ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

Imanuella F. da Costa. Analisis Kerugian Piutang ANALISIS KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT. METTA KARUNA JAYA MAKASSAR

BAB II LANDASAN TEORI

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

BAB II BAHAN RUJUKAN

DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES

TAKSIRAN KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH (Uncollectible Accounts)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicairkan menjadi kas oleh bank, dijual atau dipakai habis dalam waktu satu

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

Power Notes. Learning Objectives

BAB II LANDASAN TEORI

Perlakuan Akuntansi Terhadap Piutang Pada Unit Bisnis Infrastruktur PT PLN Batam

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PIUTANG PT SUZUKI FINANCE INDONESIA (SFI) PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Pertemuan ke-v AKUNTANSI PIUTANG AKUNTANSI PAJAK. Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antar negara semakin terbuka, sehingga negara-negara berkembang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan, salah satu strategi untuk

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Perusahaan berkewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidaktidaknya

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG USAHA YANG TAK TERTAGIH PADA PT DS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB I PENDAHULUAN. Piutang merupakan elemen neraca yang membentuk informasi semantik

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN. Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG DAN KERUGIAN PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT. SURYA WENANG INDAH MANADO

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

Proudly present. Manajemen Piutang. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

ABSTRACT. Keywords: accounting information systems sales and efforts to suppress the level of bad debts. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 MANAJEMEN PIUTANG

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

BAB III LANDASAN TEORI. mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : 1. Metode Penghapusan Langsung 2. Metode Penyisihan 3. Prinsip matching

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG USAHA DALAM MEMINIMALKAN PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT GAYA SASTRA INDAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum istilah piutang timbul karena adanya kebijakan penjualan

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHAS AN. IV.1. Analisis Kebijakan Kredit PT Tirta Varia Intipratama. yaitu, penjualan secara tunai atau secara kredit.

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Pengertian akuntansi

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PIUTANG USAHA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI AIRMADIDI KABUPATEN MINAHASA UTARA ABSTRACT

PENGANGGARAN PIUTANG

METODE AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM KELOMPOK LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA: SUATU KAJIAN

AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA. Wijaya Rossa Prawinata

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

CASH and RECEIVABLES

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, penelitian-penelitian yang pembahasannya menguraikan satu topik dan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Unsur-unsur Pengendalian Intern. Adapun pengertian pengendalian intern yang diberikan oleh Mulyadi (2001 : 163)

odul ke: Adjusting Process Jurnal Penyesuaian akultas FASILKOM Yustika Erliani SE, MMSI rogram Studi Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG AIR TERHADAP KEWAJARAN NILAI DAN BEBAN PENYISIHAN PIUTANG PADA LAPORAN KEUANGAN PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR

BAB II LANDASAN TEORI

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT PIUTANG TAK TERTAGIH (Studi Kasus pada PT. Eureeka Great Nusantara)

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA SIBOLGA

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA KOPERASI WARGA SEMEN GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RECEIVABLES 1. Apa itu receivables 2. Ada berapa jenis receivables PENGAKUAN A/R 3. A/R diakui sebesar apa?

ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perputaran roda ekonomi, persaingan usaha diantara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia semakin ketat. Tidak sedikit

Transkripsi:

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PT ANUGERAH JASA AUTOMOTIVE DI MAKASSAR Oleh : Nova Chandra Email : novachandra59@yahoo.com Pembimbing I : Faridah Email : faridah_ku@yahoo.com Pembimbing II : Thanwain Email : thanwaintala@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ABSTRACT Nova Chandra. 2017. Undergraduate Thesis. Accounting treatment analysis to bad debt at Pt Anugerah Jasa Automotive in Makassar (supervised by Faridah SE.,M.Si.,AK.,CA as 1st Consultant and Thanwain SE.,M.Si as 2nd Consultant). The research has aim to recognize accounting treatment towards uncollectible account receivable at PT Anugerah Jasa Automotive in Makassar. The research object is PT Anugerah Jasa Automotive in Makassar. Method that used in this research was descriptive analysis method where this research describing the description about the accounting treatment to bad debt in PT Anugerah Jasa Automotive through the data or sample as it should be, and then, the result is processed to be analyzed in order to get conclusion. The results showed that PT Anugerah Jasa Automotive uses direct write off method in determining the amount of the bad debt expense. Direct write off method notes receivable really uncollectible receivables as bad debt. By using the direct write off method no allowance account is established as a deduction on the value of trade accounts receivable. So there is no net realizable value of the accounts receivable for the current year which is expected to be collected. The use allowance method will provide net realizable value on the balance sheet and the amount of bad debt expense will be based on the estimates. The use allowance method according to company accounting purposes and should be based on accounting principles generally accepted as in accordance with the matching principle and the conservatism principle. Should the company's management uses the allowance method in the determination of bad debt expense. ------------------- Keywords : Bad debt, direct write off method, allowance method, aging of account receivable. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 1

PENDAHULUAN Jumlah para pelaku bisnis di Indonesia yang semakin banyak, dengan demikian maka persaingan usaha di beberapa bidang industri juga semakin ketat. Salah satu faktor penting yang menjadi keberlangsungan hidup perusahaan adalah penjualan. Perusahaan menjual barang dagang baik secara tunai maupun kredit. Perusahaan menjual produk atau dagangnya dilakukan secara kredit, agar dapat menjual lebih banyak produk atau dagangannya. Penjualan seperti ini dikelompokkan sebagai piutang usaha. Terdapat dua kebijakan akuntansi pada piutang tidak tertagih yaitu kebijakan penghapusan langsung yang menggunakan asumsi adanya piutang yang dianggap tak akan tertagih sulit untuk diterima perusahaan dikemudian hari. Dan kebijakan taksiran atau estimasi piutang tidak tertagih adalah sebagian dari piutang yang tidak tertagih, ada perkiraan untuk diterima kembali dikemudian hari. Dalam perlakuan akuntansi pada piutang usaha bagi perusahaan dalam mengolah data akuntansinya ada 3 (tiga) metode yaitu:pengukuran, pencatatan, dan pengakuan. Penulis melakukan pengamatan di sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang distributor penjualan spare part otomotif bernama PT Anugerah Jasa Automotive (PT AJA). Adanya keterlambatan pada pelaksanaan pembayaran piutang yang telah jatuh tempo, piutang yang terlalu besar sehingga pembayaranya macet, sistem yang kurang menunjang, adanya kesalahan dalam melakukan survei dan penagihan, adanya kelalaian yang dilakukan pihak pelanggan, serta pailit yang terjadi pada pihak debitur. Biasanya pengenaan persentasenya ditentukan berdasarkan umur piutang. Dari fenomena adanya piutang tak tertagih tersebut penulis ingin melakukan penelitian bagaimana perlakuan akuntansi dilakukan setelah piutang tersebut dinyatakan piutang tak tertagih maka penulis mengambil judul Analisis Perlakuan Akuntansi atas Piutang Tak pada PT Anugerah Jasa Automotive di Makassar. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 2

TINJAUAN PUSTAKA Menurut Soemarso S.R (2013:3) Akuntansi adalah sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Menurut PSAK No.43 menyebuntukan Piutang adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan yang berasal dari transaksi usaha. Menurut Hery (2015:206) menjelaskan Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain. Menurut Soemarso SR (2013:338) piutang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:piutang dagang dan Piutang lain-lain. Menurut Riyanto (2015:85-87) dapatlah disebuntukan sebagai berikut: (1)Volume penjualan kredit (2) Syarat pembayaran penjualan kredit (3) Ketentuan tentang pembatasan kredit (4) Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang (5) Kebiasaan membayar dari para langganan. Menurut Kieso, dkk. (2011:350) Piutang tak tertagih adalah hilangnyapotensi pendapatan, penurunanaset piutangdan penurunan terkait dengan pendapatan dan ekuitas yang disebabkan oleh penjualan kredit. Menurut Hery (2015:211-215) dalam pencatatan piutang tak tertagih terbagi atas 2 (dua), yaitu: (1) Metode Hapus Langsung (2) Metode Pencadangan Menurut Brigham dan Houston (2010:137) Days Sales Outstanding (DSO) adalah Jumlah hari penjualan belum tertagih atau disebut juga periode penagihan rata-rata (average collection period-acp) digunakan untuk menilai piutang usaha, dihitung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan rata-rata untuk mencari berapa hari penjualan terikat dalam piutang usaha Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 3

