4) Jumlah Dokumen Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S sebanyak 3 dokumen; 5) Jumlah Dokumen Penyelenggaraan Diklat Berbasis Kompetensi sebanyak 1 dokumen; 6) Jumlah Dokumen Modul Diklat Sertifikasi sebanyak 1 dokumen; 6

7) Aparatur yang meningkat kompetensinya melalui diklat Instruktur sebanyak 800 orang; 8) Aparatur dan non aparatur yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Berbasis Kompetensi sebanyak 3.000 orang. 2. APBN-P Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) a. Kegiatan 1) Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Swadaya; 2) Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian; 3) Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa); 4) Diklat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIHP) bagi Penyuluh Pertanian, Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Pengawas Benih Tanaman (PBT); 5) Penguatan Kapasitas Kelembagaan P4S; 6) Pengembangan Agribisnis Terpadu. b. Target dan Indikator 1) Penyuluh Swadaya yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian sebanyak 10.000 orang; 2) Penyuluh Pertanian yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 10.000 orang; 3) Aparatur (Babinsa) yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebanyak 10.000 orang; 4) Aparatur Fungsional RIHP yang meningkat kompetensinya melalui Diklat Dasar Fungsional (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT) sebanyak 810 orang; 5) Kelembagaan P4S yang meningkat kapasitasnya sebanyak 300 unit; 6) Kelembagaan diklat yang meningkat kapasitasnya melalui Pengembangan Agro Techno Park sebanyak 8 unit (3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 P4S). 7

BAB III PENGELOLA ANGGARAN KINERJA PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN APBNP 2015 1. Pengelola APBN-P BPPSDMP di Pusat Pada pelaksanaan kegiatan, pengelola anggaran di tingkat pusat dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang telah ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada pelaksanaan APBN Tahun 2015 yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran kinerja Pusat Pelatihan Pertanian. 2. Pengelola APBN-P Ditjen PSP di Daerah Penggelola APBN-P Ditjen PSP untuk kegiatan pelatihan di daerah adalah PPK yang akan ditetapkan oleh KPA Satker Ditjen PSP di daerah yaitu Dinas Pertanian Provinsi untuk mengelola pelaksanaan kegiatan APBNP Tahun 2015. PPK tersebut dibantu oleh PUMK yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dengan dana APBN-P Tahun 2015. PPK di setiap propinsi, diwajibkan berkoordinasi dengan UPT Pelatihan Pusat dan Daerah untuk pelaksanaan diklat. 3. Pelaporan Pelaporan tertulis dilaporkan secara berjenjang, mulai dari pelaksana kegiatan, dinas atau badan, serta pusat (Kementan). 8

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN PERTANIAN Pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pedoman Diklat Aparatur bagi PNS dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur. Kurikulum diklat mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai dirancang berdasarkan pada hasil Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD) di lapangan. Metode diklat yang dipergunakan dapat berupa pola pembekalan, pemantapan dan pendalaman; pola diklat ditempat kerja (on the job training), atau diklat keliling berdasarkan anggaran yang tersedia. Calon Peserta dan Calon Lokasi (CP/CL) Diklat Teknis Bagi Penyuluh Pertanian, Diklat Metodologi Bagi Penyuluh Swadaya ditetapkan oleh Bakorluh mengacu pada persyaratan peserta yang ditetapkan. Calon peserta Diklat Teknis bagi Babinsa ditetapkan oleh Asisten Teritorial TNI AD. Apabila peserta dimaksud tidak dapat mengikuti diklat karena sesuatu hal maka akan digantikan oleh peserta lain sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan Diklat APBNP 2015, ditetapkan 6 (enam) UPT Pelatihan Pertanian Pusat sebagai penjamin mutu kegiatan Diklat APBNP 2015 sebagai berikut: UPT Pelatihan Wilayah Kerja Penjamin Mutu 1. BBPP Lembang Provinsi: (1) DKI Jakarta, (2) Jawa Barat, (3) Banten, 2. BBPP Ketindan Provinsi: (1) Jawa Timur, (2) Jawa Tengah, (3) DI Yogyakarta, (4) Nusa Tenggara Barat, (5) Bali, (6) NTT 3. BBPP Batangkaluku Provinsi: (1) Sulawesi Selatan, (2) Sulawesi Barat, (3) Sulawesi Tengah, (4) Sulawesi Tenggara, (5) Sulawesi Utara, (6) Gorontalo, (7) Maluku, (8) Maluku Utara, (9) Papua Barat, (10) Papua 4. BBPP Binuang Provinsi (1) Kalimantan Selatan, (2) Kalimantan Tengah (3) Kalimantan Timur, (4) Kalimantan Barat 5. BPP Jambi Provinsi: (1) Jambi, (2) Sumatera Utara, (3) Sumatera Barat, (4) Riau, (5) Kepulauan Riau, (6) Aceh 6. BPP Lampung Provinsi: (1) Bengkulu, (2) Sumatera Selatan, (3) Lampung, (4) Bangka Belitung Tugas dan fungsi UPT Penjamin Mutu : 1. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait sesuai dengan wilayah kerja. 9

