PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PIMPINAN IV TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN GARUT

PENGARUH KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI DESA PAMEKARSARI KECAMATAN BANYURESMI KABUPATEN GARUT

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN SUKAKARYA KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

Abstrak. Kata kunci: Perencanaan, Efektivitas, Pendidikan dan Pelatihan.

PENGARUH KOORDINASI TERHADAP KINERJA PETUGAS PEMUNGUT PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

Riska Nurnafajrin 1 ; Ikeu Kania 2. Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Garut

Neng Hertiawati 1 ; Ikeu Kania 2. Abstrak. Kata kunci: Kompetensi, Sumber daya manusia, Pelayanan

PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA ANGKUTAN UMUM TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SUB TERMINAL LIMBANGAN KABUPATEN GARUT

Abstrak. Kata kunci: Manajemen, Kompetensi, Sumber Daya Manusia, Pelayanan.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

PENGARUH PERENCANAAN PROGRAM TERHADAP EFEKTIVITAS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN AREA GARUT

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI. Halaman Abstract... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah Total

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

ANALISIS KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WASKITA BETON PRECAST,Tbk BATCHING PLANT BANDARA PALEMBANG

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan dalam sebuah perusahaan dipandang sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DARTAR TABEL. No. Judul Tabel Halaman. Tabel 1.1 Fenomena Pengendalian Biaya Tabel 1.2 Waktu Penelitian... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... v. ABSTRAKSI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja atau belajar untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGAWASAN MELEKAT DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB V ANALISA HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA PADANGAM

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT Suryani Risdianti 1 ; Miman Nurdiaman 2 1 Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut tsaniimunawar@yahoo.co.id 2 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Garut mnurdiaman@fisip.uniga.ac.id Abstrak Adanya fenomena rendahnya pengendalian yang disebabkan disiplin kerja pegawai yang belum optimal dilakukan di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalah menemukan data dan informasi mengenai besarnya pengaruh pengendalian terhadap disiplin kerja pegawai di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausalitas dengan teknik pengumpulan data kuesioner yang disebarkan kepada 77 responden. Berdasarkan analisis statistik, terbukti adanya hubungan yang kuat antara pengendalian terhadap disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengendalian terhadap disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut. Kata kunci : Pengendalian, disiplin kerja 1 Pendahuluan Sebagai sebuah perusahaan PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut juga memiliki Visi untuk menjadikan perusahaan air minum yang utama serta mandiri dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Garut, Misi untuk memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai harapan pelanggan dan masyarakat, memenuhi kewajiban kepada pemerintah kabupaten serta meningkatkan kesejahteraan kepada karyawannya serta motto Air Bersih Untuk Semua. Agar pelaksanaan kegiatan perusahaan sesuai dengan Visi dan Misi serta motto perusahaan, PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut mengacu pada keputusan Bupati Garut Nomor 521 Tahun 2002 tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja perusahaan daerah air minum Tirta Dharma Kabupaten Garut. Dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan ini, direktur PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut dapat melakukan perubahan dan perbaikan yang salah satunya melalui penyempurnaan

