BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 Hasil Penilaian

BAB III LANDASAN TEORI. A. Evaluasi Sistem Proteksi Kebakaran Gedung

Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung

128 Universitas Indonesia

EVALUASI KEANDALAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus Gedung Kantor Bupati Indragiri Hilir) ABSTRAK

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

- Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko - Mencegah kecelakaan dan cidera, dan - Memelihara kondisi aman

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG ABSTRAK

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

ANALISIS KEANDALAN SISTEM KESELAMATAN KEBAKARAN BANGUNAN MENGGUNAKAN Pd-T C DI FKM UNSRAT MANADO Hendrina Mandey*, P.A.T Kawatu*, V.

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DI KABUPATEN KENDAL

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

WALI KOTA BALIKPAPAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

Tata cara perencanaan sistem protekasi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung.

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

Penggunaan APAR dan Kedaruratan

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA GEDUNG KANTOR 5 LANTAI PT. RAKA UTAMA. Disusun oleh : PRILIAN YUSPITA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

EVALUASI SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI PADA BANGUNAN ADMINISTRASI TINJAUAN TERHADAP BEBAN API

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Lampiran 1 DENAH INSTALASI ICU. Universitas Sumatera Utara

Analisis Kelayakan Fire Safety Management ( FSM ) Pada Bangunan Gedung C Fakultas Teknik Universitas Riau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Proteksi Kebakaran pada Gedung UKM Universitas Brawijaya Malang

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

STUDI SISTEM PROTEKSI PASIF KEBAKARAN PADA BANGUNAN HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN CHINDY

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

Pemeriksaan keselamatan kebakaran bangunan gedung

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 204 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 1 : PENDAHULUAN. potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PROVINSI ACEH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2011 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

EVALUASI SISTEM PENGAMANAN GEDUNG TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN PADA PROYEK RUMAH SAKIT ST.BORROMEUS

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

PERSYARATAN BANGUNAN UNTUK PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB III LANDASAN TEORI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan dan Hasil Pembangunan Gedung

5/9/2014 Created by PNK3 NAKERTRANS 1

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Rr. DWI RATIH ISRORINI NIM. I JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Prosedur Perencanaan Sistem Proteksi Kebakaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

MENCERMATI STANDAR PENGAMANAN GEDUNG UNTUK ANTISIPASI BAHAYA KEBAKARAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO,

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 10 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PEMERINTAH KOTA BATU

BAB VI HASIL PENELITIAN

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA PALU PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran Pada Fasilitas Hotel

BAB. 4 ANALISA TAPAK 4.1 ANALISA TAPAK ANALISA TAPAK TERHADAP SIRKULASI MATAHARI

6 PEMBAHASAN. 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta. Bagian Tata Usaha. Bidang Tata Operasional

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

ANALISIS TIGA FAKTOR DOMINAN SISTEM PROTEKSI AKTIF DAN PASIF SERTA SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI GEDUNG VOKASI UI TAHUN 2013

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

Transkripsi:

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang beralamat di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY dapat dikatakan sangat strategis karena berada di tengah kota Yogyakarta dan kampus UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) seperti yang terlihat pada Gambar 5.1. Lokasi ini berdekatan juga dengan berbagai fasilitas pendukung bagi pengunjung hotel diantaranya Masjid, Food Court, Mini Market, Kolam Renang Internasional, berbagai sarana olahraga bertaraf Internasional milik Kampus Universitas Negeri Yogyakarta, Rumah Sakit dan Pusat Perbelanjaan menjadi pilihan utama bagi anda yang menginginkan tempat beristirahat sekaligus berlibur dan berbisnis di lingkungan yang tenang, nyaman dan asri. Lokasi Penelitian Gambar 5. 1 Denah Hotel UNY Hotel UNY yang berdiri sejak tahun 2012 dibawah pengelola CV Multi UNY Utama ini memiliki 79 kamar dengan rincian 2 kamar tipe Suite Room yang terletak di lantai 5, 20 kamar tipe Executive Room, dan 57 kamar dengan tipe Deluxe Room. Fasilitas lain yang ditawarkan oleh Hotel UNY adalah Ballroom 35