METODOLOGI PENELITIAN Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap perlakuan akuntansi atas piutang tak tertagih di PT Anugerah Jasa Automotive melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Beban Kerugian Piutang pada PT Anugerah Jasa Automotive di Makassar PT Anugerah Jasa Automotive melakukan penjualan barang tidak hanya dalam bentuk tunai tetapi juga dalam bentuk kredit. Perusahaan lebih banyak melakukan penjualan secara kredit dibandingkan secara tunai. Jatuh tempo kredit yang diberikan oleh perusahaan adalah 30 hari setelah pemberian kredit. Penjualan secara kredit ini akan menimbulkan resiko untuk tidak tertagih. Piutang yang tidak tertagih akan menimbulkan beban kerugian piutangbagi perusahaan. Beban kerugian piutang merupakan beban yang dibebankan kepada perusahaan atas tidak tertagihnya piutang yang muncul akibat penjualan kredit. Beban kerugian piutang termasuk dalam beban operasional di dalam laporan laba rugi. Dalam penentuan beban kerugian piutang ini terdapat 2 metode yang dapat digunakan, yaitu metode penghapusan langsung dan metode penyisihan. Pada prakteknya, PT Anugerah Jasa Automotive menggunakan metode penghapusan langsung (direct write-off method). Perusahaan akan mencatat beban kerugian piutang berdasarkan piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih. Adapun penetapan beban kerugian piutang yang dilakukan oleh PT Anugerah Jasa Automotive untuk tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut. Pada tahun tertentu, terdapat sejumlah piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih. Untuk itu, perusahaan melakukan pencatatan atas piutang tidak tertagih tersebut. Dan karena perusahaan menggunakan metode penghapusan langsung Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 4

(direct-write off), maka jurnal untuk mencatat beban kerugian piutang yang terjadi selama tahun 2012-2016 seperti berikut. Tahun 2012 Beban Kerugian Piutang Rp16.700.000,00 Piutang Usaha Rp16.700.000,00 Tahun 2013 Beban Kerugian Piutang Rp18.989.566,94 Piutang Usaha Rp18.989.566,94 Tahun 2014 Beban Kerugian Piutang Rp20.485.570,00 Piutang Usaha Rp20.485.570,00 Tahun 2015 Beban Kerugian Piutang Rp9.046.777,00 Piutang Usaha Rp9.046.777,00 Tahun 2016 Beban Kerugian Piutang Rp12.887.154,98 Piutang Usaha Rp12.887.154,98 Berdasarkan transaksi di atas, maka timbul beban kerugian piutang sebesar Rp16.700.000,00 untuk tahun 2012, Rp18.989.566,94 untuk tahun 2013, Rp20.485.570,00 untuk tahun 2014, Rp9.046.777,00 untuk tahun 2015, dan Rp12.887.154,98 untuk tahun 2016. Adapun beban kerugian piutang pada PT Anugerah Jasa Automotive selama tahun 2012-2016 dapat dilihat pada laporan laba rugi komparatif pada Lampiran 2. Akibat dari penghapusan piutang tersebut, maka jumlah piutang untuk tahun 2012 menjadi Rp 2.805.845.297,67 untuk tahun 2013 menjadi Rp2.988.210.791,52 untuk tahun 2014 menjadi Rp3.242.604.228,24 untuk tahun 2015 menjadi Rp3.545.401.647,43 dan untuk tahun 2016 menjadi Rp3.784.091.875,47. Besarnya nilai piutang perusahaan selama tahun 2012-2016 dapat dilihat pada neraca perusahaan pada Lampiran 3. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 5