manajemen dalam perusahaan. Penyempurnaan manajemen perusahaan yang diperlukan, adalah pembenahan dalam bidang pengendalian. Pengendalian yang digunakan yaitu menurut teori (Silalahi, 2013) yang meliputi : 1) Pengendalian preventif 2) Pengendalian represif. Pengendalian dalam organisasi memegang peranan penting dalam upaya menjalankan fungsi fungsi manajemen. Salah satu dampak penerapan pengendalian yang maksimal adalah meningkatnya disiplin kerja pegawai. Selain itu salah satu kunci dari tercapainya tujuan sesuai rencana adalah dengan memiliki disiplin kerja pegawai yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pengendalian terhadap disiplin kerja pegawai dikarenakan pengendalian merupakan salah satu langkah utama dalam upaya meningkatkan disiplin kerja pegawai. Sementara disiplin kerja akan mampu mempermudah organisasi yang dalam hal ini adalah PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut dalam mewujudkan visi dan misinya. Penulis melakukan penelitian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut dikarenakan PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut yang merupakan salah satu perusahaan daerah yang seharusnya memiliki manajemen yang berbeda dengan instansi pemerintahan yang lain. Selain itu, perusahaan ini seharusnya memiliki tingkat disiplin yang tinggi dengan penerapan pengendalian yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian dan disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut serta Bagaimana pengaruh pengendalian terhadap disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. 2 Kajian Teori Dalam pelaksanaan kegiatan kantor di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut manajemen merupakan salah satu elemen paling penting dalam hal ini. Karena dengan adanya manajemen maka berbagai macam cara dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara maksimal. Manajemen didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan sumber daya, pengkomunikasian, pemimpinan, pemotivasian dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas dan penggunaan sumber sumber untuk mencapai tujuan organisasional secara efektif dan secara efisien (Silalahi, 2013). Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam manajemen tidak hanya terdiri dari proses perencanaan saja melainkan proses pengendalian dalam hal pelaksanaan berbagai macam tugas juga menjadi bagian penting dari adanya manajemen. Pengendalian penting dilakukan sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui apakah sumberdaya manusia, dan materil yang terdapat di dalam sebuah organisasi atau perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien. Selain itu pengendalian merupakan salah satu kegiatan monitoring terhadap berbagai aktivitas agar dilaksanakan secara efektif, sebagaimana dikemukakan oleh Robert Kreitner (Silalahi, 2013) adalah sebagai suatu proses maka pengendalian adalah kegiatan penetapan standar kinerja, monitoring dan pengukuran kinerja, membandingkan hasil kinerja aktual hasil pengukuran dengan standar yang telah dibuat, serta mengambil tindakan korektif dan penyesuaian atau pengembangan bilamana dibutuhkan. Pendapat tersebut menyatakan bahwa pengendalian dilakukan dalam upaya mengawasi berbagai kegiatan yang dilakukan dalam organisasai atau perusahaan dari mulai menetapkan standar kerja www.journal.uniga.ac.id 40

hingga mengambil tindakan korektif ataupun pengembangan terhadap hasil dari proses pengendalian yang dilakukan. Selain itu, standar yang digunakan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama agar sesuai dengan kemampuan berbagai sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Silalahi (Silalahi, 2013) menjelaskan bahwa pengendalian berdasarkan sifat atau waktu dibedakan dua tipe pengendalian : 1. Pengendalian preventif. Pengendalian preventif dilakukan ketika kegiatan berlangsung dan sebelum terjadi penyimpangan, sehingga disebut bersifat preventif atau pencegahan. Pengendalian preventif (preventif control) dimaksudkan untuk mengurangi atau mencegah kesalahan kesalahan atau penyimpangan penyimpangan. Implikasinya ialah dapat meminimasi kebutuhan tindakan pengendalian represif. Standar (hasil perencanaan), regulasi (hasil pengorganisasian), rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan (hasil staffing) yang baik merupakan ujud pengendalian preventif, sebab hal tersebut dapat mengarahkan dan membatasi perilaku karyawan dan manajer. 2. Pengendalian represif merupakan pengendalian yang dilakukan ketika terjadi penyimpangan, sehingga disebut bersifat refresif. Sebaliknya pengendalian refresif (repressive control) dimaksudkan untuk mengubah perilaku yang salah dan membuat kinerja sesuai dengan aturanaturan san standar yang ditetapkan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa agar pengendalian lebih efektif maka sebaiknya pengendalian dilakukan pada saat proses serta sebelum terjadi penyimpangan. Pengendalian yang dilakukan lebih bersifat mencegah daripada memperbaiki. Pengendalian menjadi salah satu kegiatan yang berpengaruh terhadap berbagai faktor, salah satunya adalah disiplin kerja pegawai. Disiplin kerja akan tercapai jika dalam organisasi atau perusahaan dilaksanakan proses pengendalian dengan baik. Selain itu kedisiplinan pegawai merupakan salah satu faktor yang tidak terpisahkan dalam sebuah organisasi sehingga keberadaannya sangat mutlak diperlukan untuk menjaga loyalitas serta pelayanan yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan. Menurut Davis & Werther (Marwansyah, 2014), bahwa disiplin adalah tindakan manajemen yang mendorong terciptanya ketaatan pada standar standar organisasi. Jadi, disiplin merupakan tindakan manajemen dalam upaya mengarahkan pegawai untuk melaksanakan tugas tugasnya dengan penuh tanggungjawab berdasarkan berbagai standar atau aturan yang telah disepakati dan ditentukan oleh perusahaan agar pelaksanaan pencapaian tujuan dapat berjalan dengan baik sesuai harapan. Menurut (Marwansyah, 2014) disiplin memiliki dua kategori yang dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Disiplin preventif adalah tindakan yang diambil untuk mendorong karyawan agar mengikuti standard an aturan sehingga pelanggaran bisa dicegah. Tujuan pokok disiplin preventif adalah mendorong terbentuknya disiplin diri dan departemen SDM memainkan peran penting dalam upaya ini. 2. Disiplin korektif adalah tindakan yang dilakukan sesudah terjadinya pelanggaran. Tindakan ini bertujuan agar tidak terjadi pelanggaran lebih jauh dan untuk menjamin bahwa di masa mendatang para karyawan akan mengikuti standar dan aturan organisasi. Dapat dijelaskan bahwa tindakan dari disiplin ini merupakan bagian dari hasil pengendalian, dimana disiplin preventif melakukan berbagai kegiatan agar meminimalisir pelanggaran terhadap aturan sementara disiplin korektif memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi. Kedua bentuk disiplin ini dapat dilaksanakan dengan baik jika pengendalian yang dilakukan pun baik. www.journal.uniga.ac.id 41

