PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeri Vol.1, No.2, November 2017

PENGGUNAAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MINIMALISASI DAMPAK BAHAYA BANJIR PADA KECAMATAN SUKAJADI KELURAHAN SUKAWARNA RW004 BANDUNG (035L)

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

IBM KELOMPOK IBU-IBU PKK : PENERAPAN TEKNOLOGI BIOPORI YANG DIPERKAYA INOKULAN MIKROBA DI PERUMAHAN BANYUMANIK SEMARANG

BIOPORI TANAH SEBAGAI RESAPAN AIR DI DESA BUKIT RATA DUSUN MELUR KUALA SIMPANG: ACEH TAMIANG

KATA PENGANTAR. Manfaat dalam melakukan kegiatan pembuatan lubang biopori antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah dan Jenis Sampah Sampah merupakan sesuatu yang dianggap tidak berharga oleh masyarakat. Menurut Hadiwiyoto

Oleh: Irawan Yulva Dinata*, Erna Juita**, Farida**

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

Peringatan Hari Air Se-Dunia ke-20

Pencegahan Banjir dengan Penerapan Teknologi Biopori pada SDN 07 dan SDN 13 Pagi Cawang

BAB II PENERAPAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KOTA BANDUNG

KUALITAS LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pustekom, 2005 bahwa Indonesia merupakan daerah yang mempunyai curah hujan yang relatif tinggi yaitu

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DI TAMAN PEMBIBITAN TEBET

PENGARUH LUBANG RESAPAN BIOPORI TERHADAP LIMPASAN PERMUKAAN Edho Victorianto 1), Siti Qomariyah 2), Sobriyah 3)

TEKNOLOGI BIOPORI UNTUK MENGURANGI BANJIR DAN TUMPUKAN SAMPAH ORGANIK

PENENTUAN LAJU RESAPAN BIOPORI (LRB) BERDASARKAN UMUR DAN JENIS SAMPAH YANG DIBENAMKAN DALAM LUBANG RESAPAN BIOPORI

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMBUATAN BIOPORI DI BANJAR BUKIAN DAN KIADAN, PLAGA PELAGA AGUSTUS Oleh: I GDE SUARJA Koordinator JANMA

mencapai pinggang orang dewasa, kira-kira 110 cm. Awalnya hanya warga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat. digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Dr. Zulkifli Rangkuti, MM

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos Melalui Resapan Lubang Biopori Oleh Dwi Sayekti

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dan Perhitungan Permeabilitas Untuk Setiap Titik Lubang Resapan di Rawa Makmur Permai Bengkulu

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Diusulkan oleh: Rizki Muzammil Asnawati Angga Wiranda Rizqi Via Utami

PENGOLAHAN SAMPAH SEDERHANA. widyagama mahakam

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

III. METODOLOGI Kerangka Pemikiran

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Tabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian Horison Kedalaman Uraian

Cara menanggulangi pencemaran seperti pada gambar diatas adalah...

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KUESIONER PENELITIAN

KETUA TIM PENGGERAK PKK PROVINSI DKI JAKARTA

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

PENGARUH PERESAPAN AIR HUJAN MENGGUNAKAN LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB VII DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP KEBERLANJUTAN EKOLOGI

PENGARUH JENIS SAMPAH, VARIASI UMUR SAMPAH TERHADAP LAJU INFILTRASI LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)

Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan. Variasi Umur Dan Jenis Sampah

BAB. Keseimbangan Lingkungan

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

PERTEMUAN 10 LIMPASAN

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEWA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan manusia seiring dengan

Tabel VIII. 1 Aturan Bersama Desa Kemasan KONDISI FAKTUAL KONDISI IDEAL ATURAN BERSAMA YANG DISEPAKATI

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok.

