ABSTRAK KUALITAS HIDUP KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas Hidup Klien Terapi Metadon di Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah

Bab I Pendahuluan. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. hancurnya kehidupan rumah tangga serta penderitaan dan kesengsaraan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

PERAN FAKTOR INTRINSIK DALAM KEIKUTSERTAAN PENGGUNA NARKOBA SUNTIK PADA PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GAMBARAN DOSIS TERAPI PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ABSTRAK PERILAKU BUNUH DIRI PADA KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH

NASKAH PUBLIKASI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEPATUHAN PENASUN DALAM MENGIKUTI PTRM DI RSJD SUNGAI BANGKONG PONTIANAK 2015

Gambaran dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Retensi Pasien Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) di Puskesmas Kecamatan Tebet

BAB I PENDAHULUAN. (Afrika Selatan), D joma (Afrika Tengah), Kif (Aljazair), Liamba (Brazil) dan Napza

PROGRAM HARM REDUCTION DI INDONESIA "DARI PERUBAHAN PERILAKU KE PERUBAHAN SOSIAL"

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. abad ini, dan menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. (NAPZA) atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT TERAPI RUMATAN METADON DI PUSKESMAS KASSI KASSI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. generasi baik secara kualitas maupun kuantitas. sesuatu yang mengarah pada aktivitas positif dalam pencapaian suatu prestasi.

BAB I PENDAHULUAN. pada program pengalihan narkoba, yaitu program yang mengganti heroin yang. dipakai oleh pecandu dengan obat lain yang lebih aman.

Putri Immi Rizky Budiyani 1, Renti Mahkota 2 ABSTRAK

Proposal Penelitian Operasional. Evaluasi dan Intervensi Pengobatan Terapi Rumatan Metadon (PTRM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba dalam bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan

PENGARUH KONSELING TERHADAP PENURUNAN DEPRESI PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI PUSKESMAS MANAHAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH. Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Yayasan Perguruan Sultan. Iskandar Muda Sunggal Terhadap Efek dan Bahaya Amfetamin

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN RETENSI PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. lainya. Banyak jenis NAPZA yang besar manfaatnya untuk kesembuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Aqciured Immunodeficiency Symndrome (AIDS). HIV positif adalah orang yang telah

Kata kunci: Penyakit periodontal, Gingivitis, Kualitas Hidup, OHIP-14

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat merupakan hak azazi manusia yang harus di lindungi seperti yang tertuang dalam Deklarasi Perserikatan

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

Kata kunci: HIV, sifilis, uji saring, pendonor pengganti, pendonor sukarela, UDD PMI Provinsi Bali-RSUP Sanglah vi

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

GAMBARAN KUALITAS HIDUP KLIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI PUSKESMAS BOGOR TIMUR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DALAM PENGOBATAN TB PARU DENGAN STRATEGI DOTS PADA PUSKESMAS DI KOTA LANGSA

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGENAI HIV / AIDS

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

HUBUNGAN TINGKAT PERCAYA DIRI DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MUTU HIDUP ODHA DI PADANG TAHUN Mohanis 1, Haspita Rizki Syurya Handini 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. bahan aktif lainya, dimana dalam arti luas adalah obat, bahan atau zat. Bila zat ini masuk

Penanggulangan HIV/AIDS pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

Pengaruh Karakateristik Terhadap Terbentuknya Perilaku Peserta Terapi Rumatan Metadon (TRM) di Klinik Rumatan Metadon Puskesmas Manahan Surakarta

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

BAB I PENDAHULUAN. laporan kinerja BNN pada tahun 2015 dimana terjadi peningkatan

Napza Suntik, HIV, & Harm Reduction

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

PTRM PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON PUSKESMAS BANGUNTAPAN II

PEMANFAATAN METADON PADA INJECTING DRUG USERS DI PUSKESMAS GEDONG TENGEN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SPIRITUALITAS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN SPIRIT PARAMACITTA DENPASAR

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Mortalitas Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immune

KARYA TULIS ILMIAH PERAN KELUARGA DALAM PRAKTIK MOBILISASI PASIEN PASCA STROKE

HUBUNGAN FAKTOR PENENTU PERILAKU KESELAMATAN KERJA DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSD dr.