Selanjutnya, hipotesis dalam penelitian ini adalah pengendalian berpengaruh terhadap disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut. Adapun model penelitian disajikan dalam gambar 1 berikut ini. Pengendalian Disiplin Kerja Gambar 1. Model Penelitian 3 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan kausalitas, yang mana deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan variabel yang diteliti sedangkan kausalitas untuk mengetahui hubungan antar variabel. Alat ukur penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa kuesioner yang disusun secara terstruktur. Alat ukur penelitian ini digunakan sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian yang merupakan salah satu tahapan penting dalam penelitian ilmiah. 3.1 Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yang terdiri dari satu variabel bebas atau independen (variabel x) yaitu pengendalian dan satu variabel terikat atau dependen (variabel y) yaitu disiplin kerja. Selanjutnya, disusun operasional variabel penelitian sebagai berikut. Tabel 1: Operasionalisasi Variabel No Variabel Dimensi Indikator 1. Variabel X : Pengendalian ( Silalahi, 2013 : 393 ) 1. Pengendalian preventif a. Adanya standar dari hasil perencanaan b. Adanya regulasi c. Adanya rekrutmen d. Adanya seleksi e. Adanya pelatihan dan 2. Pengendalian represif pengembangan yang baik a. Membuat kinerja sesuai dengan aturan b. Adanya upaya untuk mengubah perilaku yang salah www.journal.uniga.ac.id 42

2. Variabel Y : Disiplin kerja ( Marwansyah, 2014 : 412 ) 1. Disiplin preventif 2. Disiplin korektif a. Adanya standar dan aturan kerja b. Adanya program untuk mengontrol kehadiran c. Adanya program untuk mengontrol keluh kesah d. Adanya dorongan terhadap karyawan agar mengikuti standar a. Adanya hukuman b. Adanya peringatan berjenjang c. Adanya peringatan tertulis 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut yang berkedudukan di pusat dengan jumlah 77 orang. 3.3 Alat Ukur dan Instrumen Penelitian Alat ukur penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa kuesioner yang disusun secara terstruktur. Alat ukur penelitian ini digunakan sebagai pedoman untuk mengukur variabel-variabel penelitian yang merupakan salah satu tahapan penting dalam penelitian ilmiah. dalam melakukan penganalisaan hasil penelitian, yaitu untuk mengkuatitatifkan data kualitatif, maka dilakukan analisis pembobotan dengan menentukan skor tertinggi yang dikurangi oleh skor yang terendah, dibagi ke dalam lima interval. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelopok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2006). Oleh karena itu, untuk mengukur nilai jawaban dari angket atas pendapat dan persepsi dari setiap responden dan dari pernyataanpernyataan yang diajukan dalam Skala Likert adalah sebagai berikut: Tabel 2: Penilaian Skala Likert No Pernyataan Positif Nilai Pernyataan Negatif Nilai 1 Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1 2 Setuju 4 Setuju 2 3 C-D 3 C-D 3 4 Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5 Sumber: (Riduwan, 2006) 3.4 Teknik Analisis Data Jenis data yang diteliti mencakup data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didasarkan atas hasil wawancara dan observasi. Data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan cara fikir ilmiah, melalui penarikan kesimpulan secara logis, sistemtis, cermat dan akurat berdasarkan kaidah-kaidah berfikir logis. Sedangkan data kuantitatif bersumber pada hasil penyebaran angket kepada responden. Data tersebut dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis statistik non-parametrik dengan menggunakan pendekatan Koefisien Korelasi Rank Spearman. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengendalian www.journal.uniga.ac.id 43

