PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) Nama : Alfiyandi Yusda NPM : 18212374 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Muhamad Yunanto, MM FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
LATAR BELAKANG Investasi menjadi sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seorang investor didalam menanamkan sejumlah dana Pasar Modal adalah salah satu tempat untuk berinvestasi dan pasar modal memiliki peran penting pada perekonomian suatu negara IHSG adalah salah satu acuan bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rp/USD berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? 2. Apakah variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rp/USD berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?
TUJUAN MASALAH 1. Untuk mengetahui tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rp/USD secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Untuk mengetahui tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rp/USD secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
METODE PENELITIAN Variabel Dependen : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Variabel Independen : Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Jenis Data : Data Sekunder : Laporan data Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar, Dan IHSG 2010-2015 Teknik Analisis Data : Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik, Uji Parsial, Uji Simultan.
MODEL PENELITIAN Inflasi (X1) SBI (X2) IHSG (Y) Nilai Tukar (X3)
Januari 2010 Mei 2010 1-Sep-10 Januari 2011 Mei 2011 1-Sep-11 Januari 2012 Mei 2012 1-Sep-12 Januari 2013 Mei 2013 1-Sep-13 Januari 2014 Mei 2014 1-Sep-14 Januari 2015 Mei 2015 1-Sep-15 Januari 2010 Maret 2010 Mei 2010 Juli 2010 1-Sep-10 10-Nov Januari 2011 Maret 2011 Mei 2011 Juli 2011 1-Sep-11 11-Nov Januari 2012 Maret 2012 Mei 2012 Juli 2012 1-Sep-12 12-Nov Januari 2013 Maret 2013 Mei 2013 Juli 2013 1-Sep-13 13-Nov Januari 2014 Maret 2014 Mei 2014 Juli 2014 1-Sep-14 14-Nov Januari 2015 Maret 2015 Mei 2015 Juli 2015 1-Sep-15 15-Nov PEMBAHASAN 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Pergerakan IHSG Pergerakan IHSG 10.00% 9.00% 8.00% 7.00% 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% Pergerakan Inflasi Pergerakan Inflasi
Januari 2010 Mei 2010 1-Sep-10 Januari 2011 Mei 2011 1-Sep-11 Januari 2012 Mei 2012 1-Sep-12 Januari 2013 Mei 2013 1-Sep-13 Januari 2014 Mei 2014 1-Sep-14 Januari 2015 Mei 2015 1-Sep-15 Januari 2010 Maret 2010 Mei 2010 Juli 2010 1-Sep-10 10-Nov Januari 2011 Maret 2011 Mei 2011 Juli 2011 1-Sep-11 11-Nov Januari 2012 Maret 2012 Mei 2012 Juli 2012 1-Sep-12 12-Nov Januari 2013 Maret 2013 Mei 2013 Juli 2013 1-Sep-13 13-Nov Januari 2014 Maret 2014 Mei 2014 Juli 2014 1-Sep-14 14-Nov Januari 2015 Maret 2015 Mei 2015 Juli 2015 1-Sep-15 15-Nov PEMBAHASAN 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% Pergerakan SBI Pergerakan SBI 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 Pergerakan Kurs Pergerakan Kurs
UJI INSTRUMENT DATA Kolomogorov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardized Residual 0,496 0,966 Hasil ini menunjukan bahwa data terdistribusi normal dan memenuhi hasil prasyarat Model Durbin Watson 1 1,946 Hasil ini menunjukan bahwa data bebas dari autokorelasi dan memenuhi hasil prasyarat
UJI INSTRUMENT DATA Model Inflasi SBI Nilai_Tukar VIF 1.296 2.606 2.383 Hasil ini menunjukan bahwa data tidak terjadi multikolinearitas dan memenuhi hasil prasyarat Hasil ini menunjukan bahwa sebaran data bebas heteroskedastisitas dan memenuhi hasil prasyarat
ESTIMASI PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA IHSG = 2395.399 + 9177.532 Inflasi 39233.751 SBI + 0.389 Nilai Tukar t-test 1,936** -3,203*** 7,166*** (*) R 2 = 0,525 F = 25.060 ** = Tidak Sign > 5% *** = Sign < 5% (*) = Variabel Dominan
KESIMPULAN 1. Tingkat Inflasi berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap IHSG. Hal ini menandakan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh banyak terhadap keputusan investor dalam menanamkan modalnya.jika dilihat berdasarkan parah tidaknya, inflasi yang terjadi selama periode penelitian digolongkan dalam inflasi ringan (dibawah 10% pertahun) 2. Tingkat Suku Bunga SBI berpengaruh negatif terhadap IHSG. Pengaruh negatif menunjukkan apabila BI rate mengalami peningkatan, maka indeks harga saham akan mengalami penurunan. BI rate akan mempengaruhi tingkat bunga dan deposito. Apabila tingkat bunga tinggi maka investor akan lebih berminat untuk menanamkan modal yang dimilikinya dalam bentuk tabungan atau deposito.
KESIMPULAN 3. Nilai Tukar RP/USD berpengaruh positif terhadap IHSG. Yang artinya apabila nilai rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar AS, maka pembeli asing akan meningkatkan belanja mereka atas barang Indonesia dan pembeli dalam negeri Indonesia akan mensubtitusi barang impor dengan barang buatan dalam negeri. Hal ini dapat membuat pengeluaran agregat atas output dapat meningkat, persedian menurun, dan PDB riil akan meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa depresiasi mata uang suatu negara cenderung meningkatkan PDB negara tersebut dan kenaikan PDB ini dapat mendorong kenaikan investasi di dalam negeri, sehingga hal ini juga dapat mendorong kenaikan IHSG. 4. Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar Rp/USD secara bersama sama berpengaruh terhadap IHSG. Variabel makro ekonomi ini sangat penting bagi investor untuk diperhatikan, karena dari ketiga variabel ini saling terikat dan berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
SELESAI TERIMA KASIH Back