2. Melaksanakan penjaminan mutu pelaksanaan diklat sesuai dengan wilayah kerja, yaitu membimbing pelaksana diklat, melakukan monitoring dan Evaluasi serta pelaporan. 3. Menyusun laporan dan menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan diklat mingguan kepada Puslatan 1. Kegiatan APBN-P BPPSDMP a. Pengawalan dan Supervisi Tujuan : Melaksanakan pengawalan dan supervisi pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai terutama di Provinsi Papua. Output : dokumen pengawalan dan supervisi. Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan sesuai dengan kebutuhan 2015. Sasaran : Wilayah sentra produksi Padi, Jagung dan Kedelai terutama di Provinsi Papua. Waktu Pelaksanaan : Maret Desember 2015 Pelaksana/Penyelenggara : Pusat Pelatihan Pertanian. b. Penyusunan Juklak dan Modul Diklat Tujuan : Menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan modul diklat teknis Padi, Jagung dan Kedelai sebagai acuan pelaksanaan diklat teknis mendukung peningkatan preningkatan poduksi Padi, Jagung dan Kedelai. Output : 1 dokumen Juklak dan Modul Diklat teknis padi, jagung dan kedelai. Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan yang berlaku. Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, BP3K, P4S. Waktu Pelaksanaan: dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan diklat. Pelaksana: Bidang Penyelenggaraan, Pusat Pelatihan Pertanian. c. Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S Tujuan : Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi kegiatan APBNP 2015 untuk penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Pertanian meliputi Juklak Diklat Teknis Bagi Penyuluh Pertanian dan Babinsa Tahun 2015, Tata Laksana Kegiatan dan Anggaran Pelatihan Pertanian, Pola dan Metodologi Penyelenggaraan Diklat Teknis APBNP 2015 serta Penguatan Kapasitas P4S. Output : 1 dokumen Apresiasi Penyelenggaraan Diklat dan Pembinaan P4S Mekanisme :Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku. 10

Apresiasi dilaksanakan sebelum kegiatan Pelatihan Pertanian APBNP 2015 berjalan. Utuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan, maka pelaksanaan Apresiasi dibagi menjadi 3 wilayah, sebagai berikut: a) Wilayah Barat, penanggungjawab Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan, dilaksanakan di PPMKP Ciawi, Jawa Barat tanggal 23 25 Maret 2015, b) Wilayah Tengah, penanggungjawab Bidang Program dan Kerjasama, dilaksanakan di BBPP Binuang, Kalimantan Selatan tanggal 25 27 Maret 2015 c) Wilayah Timur, penanggungjawab Bidang Penyelenggaraan, dilaksanakan di BBPP Batangkaluku tanggal 24 26 Maret 2015. Sasaran : Dinas Pertanian Provinsi, Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi, UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, Widyaiswara dan Penyuluh. Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan selama 3 (tiga) hari. Pelaksana : Pusat Pelatihan Pertanian. Pembagian provinsi dan penanggung jawab masing-masing Wilayah disajikan pada Lampiran 1. d. Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai Tujuan : untuk memonitor konsistensi pelaksanaan diklat mengacu pada Juklak yang telah ditetapkan meliputi ketepatan calon peserta diklat, waktu pelaksanaan, kurikulum, fasilitator dan anggaran yang dipergunakan. Output : 1 dokumen Supervisi dan Monitoring Diklat Teknis Mendukung Padi, Jagung dan Kedelai Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan Supervisi dan Monitoring mengacu pada peraturan yag berlaku. Supervisi dan Monitoring penyelenggaraan diklat dilaksanakan secara simultan di 32 propinsi dengan penanggungjawab wilayah sebagai berikut: a. Wilayah Barat : Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusat Pelatihan Pertanian; b. Wilayah Tengah : Kepala Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pelatihan Pertanian; c. Wilayah Timur : Kepala Bidang Penyelenggaraan, Pusat Pelatihan Pertanian. Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pelatihan Daerah, BP3K, P4S. Waktu Pelaksanaan : Maret Desember 2015. Pelaksana : Pusat Pelatihan Pertanian e. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi 11

Tujuan : menyusun Petunjuk Pelaksanaan Penyiapan SDM Pertanian mendukung sertifikasi kompetensi, yang terdiri dari Juklak Diklat bagi Instruktur dan Juklak Diklat Berbasis Kompetensi meliputi kompetensi komoditas karet, kelapa sawit, kakao, kopi, Butcher, Juru Sembelih Halal dan Keurmaster, dan kompetensi bidang pertanian lainnya yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Output : 1 dokumen Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Penyiapan SDM Pertanian Mendukung Sertifikasi Kompetensi Mekanisme : Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku. Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan UPT Pendidikan Pertanian Pusat. Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan pada bulan April Mei 2015. Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan - Pusat Pelatihan Pertanian. f. Penyusunan Modul Diklat Sertifikasi Tujuan : Menyusun Modul Diklat bagi Instruktur dan Diklat Sertifikasi Kompetensi Bagi Aparatur dan Non Aparatur; Output : 1 Dokumen modul Kompetensi bagi Aparatur dan Non Aparatur. Diklat bagi Instruktur dan Diklat Sertifikasi Mekanisme :Mekanisme pelaksanaan mengacu pada peraturan yang berlaku. Sasaran : UPT Pelatihan Pertanian Pusat, UPT Pendidikan Pertanian Pusat, praktisi dan instansi terkait lainnya. Waktu Pelaksanaan : dilaksanakan selama 2 bulan sebelum pelaksanaan diklat. Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan - Pusat Pelatihan Pertanian. g. Pelatihan bagi Instruktur Tujuan : Meningkatkan kompetensi Widyaiswara, Dosen dan Penyuluh Pertanian tentang metodologi pelatihan dan teknis pertanian. Output : 800 orang Instruktur. Mekanisme : Pelaksanaan diklat dimulai dengan persiapan diklat, rekruitmen peserta, pembentukan kepanitiaan, menentukan tempat pelaksanaan, proses sertifikasi, evaluasi dan pelaporan diklat. Diklat Bagi Instruktur dilaksanakan selama 12 hari (96 OJ). Sasaran : Widyaiswara, Dosen dan Penyuluh Pertanian, Praktisi fungsional/pejabat struktural lain yang memenuhi persyaratan. Waktu Pelaksanaan : Bulan Juni 2015. IKD dan Pasca Diklat : Puslatan, Pusdikdarkasi, dan PPMKP Ciawi Pelaksana Diklat : PPMKP Ciawi. Pejabat 12

h. Diklat Berbasis Kompetensi Tujuan: Meningkatkan kompetensi kerja aparatur dan non aparatur dibidang Reproduksi Ternak Ruminansia Besar, Juru Sembelih Halal, Butcher (pemotong daging), Asisten Kebun Kelapa Sawit, Asisten Kepala Kebun Kelapa Sawit, Budidaya Krisan, Budidaya Anggrek, Produksi Benih Tanaman, Budidaya Kedelai, Fasilitator Tanaman Organik, Inspektor Tanaman Organik, Fasilitator Ternak Organik, Inspektor Ternak Organik yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Output: 3.000 orang aparatur dan non aparatur. Mekanisme: Materi yang diberikan mengacu pada SKKNI. SKKNI sebagai acuan dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan diikuti dengan sertifikasi kompetensi tenaga kerja memiliki peranan besar dalam menyiapkan SDM pertanian Indonesia dalam bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Program sertifikasi tenaga kerja dilaksanakan secara terpadu dengan sistem sertifikasi sehingga kompetensi keterampilan dan keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diakui pasar kerja di dalam dan luar negeri. Diklat Berbasis Kompetensi dilaksanakan selama 7 hari setara dengan 56 JP Sasaran: aparatur dan non aparatur Waktu pelaksanaan : bulan Juni s.d September 2015. Pelaksana Diklat : 17 UPT Pelatihan dan UPT Pendidikan yang terdiri dari BBPP Lembang, BBPKH Cinagara, BBPP Ketindan, BBPP Batu, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, BBPP Kupang, BPP Jambi, BPP Lampung, STPP Bogor, STPP Magelang, STPP Jurusan Penyuluhan Pertanian Jogyakarta, STPP Malang, STPP Medan, STPP Gowa, SMK PP Banjarbaru dan SMK PP Sembawa. Koordinasi dan Pasca Diklat: Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian (Pusdikdarkasi) dan UPT Pelaksana Diklat. 2. Kegiatan APBN-P Ditjen PSP a. Diklat Metodologi Penyuluhan Pertanian bagi Penyuluh Pertanian Swadaya Tujuan : Meningkatkan kompetensi Penyuluh Pertanian Swadaya dibidang metodologi penyuluhan pertanian Output : 10.000 orang 13