Penentuan Skedul Umur Piutang/Aging Schedule Sebelum menghitung beban kerugian menggunakan metode penyisihan dengan analisa umur piutang, kita perlu membuat aging schedule/skedul umur piutang dari piutang yang ada pada PT Anugerah Jasa Automotive. Pembuatan skedul umur piutang ini berdasarkan saldo akhir tahun dari piutang usaha. Berdasarkan skedul umur piutang ini, maka akan ditentukan persentase estimasi piutang usaha yang tidak tertagih dan diterapkan kedalam masing-masing kelompok umur. Selain itu, dapat menjadi alat pengendali untuk mengindikasikan pelanggan mana yang memerlukan perhatian khusus. Adapun skedul umur piutang dari piutang PT Anugerah Jasa Automotive selama tahun 2012-2016 ditunjukkan pada tabel 1 berikut. TABEL 1. SKEDUL UMUR PIUTANG TAHUN 2012-2016 Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Belum 557.895.109,05 624.284.634,41 864.806.159,68 1.289.804.656,70 1.256.983.103,5 Jatuh Tempo 31-60 536.219.999,90 478.076.496,76 701.916.626,12 661.553.680,19 871.896.547,88 61-90 302.740.548,10 234.048.322,41 275.909.986,75 187.628.802,06 274.786.166,91 91-120 77.720.729,51 136.841.297,15 46.785.263 0 630.112,37 121-160 31.656.147,40 73.479.450,85 21.304.816,41 0 0 160< 1.299.612.763,71 1.441.480.589,95 1.331.881.376,28 1.406.414.508,47 1.379.795.944,81 Penentuan Beban Kerugian Piutang dengan Metode Penyisihan (Allowance Method) Berdasarkan skedul umur piutang yang telah dibuat, selanjutnya adalah menentukan presentase estimasi tidak tertagih dari jumlah piutang yang ada. Pada tabel 2 akan dijelaskan mengenai estimasi/perkiraan persentase dalam tahun 2012. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 6

TABEL 2. PERSENTASE ESTIMASI TIDAK TERTAGIH TAHUN 2012 Umur Piutang Jumlah Persentase Estimasi Tidak Estimasi Tidak Belum Jatuh Tempo 557.895.109,05 0 % 0 31-60 Hari 536.219.999,90 0,1 % 536.219,99 61-90 302.740.548,10 0,4 % 1.210.962,19 91-120 77.720.729,51 0,7 % 544.045,11 121-160 31.656.147,40 1 % 316.561,47 160< 1.299.612.763,71 1,1 % 14.295.740,40 Total 2.805.845.297,67 16.903.529,16 Berdasarkan perhitungan di atas, pencatatan yang akan dilakukan sehubungan dengan beban kerugian piutang pada tahun 2012 adalah sebagai berikut. Dr. Beban Kerugian Piutang Rp 16.903.529,16 Kr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 16.903.529,16 Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di-posting, maka besarnya piutang usaha bersih yang akan dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut. Piutang Usaha Rp 2.805.845.297,67 Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp 16.903.529,16 Nilai yang dapat direalisasikan Rp 2.788.941.768,51 Selama tahun berjalan 2013 ditetapkan bahwa piutang sebesar Rp 18.989.566,94 tidak dapat tertagih. Untuk itu, cadangan kerugian piutang yang telah ditetapkan di akhir tahun 2012 akan didebitkan pada akun piutang usaha sebesar nilai piutang tidak tertagih tersebut untuk menghapuskan piutang yang tidak tertagih tersebut. Untuk itu, pencatatan yang akan dilakukan atas piutang tidak tertagih tersebut adalah sebagai berikut. Dr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 18.989.566,94 Kr. Piutang Usaha Rp 18.989.566,94 Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 7