36 berkapasitas 400 orang serta Restaurant yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung hotel. Gambar 5.2 Obyek Penelitian Gambar 5.2 menunjukkan bangunan Hotel yang dijadikan obyek penelitian. Hotel UNY ini memiliki slogan Good Partner, Serve Better menghadirkan pelayanan yang ramah, sopan, aman dan nyaman. B. Data dan Pembahasan Sistem Proteksi Kebakaran Gedung 1. Data komponen kelengkapan tapak a. Sumber air Terdapat 2 sumber mata air berasal dari sumur dalam. Untuk memenuhi kebutuhan utama air menggunakan 1 sumur dalam yang terletak di sisi timur hotel seperti yang terlihat pada gambar 5.3. Sedangkan satu sumur dalam lain sebagai cadangan.

37 Gambar 5.3 Sumur Dalam Utama b. Jalan lingkungan Untuk melakukan proteksi terhadap meluasnya kebakaran dan memudahkan operasi pemadaman, maka di dalam lingkungan bangunan gedung harus tersedia jalan lingkungan dengan perkerasan agar dapat dilalui oleh kendaraan pemadam kebakaran. Pada hotel UNY Jalan lingkungan berada di sisi barat gedung dengan lebar 6,7 m serta jalan masuk dengan lebar 5,3 m dan semuanya sudah diberi perkerasan. Gambar 5.4 menunjukkan jalan lingkungan yang berada di sebelah barat Hotel UNY. Gambar 5.4 Jalan Lingkungan

38 c. Jarak antar bangunan Dalam upaya melakukan proteksi terhadap meluasnya kebakaran ditentukan jarak minimum antar bangunan gedung. Untuk bangunan Hotel UNY memiliki tinggi bangunan 22,4 m. Berdasarkan pengamatan dan penilaian diperoleh jarak antar bangunan pada hotel UNY adalah: 1) Sisi utara berjarak 11 m dengan pemukiman/pertokoan; 2) Sisi timur berjarak 1,9 m dengan gedung Fakultas Ekonomi UNY; 3) Sisi selatan berjarak 13 m dengan gedung Fakultas Mipa UNY; 4) Sisi barat : a) Gedung sebelah utara jarak 1,2 m dengan bangunan kopma UNY b) Gedung sebelah selatan pada sisi barat berhimpit dengan bangunan lama. Berdasarkan pengamatan dan jarak minimal yang disarankan, maka sisi utara dan selatan telah memenuhi kriteria tersebut, namun sisi timur dan barat masih belum sesuai. Nilai : cukup d. Hidran halaman Terdapat 4 unit hidran halaman terpasang dengan kondisi layak, mudah dijangkau serta berfungsi secara sempurna dengan tekanan sesuai persyaratan berdasarkan surat keterangan pemeriksaan/pengujian instalasi proteksi kebakaran pada tanggal 10 Juli 2017. Hidran yang terpasang memiliki spesifikasi merk Appron berat 62 kg, hidran pilar dua jalur dengan coupling machino ukuran 2,5 inchi, tekanan maksimal 10 kgf/cm 2. Gambar 5.5 menunjukkan dua hidran yang terpasang pada sisi selatan gedung.

39 Gambar 5. 5 Hidran Halaman 2. Data komponen sarana penyelamatan a. Jalan keluar Jalan keluar merupakan sarana untuk evakuasi/menyelamatkan diri dari bahaya kebakaran. Terdapat beberapa kriteria penilaian jalan keluar. Pada Hotel UNY sebagian besar kriteria sudah terpenuhi, diantaranya tersedia 2 tangga darurat pada lantai 3, 4, dan 5 serta 1 tangga darurat di lantai 2. Sedangkan lobby bebas asap sesuai penilaian belum tersedia. Gambar 5.6 menunjukkan pintu menuju tangga darurat. Gambar 5.6 Jalan Keluar