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

Methadon sejak 1972 disetujui FDA telah terbukti secara klinis mengurangi jumlah orang kecanduan opiat dengan efek samping jangka panjang terbatas

KARYA TULIS ILMIAH. PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PERAWATAN EPISIOTOMI Di Ruang Melati RSUD Dr. Harjono Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELLITUS TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNKTUR) Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT DI KLINIK PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI PUSKESMAS PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Kata Kunci : Hubungan, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Obat CTM.

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).

Implementasi Kebijakan dan Program AIDS pada Kelompok Pengguna Napza

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemanfaatan Layanan Metadon bagi Pengguna Napza Suntik di Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta

PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI.

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB II TINJUAN PUSTAKA

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

UNIVERSITAS UDAYANA EFEKTIVITAS KEGIATAN PEMBENTUKAN KADER PENYULUH ANTI NARKOBA DI LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA UMUR TAHUN YANG BERADA DI KELURAHAN SEI RENGAS I MEDAN MENGENAI SADARI KELVIN YUWANDA

BAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014,

Kata kunci: gigi tiruan, tingkat perilaku, lansia.

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

ABSTRAK FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG OBAT GENERIK DI PUSKESMAS KAYU TANGI BANJARMASIN

PENGESAHAN SKRIPSI. Hesthi Krisnawati, NIM: G , Tahun: 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengendalian dan pencegahan infeksi HIV/AIDS bagi pengguna

Transkripsi:

ABSTRAK KUALITAS HIDUP KLIEN TERAPI METADON DI PTRM SANDAT RSUP SANGLAH Latar Belakang: Kualitas merupakan indikator penting dari keberhasilan sebuah terapi. Program terapi metadon adalah salah satu pilihan terapi substitusi yang popular untuk mengatasi ketergantungan heroin. Program ini dapat meningkatkan kualitas hidup kliennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas hidup dari klien terapi metadon secara umum dan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metodologi: Penelitian deskriptif dengan desain cross sectional digunakan untuk menggambarkan kualitas hidup klien di Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara konsekutif sampling dengan jumlah 35 responden. Instumen yang digunakan adalah kuisioner WHOQOL- BREF. Hasil: Dari 35 responden yang ikut serta, ditemukan bahwa 48,6% dengan kualitas hidup baik, 51,4% kualitas hidup sedang, dan tidak ditemukan klien dengan kualitas hidup buruk. Klien dengan usia 11-40 tahun (58,6%), berpendidikan perguruan tinggi (85,7%), memiliki pekerjaan (55,2%), tidak berstatus duda (56,6%), dan lama terapi kurang dari 12 bulan (66,7%) sebagian besar memiliki kualitas hidup baik. Selain itu sebagian besar memiliki kualitas hidup sedang. Simpulan: Kualitas hidup klien terapi metadon menunjukkan kategori sedang dan baik dengan jumlah yang tidak jauh berbeda., dan tidak ditemukan satupun klien dengan kualitas hidup buruk. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti kualitas hidup berdasarkan masing-masing domain. Kata Kunci : kualitas hidup, klien terapi metadon, penyalahgunaan zat

