BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos dan Filipina selama kurun waktu 2004-2015. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angkaangka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel. Sedangkan inferensial adalah melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja dan kesimpulannya adakalanya bersifat umum. Dalam peneltian ini data kuantitatif adalah data skor dua komponen Economic Freedom dan nilai FDI Inflow. 24
25 C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai (Kuncoro, 2013, h. 49). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. a) Variabel Dependen Variabel dependen adalah yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Foreign Direct Investment. Foreign Direct Investment Inflow adalah catatan nilai aliran dana ke perekonomian dalam negeri dari luar negeri selama setahun yang dinyatakan dalam USD. b) Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Economic Freedom yang meliputi kebebasan berdagang (Trade Freedom) dan beban pajak (Tax Burden). Definisi masing variabel sebagai berikut ini: 1. Kebebasan Perdagangan (Trade Freedom) The Heritage Foundation mendefinisikan kebebasan perdagangan sebagai ukuran komposit dari sejauh mana hambatan tarif dan non-tarif yang mempengaruhi impor-ekspor barang dan jasa. Skala ukur 0-100 (semakin mendekati 100 berarti semakin bebas).
26 Menurut Index Of Economic Freedom (2015) Trade freedom diperoleh dari input yaitu; Tarif rata-rata perdagangan-tertimbang dan non-tariff. TARIF ratarata tertimbang menggunakan bobot untuk masing-masing TARIF berdasarkan bagian impor untuk setiap barang. Ini dihitung dengan membagi pendapatan tarif total suatu negara dengan nilai impor total. Trade Freedom i = 100 (Tariffmax-Tariff i ) / (Tariffmax-Tariffmin) - NTB i Trade Freedom i = skor kebebasan perdagangan di Negara i Tariffmax & Tariffmin = Batas atas dan bawah tariff (%) Tariff i = Tarif rata-rata tertimbang di negara i (%) Tarif minimum adalah 0, sedangkan tarif maksimum adalah 50%.Penalti NTB kemudian dikurangkan dari skor dasar. Penalti 5, 10, 15, 20% mengikuti skala dibawah ini: 20% : NTB ada secara ekstensif pada banyak barang dan jasa dan/atau menghambat secara signifikan perdagangan internasional. 15% : NTB tersebar luas pada banyak barang-jasa dan menghambat sebagian besar perdagangan internasional potensial. 10% : NTB digunakan untuk melindungi barang dan jasa tertentu dan menghambat beberapa perdagangan internasional 5% : NTB tidak banyak, melindungi beberapabarang dan jasa dan memiliki dampak yang sangat terbatas pada perdagangan internasional 0% : NTB tidak digunakan sebagai alat untuk membatasi perdagangan internasional
27 Skor ini diklasifikasikan menjadi lima bagian yaitu; 80-100 (bebas), 70-79,9 (hampir semua bebas), 60-69,9 (cukup bebas), 50-59,9 (hampir semua tertekan) dan 0-49,9 (tertekan). 2. Beban Pajak (Tax Burden) Menurut The Heritage Foundation, Tax burden adalah ukuran komposit yang mencerminkan tingkat pajak marjinal pendapatan pribadi dan perusahaan. Diukur berdasar tiga faktor yaitu tarif pajak tertinggi pada pendapatan individu, tarif pajak tertinggi pada pendapatan perusahaan dan pendapatan pajak total. Tingkat pajak marginal yang diterapkan pada individu akan berdampak pada harga yang dibayar untuk menyediakan entrepreneurial venture yang tersisa setelah dikurangi pajak reward terhadap usaha itu. Semakin tinggi harga atau usaha entrepreneurship, maka semakin rendah rewardnya dan semakin sedikit usaha-usaha ini dilakukan. Tingkat pajak yang semakin tinggi akan mempengaruhi kemampuan individu untuk mengejar tujuan mereka di pasar. Dalam memberikan skor, tiap variabel ditimbang dengan nilai yang sama (masing-masing 1/3). Timbangan yang setara memungkinkan suatu negara untuk mendapat skor 67% berdasar dua komponen meskipun satu komponen bernilai nol. Data untuk setiap sub-faktor diubah menjadi skala 100 poin dengan menggunakan persamaan berikut: Tax Burden ij = 100 α (Factor ij ) 2 Tax Burden ij Factor ij = Beban pajak di negara i untuk faktor j = Nilai (persentase yang dinyatakan dalam skala 0 sampai 100) di negara i untuk faktor j;
28 α = koefisien ditetapkan sama dengan 0,03 Skala ukur 0-100 (semakin medekati mendekati skor 100 maka semakin bebas dan sebaliknya). Skor ini diklasifikasikan menjadi lima bagian yaitu; 80-100 (bebas), 70-79,9 (hampir semua bebas), 60-69,9 (cukup bebas), 50-59,9 (hampir semua tertekan) dan 0-49,9 (tertekan). D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Data adalah sekumpulan informasi yang diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi (Kuncoro, 2009). Demi kelengkapan proses penelitian, maka diperlukan data yang lengkap dan akurat. Dengan demikian memungkinkan peneliti menjawab persoalan-persoalan secara akurat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan data tangan kedua. Dalam penelitian ini data sekunder berupa dua komponen Index of Economic Freedom dan Foreign Direct Investment. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari lemabaga pengumpul data. Lembaga yang dimaksud meliputi The Heritage Foundation untuk variabel Economic Freedom dan UNCTAD (United Nation Conference Trade and Development) untuk variabel Foreign Direct Investment (FDI).
29 E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan suatu metode untuk memperoleh data, catatan, atau dokumen tertulis, yang dikumpulkan dalam bentuk arsip yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam penelitan ini, dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data Economic Freedom dan Foreign Direct Investment. F. Teknik Analisa Data 1. Analisis Model Regresi Data Panel Model regresi data panel adalah model regresi yang menggabungkan data Time-Series (runtut-waktu) dan data Cross-Section (individual). Data ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust terhadap beberapa pelanggaran asumsi Gauss Markov, yakni heteroskedastisitas dan normalitas (Wooldrige dalam Ariefianto, 2012, h. 148). Menurut Baltagi dalam Gujarati dan Porter (2012, h.237), data panel memiliki kelebihan sebagai berikut: a) Mengatasi heterogenitas secara eksplisit dengan memberikan variabel spesifik-subjek. b) Lebih banyak informasi, lebih banyak variasi, sedikit kolinearitas antarvariabel, lebih banyak degree of freedom, dan lebih efisien. c) Mempelajari dinamika perubahan. d) Paling baik untuk mendeteksi dan mengukur dampak yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada data cross-section murni atau time-series murni. e) Memudahkan untuk mempelajari model perilaku yang rumit.
30 f) Meminimumkan bias yang bisa terjadi jika kita mengagregasi individuindividu atau perusahaan-perusahaan ke dalam agregasi besar. Teknik regresi panel data dapat menggunakan tiga pendekatan alternatif metode dalam pengolahannya. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain: 1) Common Effect Model Common Effect Model merupakan metode sederhana pada data panel dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (OLS) yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dengan persamaan Common Effect Model sebagai berikut: 2) Fixed Effect Model (Least Square Dummy Variable/LSDV) Panel data dapat dipandang memiliki dua faktor tidak terobservasi yang mempengaruhi variabel tak bebas yang bersifat konstan antar observasi crosssection dan konstan antar observasi time-series (Ariefianto, 2012). Suatu objek pada suatu waktu memiliki kemungkinan berbeda di setiap waktu dan kondisi. Sehingga diperlukan suatu model yang dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Untuk membedakan satu objek dengan objek lain, digunakan variabel dummy, persamaan Fixed Effect sebagai berikut :
31 3) Random Effect Model (Error Component Model/ECM) Random Effect Model mengasumsikan bahwa komponen error (galat individu) tidak berkorelasi satu sama lain dan komponen error (galat antar waktu dan antar objek) juga tidak berkorelasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi proses pendugaan OLS. Untuk menganalisis dengan Metode Random Effect ini ada satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar dari pada banyaknya koefisien dengan persamaan sebagai berikut: 2. Pemilihan Model Pendekatan yang paling baik dalam data panel dapat dipilih dengan beberapa uji antara lain: a) F Test (Chow Test) F Test (Chow Test) digunakan untuk memilih antara metode Common Effect atau Fixed Effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut: H 0 = Common Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Dasar penolakan terhadap hipotesis di atas adalah dengan membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F hitung lebih besar (>) dari F tabel maka H0 ditolak yang berarti model yang paling tepat digunakan adalah Fixed Effect Model. Begitupun sebaliknya, jika F hitung lebih kecil (<) dari F tabel maka H0 diterima dan model yang digunakan adalah Common Effect Model (Widarjono, 2009). Perhitungan F statistik didapat dari Uji Chow dengan rumus (Baltagi, 2005).
32 ( ) ( ) ( ) Dimana : SSE1 : Sum Square Error dari model Common Effect SSE2 : Sum Square Error dari model Fixed Effect n nt k : Jumlah perusahaan (cross section) : Jumlah cross section x jumlah time series : Jumlah variabel independen b) Pemilihan antara Fixed Effect dan Random Menurut Gujarati (2012, h. 255) pemilihan model antara Fixed Effect dan Random Effect dapat dilakukan dengan cara berikut ini: 1) Jika T (jumlah data time-series) adalah besar dan N (jumlah unit cross-section) adalah kecil, kemungkinan akan ada sedikit perbedaan nilai parameter yang diestimaasi oleh FEM dan REM. Oleh karena itu, pemilihanyaa berdasarkan kenyamanan perhitungan saja. Dalam kasus ini, FEM lebih baik digunakan. 2) Ketika N lebih besar dari pada T, hasil estimasi yang diperoleh dari kedua metode bisa berbeda secara signifikan. Ingat kembali pada REM dimana adalah komponen cross-section acak, di mana di dalam FEM kita menganggap menganggap sebagai nilai tetap dan tidak acak. Dalam kasus terakhir, inferensi statistik tergantung pada unit cross-section yang diobservasi dalam sampel. Hal ini pantas jika kita sangat percaya bahwa unit individu atau cross-section dari sampel kita bukanlah hasil pengambilan acak dari sampel lebih besar lagi, maka dalam kasus ini, FEM yang pantas untuk digunakan.
33 Jika unit cross-section dianggap diambil secara acak, namun REM yang pantas dipakai, maka inferensi statistik adalah bersyarat. 3) Jika komponen error individual dan satu atau lebih variabel independen saling berkorelasi, naka estimator REM adalah bias. maka yang diambil adalah FEM yang tidak bias. 4) Jika N lebih besar dari pada T serta asumsi yang mendasari REM terpenuhi, maka estimator REM akan lebih baik dari pada FEM. 5) Tidak Seperti FEM, REM bisa mengistimasi koefisien dari variabel yang tidak dipengaruhi waktu seperti gender dan etnisitas. FEM memang mengontrol variabel yang dipengaruhi waktu ini, namun tidak dapat mengestimasi secara langsung. Sebaliknya FEM mengontrol semua variabel yang tidak dipengaruhi oleh waktu, sedangkan REM hanya dapat mengestimasi variabel tersebut secara eksplisit yang disebutkan dalam model. 3. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Adapun hipotesa yang akan diuji adalah sebagai berikut : ( ) ( )
34 Dimana : R 2 = Korelasi ganda K = Jumlah variabel independen n = Ukuran sampel dengan metode perhitungan diatas, kemudian membandingkan f hitung dengan f tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan ketentuan sebagai berikut : Ho : β = 0 tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho : β 0 ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian : Ho ditolak bila f hitung > f tabel, maka variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Ho diterima bila f hitung < f table,, maka variabel-variabel bebas secara bersamasama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik f) Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun model perhitungan hipotesa yang akan diuji adalah sebagai berikut :
35 Dimana : b = koefisien yang ditaksirkan B = parameter yang dihipotesa S b = kesalahan standar Dengan metode perhitungan diatas, kemudian membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan ketentuan sebagai berikut: Ho ditolak bila T hitung > T tabel, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Ho diterima bila T hitung < T tabel maka variabel-variabel secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Untuk mengadakan pengujian kembali terhadap hipotesa, disusun kembali sebagai berikut : Ho β = 0 tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ho β 0 ada pengaruh yang berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat. c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula menghitung Koefisien determinasi adalah: R 2 = (TSS SSE)/TSS = SSR/TSS
36 4. Persamaan Regresi Dalam penelitian ini menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dimana: lny it = α + β 1 X 1it + β 2 X 2it + + β n X nit + e it Yit a = Foreign Direct Investment Inflow = Konstanta β1- β2 = Koefisien regresi Xit = Economic Freedom (kebebasan perdagangan dan beban pajak ) i = Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, Filipina t = 2004-2015 e = error