terhadap disiplin kerja di Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Intan Kabupaten Garut dalam persentase, maka digunakan koefisien penentu atau koefisien determinan (KD). 4 Hasil dan Implikasi 1. Pengendalian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. Pengendalian merupakan suatu alat untuk mencegah apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat penyelewengan atau penyimpangan yang mengganggu aktivitas dalam proses pencapaian tujuan. Pelaksanaan pengendalian merupakan kegiatan/proses terhadap aktivitas kerja pegawai berlangsung sesuai dengan fungsi masing-masing, tugas diukur dari pembagian tugas yang telah dirumuskan. Pelaksanaan pengendalian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut menggunakan teori menurut Silalahi (2013 : 393 ) menjelaskan bahwa pengendalian berdasarkan sifat atau waktu dibedakan dua tipe pengendalian : 1) Pengendalian preventif, 2) Pengendalian represif. Untuk mengetahui kondisi variabel pengendalian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut, maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan angket yang terdiri dari 7 pernyataan yang masingmasing disertai 5 kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai dengan menurut responden. Berdasarkan angket dari 7 pernyataan dapat diketahui hasil bahwa rata-rata jawaban responden pada variabel pengendalian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut adalah cukup baik yaitu sebesar 62%. Dari seluruh pernyataan pada variabel tersebut, indikator dengan nilai prosentase tertinggi ada pada item ke-7 sebesar 73,0 % dengan kriteria baik. Sedangkan prosentase terendah terdapat pada item ke-4 sebesar 56,9 % dengan kriteria cukup baik. Dari tanggapan responden dengan prosentase tertinggi pada indikator adanya standar dan aturan kerja dengan kriteria baik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan semua pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut bahwa perusahaan sudah menerapkan standar dan aturan kerja yang jelas serta sesuai dengan kemampuan pegawai (SDM) di perusahaan. Sedangkan tanggapan responden dengan prosentase terendah pada indikator adanya dorongan terhadap karyawan agar mengikuti standar dengan kriteria cukup baik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Bagian umum dan kepegawaian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut bahwa setiap pegawai umumnya tidak mendapatkan dorongan untuk engikuti standar yang maksimal, meski sudah ada upaya namun belum dilaksanakan secara maksimal, sebagai contoh belum adanya tindak lanjut dari pemberian insentif bagi karyawan dengan kehariran baik. 2. Disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut Pelaksanaan disiplin kerja di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut menggunakan teori menurut (Marwansyah, 2014) disiplin memiliki dua kategori yang dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Disiplin preventif, 2) Disiplin korektif. Untuk mengetahui kondisi variabel disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut, maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan angket yang terdiri dari 7 pernyataan yang masing-masing disertai 5 kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai dengan menurut responden. Angket dari 7 pernyataan dapat diketahui hasil bahwa rata-rata jawaban responden pada variabel disiplin kerja di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut adalah cukup baik yaitu sebesar 53 %. www.journal.uniga.ac.id 44

