BAB I PENDAHULUAN. rektum yang khusus menyerang bagian sekum yang terjadi akibat gangguan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella Typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi, mencapai 12,31/ (Japaries, 2013). dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim (kanker servik) merupakan pembunuh perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker tersering nomor tujuh secara. keseluruhan, namun merupakan kanker terbanyak ke-dua di dunia pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Memelihara kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk keselamatan klien (Soemitro & Aksan, 2012). mammae (Masdalina Pane, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Perdarahan pada saluran cerna bagian bawah terjadi sekitar 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor sekum merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian sekum yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan tumor sekum adalah, kebiasaan diet rendah serat, polyposis familial, ulcerasi colitis dan deversi colitis (Cicilia, 2011) Tumor pada sekum dan kolon asendens merupakan lesi yang pada umumnya berkembang dari polip yang meluas ke lumen, kemudian menembus dinding kolon dan jaringan sekitarnya. Penyebaran tumor terjadi secara limfogenik, hematogenik atau anak sebar (Grace, 2006). Berdasarkan pada data World Health Organization (WHO), diperkirakan 700.000 orang meninggal disebabkan oleh kanker kolorektal tiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 2.000 orang meninggal setiap hari. Kanker kolorektal merupakan kanker yang dapat menyerang pria ataupun wanita dengan frekuensi kejadian yang hampir sama, yaitu 9,5% pada pria dan 9,3% pada wanita dengan perkiraan kasus baru di dunia sebanyak 401.000 pada pria per tahun dan 381.000 pada wanita per tahun. Sejak tahun 1975, jumlah kasus baru di dunia cenderung meningkat secara cepat (Amaliafitri, 2010). Sekitar 10 tahun yang lalu, diperkirakan 9,4% kasus baru kanker

kolorektal dapat menyebabkan kematian sekitar 7,9% dari total penduduk dunia (Parkin, 2001). Di Indonesia, insidensi kanker kolorektal cukup tinggi demikian halnya dengan angka kematiannya. Walaupun belum terdapat data yang pasti, tetapi dari berbagai laporan terjadi kenaikan jumlah kasus di Indonesia terkena kanker kolorektal yaitu 1,8% per 100.000 penduduk (Fahlevi, 2008). Data sepuluh besar penyakit di Rumah Sakit Banyumas adalah (1) singleton born in hospital (2) single spontaneous delivery unspertied (3) undifferential schihop lenia (4) CHF (5) dyspepsia (6) spontaneous vertex (7) schizophinea unspeckfied (8) cerebral infraction (9) Fever dan (10) Concassion. Data penderita tumor sekum di Rumah Sakit Banyumas dari Bulan April-Juni 2012 adalah sebanyak 24 pasien. Menurut Yunita (2010) pencegahan perlu dilakukan agar kejadian kanker tidak dialami oleh seseorang. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk kampanye cara makan sehat yaitu makan seimbang baik dalam menu maupun jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari sehingga mengurangi/mencegah keterpaparan terhadap bahan makanan yang bersifat karsinogenik dan kokarsinogenik. Selain itu, pengaturan pola makan juga dapat menghindari obesitas, karena obesitas juga diketahui merupakan faktor risiko untuk kanker colorectal.selain itu, pemeriksaan juga sangat penting dilakukan terutama bagi orang yang mempunyai riwayat kanker usus dalam keluarga supaya melakukan skrining tahunan (deteksi dini kanker usus). Beberapa pemeriksaan

yang biasa dilakukan antara lain; anamesis, pemeriksaan feses, pemeriksaan laboratorium, sigmoidoskopy, colonoskopy dan colok dubur.akan tetapi apabila kanker sudah terlanjur ada dalam diri seseorang harus secepatnya dilakukan pengobatan, meliputi; pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan target terapi, tergantung tingkat stadium kenker yang dialami. Kegiatan pembedahan itu sendiri disertai dengan efek samping, tergantung tingkat operasi dan kesehatan umum pasien. Beberapa efek samping pembedahan adalah; perdarahan, pembekuan darah pada kaki, timbulnya jaringan parut pada bekas operasi, stress pada pasien, kebocoran pada sambungan usus dan dampak kebiasaan seksual. Hal tersebut memerlukan bimbingan dari tenaga medis (perawat) untuk menjalani masa pemulihan post operasi. Berdasarkan data diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif pada ny.k sehingga tingkat kesakitan dapat di turunkan atau dicegah. Disini penulis akan memaparkan hasil asuhan keperawatan yang di kelola selama yaitu 12-13 juli 2012 yang berjudul NYERI AKUT PADA PASIEN NY. K DENGAN POST OPERASI HEMIKOLEKTOMI HARI KE 5 ET CAUSA TUMOR SEKUM DI RUANG EDELWAIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS.

B. Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dengan pembuatan laporan ini antara lain: 1. Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan nyeri akut pada Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu mengkaji dan mengidentifikasi data kesehatan pasien Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum. b. Mahasiswa mampu menganalisa dan mengidentifikasi serta menemukan masalah kesehatan pasien Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum. c. Mahasiswa dapat membuat intervensi/rencana asuhan keperawatan pasien Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum. d. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum. e. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan pasien dengan Ny. K dengan post operasi hemikolektomi hari ke 5 et causa tumor sekum.

C. Pengumpulan Data Pola penyusunan laporan ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu dengan teknik : 1. Observasi Langsung Dilakukan dengan melihat langsung untuk mengetahui keadaan pasien, terutama yang berhubungan dengan kesehatan, status, hygiene, sanitasi. 2. Wawancara Tatap muka dengan pasien dan melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan data dalam pembuatan laporan. 3. Studi Pustaka Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas dari buku-buku yang berhubungan dengan masalah kesehatan, baik dari perpustakaan, teori, maupun data dari rumah sakit. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di ruang Edelwais Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada 12-13 Juli 2012. E. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini, penulis ingin memberikan gambaran secara umum mengenai uraian penyusunan laporan hasil studi kasus. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. Bab II : TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang konsep, definisi tumor secara umum dan tumor sekum, anatomi dan fisiologi sekum, penyebab, faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian tumor sekum, gambaran klinis, patofisiologi, pencegahan dan pengobatan penatalaksanaan medis dan keperawatan. Bab III : TINJAUAN KASUS Tinjauan kasus meliputi, pengkajian, analisa data, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Bab IV : PEMBAHASAN Membahas tentang asuhan keperawatan Ny. K dengan masalah tumor sekum meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Bab V : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran.