Analysis of Net length difference and Size of Purse seine fishing vessel in Mayangan coastal fishing port in Probolinggo, East Java

dokumen-dokumen yang mirip
Tegar Perkasa, Dian Wijayanto *), Aristi Dian Purnama Fitri

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE 9 GT DAN 16 GT DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MORODEMAK, DEMAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL TANGKAPAN KAPAL MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PEKALONGAN

ANALISIS KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN, JAWA TENGAH

ANALISIS HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE WARING UNTUK PELESTARIAN SUMBERDAYA IKAN TERI (Stolephorus devisi) DI PERAIRAN WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

KEBIJAKAN PUNGUTAN HASIL PERIKANAN (PHP) : STUDI KASUS PERIKANAN PURSE SEINE PELAGIS KECIL DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN

KAJIAN KECEPATAN KAPAL PURSE SEINER TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN PROBOLINGGO

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

PSPK STUDENT JOURNAL, VOL. I NO. 1 pp UNIVERSITAS BRAWIJAYA Recieved 18 January 2013, Accepted 16 May 2013

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN NELAYAN GILLNET KAPAL MOTOR DAN MOTOR TEMPEL DI PPP TEGALSARI, KOTA TEGAL

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

Pujianto *), Herry Boesono, Dian Wijayanto

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN JENIS UMPAN DAN UKURAN MATA PANCING ALAT TANGKAP RAWAI DASAR TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KAKAP (Lutjanus sp) DI PERAIRAN PASIR, KEBUMEN

Mudhofar Susanto)*, Pramonowibowo, Dian Ayunita NN Dewi

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN TERI (Stolephorus sp.) DENGAN ALAT TANGKAP BAGAN PERAHU BERDASARKAN PERBEDAAN KEDALAMAN DI PERAIRAN MORODEMAK

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

Long Times Relationship of Encircled the Net and Pulled the Purse Line on the Total Catches of Purse Seine in Muncar, Banyuwangi District, East Java

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN KELAYAKAN USAHA PERIKANAN PURSE SEINE DI TPI PELABUHAN, KOTA TEGAL

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.

5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN NELAYAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DAN PANCING TONDA (TROLL LINE) DI PPP TAMPERAN PACITAN, JAWA TIMUR

Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan p-issn: , e-issn:

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

Effectiveness of fishing gear of lemuru fish in Kotabaru District, South Kalimantan

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FINANSIAL USAHA PERIKANAN TANGKAP MINI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) TASIK AGUNG KABUPATEN REMBANG

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) MUARA ANGKE JAKARTA

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

ANALISIS KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN IKAN KEMBUNG DENGAN ALAT TANGKAP TRAMMEL NET

PRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

ANALISIS USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUALITAS HASIL TANGKAPAN KAPAL PURSE SEINE DENGAN PENDINGIN FREEZER DAN PENDINGIN ES DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PEKALONGAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Produksi dan produktivitas hasil tangkapan kapal tuna hand line yang berpangkalan di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, Kota Bitung

EVALUASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN MELALUI ANALISIS HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN SIBOLGA, SUMATERA UTARA DEYSI OLGA SITANGGANG

Mardiansyah, Asriyanto *), Indradi Setiyanto

Trammel Net Fishermen Revenue Analysis in the village of Siklayu, Batang, Central Java.

ANALISIS PENDAPATAN, BIAYA DAN KEUNTUNGAN BOTTOM GILL NET DENGAN ATRAKTOR UMPAN DAN ATRAKTOR UMPAN DI PERAIRAN JEPARA JAWA TENGAH

8 SELEKSI ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU (Sardinella lemuru Bleeker 1853) DI SELAT BALI

The Productivity and Efficiency analysis of Folding fish pots and Bottom set gillnet to Crab (Portunus pelagicus) in Asemdoyong Waters Pemalang

KAJIAN UNIT PENANGKAPAN PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN (Catching Unit Studies of Purse Seine in Ocean Fishing Port of Belawan)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS GENUINE PAYANG DAN MODIFIKASI PAYANG DENGAN WINDOWS SAMPING TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN KABUPATEN KENDAL

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

ANALISIS EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN PANDEGA PADA ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE DI TPI PELABUHAN, KOTA TEGAL

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

Produktivitas dan Kelayakan Usaha Bagan Perahu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PERBEDAAN PRODUKSI BAGAN PERAHU BERDASARKAN PERIODE BULAN DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU

6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Dwi Ispahdianto, Aristi Dian Purnama Fitri*), Asriyanto

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN KECEPATAN KAPAL PURSE SEINER DENGAN PERMODELAN OPERASIONAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN YANG OPTIMAL

4 HASIL 4.1 Proses penangkapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

MUSIM PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LEMPASING PROVINSI LAMPUNG

Universitas Diponegoro ( 2 Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro ABSTRAK

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

ESTIMASI PRODUKSI PERIKANAN DAN KUNJUNGAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI WONOKERTO, KABUPATEN PEKALONGAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

4 KEADAAN UMUM. 25 o -29 o C, curah hujan antara November samapai dengan Mei. Setiap tahun

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT. Oleh : Universitas Bung Hatta Padang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Lokasi penelitian di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan Selat Bali (Bakosurtanal, 2010)

6 KELAYAKAN USAHA PERIKANAN

ANALISIS KECENDERUNGAN PRODUKSI IKAN PELAGIS KECIL DI PERAIRAN LAUT HALMAHERA TAHUN Adrian A. Boleu & Darius Arkwright

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

Catch per unit effort (CPUE) periode lima tahunan perikanan pukat cincin di Kota Manado dan Kota Bitung

KERAGAAN UNIT PENANGKAPAN MINI PURSE SEINE DI PPP LEMPASING, BANDAR LAMPUNG RIVINIA ARINDINA

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

Erwin Tanjaya ABSTRAK

KAJIAN UNIT PENANGKAPAN PURSE SEINE DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA DI INDRAMAYU

SELEKSI JENIS ALAT TANGKAP DAN TEKNOLOGI YANG TEPAT DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA LEMURU DI SELAT BALI

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

ANALISIS PENANGANAN (HANDLING) HASIL TANGKAPAN KAPAL PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) BAJOMULYO KABUPATEN PATI

PENDAHULUAN. Malaysia, ZEE Indonesia India, di sebalah barat berbatasan dengan Kab. Pidie-

Transkripsi:

ANALISIS PANJANG JARING DAN UKURAN KAPAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) MAYANGAN, KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR Analysis of Net length difference and Size of Purse seine fishing vessel in Mayangan coastal fishing port in Probolinggo, East Java Rizal Zakaria *), Aristi Dian Purnama Fitri, Sulistyani Dyah Pramitasari Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Soedarto, SH. Tembalang, Semarang, Jawa Tengah -50275, Telp/Fax. 0247474698 (email : rizalzakaria2703@gmail.com) ABSTRAK Purse seine pada dasarnya merupakan kelompok alat penangkapan ikan berupa jaring berbentuk kantong empat persegi panjang yang salah satu bagiannya berfungsi sebagai kantong yang pengoperasiannya melingkari gerombolan ikan pelagis. Tujuan penelitian ini adalah bertujuan untuk menganalisis pengaruh panjang jaring dan ukuran kapal terhadap hasil tangkapan dan produktivitasnya. Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu purse seine panjang 400 m dengan ukuran kapal 26 GT dan purse seine panjang 450 m dengan ukuran kapal 30 GT. Metode penelitian menggunkan metode deskriptif dengan analisis data yang digunakan adalah uji t-two Sample Assuming. Hasil penelitian menunjukan panjang jaring dan ukuran kapal akan mempengaruhi hasil tangkapan, terlihat dari taraf signifikan pada purse seine panjang 400 m dengan ukuran kapal 26 GT sebesar 2,00>0,05 dan pada taraf signifikan purse seine panjang 450 m dengan ukuran kapal 30 GT sebesar 0,129. Uji t- Two Sample Assuming menunjukan panjang purse seine 450 m dan ukuran kapal 30 GT lebih banyak mendapatkan hasil tangkapan dan komposisi hasil tangkapan lebih banyak jenisnya. Nilai produktivitas yang didapat untuk kapal 26 GT sebesar 0,14 dan kapal 30 GT sebesar 0,17. Kata kunci: Purse seine, panjang jaring, ukuran kapal, Produktivias ABSTRACK Purse seine is essentially a group of fishing gear in the form of a rectangular pouch net which one of its parts serves as a pocket whose operation encircles the hordes of pelagic fish. The purpose of this research is to analyze the influence of net length and ship size to catch and its productivity. The material used in this research is the net length factor and the size of the vessel against the composition of the catch. The material used in this study is a 400 m long purse seine with the size of vessel 26 GT and 450 m long purse seine with a size of 30 GT. The research method using descriptive method with data analysis used is t-two Sample Assuming test. The results showed that the length of the net and the size of the vessel will affect the catch, as seen from the significant level in the 400 m long purse seine with the size of the 26 GT vessel of 2.00> 0.05 and at a significant level of 450 m long purse seine with ship size 30 GT Of 0.129. The t-two Sample Assuming test shows a length of 450 m purse seine and the size of the 30 GT boats captures more catches and more capture compositions. The productivity value obtained for the 26 GT vessel is 0.14 and the 30 GT vessel is 0.17. Keywords : Purse seine, net length, vessel size, productivity PENDAHULUAN Wilayah perairan Kota Probolinggo memiliki garis pantai sepanjang 7 km dan wilayah perairan sepanjang 20 km. Wilayah perairan Kota Probolinggo terletak di selat Madura yang merupakan daerah penangkapan dominan bagi nelayan serta berhubungan langsung dengan Laut Jawa. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan merupakan pelabuhan perikanan bertipe C. PPP Mayangan merupakan salah satu pelabuhan perikanan tempat seluruh transaksi kegiatan perikanan tangkap di Kota Probolinggo karena terdapat fasilitas yang mendukung seperti pasar ikan, pabrik es, akses jalan mudah dan lain-lain sehingga aktivitas perekonomian perikanan nelayan berpusat di sana. 56

Potensi sumberdaya ikan di Kota Probolinggo melimpah dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan-ikan yang tertangkap oleh nelayan akan di jual di TPI yang ada di PPP Mayangan. Ikan hasil tangkapan alat tangkap purse seine yang banyak terdapat di PPP Mayangan adalah jenis Ikan Layang (Decapterus pusailus), Ikan Tembang (Sardinella gibbosa), Ikan Selar Bentong (Selar crumenopthalmus), Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), dan Ikan Barakuda (Sphyraena barracuda). Jumlah ikan yang didaratkan oleh alat tangkap purse seine pada tahun 2016 yaitu Ikan Layang (Decapterus pusailus) sebesar 972.162 Kg, Ikan Tembang (Sardinella gibbosa) sebesar 452.253 Kg, Ikan Selar Bentong (Selar crumenopthalmus) sebesar 168.425 Kg, Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) sebesar 105.592 Kg, dan Ikan Barakuda (Sphyraena barracuda) sebesar 92.531 Kg (PPP Mayangan, 2016). Produksi perikanan di PPP Mayangan setiap tahunnya selalu meningkat dengan daya dukung fasilitas yang memadai dan pelayanan jasa pelabuhan yang semakin baik. pada tahun 2012 produksi perikanan di PPP Mayangan sebesar 9.505,9 ton, tahun 2013 sebesar 12.698,4 ton, tahn 2014 sebesar 14.469,2 ton, tahun 2015 sebesar 15.327,1 ton dan pada tahun 2016 sebesar 20.291,7 ton. Peningkatan produksi pelabuhan dipengaruhi oleh kunjungan kapal yang setiap tahunnya selalu meningkat dan perkembangan alat tangkap yang semakin lebih. Selain itu fasilits pelabuhan dan pelayanan pelabuhan yang lebih baik menjadi faktor utama peningkatan produksi di PPP Mayangan. Alat tangkap di perairan Pantai Utara Jawa Timur didominasi oleh alat tangkap untuk ikan pelagis dan ikan demersal, seperti Kapal Purse seiner, Kapal Cantrang, Kapal Gill netter, Kapal Bubu dan lain-lain. Dalam perkembangannya, purse seine menjadi alat tangkap utama ikan pelagis dan memiliki peranan penting dalam mendukung perikanan laut di Jawa. Terbukti dari 40% total pendaratan ikan di utara Jawa dihasilkan oleh purse seine. Purse seine adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish). Purse seine adalah salah satu alat penangkapan ikan yang digolongkan dalam kelompok jaring lingkar (surronding nets) (Martasuganda et al. dalam Muntaha, 2012). Keberhasilan operasi penangkapan ikan purse seine salah satunya di pengaruhi oleh kecepatan kapal dalam melingkari gerombolan ikan (setting), disamping faktor lain seperti ukuran kapal, ukuran alat tangkap, tenaga mesin, keahlian dan kecepatan ABK dalam menarik jaring serta densitas ikan yang ada di sekitar alat bantu rumpon dan lampu. Menurut Sahwan (1982) dalam Roni (2002), faktor yang mempengaruhi kecepatan pelingkaran gerombolan ikan diantaranya adalah Gross Tonnage (GT) kapal dan Horse Power (tenaga mesin) yang akan mempengaruhi kecepatan kapal. Faktor ukuran alat tangkap juga dapat mempengaruhi kecepatan pelingkaran jaring. Menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 61/KEPMEN-KP/2014, Produktivitas kapal peangkap ikan merupakan tingkat kemampuan memperoleh hasil tangkapan ikan yang ditetapkan dengan mempertimbangkan: a) ukuran tonnage kapal; b) bahan kapal yang digunakan kayu atau besi/fiber; c) kekuatan mesin kapal; d) jenis alat penangkapan ikan yang digunakan; e) jumlah trip operasi penangkapan per tahun; f) kemampuan tangkapan rata-rata trip; dan g) wilayah penangkapan ikan. Menurut Sinungan (2008), bahwa produktivitas adalah interaksi terpadu antara tiga faktor yang mendasar, yaitu investasi, manajemen, dan tenaga kerja. Komponen pokok dari investasi ialah modal, karena modal merupakan landasan gerak suatu usaha, namun modal saja tidaklah cukup, untuk itu harus ditambah dengan komponen teknologi. Tujuan dari penelitian: 1. Menganalisis pengaruh panjang jaring dan ukuran kapal terhadap hasil tangkapan ikan yang optimal; 2. Menganalisis faktor panjang jaring dan ukuran kapal yang berpengaruh terhadap komposisi hasil tangkapan; dan 3. Menganalisis tingkat produktivitas alat tangkap purse seine di PPP Mayangan. MATERI DAN METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan analisis deskriptif. Menurut Nazir (2011), studi kasus atau penelitian kasus bertujuan untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009), Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah besar pengaruh panjang jaring dan ukuran kapal terhadap hasil tangkapan ikan di perairan PPP Mayangan, Kota Probolinggo. Hasil analisa dapat dijadikan sebagai dasar untuk mencari pola operasi penangkapan yang optimal. Penelitian ini menggunakan 2 sampel yang diambil dari populasi yang terdapat di PPP Mayangan dengan pengulangan 14 kali pengulangan. Menurut Hermawan (2016), 6 kali setting untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam penentuan pengulangan yang dilakukan. A1 : Purse seine panjang 400 m ukuran kapal 26 GT dan PK mesin 190PK 57

A2 : Purse seine panjang 450 m ukuran kapal 30 GT dan PK mesin 190PK Pengulangan yang dilakukan pada penelitian sebanyak 14 kali pengulangan pada setiap sampel yang diambil. Hal ini dilakukan agar mendapat keakuratan dan ketelitian dalam pengambilan data. Menurut Hanafiah (1997), ulangan (replication) adalah frekuensi suatu perlakuan yang diselidiki dalam suatu percobaan. Jumlah ulangan suatu perlakuan tergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan oleh peneliti terhadap kesimpulan pecobaannya. Uji Normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk memastikan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan, karena uji statistik parametrik mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal, maka disarankan untuk menggunakan uji statistik nonparametrik, bukan uji statistik parametrik Analisis produktivitas Menurut keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 61/KEPMEN-KP/ 2014, produktivitas kapal penangkap ikan ditetapkan per gross tonnage (GT) per tahun berdasarkan perhitungan jumlah hasil tangkapan ikan per kapal dalam 1 (satu) tahun dibagi besaran gross tonnage (GT) kapal yang bersangkutan. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Produktivitas panjang jaring = Produksi x (Ton/m) Panjang jaring Produktivitas per GT Kapal = Produksi x (Ton/GT) Tonnage Kapal Produktivitas ABK Kapal = Produksi x (Ton/PK) PK mesin Hipotesis yang dugunakan untuk produktivitas sebagai berikut: a. Panjang Jaring H0 = Tidak ada pengaruh panjang jaring terhadap produksi pukat cincin (purse seine) ukuran 26 GT dan 30 GT H1 = Ada pengaruh panjang jaring terhadap produksi pukat cincin (purse seine) ukuran 26 GT dan 30 GT b. Gross Tonnage H0 = Tidak ada pengaruh Gross Tonnage (GT) Kapal terhadap produksi purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT H1 = Ada pengaruh Gross Tonnage (GT) Kapal terhadap produksi purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT c. ABK Kapal H0 = Tidak ada pengaruh jumlah ABK Kapal terhadap produksi purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT H1 = Ada pengaruh jumlah ABK kapal terhadap produksi purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT Uji t-test Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test: Two sampel Assuming Unequal Variances pada program SPSS 20.0. Menguji rata-rata mean dua variabel yang berbeda. Sampel yang berbeda karena penelitian ini menggunakan dua alat tangkap yang sama dengan panjang yang berbeda dan ukuran kapal yang berbeda. Sampel yang berbeda karena penelitian ini menggunakan dua sampel alat tangkap dan ukuran kapal yang berbeda. Variances yang berbeda karena hasil tangkapan dari setiap alat tangkap yang diulangi 14 kali pengulangan di setiap sampelnya. Ada disaat perbedaan penurunan alat tangkap (setting) waktunya berbeda dan menghasilkan tangkapan yang berbeda. Karena analisis data menggunakan uji t-test, maka sebelum data dianalisis terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Probolinggo Merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang berada di jalur pantai utara Pulau Jawa. Kota Probolinggo terletak pada koordinat 7 43 41" sampai dengan 7 49 04" Lintang Selatan dan 113 10 sampai dengan 113 15 Bujur Timur dengan rata-rata ketinggian 10 m diatas permuaan air laut dan luas wilayah 56,667 Km². Adapun batas-batas wilayah Kota probolinggo adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang Sebelah Timur : Kabupaten Probolinggo Sebelah Barat : Kabupaten Pasuruan Wilayah Kota Probolinggo secara geografis terletak di sebelah utara Pulau Jawa berbatasan langsung dengan laut yaitu Selat Madura dengan panjang pantai sekitar 7 km yang membentang tambak mulai dari Kelurahan Pilang kecamatan Kademangan sampai dengan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan dengan luas 164,5 Ha. Salah satu pengembangan perikanan tangap di Kota Probolinggo dengan mengembangkan Pelabuhan Perikanan yang terletak di Kecamatan Mayangan. Kecamatan Mayangan merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Probolinggo. Kecamatan Mayangan terletak pada 7 43 Lintang Utara dan 113 13 58

Bujur Timur. Luas Kecamatan Mayangan 8,655 km² yang terbagi menjadi 5 (lima) Kelurahan dengan batas batas wilayah: Sebelah utara : Selat Madura Sebelah timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo Sebelah selatan : Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo Sebelah barat : Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Jumlah produksi perikanan purse seine yang didaratkan di PPP Mayangan pada tahun 2012 sebesar 2.104.897 Kg; tahun 2013 sebesar 2.905.064 Kg; tahun 2014 sebesar 2.977.407 Kg; tahun 2015 sebesar 1.532.4,70 Kg; dan tahun 2016 sebesar 991.479 Kg. Tabel produksi perikanan purse seine tersaji pada grafik berikut ini: Grafik 1. Jumlah Produksi Perikanan Purse Seine Jumlah produksi perikanan purse seine di PPP Mayangan setiap tahunnya mengalami jumlah yang fruktuatif. Kenaikan tingkat produksi disebabkan karena adanya peningkatan jumlah kapal yang berlabuh di pelabuhan dan jumlah trip yang meningkat, sedangkan penurunan terjadi karena adanya penurunan jumlah kapal yang berlabuh dan trip penangkapan. Selain itu faktor oseanografi seperti gelombang, arus perairan, kecepatan angin, dan tingat curah hujan akan berpengaruh terhadap keberhasilan trip penangkapan. Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh alat tangkap purse seine dengan kapal 26 GT selama pengulangan 14 kali setting yang dilakukan tersaji pada tabel sebagai berikut ini. Tabel 1. Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine dengan Kapal 26 GT Nama Ikan Berat Total Ikan (Kg) Berat Persen (%) Layang (Decapterus pusailus) 1355 37% Tembang (Sardinella gibbosa) 1147 32% Selar Bentong (Selar crumenopthalmus) 567 16% Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) 334 9% Cumi-cumi (Loligo sp) 182 5% Tengiri (Scomberomorus commersoni) 31 1% Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh alat tangkap purse seine dengan kapal 30 GT tersaji pada tabel sebagai berikut ini: Tabel 2. Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine dengan Kapal 30 GT Nama Ikan Berat Total Ikan (Kg) Berat Persen (%) Layang (Decapterus pusailus) 1773 33% Tembang (Sardinella gibbosa) 1674 31% Selar Bentong (Selar crumenopthalmus) 839 16% Layur (Trichiurus lepturus) 336 6% Lemuru (Sardinella longiceps) 334 6% Cumi-cumi (Loligo sp) 184 4% Barakuda (Sphyraena barracuda) 173 3% Tengiri (Scomberomorus Commersoni) 54 1% Berdasarkan hasil tangkapan pada tabel 1 dan 2, jumlah hasil tangkapan dan komposisi hasil tangkapan lebih banyak diperoleh oleh purse seine dengan panjang 450 m dan ukuran kapal 30 GT. Hasil tangkapan utama purse seine adalah Ikan Layang (Decapterus pusailus), Ikan Tembang (Sardinella gibbosa), dan Ikan Selar Bentong (Selar crumenopthalmus). Selain itu terdapat hasil tangkapan tangkapan yang lain seperti Ikan Layur (Trichiurus lepturus), Ikan Lemuru (Sardinella longiceps), Cumi-cumi (Loligo sp), Ikan Barakura (Sphyraena barracuda), dan Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni). 59

Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam proses uji t-test. Tests of Normality Jenis Kapal Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kapal 30 GT,195 15,129,923 15,211 Kapal 26 GT,141 15,200 *,930 15,273 Berdasarkan data yang telah diuji menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dari hipotesis yang ada menunjukan perbandingan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov Test dengan alphanya. Pada jaring purse seine dengan panjang 400 m dan ukuran kapal 26 GT memberikan nilai signifikan 0,200. Nilai ini berada diatas taraf signifikan 5%=0,05 maka H0 diterima artinya purse seine dengan panjang 400 m dan ukuran kapal 26 GT mempunyai data sebaran yang normal. Begitu pula pada purse seine dengan panjang 450 m dan ukuran kapal 30 GT mempunyai nilai signifikan diatas taraf signifikan 5%=0,05 dengan nilai 0,129, maka H0 diterima dengan sebaran data yang normal. Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Hasil Tangkapan Levene Statistic df1 df2 Sig. 2,474 1 28,127 Keputusan: H0 diterima karena (sig > 0,05) Pada taraf signifikansi α=5%, H0 diterima jadi dapat disimpulkan bahwa varian homogen maka homogenitas terpenuhi. Hubungan panjang jaring dan ukuran kapal dengan hasil tangkapan purse seine Panjang jaring dan ukuran kapal berpengaruh terhadap hasil tangkapan, semakin panjang jaring kapal maka akan semakin besar area penangkapan fishing ground, begitu juga dengan kapasitas palka kapal semakin besar kapasitas palka maka akan semakin besar daya tampung untuk hasil tangkapan. Hasil analisa didapatkan nilai uji t-test yang d dapat sebesar 0,127. Bentuk dan ukuran dari suatu alat tangkap dan kapal berpengaruh terhadap keberhasilan penangkapan. Ukuran alat tangkap purse seine akan berpengaruh terhadap luasan area penangkapan, sedangkan untuk bentuk dan ukuran kapal akan berpengaruh terhadap kekuatan kapal tersebut diatas laut seperti menahan ombak. Selain itu ukuran kapal berpengaruh terhadap pergerakan kapal dilaut. Pengaruh panjang jaring dan ukuran kapal adalah faktor teknis yang mempengaruhi hasil tangkapan selain faktor non teknis seperti keadaan oseanografi. Menurut Suryana (2013), panjang purse seine akan mempengaruhi secara signifikan karena semakin panjang jaring akan semakin optimal hasil tangkapannya. Gross tonnage (GT) kapal berpengaruh terhadap hasil tangkapan yaitu semakin besar GT kapal semakin besar pula hasil tangkapannya. Hal ini dikarenakan bentuk dan ukuran kapal akan berpengaruh terhadap kekuatan kapal tersebut diatas laut. Analisis Produktivitas Nilai Produktivitas dari kapal purse seine ukuran 26 GT dan Kapla yang berukuran 30 GT tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 3. Nilai Produksi Alat Tangkap Purse Seine Nama Kapal Produksi Ton Gross Tonnage (GT) Ton/GT Bintang Jasa 3,74 26 0,14 Jasa Mulya 5,22 30 0,17 Jumlah 8,96 56 0,31 Berdasarkan hasil penelitian nilai dari produktivitas alat tangkap purse seine di PPP Mayangan sebesar 0,156. Menurut KEPMEN-KP No.61 tahun 2014 yang merupakan acuan yang dipakai sebagai tolak ukur tingkat 60

produktivitas purse seine dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 61 Tahun 2014 tentang Produktivitas Kapal Penangkap Ikan dinyatakan bahwa tingkat produktivitas kapal purse seine dengan daerah penangkapan di utara jawa adalah sebesar 1,20. Jadi besar produksi yang direkomendasikan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk alat tangkap purse seine dengan daerah penangkapan diutara jawa selama 1 (satu) tahun adalah sebesar 1,2 ton tiap 1 (satu) GT kapal yang digunakan untuk operasi penangkapan. Sedangkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 86 Tahun 2016, produktivitas pukat cincin (purse seine) pelagis kecil dengan satu kapal nilainy sebesar 1,3. Nilai produktivitas kedua sampel sebesar 0,31 hal ini dikarenakan pada data yang digunakan hanya pada saat penelitian dilakukan. Penentuan hasil produktivitas berdasarkan hasil lapangan selama penelitian. Produksi perikanan di PPP Mayangan pada saat penelitian terhitung 1 (satu) bulan dibulan januari sebesar 30.856 kg. Musim pada saat pengambilan data terjadi pada musim paceklik dimana pengaruh arus dan gelombang menentukan kecepatan pelingkaran pukat cincin (purse seine) dan penarikan tali kolor. Berikut ini adalah produktivitas purse seine berdasarkan panjang jaring, gross tonnage (GT), dan ABK kapal. Produktivitas panjang jaring kapal purse seine Hasil penelitian mengenai produktivitas panjang jaring kapal purse seine tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 4. Produktivitas Panjang Jaring Kapal Purse Seine 26 GT dan Kapal Purse Seine 30 GT Trip Purse Seine 26 GT Purse Seine 30 GT 1 1,72 2,24 2 1,69 2,44 3 2,08 2,32 4 2,08 2,16 5 1,75 2,36 9,32 11,52 Produktivitas dari panjang jaring purse seine kapal ukuran 26 GT sebesar 9,32, sedangkan pada produktivitas panjang jaring purse seine ukuran 30 GT sebesar 11,52. Nilai tersebut menunjukan adanya pengaruh panjang jaring dengan keberhasilan penangkapan. Semakin besar panjang jaring maka akan semakin luas fishing ground yang dijangkau. Tingkat produktivitas panjang jaring terhadap produksi pada alat tangkap purse seine kapal 26 GT dan 30 GT didapatkan terhadap nilai uji t-test signifikan sebesar 0,03. Karena p value (sig.) = 0,03 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh panjang jaring terhadap produksi alat tangkap purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT. Produktivitas gross tonnage (GT) kapal purse seine Hasil penelitian mengenai produktivitas gross tonnage (GT) kapal purse seine tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 5. Produktivitas Gross Tonnage (GT) Kapal Purse Seine 26 GT dan Kapal Purse Seine 30 GT Trip Purse Seine 26 GT Purse Seine 30 GT 1 26,46 33,73 2 26,11 36,6 3 32,11 34,86 4 32,11 32,46 5 27,03 35,46 143,82 173,11 Produktivitas gross tonnage kapal 26 GT sebesar 143,82 sedangkan untuk kapal 30 GT sebesar 173,11. Gross tonnage berpengaruh terhadap volume ruang yang dapat ditampung oleh hasil tangkapan, semakin besar volume ruang palka akan semakin besar ruang penyimpanan hasil tangkapan. Tingkat produktivitas gross tonnage (GT) terhadap produksi pada alat tangkap purse seine kapal 26 GT dan 30 GT didapatkan terhadap nilai uji t-test signifikan sebesar 0,02. Karena p value (sig.) = 0,02 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh gross tonnage (GT) terhadap produksi alat tangkap purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT. Produktivitas ABK kapal purse seine Hasil penelitian mengenai produktivitas ABK kapal purse seine tersaji pada tabel berikut ini: Tabel 6. Produktivitas ABK Kapal Purse Seine 26 GT dan Kapal Purse Seine 30 GT Trip Purse Seine 26 GT Purse Seine 30 GT 1 28,6 33,73 2 28,2 36,6 3 33,4 36,06 4 33,4 38 5 28,12 38 61

123,44 182,39 Produktivitas ABK kapal purse seine ukuran 26 GT sebesar 123,44 sedangkan pada ukuran 30 GT sebesar 182,39. Nilai produktivitas ABK kapal tidak akan berpengaruh terhadap hasil tangkapan ini terlihat dari nilai uji yang dilakukan. Tingkat produktivitas jumlah ABK terhadap produksi pada alat tangkap purse seine kapal 26 GT dan 30 GT didapatkan terhadap nilai uji t-test signifikan sebesar 0,059. Karena p value (sig.) = 0,059 > 0,05 maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh panjang jaring terhadap jumlah ABK kapal alat tangkap purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT. Hasil uji yang dilakukan nilai sigifikan lebih besar dari alphanya, sehingga membuktikan bahwa jumlah ABK kapal purse seine tidak pengaruh pada produktivitas. Hal ini dikarenakan pada teknis panangkapan peran ABK kapal lebih besar pada penarikan jaring untuk mengangkat hasil tangkapan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh panjang jaring dan ukuran kapal terhadap hasil tangkapan dari kedua sampel yang diujikan yaitu purse seine dengan panjang 400 m dan ukuran kapal 26 GT dan purse seine dengan panjang 450 m dan ukuran kapal 30 GT. Purse seine ukuran 450 m dengan ukuran kapal 30 GT lebih optimal untuk digunakan dalam penangkapan. 2. Hasil tangkapan yang paling dominan dari kedua sample yang diambil adalah Ikan Tembang (Sardinella Fimbriata), Ikan Layang (Decapterus pusailus), dan Selar Bentong (Selar crumenopthalmus) untuk purse seine panjang 400 m dengan ukuran kapal 26 GT dan purse seine panjang 450 m dengan ukuran kapal 450 GT. Komposisi hasil tangkapan terbanyak terdapat pada purse seine panjang 450 m dengan ukuran kapal 30 GT. 3. Produktivitas purse seine ukuran 26 GT dan 30 GT di PPP Mayangan didapatkan nilai 0,31. Saran Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya purse seine yang digunakan dalam penangkapan yang panjangnya 450 m dengan ukuran kapal 30 GT. 2. Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dengan berbagai jenis faktor lainnya seperti banyaknya ABK dan berapa lama penarikan tali kolor yang juga mempengaruhi hasil tangkapan. DAFTAR PUSTAKA Pelabuhan Perikanan Pantai Myangan Kota Probolinggo. 2016. Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo. PPP Mayangan. Probolinggo. Hermawan, Okky Dwi., Asriyanto, dan Sardiyatmo. 2016. Hubungan Lama Waktu Pelingkarn Jaring dan Penarikan Talli Kerut Terhadap Total Hasill Tangkapan Alat Tangkapan Alat Tangkap Purse Seine di Muncar Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang. 9 hlmn. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 61/KEPMEN-KP/Tahun 2014. Produktivitas Kapal Perikanan. Muntaha, Ali., Soemarm, Sahri Muhammad, dan Slamet Wahyudi. 2012. Kajian Kecepatan Kapal Purse Seine dengan Permodelan Operasional Terhadap Hasil Tangkapan yang Optimal. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang. 11 hlmn. Nazir, Mohammad. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Roni. 2002. Pengaruh Kecepatan Relatif Kapal Saat Setting Terhadp Hasil Tangkapan Pukat Cincin (Purse Seine) Di Kecamatan Ambuten, Kabupaten Sumenep. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 78 hlmn Sinungan, M. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. 62

Suryana, Solicha Annisa., Iman Prajogo Rahardjo, dan Sukandar. 2013. Pengaruh Panjang Jaring, Ukuran Kapal, PK Mesin dan Jumlah ABK Terhadap Produksi Ikan Pada Alat Tangkap Purse Seine di Perairan Prigi Kabupaten Trenggalek. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang. 8 hlmn 63