40 b. Konstruksi jalan keluar Konstruksi jalan keluar dan tangga darurat menggunakan beton tahan api seperti yang terlihat pada gambar 5.7. Pada umumnya kondisi tangga darurat sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Namun pada beberapa titik ruangan kosong di balik pintu darurat digunakan untuk meletakkan beberapa peralatan kebutuhan hotel seperti terlihat pada gambar 5.8. Berdasarkan ketentuan/peraturan yang berlaku menyatakan bahwa tidak diperbolehkan adanya benda-benda yang menghalangi jalan evakuasi jika terjadi kebakaran. Gambar 5.7 Tangga Darurat Gambar 5.8 Jalur Evakuasi

41 c. Landasan helikopter Landasan helikopter untuk gedung Hotel UNY ini tidak diperlukan dikarenakan persyaratan untuk landasan helikopter hanya untuk gedung dengan ketinggian minimal 60 m. Nilai : tidak ada nilai 3. Data komponen proteksi aktif a. Deteksi dan alarm Deteksi dan alarm pada bangunan ini terdiri atas alarm, alat pemicu manual alarm, detektor panas dan detektor asap dengan perletakan disetiap lantai sudah sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan dapat berfungsi dengan layak. Untuk alarm menggunakan merk appron sedangkan deteksi panas pada Hotel UNY mengunakan merk system sensor model no.5601p jenis combinasi fixed-ror seperti yang terlihat pada gambar 5.9 Gambar 5.9 Alarm dan Deteksi Panas b. Siames Conection Merupakan sebuah sambungan selang untuk menyuplai air dari mobil pemadam kebakaran. Siames Conection merk appron tersedia 1 unit jenis coupling machino, terletak pada sisi barat gedung di tepi jalan Karangmalang Yogyakarta sangat mudah untuk dijangkau dan dalam kondisi layak seperti yang terlihat pada gambar 5.10.

42 Gambar 5.10 Siames Conection c. Pemadam api ringan Pemadam api ringan menggunakan APAR merk appron kapasitas 3,5 kg dengan media dry chemical powder sebanyak 13 buah dan diletakkan tersebar pada setiap lantai. Umumnya alat pemadam api ringan dalam kondisi layak untuk digunakan, namun jarak penempatan antar APAR belum semua sesuai dengan peraturan. Contoh APAR yang ada pada Hotel UNY dapat dilihat pada gambar 5.11. Nilai : cukup Gambar 5.11 Alat Pemadam Api Ringan

43 d. Hidran gedung Hidran gedung tersedia sebanyak 9 unit dan terpasang pada lantai 1 sebanyak 2 unit, lantai 2 sebanyak 1 unit, lantai 3 sebanyak 2 unit, lantai 4 sebanyak 2 unit serta di lantai 5 sebanyak 2 unit. Dari kesembilan hidran gedung tersebut semuanya bermerk appron dalam kondisi baik dan lengkap dengan peralatan berupa nozzle maupun selang 1,5 inchi sepanjang 30 m seperti yang terlihat pada gambar 5.12. Gambar 5.12 Hidran Gedung e. Sprinkler Jumlah keseluruhan sprinkler terdapat 190 buah dengan merk Niking M11, terpasang pada seluruh ruangan bangunan hotel UNY dengan perletakan sesuai persyaratan. Salah satu contoh sprinkler dapat dilihat pada gambar 5.13 Gambar 5.13 Sprinkler

44 f. Sistem pemadam luapan Sistem tersebut berlaku untuk ruangan/bangunan yang memerlukan sistem khusus seperti ruang komunikasi,ruang komputer, ruang magnetik, ruang elektronik, dan lainnya. Sistem pemadam khusus dapat berupa gas, busa, dan bubuk kering. Gedung ini tidak dilengkapi dengan sistem pemadam luapan. Tidak tersedianya sistem pemadam luapan akan berdampak mempercepat menjalarnya api. Nilai : kurang g. Pengendali asap Pengendali asap merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan asap yang terdapat di dalam ruangan pada saat terjadi kebakaran. Hal ini mengingat bahwa asap tersebut dapat membahayakan jiwa orang yang berada di dalam gedung. Alat ini berupa kipas/fan yang berputar setelah aktifnya detektor asap. Gedung ini tidak dilengkapi dengan pengendali asap. Tidak tersedianya pengendali asap ini akan berdampak pada menyebarnya asap dalam ruangan lain. Nilai : kurang h. Deteksi asap Deteksi asap pada bangunan hotel UNY terpasang sebanyak 79 unit dengan merk Notifire made in cina model no.sd651 pemasangan sesuai syarat yang berlaku, perletakan ada pada setiap kamar. Kondisi deteksi asap dapat berfungsi dengan layak seperti yang terlihat pada gambar 5.14. Nilai : cukup