ABSTRACT QUALITY OF LIFE OF METHADONE MAINTENANCE THERAPY CLIENTS AT PTRM SANDAT RSUP SANGLAH Introduction: Quality of life is an important indicator of the success of a therapy. Methadone Maintenance Therapy (MMT) is one of the popular choices for drug substitution therapy. Aside from its role in harm reduction against HIV infection, MMT programme may potentially enhances clients quality of life. This study aims to identify the quality of life of methadone therapy clients and according its affecting factors. Methods: Descriptive study with cross sectional design was used to describe quality of life of clients at Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) Sandat RSUP Sanglah. Samples were taken by consecutive sampling technique. Quality of life parametres were measured through the WHOQOL-BREF questionnaires. Results: Quality of life of 35 subjects, 48,6% is categorized to good, 51,4% is moderate, and 0% is poor. Clients in age group 11-40 yo (58,6%), well educated (85,7%), have a job (55,2%), is not widower(56,6%), and have had therapy for less than 12 months (66,7%) is mainly have a good quality of life. Conclusions: Quality of life of methadone maintenance therapy clients showed moderate and good category with no significant difference, and none of them in poor quality of life. For further research related to the title of this research to be a more in depth study of the four domains that affect quality of life and further studies are expected to be can develop by method of correlation. Keyword : quality of life, methadone therapy client, drug abuse ii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PENGUJI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ii iii iv v vi ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 5 2.1 Pengguna Narkoba Suntik (Penasun)... 5 2.1.1 Heroin... 5 2.1.2 Efek Heroin... 6 2.2 Terapi Metadon... 7 2.2.1 Metadon... 8 2.2.2 Tujuan Terapi Metadon... 9 2.3 Kualitas Hidup... 10 2.3.1 Pengertian Kualitas Hidup... 10 2.3.2 Kualitas Hidup dari Berbagai Aspek... 11 2.3.3 Pengukuran Kualitas Hidup... 12 2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup... 14 2.4 Kualitas Hidup oada Klien Terapi Metadon... 17 BAB III KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN... 19 iii

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian... 20 4.1.1 Desain Penelitian... 20 4.1.2 Waktu dan Tempat Penelitian... 20 4.2 Subjek dan Sampel... 20 4.2.1 Variabilitas Populasi... 20 4.2.2 Kriteria Subjek... 20 4.2.3 Besaran Sampel... 21 4.2.4 Teknik Penentuan Sampel... 22 4.3 Variabel... 22 4.3.1 Identifikasi Variabel... 22 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 23 4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian... 25 4.5 Alur Penelitian... 26 4.6 Analisis Data... 27 4.7 Kelemahan Penelitian... 27 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 5.1 Hasil Penelitian... 28 5.1.1 Deskripsi Karakteristik Demografi Responden... 28 5.1.2 Kualitas Hidup pada Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah 29 5.2 Pembahasan... 32 5.2.1 Kualitas Hidup Klien Terapi Metadon... 33 5.2.2 Kualitas Hidup Klien Terapi Metadon berdasarkan Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Status Penikahan dan Lama Terapi.. 34 5.3 Keterbatasan Penelitian... 38 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 39 DAFTAR PUSTAKA... 41 LAMPIRAN... 44 iv

DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Karakteristik klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah... 28 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kualitas Hidup Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan Kelompok Umur... 30 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kualitas Hidup Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan Pendidikan... 31 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kualitas Hidup Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan Pekerjaan... 31 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kualitas Hidup Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan Status Pernikahan... 31 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kualitas Hidup Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan Lama Terapi... 32 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian... 19 Gambar 4.1 Alur Penelitian... 26 Gambar 5.1 Presentase Kualitas Hidup pada Klien di PTRM Sandat RSUP Sanglah... 30 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, strategi terapi di dunia kesehatan tidak hanya terfokus pada kondisi klinis saja, namun juga kualitas hidup pasien. Kualitas hidup dapat menggambarkan kondisi pasien secara menyeluruh secara fisik, psikologis, sosial dan lingkungan, sehingga kualitas hidup dijadikan sebagai salah satu tolak ukur penting terhadap keberhasilan suatu terapi. Begitu juga halnya pada terapi yang dilakukan terhadap pasien penyalahgunaan zat yang dipastikan mengalami masamasa sulit selama menjalani pengobatan. Penyalahgunaan zat adalah masalah yang kompleks, tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental individu namun juga mengancam keamanan publik dan produktivitas masyarakat (National Institute on Drug Abuse, 2013). Diperkirakan sekitar 230 juta orang atau 5% dari populasi orang dewasa di dunia melakukan penyalahgunaan zat paling tidak sekali pada tahun 2010. Di Indonesia, berdasarkan data dari BNN tercatat 138.475 kasus narkoba selama tahun 2007 hingga 2011 (BNN, 2011). Adapun jenis penyalahgunaan narkoba yang terbesar adalah narkotika jenis heroin/putaw. Berdasarkan data dari BNN RI, jumlah penyalahgunaan narkoba jenis ini mengalami peningkatan sekitar 100% dari data tahun 2007 sampai tahun 2008. Heroin merupakan jenis narkoba yang sering digunakan dengan cara disuntikan ke dalam intravena, penggunanya sering disebut dengan Injecting Drug User (IDU) atau pengguna narkoba suntik (Penasun), sehingga vii

masalah yang ditimbulkan dapat lebih meluas lagi yaitu terjadinya penularan HIV-AIDS (Depkes RI, 2007). Pengguna narkotik suntik (penasun) berjuang melawan ketergantungannya selama bertahun-tahun, mengalami hubungan interpersonal yang buruk dan kesehatan yang buruk akibat overdosis, selain itu juga memiliki resiko yang tinggi terhadap infeksi virus hepatitis C (HCV) dan human immunodeficiency virus (HIV). Semua hal itu tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Berdasarkan WHO, kualitas hidup merupakan persepsi individual terhadap hidup mereka yang berhubungan dengan nilai dan budaya maupun tujuan hidup, harapan, standar dan perhatian. Banyak hal yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup seseorang. Masalah kesehatan termasuk penyalahgunaan zat dipercaya memberikan efek negatif terhadap kualitas hidup pasien. Beberapa penelitan telah membuktikan hal itu (Torrens, 2008). Dunia kesehatan memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan napza melalui upaya Promotif, Preventif, Terapi dan Rehabilitasi. Di antara beberapa pilihan terapi rehabilitasi substitusi, metadon merupakan salah satu pilihan yang paling populer. Pada tahun 2004, WHO menyatakan metadon sebagai terapi dasar untuk manajemen ketergantungan opioid (WHO, 2004). Manfaat terapi metadon antara lain, menghentikan penggunaan obat dengan injeksi, mengurangi resiko overdosis dan penyakit infeksi menular, mengurangi angka kematian hingga 30% dibandingkan dengan terapi nonmetadon, meningkatkan stabilitas keluarga, mengurangi kriminalitas, dan juga lebih efektif dalam hal biaya perawatan (CDC, 2002). Berbagai manfaat tersebut tentunya akan memberi perubahan pada kualitas hidup pengguna terapi. Penelitian viii

terbaru membuktikan bahwa dengan terapi metadon terjadi peningkatan signifikan terhadap kualitas hidup secara umum pada pengguna heroin (Chou dkk, 2013). Dengan berbagai keuntungan yang didapat dengan terapi substitusi metadon, peningkatan kualitas hidup merupakan hasil penting yang berhubungan dengan efikasi program terapi sehingga perlu dikaji lebih dalam. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah kualitas hidup dari klien terapi metadon di PTRM Sandat RSUP Sanglah?. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui manfaat Program Terapi Rumatan Metadon Sandat di RSUP Sanglah 1.3.2 Tujuan Khususs Untuk mengetahui kualitas hidup dari klien terapi metadon di PTRM Sandat RSUP Sanglah secara umum Untuk mengetahui gambaran karakteristik klien terapi metadon di PTRM Sandat RSUP Sanglah Untuk mengetahui kualitas hidup dari klien terapi metadon di PTRM Sandat RSUP Sanglah berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi ix

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu : 1) Memberikan informasi bagi instansi kesehatan mengenai manfaat terapi metadon pada pelaku penyalahgunaan zat dalam peningkatan kualitas hidup 2) Memberikan informasi bagi Pemerintah Provinsi Bali mengenai pencegahan dampak buruk penyalahgunaan zat dengan terapi metadon 3) Menjadi acuan terhadap penelitian selanjutnya x