Mekanisme :Diklat bagi Penyuluh Pertanian Swadaya untuk mendukung kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) dilaksanakan selama 12 hari (setara 96 JP) mengacu pada Juklak Diklat Metodologi Penyuluhan bagi Penyuluh Pertanian Swadaya 2015. Persyaratan peserta: 1. Belum Pernah mengikuti diklat sejenis ditahun 2015. 2. Diutamakan Penyuluh Swadaya yang yang berasal dari lokasi UPSUS dan ditugaskan dan mendapat fasilitasi untuk melaksanakan pengawalan dan pendampingan program UPSUS 3. Diutamakan Penyuluh Pertanian Swadaya di lokasi BP3K yang mendapat fasilitasi anggaran Penguatan Kapasitas BP3K Diklat dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah bertempat di UPT Pelatihan Pusat/UPT Pelatihan Daerah/BP3K terpilih/lembaga yang memenuhi persyaratan. Anggaran perjalanan pembimbing dalam rangka pasca diklat (524111) diperuntukkan bagi pembimbing dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah. Sasaran : Penyuluh Pertanian Swadaya di 16 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Kalimantan Selatan, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua. Waktu Pelaksanaan : bulan April - Mei 2015. Sertifikasi Diklat Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Non Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD) yang ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan Pusat atau daerah. b. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian Tujuan: Meningkatkan kompetensi teknis Penyuluh Pertanian dan THL-TBPP dalam mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Output: 10.000 orang Penyuluh Pertanian dan THL-TBPP di 32 provinsi. Mekanisme: Diklat bagi Penyuluh Pertanian untuk mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung, dan Kedelai dilaksanakan selama 7 hari (56 JP) mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/HK.140/J/03/15 tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa Tahun 2015. 14

Penyelenggaraan Diklat diorganisasikan dan dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah yang terakreditasi serta penyelenggara diklat lainnya yang memenuhi persyaratan. Narasumber berasal dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/ Daerah/Bakorluh/Dinas Pertanian Propinsi yang berwenang dalam meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Fasilitator diklat teknis ini adalah Widyaiswara UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah/Penyuluh Pertanian di BP4K/BP3K. Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah. Sasaran: THL TBPP dan Penyuluh Pertanian PNS Persyaratan peserta: 1. Belum pernah mengikuti diklat sejenis ditahun 2015; 2. Diutamakan THL TBPP atau Penyuluh Pertanian PNS yang berasal dari lokasi UPSUS dan mendapat tugas untuk melaksanakan pengawalan dan Pendampingan; 3. Diutamakan THL TBPP dan Penyuluh Pertanian PNS yang berasal dari BP3K yang mendapat fasilitasi anggaran Penguatan BP3K. Waktu pelaksanaan : bulan April - Mei 2015. c. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Babinsa Tujuan: Meningkatkan kompetensi teknis Babinsa untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Output: 10.000 orang Babinsa di 32 provinsi. Mekanisme: Diklat Teknis mendukung peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai bagi Babinsa dilaksanakan selama 7 hari (56 JP), mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12/Permentan/HK.140/J/03/15 tentang Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Penyuluh Pertanian dan Bintara Pembina Desa Tahun 2015. Diklat dilaksanakan oleh UPT Pelatihan Pusat/Daerah yang terakreditasi serta penyelenggara diklat lainnya yang memenuhi persyaratan. Penjamin mutu diklat adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat /Daerah sesuai wilayah kerja. Narasumber berasal dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat /Daerah/Bakorluh/Dinas Pertanian Propinsi/Kodam yang berwenang dalam meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Fasilitator diklat teknis ini adalah Widyaiswara UPT Pelatihan 15