45 Gambar 5.14 Deteksi Asap i. Pembuangan asap Pembuangan asap merupakan suatu alat yang berguna untuk mengeluarkan asap dari dalam ruangan menuju keluar gedung pada saat terjadi kebakaran. Alat ini tidak tersedia pada bangunan gedung hotel UNY. Tidak tersedianya pembuangan asap ini akan berdampak pada proses evakuasi dan upaya pemadam. Nilai : kurang j. Lift kebakaran Lift Kebakaran menurut persyaratan tidak diperlukan karena tinggi efektif gedung tidak mencapai 25 m. Nilai : tidak ada nilai k. Cahaya darurat dan petunjuk arah Tidak ditemukan cahaya darurat terpasang pada tangga darurat, hanya terpasang pada selasar serta pada tanda exit dan dapat menyala secara otomatis. Tidak tersedianya cahaya darurat pada tangga darurat akan berdampak pada proses evakuasi. Petunjuk arah jalur evakuasi telah terpasang pada tangga darurat sesuai pada gambar 5.15. Nilai : kurang

46 Gambar 5.15 Petunjuk Arah l. Listrik darurat Listrik darurat menggunakan generator berkapasitas 500 KVA seperti yang terlihat pada gambar 5.16 dan dapat beroperasi secara otomatis jika listrik padam dengan time delay 10 menit. Gambar 5.16 Generator m. Ruang Pengendali Operasi Peralatan yang terdapat dalam ruang pengendali operasi diantaranya monitor pemantau CCTV, sound system, alat komunikasi, panel kontrol alarm, dan panel kontrol kelistrikan seperti gambar 5.17 yang dapat memantau langsung bahaya kebakaran yang terjadi dan mampu bereaksi dengan cepat langsung dari pengendali operasi secara otomatis dengan pengawasan 24 jam dari teknisi dan satuan pengamanan.

47 Gambar 5.17 Ruang Pengendali Operasi 4. Data komponen proteksi pasif a. Ketahanan api struktur bangunan Ketahanan api komponen struktur bangunan sudah sesuai dengan persyaratan Tipe A, yaitu konstruksi yang struktur pembentuknya tahan api dan mampu menahan secara struktural terhadap beban bangunan. b. Kompartemenisasi ruangan Kompartemenisasi ruangan berupa tembok yang memisahkan antar kamar hotel serta telah dilengkapi dengan sprinkler pada tiap ruangan namun untuk sistem pembuangan asap tidak terpasang dalam bangunan ini. Jalan lingkungan dengan lebar 6,7 m cukup untuk akses mobil pemadam masuk ke lokasi. c. Perlindungan bukaan Dalam bangunan gedung ini tidak tersedia bukaan untuk akses petugas pemadam kebakaran, hal ini akan berdampak pada sulitnya petugas pemadam kebakaran untuk masuk ke dalam gedung. Pintu bukaan pada saf pipa maupun saf instalasi kabel terbuat dari kayu lapis yang tidak tahan api. Nilai : kurang