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PENYELAMATAN LINGKUNGAN MAKALAH

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang

PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR BAGI KELOMPOK TANI DESA KARTAMA PEKANBARU

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Perbandingan Jenis Sampah Terhadap Lama Waktu Pengomposan Dalam Lubang Resapan Biopori. Oleh : Sri Widyastuti *)

LAPORAN PPM PROGRAM REGULER PENYULUHAN DAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PROGRAM SATU JUTA BIOPORI PADA TAHUN 2011 DI WILAYAH DIY,

PROPOSAL KEGIATAN PROGRAM KULIAH KERJA PROFESI ( KKP) DESA CIPETUNG, KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Data rata-rata volume aliran permukaan pada berbagai perlakuan mulsa vertikal

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berat basah per tahun [1] dan sudah terkumpul di industri pengolahan minyak sawit.

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

KAJIAN DRAINASE SISTEM BIOPORI DI KELURAHAN TANJUNGREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, masalah lingkungan telah menjadi isu pokok di kota-kota

BAB. Kesehatan Lingkungan

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

MEMASYARAKATKAN KONSERVASI AIR MELALUI PENYULUHAN DAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI (LBR)

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

LAPORAN VERIFIKASI PROKLIM

BAB II PENTINGNYA BIOPORI

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tentang genangan atau banjir sudah sangat umum terjadi di kawasan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Transkripsi:

PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU Elsie*, Israwati Harahap, Nofripa Herlina, Yeeri Badrun, Novia Gesriantuti Program Studi Biologi, Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau *Email: elsie@umri.ac.id Banjir merupakan masalah yang hampir setiap tahun melanda wilayah perkotaan maupun pedesaan. Banjir disebabkan karena tidak lancarnya saluran pembuangan air (di selokan atau badan air) yang menyebabkan terjadinya luapan air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air. Penyebab banjir di wilayah perkotaan lebih banyak disebabkan oleh tidak lancarnya aliran air (di selokan) akibat sampah yang dibuang ke aliran air dan berkurangnya daerah resapan air di pekarangan rumah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masysrakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dalam pembuatan lubang biopori sebagai upaya untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut yang nantinya dapat diaplikasikan oleh masyarakat di lingkungan sekitar rumah. Kata kunci: Lubang Resapan Biopori, Banjir, Kompos PENDAHULUAN Pada saat ini, banyak sekali wilayah Indonesia yang tidak terbebas dari banjir. Baik di perkotaan maupun di pedesaan. Banjir yang terjadi bukan hanya berdampak pada wilayah dimana terjadinya banjir tersebut, tetapi juga pada wilayah-wilayah sekitar banjir. Dampak yang ditimbulkan sangat beragam, mencakup beberapa aspek kegiatan manusia seperti kesehatan, social, pendidikan hingga perekonomian. Penyebab banjir antara lain saluran-saluran pembuangan air serta sungai yang tidak lancar alirannya sehingga mengakibatkan luapan air sungai, kurangnya kesadaran manusia untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air. Penyebab banjir di perkotaan lebih banyak disebabkan oleh tidak lancarnya aliran air akibat sampah yang dibuang ke badan air dan lahan resapan air yang semakin berkurang. Setiap kita dapat ikut berperan untuk mencegah terjadinya banjir dan dapat dimulai dari sekitar tempat tinggal kita. Penanggulangan banjir untuk daerah yang sudah mulai berkurang daerah resapan air dapat diatasi dengan pembuatan lubang resapan biopori (LRB) (Sutandi et. al, 2013). Selain mencegah banjir, LRB juga dapat membantu mengurangi kekeringan dan membantu

Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeri Vol.1, No.2, November 2017 mengurangi beban sampah kota. Menurut (Brata & Nelistya, 2008), teknologi LRB merupakan produk yang sederhana, murah dan tidak memerlukan lahan yang luas, serta cepat dan mudah dalam pembuatannya. LRB sangat tepat diterapkan pada lokasi yang memiliki kepadatan bangunan dan pemukiman penduduk. Menurut Peraturan Menteri Lingkunan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan, LRB adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus ke dalam tanah, dengan diameter 10-25 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. LRB sangat tepat diterapkan pada lingkungan perkotaan yang memiliki kondisi permukiman dengan kepadatan penduduk yang tinggi karena lahan yang dibutuhkan untuk LRB relatif kecil (Mulyaningsih et al. 2014). LRB merupakan lubang kecil di dalam tanah yang terbentuk karena adanya aktivitas organism tanah seperti cacing, pergerakan akar di dalam tanah, rayap dan hewan-hewan lainnya. Lubang terisi oleh udara hingga memasuki aliran air. Air hujan tidak secara langsung masuk ke dalam selokan tetapi merembes ke dalam tanah melalui lubang tersebut. LRB dapat dibuat di halaman depan, belakang atau kebun dari rumah. LRB dengan diameter 20 cm dan kedalaman 15 cm dengan jarak 2 m terbukti sangat efektif dalam mencegah terjadinya mengalirnya air permukaan, erosi dan kehilangan nutrient di lahan pertanian (Permatasari, 2015). Kelurahan Maharatu merupakan salah satu kelurahan yang berada di dalam Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru dengan luas wilayah 11,26 km 2 dengan jumlah Rukun Warga (RW) Tingginya penggunaan lahan untuk bangunan/pekarangan perumahan menyebabkan berkurangnya daerah resapan air. Kondisi ini makin diperburuk karena banyak halaman rumah warga yang disemenisasi sehingga apabila terjadi hujan air yang meresap ke dalam tanah makin berkurang. Sampai sejauh ini, sebagian besar masyarakat di Kelurahan Maharatu, khususnya di RT 03/RW 07 belum menerapkan teknologi lubang resapan biopori sebagai alternatif penanggulangan banjir dan mengurangi beban sampah organik rumah tangga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dalam pembuatan lubang biopori sebagai upaya untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut. METODE PENGABDIAN Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB). 1. Penyuluhan tentang Lubang Resapan Biopori Sebelum dilakukan pembuatan lubang biopori, dilakukan penyuluhan tentang apa itu lubang resapan biopori, manfaat serta bagaimana cara pembuatannya. Penyuluhan dilakukan dilakukan di salah satu rumah warga dimana lokasi kegiatan ini berlangsung. Tujuan dilakukannya penyuluhan ini adalah untuk member informasi awal tentang 94

lubang resapan biopori dan manfaatnya dalam menanggulangi dan mencegah banjir. 2. Pembuatan Lubang Resapan Biopori Setelah penyuluhan tentang lubang resapan biopori dilakukan, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan hanya linggis dan bor khusus untuk pembuatan lubang biopori. Setelah lokasi pembuatan lubang resapan biopori dipilih langkah selanjutnya adalah melakukan pengeboran atau pelubangan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Lubang silindris dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm dibuat secara vertikal ke dalam tanah menggunakan bor. Jika akan dibuat lebih dari 1 lubang resapan biopori maka beri jarak 50 100 cm antar lubang. b. Sepanjang 30 40 cm dari permukaan tanah dipasang pipa paralon dengan diameter 10 cm. Pemasangan pipa tersebut dilakukan bertujuan agar tanah yang di permukaan atas tidak longsor ke dalam LRB yang sudah dibuat. Mulut lubang kemudian ditutup dengan tutup pipa juga. c. Lubang resapan biopori yang sudah terbentuk, dapat diisi dengan sampah-sampah organik (dapat berupa daun-daun kering, potongan rumput, ranting pohon yang telah jatuh dan limbah organik rumah tangga lainnya) di sekitar pekarangan rumah. d. Kompos yang sudah terbentuk dapat dikumpulkan untuk dimanfaatkan kembali dalam menyuburkan tanaman yang ada di sekitar pekarangan rumah masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan penyuluhan dan pembuatan lubang resapan biopori dilaksanakan di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, pada hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2017. Kegiatan dihadiri oleh 18 orang ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di RT 03/RW 07. Kegiatan diawali dengan penyuluhan untuk menyampaikan materi tentang Lubang Resapan Biopori. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan diskusi singkat dan diakhiri dengan praktik langsung pembuatam lubang resapan biopori. Gambar 1. Suasana diskusi saat penyampaian materi tentang Lubang Resapan Biopori Pada saat diskusi berlangsung, ada sekitar 6 pertanyaan yang disampaikan peserta seputar lubang resapan biopori. Peserta ada yang bertanya tentang pembuatan lubang resapan biopori dan bagaimana cara pemasangan pipa paralon untuk menghindari terjadinya longsor di dalam lubang tersebut. Peserta juga bertanya tentang kegunaan lubang