Berdasarkan transaksi di atas maka nilai pada akun cadangan kerugian piutang menjadi bersaldo debit sebesar Rp 2.086.037,78. Saldo ini akan menjadi saldo awal dalam akun cadangan kerugian piutang untuk pembuatan cadangan kerugian piutang tahun selanjutnya. Selanjutnya, pada akhir tahun 2013 cadangan atas piutang kembali dibuat berdasarkan nilai piutang akhir tahun 2013. Untuk itu pada tabel 3 akan dijelaskan mengenai persentase estimasi piutang tidak tertagih tahun 2013. TABEL 3. PERSENTASE ESTIMASI TIDAK TERTAGIH TAHUN 2013 Umur Piutang Jumlah Persentase Estimasi Tidak Estimasi Tidak Belum Jatuh Tempo 624.284.634,41 0 % 0 31-60 Hari 478.076.496,76 0,1 % 478.076,49 61-90 234.048.322,41 0,4 % 936.193,29 91-120 136.841.297,15 0,6 % 821.047,78 121-160 73.479.450,85 0,8 % 587.835,61 160< 1.441.480.589,95 1 % 14.414.805,90 Total 2.988.210.791,52 16.650.123,46 Berdasarkan cadangan kerugian piutang sebelumnya, terdapat saldo debet sebesar Rp 2.086.037,78 Maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat pada akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut. Dr. Beban Kerugian Piutang Rp 18.736.161,24 Kr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 18.736.161,24 Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di-posting, maka besarnya piutang usaha bersih yang akan dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut. Piutang Usaha Rp 2.988.210.791,52 Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp 16.650.123,46 Nilai yang dapat direalisasikan Rp 2.971.560.668,06 Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 8

Selama tahun berjalan 2014 ditetapkan bahwa piutang sebesar Rp 20.485.570,00 tidak dapat tertagih. Untuk itu, cadangan kerugian piutang yang telah ditetapkan di akhir tahun 2013 akan didebitkan pada akun piutang usaha sebesar nilai piutang tidak tertagih tersebut untuk menghapuskan piutang yang tidak tertagih tersebut. Untuk itu, pencatatan yang akan dilakukan atas piutang tidak tertagih tersebut adalah sebagai berikut. Dr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 20.485.570,00 Kr. Piutang Usaha Rp 20.485.570,00 Berdasarkan transaksi di atas maka nilai pada akun cadangan kerugian piutang menjadi bersaldo debet sebesar Rp 3.835.446,54. Saldo ini akan menjadi saldo awal dalam akun cadangan kerugian piutang untuk pembuatan cadangan kerugian piutang tahun selanjutnya. Selanjutnya, pada akhir tahun 2014 cadangan atas piutang kembali dibuat berdasarkan nilai piutang akhir tahun 2014. Untuk itu pada tabel 4 akan dijelaskan mengenai persentase estimasi piutang tidak tertagih tahun 2014. TABEL 4. PERSENTASE ESTIMASI TIDAK TERTAGIH TAHUN 2014 Umur Piutang Jumlah Persentase Estimasi Tidak Estimasi Tidak Belum Jatuh Tempo 864.806.159,68 0 % 0 31-60 Hari 701.916.626,12 0,1 % 701.916,63 61-90 275.909.986,75 0,3 % 827.729,96 91-120 46.785.263 0,5 % 233.926,31 121-160 21.304.816,41 0,6 % 127.828,89 160< 1.331.881.376,28 1 % 13.318.813,76 Total 3.242.604.228,24 14.382.485,59 Berdasarkan cadangan kerugian piutang sebelumnya, terdapat saldo debet sebesar Rp 3.835.446,54. Maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat pada akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut. Dr. Beban Kerugian Piutang Rp 18.217.932,13 Kr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 18.217.932,13 Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 9

Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di-posting, maka besarnya piutang usaha bersih yang akan dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut. Piutang Usaha Rp 3.242.604.228,24 Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp 14.382.485,59 Nilai yang dapat direalisasikan Rp 3.228.221.742,65 Selama tahun berjalan 2015 ditetapkan bahwa piutang sebesar Rp 9.046.777,00 tidak dapat tertagih. Untuk itu, cadangan kerugian piutang yang telah ditetapkan di akhir tahun 2014 akan didebitkan pada akun piutang usaha sebesar nilai piutang tidak tertagih tersebut untuk menghapuskan piutang yang tidak tertagih tersebut. Untuk itu, pencatatan yang akan dilakukan atas piutang tidak tertagih tersebut adalah sebagai berikut. Dr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 9.046.777,00 Kr. Piutang Usaha Rp 9.046.777,00 Berdasarkan transaksi di atas maka nilai pada akun cadangan kerugian piutang menjadi bersaldo kredit sebesar Rp 5.335.708,59. Saldo ini akan menjadi saldo awal dalam akun cadangan kerugian piutang untuk pembuatan cadangan kerugian piutang tahun selanjutnya. Selanjutnya, pada akhir tahun 2015 cadangan atas piutang kembali dibuat berdasarkan nilai piutang akhir tahun 2015. Untuk itu pada tabel 5 akan dijelaskan mengenai persentase estimasi piutang tidak tertagih tahun 2015. TABEL 5. PERSENTASE ESTIMASI TIDAK TERTAGIH TAHUN 2015 Umur Piutang Jumlah Persentase Estimasi Tidak Estimasi Tidak Belum Jatuh Tempo 1.289.804.656,70 0 % 0 31-60 Hari 661.553.680,19 0,1 % 661.553,68 61-90 187.628.802,06 0,4 % 750.515,21 91-120 0 0,5 % 0 121-160 0 0,6 % 0 160< 1.406.414.508,47 0,9 % 11.251.316,06 Total 3.545.401.647,43 12.663.384,95 Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 10

Berdasarkan cadangan kerugian piutang sebelumnya, terdapat saldo kredit sebesar Rp 5.335.708,59. Maka ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat pada akhir tahun 2014 adalah sebagai berikut. Dr. Beban Kerugian Piutang Rp 7.327.676,36 Kr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 7.327.676,36 Setelah ayat jurnal penyesuaian di atas di-posting, maka besarnya piutang usaha bersih yang akan dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut. Piutang Usaha Rp 3.545.401.647,43 Cadangan piutang yang tidak dapat ditagih Rp 12.663.384,95 Nilai yang dapat direalisasikan Rp 3.532.738.262,48 Selama tahun berjalan 2016 ditetapkan bahwa piutang sebesar Rp 12.887.154,98 tidak dapat tertagih. Untuk itu, cadangan kerugian piutang yang telah ditetapkan di akhir tahun 2015 akan didebitkan pada akun piutang usaha sebesar nilai piutang tidak tertagih tersebut untuk menghapuskan piutang yang tidak tertagih tersebut. Untuk itu, pencatatan yang akan dilakukan atas piutang tidak tertagih tersebut adalah sebagai berikut. Dr. Cadangan Kerugian Piutang Rp 12.887.154,98 Kr. Piutang Usaha Rp 12.887.154,98 Berdasarkan transaksi di atas maka nilai pada akun cadangan kerugian piutang menjadi bersaldo debet sebesar Rp 223.770,03. Saldo ini akan menjadi saldo awal dalam akun cadangan kerugian piutang untuk pembuatan cadangan kerugian piutang tahun selanjutnya. Selanjutnya, pada akhir tahun 2016 cadangan atas piutang kembali dibuat berdasarkan nilai piutang akhir tahun 2016. Untuk itu pada tabel 6 akan dijelaskan mengenai persentase estimasi piutang tidak tertagih tahun 2016. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 11