Dari seluruh pernyataan pada variabel tersebut, indikator dengan nilai prosentase tertinggi sebesar 67,5 % dengan kriteria cukup baik. Sedangkan prosentase terendah sebesar 53 % dengan kriteria cukup baik. Dari tanggapan responden dengan prosentase tertinggi pada indikator adanya standar dari hasil perencanaan dengan kriteria cukup baik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan semua pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut bahwa perusahaan sudah menerapkan standar dari hasil perencanaan dengan ditetapkannya standar yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Sedangkan tanggapan responden dengan prosentase terendah pada indikator adanya rekrutmen dengan kriteria cukup baik, hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Bagian umum dan kepegawaian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut bahwa di perusahaan ini belum ditetapkan dan diberlakukan system rekrutmen yang pasti dan jelas. 3. Pengaruh pengendalian terhadap disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut Berdasarkan pemaparan kondisi pengendalian dan disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut sebagai mana diuraikan sebelumnya, tampak bahwa pengendalian yang selama ini dilaksanakan oleh PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut pada kriteria pengendalian yang cukup baik, sementara itu tingkat disiplin kerja pegawai pun berada pada tataran yang cukup baik pula. Kondisi ini menunjukan bahwa keterkaitan pengaruh dan hubungan antara pengendalian dan disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. Hasilnya kemudian dihitung dengan menggunakan metode uji satatistika dengan menggunakan program Microsoft excel 2010 untuk mendapatkan hubungan pengaruh antara kedua variabel. a) Uji Hipotesis Besarnya pengaruh variabel (X) pengendalian terhadap (Y) disiplin kerja pegawai kurang baik, dengan besaran pengaruh 44,5% sedangkan 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Gambaran Besarnya Pengaruh Variabel (X) Pengendalian Terhadap Variabel (Y) Disiplin Kerja Pegawai 55,5% ε Pengendalian 44,5% Disiplin Kerja Pegawai www.journal.uniga.ac.id 45

5 Kesimpulan Dari hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: a) Berdasarkan hasil rekapitulasi kriteria item pada variabel pengendalian yang dilakukan di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut memperoleh hasil dari tanggapan responden berada pada posisi cukup baik yaitu dengan hasil prosentase sebesar 53%. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa pengendalian yang dilakukan di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut telah dilaksanakan secara optimal, namun masih tetap saja masih ada kekurangan dalam pengendalian yang dilaksanakan meskipun sudah berjalan dengan baik apa yg sudah di laksanakan sebagai mestinya. b) Berdasarkan hasil rekapitulasi kriteria item pada variabel disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut, hasil tanggapan responden berada pada posisi cukup baik dengan persentase sebesar 62%. Hal ini dapat di interpretasikan bahwa disiplin kerja pegawai di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut cukup baik. Namun masih ada beberapa yang harus di tingkatkan lagi disiplin kerja pegawai dalam upaya untuk lebih maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi. c) Besarnya pengaruh pengendalian terhadap disiplin kerja pegawai kurang baik, dengan besaran pengaruh 44,5% sedangkan 55,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Faktor lain yang tidak diteliti diantaranya motivasi, budaya organisasi dan kepemimpinan, 6 Rekomendasi Berlatar-belakang dari hasil pembahasan dan kesimpulan maka penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut : a) Untuk mengatasi masalah hambatan dalam pengendalian di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. Direktur selaku pimpinan hendaknya memberikan dorongan atau motivasi kepada pegawai agar mengikuti standar kerja yang sudah disepakati. Salah satu langkah yang dapat dilaksanakan yaitu dengan mengadakan evaluasi terhadap setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan. b) Untuk mengatasi masalah hambatan dalam disiplin kerja di PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut. Direktur selaku pimpinan harus memperbaiki sistem rekrutmen pegawai. Karena sistem rekrutmen pegawai akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi.salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan mengadakan proses rekrutmen dengan melewati tahapan seleksi calon pegawai baru baik melalui tes tulis maupun tes wawancara. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut beserta Staf. Daftar Pustaka Fahmi, I. (2013). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Ratminto, & Winarih, A. (2013). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. (2006). Dasar-Dasar Statistika (Edisi Revisi ed.). Bandung: Alfabeta. Rivai, M. &. (2013). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. www.journal.uniga.ac.id 46

Siegel, S. (1992). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu Sosial (Cetakan Kelima ed.). (Suyuti, Zanzawi, & Simatupang, Trans.) Jakarta: Gramedia. Silalahi, U. (2013). Asas -asas Manajemen. bandung: PT Refika Aditama. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Dokumen dan Peraturan Perundang undangan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2007 tentang Organ Dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum. www.journal.uniga.ac.id 47