Jurnal Pengabdian Untuk Mu negeri Vol.1, No.2, November 2017 resapan biopori selain untuk mencegah banjir juga dapat dmanfaatkan untuk menghasilkan pupuk kompos. Kompos dibuat hanya dengan cara mengumpulkan daun-daun, rumput-rumput kering dan ranting kecil, sehingga tidak perlu lagi membakar sampah-sampah tersebut. Setelah beberapa minggu, kompos yang dihasilkan dapat diambil untuk dimanfaatkan oleh ibuibu tersebut dalam merawat dan memelihara tanaman di sekitar pekarangan rumah. diperkuat dari wawancara langsung dengan masyarakat tersebut yang menyebutkan beberapa rumah terkena banjir karena halaman rumah sebagian besar sudah ditutup dengan semen. Gambar 3. Praktik pembuatan lubang resapan biopori Gambar 2. Pemberian hadiah bagi peserta yang terlibat aktif dalam diskusi (tanya jawab) Melihat tujuan kegiatan pengabdian ini untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan lubang biopori sebagai upaya untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut, dapat dikatakan tujuan kegiatan ini tercapai. Hal ini terlihat dari antusias peserta saat mengikuti penyuluhan dan pembuatan lubang resapan biopori. Besar harapan dari pihak pelaksana pengabdian, masyarakat dapat mengaplikasikan pembuatan LRB untuk penanggulangan banjir dann menghasilkan kompos. Hal ini SIMPULAN 1. Kegiatan penyuluhan dan pembuatan lubang resapan biopori di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru telah berhasil dilakukan seperti yang telah direncanakan sebelumnya. 2. Pemahaman peserta kegiatan pengabdian manfaat dan pembuatan lubang resapan biopori menjadi lebih baik. 3. Peserta kegiatan pengabdian akan melanjutkan pembuatan lubang resapan biopori untuk mencegah banjir dan menghasilkan kompos di lingkungan rumah mereka. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) sebagai pemberi dana kegiatan pengabdian ini, Ketua RT 03/RW 07 dan masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, dan 96

mahasiswa serta dosen Prodi Biologi atas bantuan dan kerjasamanya hingga terselenggaranya kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] BPS Kota Pekanbaru. 2014. Kecamatan Marpoyan Damai dalam Angka 2014. [2] Brata, R. & A. Nelistya. 2008. Lubang Resapan Biopori. Jakarta. Penebar Swadaya [3] Mulyaningsih, T., P. Purwanto, & D. P. Sasongko. 2014. Status Keberlanjutan Ekologi pada Pengelolaan Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Langkapura, Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 11 (2). [4] Permatasari, L. 2015. Bioinfiltration Hole: One Day For Biopore as an Alternative Prevent Flood. International Journal of Advances in Science Engineering and Technology: Vol 3 (2). [5] Sutandi, M.C., G. Husada, K. Tjandrapuspa, D. Rahmat, dan T. Sosanto. 2013. Penggunaan Lubang Resapan Biopori untuk Minimalisasi Dampak Bahaya Banjir pada Kecamatan Sukajadi, Kelurahan sukawarna, RW 004, Bandung. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7, Universitas Sebelas Maret.