TABEL 6. PERSENTASE ESTIMASI TIDAK TERTAGIH TAHUN 2016 Umur Piutang Jumlah Persentase Estimasi Tidak Estimasi Tidak Belum Jatuh Tempo 1.256.983.103,5 0 % 0 31-60 Hari 871.896.547,88 0,1 % 871.896,55 61-90 274.786.166,91 0,2 % 549.572,33 91-120 630.112,37 0,4 % 2.520,45 121-160 0 0,6 % 0 160< 1.379.795.944,81 0,8 % 11.038.367,56 Total 3.784.091.875,47 12.462.356,89 Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap beban kerugian piutang pada PT Anugerah Jasa Automotive dengan menggunakan analisa umur piutang diperoleh hasil yang berbeda dengan penggunaan metode penghapusan langsung yang diterapkan oleh perusahaan. Untuk itu, pada tabel 7 dapat dilihat perbandingan metode penghapusan langsung untuk tahun 2012-2016. TABEL 7. PERBANDINGAN METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG TAHUN 2012-2016 Transaksi 2012 2013 2014 2015 2016 Saldo Piutang 2.805.845.297,67 2.988.210.791,52 3.242.604.228,24 3.545.401.647,43 3.784.091.875,47 Beban Kerugian 16.700.000,00 18.989.566,94 20.485.570,00 9.046.777,00 12.887.154,98 Piutang Laba/Rugi Bersih 16.862.233,00 39.577.003,65 76.302.231,02 7.860.819,62 126.222.828,86 Aktiva Lancar 3.851.177.944,29 4.247.053.812,46 4.868.085.255,32 6.311.699.596,72 6.111.907.142,10 Selanjutnya dengan penggunaan metode penyisihan dengan analisa umur piutang didapat hasil sebagaimana ditampilkan pada tabel 8. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 12

TABEL 8. PERBANDINGAN METODE PENYISIHAN TAHUN 2012-2016 Transaksi 2012 2013 2014 2015 2016 Saldo Piutang 2.805.845.297,67 2.988.210.791,52 3.242.604.228,24 3.545.401.647,43 3.784.091.875,47 Beban Kerugian 16.903.529,16 18.736.161,24 18.217.932,13 7.327.676,36 12.686.126,92 Piutang Jumlah Cadangan 16.903.529,16 16.650.123,46 14.382.485,59 12.663.384,95 12.462.356,89 Piutang Bersih 2.788.941.768,51 2.971.560.668,06 3.228.221.742,65 3.532.738.262,48 3.771.629.518,58 Laba/Rugi Bersih (41.296,16) 39.830.409,35 78.569.868,89 9.579.920,26 126.423.856,92 Aktiva Lancar 3.834.274.415,13 4.230.403.689,00 4.853.702.769,73 6.299.036.211,77 6.099.444.785,21 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pada tabel 7 dan 8 dapat dilihat perbedaan dengan menggunakan metode penghapusan langsung dan metode penyisihan dengan analisa umur piutang.dengan metode penghapusan langsung, tidak ada akun cadangan yang dibentuk sebagai pengurang pada nilai piutang usaha di neraca. KESIMPULAN 1. PT Anugerah Jasa Automotive menetapkan beban kerugian piutang dengan menggunakan metode penghapusan langsung (direct write off method). Dengan menggunakan metode ini, beban kerugian piutang akan dicatat berdasarkan piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih. Dengan menggunakan metode penghapusan langsung, tidak ada akun cadangan yang dibentuk sebagai pengurang pada nilai piutang usaha di neraca. Sehingga, tidak terdapat nilai realisasi bersih atas piutang usaha untuk tahun berjalan yang diharapkan dapat ditagih. 2. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode penyisihan (allowance method), perusahaan akan membuat suatu estimasi atas piutang tak tertagih tanpa harus menunggu piutang tersebut benar-benar tidak Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 13

tertagih. Dari perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode penyisihan dengan skedul umur piutang ini dapat diperoleh nilai realisasi bersih piutang di neraca. Aktiva yang dilaporkan akan lebih kecil dikarenakan nilai piutang dagang yang akan dikurangkan dengan sejumlah nilai yang terdapat dalam akun cadangan kerugian piutang untuk memperoleh nilai realisasi bersih atas piutang dagang yang diperkirakan dapat tertagih. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 14

DAFTAR PUSTAKA Brigham dan Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Hery. 2015. Pengantar Akuntansi Comprehensive Edition. Jakarta: Grasindo. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan PSAK. Jakarta: Salemba Empat. Kieso, E., Donald, Jerry J, Weygandt dan Teery D. Warfield. 2011.Intermediate Accounting. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Bambang. 2015. Dasar - dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta: Gajah Mada. Soemarso, S. R. 2013. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Vol 3, No. 010 (2017) Nova Chandra 15