48 C. Penilaian sistem proteksi kebakaran 1. Penilaian komponen kelengkapan tapak Hasil pengamatan dan penilaian komponen tapak ini dituangkan dalam tabel 5.1 No KSKB/ SUB KSKB Tabel 5.1 Penilaian Komponen Tapak Hasil Penilaian Standar Penilaian Bobot Nilai Kondisi Jumlah Nilai Kelengkapan Tapak 25 1 Sumber Air B 100 27 6,75 2 Jalan lingkungan B 100 25 6,25 3 Jarak antar bangunan C 80 23 4,60 4 Hidran halaman B 100 25 6,25 Jumlah 23,85 Sumber : hasil penilaian Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dituangkan dalam tabel 5.1 di atas bahwa nilai komponen kelengkapan tapak adalah 23,85. 2. Penilaian komponen sarana penyelamatan Hasil pengamatan dan penilaian komponen sarana penyelamatan ini dituangkan dalam tabel 5.2. No Tabel 5.2 Penilaian Komponen Sarana Penyelamatan KSKB/ SUB KSKB Hasil Penilaian Standar Penilaian Bobot Nilai Kondisi Jumlah Nilai Sarana Penyelamatan 25 1 Jalan keluar B 100 38 13,01 2 Konstruksi jalan B 100 35 11,99 keluar 3 Landasan helicopter - - 0 - Jumlah 25,00 Sumber : hasil penilaian Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dituangkan dalam tabel 5.2 di atas bahwa nilai komponen sarana penyelamatan adalah 25,00.

49 3. Penilaian komponen proteksi aktif Hasil pengamatan dan penilaian komponen proteksi aktif ini dituangkan dalam tabel 5.3. Tabel 5.3 Penilaian Komponen Proteksi Aktif No KSKB/ Hasil Standar Nilai Bobot SUB KSKB Penilaian Penilaian Kondisi Komponen Proteksi Aktif 24 1 Deteksi dan alarm B 100 8 2,06 2 Siames Conection B 100 8 2,06 3 Pemadam Api Ringan C 80 8 1,65 4 Hidran gedung B 100 8 2,06 5 Sprinkler B 100 8 2,06 6 Sistem pemadam luapan K 60 7 1,08 7 Pengendali asap K 60 8 1,24 8 Deteksi asap C 80 8 1,65 9 Pembuangan asap K 60 7 1,08 10 Lift kebakaran - - - - 11 Cahaya darurat dan K 60 8 1,24 Jumlah Nilai petunjuk arah 12 Listrik darurat B 100 8 2,06 13 Ruang pengendali operasi B 100 7 1,81 Jumlah 20,08 Sumber : hasil penilaian Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dituangkan dalam tabel 5.3 di atas bahwa nilai komponen proteksi aktif adalah 20,08. Beberapa komponen dinilai kurang dikarenakan memang belum tersedia di Hotel UNY. 4. Penilaian komponen proteksi pasif Hasil pengamatan dan penilaian komponen proteksi pasif ini dituangkan dalam tabel 5.4. Tabel 5.4 Penilaian Komponen Proteksi Pasif No KSKB/ Hasil Standar Nilai Jumlah Bobot SUB KSKB Penilaian Penilaian Kondisi Nilai Komponen Proteksi Pasif 26 1 Ketahanan api struktur B 100 36 9,36 bangunan 2 Kompartemenisasi ruang B 100 32 8,32 3 Perlindungan bukaan K 60 32 4,99 Jumlah 22,67 Sumber : hasil penilaian

50 Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dituangkan dalam tabel 5.4 di atas bahwa nilai komponen proteksi pasif adalah 22,67. Perlindungan bukan dinilai kurang dikarenakan bukaan yang ada belum memenuhi standar yang ada. D. Hasil Penilaian Komponen Sistem Keselamatan Bangunan Tabel 5.5 Komponen Sistem Keselamatan Bangunan No Parameter Bobot KSKB Nilai (%) 1 Kelengkapan tapak 25 23,85 2 Sarana penyelamatan 25 25,00 3 Sistem proteksi aktif 24 20,08 4 Sistem proteksi pasif 26 22,67 Jumlah nilai 91,60 Sumber : hasil penilaian Berdasarkan hasil perhitungan dan telah dituangkan dalam tabel 5.5 di atas diperoleh Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan Hotel UNY yang beralamatkan di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta adalah 91,60. Dari nilai tersebut, berdasarkan Tabel 3.7, kondisi gedung termasuk di dalam kategori Baik.