Pertanian Pusat dan Daerah dan /Penyuluh Pertanian di BP4K dan Alumni Diklat Babinsa Nasional. Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah. Sasaran: Babinsa di 32 provinsi Waktu pelaksanaan : bulan April-Mei 2015. Sertifikasi Diklat Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. d. Diklat Fungsional RIHP (Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT) Tujuan: Meningkatkan kompetensi Penyuluh dibidang metodologi penyuluhan pertanian, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman untuk Pejabat Fungsional POPT dan pengawasan benih tanaman untuk Pejabat Fungsional PBT. Output: 810 orang Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT. Mekanisme: a) Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian (PP) Kurikulum dan metode Diklat Fungsional Bagi Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 40/Permentan/OT.140/J/9/2012. Penyelenggara Diklat Fungsional Dasar Terampil bagi Penyuluh Pertanian adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Penyelenggara Diklat Fungsional Dasar Ahli atau Alih Kelompok adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat. b) Diklat Bagi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Mekanisme: Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 41/Permentan/KP.430/J/09/2012. Penyelenggara Diklat Dasar Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Diklat Ahli dan Alih Kelompok bagi Pejabat Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pertanian Pusat. c) Diklat Bagi Pengawas BenihTanaman (PBT) Mekanisme: Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat fungsional Pengawas BenihTanaman mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian nomor: 42/Permentan/ KP.430/J/09/2012. Penyelenggara Diklat Fungsional PBT adalah UPT Pelatihan Pusat/Daerah sedangkan Diklat Ahli adalah Pelatihan Pertanian Pusat. 16

Sasaran: Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT. Waktu pelaksanaan : disesuaikan jenis dan jenjang fungsional Penyuluh Pertanian, POPT dan PBT. Penyelenggara/pelaksana : 6 UPT Pelatihan Pertanian Pusat yang peserta berasal dari di 25 propinsi. Sertifikasi Diklat Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian atas nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. e. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan P4S Tujuan: Meningkatkan kapasitas kelembagaan P4S untuk mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Output: 300 unit P4S. Mekanisme: peningkatan kapasitas P4S sebagai lembaga masyarakat yang memiliki keahlian dalam pengembangan SDM Pertanian melalui kegiatan diklat teknis dan magang. Kegiatan diklat teknis mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dilaksanakan selama 5 (lima) hari. Agar proses kegiatan berlatih berjalan dengan baik, P4S perlu ditingkatkan kelengkapan sarana prasarana diklatnya. Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Permentan Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Permentan Nomor 03/Permentan/PP.140/1/2010 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Swadaya, Permentan Nomor dan Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan P4S Tahun 2010. Adapun pelaksanaan diklat teknis bagi petani binaan atau petani sekitar P4S dilaksanakan oleh P4S. Pemanfaatan anggaran perjalanan petugas dalam rangka pengawalan (524119) dan perjalanan petugas dalam rangka pasca diklat (524111) untuk petugas dari UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah. Pemanfaatan anggaran Pemenuhan Saran Diklat di P4S dapat berupa Infocus/Screen/Laptop/Kursi belajar/flipchart/pengeras Suara/Wireless sesuai dengan kebutuhan P4S dalam proses pembelajaran. Sasaran: 300 P4S Waktu pelaksanaan : 3 bulan, mulai April Juni 2015. Sertifikasi Diklat 17

Mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/9/2011, Peserta Diklat Non Aparatur yang telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan baik diberikan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD) yang ditandatangani oleh Kepala UPT Pelatihan Pusat atau daerah. f. Pengembangan Agro Techno Park Tujuan: mengembangkan UPT Pelatihan Pusat dan P4S terpilih sebagai Agro Techno Park yang menerapkan teknologi di bidang pertanian, peternakan, dan pengolahan hasil/ pascapanen dalam skala ekonomi, tempat pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas serta percontohan agribisnis yang unggul dan menguntungkan. Output: 3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 unit P4S. Mekanisme: Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan pengusaha muda mandiri pertanian melalui pemenuhan sarana prasarana UPT Pelatihan Pertanian dan P4S sebagai unit pengembangan agribisnis terpadu dan kegiatan penumbuhan pengusaha muda mandiri pertanian melalui kegiatan permagangan dll. Keterpaduan yang diamsud adalah keterpaduan dalam pengembangan dan distribusi IPTEK, dan layanan pada masyarakat terkait pengembangan agribisnis secara terpadu. Untuk mendukung pengembangan Agro Techno Park sarana prasarana yang dikembangkan sesuai dengan kekhasan dan teknologi yang akan dikembangkan, baik di UPT Pelatihan Pertanian Pusat maupun di P4S. Sasaran: 3 UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan 5 unit P4S. Waktu pelaksanaan : 8 bulan mulai April Nopember 2015. 18

BAB VI PELAPORAN Kegiatan Pengawalan dan Supervisi disampaikan secara periodik (mingguan) dan disampaikan disampaikan kepada sekretaris UPSUS I Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan tembusan kepada Kepala BPPSDMP. Laporan kegiatan pelaksanaan diklat disusun oleh pelaksana diklat (UPT Pelatihan Pertanian Pusat/UPT Daerah/P4S/BP3K terpilih/lembaga yang memenuhi persyaratan dan disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi tembusan kepada Kepala BPPSDMP cq. Pusat Pelatihan Pertanian. 19