NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: SUCI KURNIAWATI 0502R00310

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG KOMPLIKASI AKUT. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Nurlathifah N. Yusuf

Tingkat Self care Pasien Rawat Jalan Diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kalirungkut Surabaya. Yessy Mardianti Sulistria

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERILAKU MAKAN PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN PRAWIRODIRJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN TENTANG KOMPLIKASI AKUT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN ULKUS DIABETIK Di PoliPenyakitDalamRumah Sakit Umum Daerah Dr.

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT STUDI LANJUT KE S2 KEBIDANAN PADA MAHASISWA D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : FAIQOH HARDIYANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ABA WIROBRAJAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

DIANIE PARAMITHA PUTRI

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN MEDIA INFORMASI DENGAN PERILAKU SEKSUAL IBU PASCANIFAS DI PUSKESMAS MERGANGSAN NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DIARE PADA ANAK USIA 0 5 TAHUN DI POSYANDU CERIA I KELURAHAN TAMBAKREJO SURABAYA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS TEMON 1 KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Indeks Massa Tubuh, Konsumsi Minuman Beralkohol

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG SENAM DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Harjono Ponorogo

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

Pengetahuan dan Peran Keluarga dalam Perawatan Luka Kaki Diabetes di Asri Wound Care Centre Medan

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

THE CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND EMOTIONAL DISTRESS ON DIABETES MELLITUS PATIENTS AT PANEMBAHAN SENOPATI GENERAL HOSPITAL BANTUL

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS DI BPS DINI MELANI YOGYAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 CILONGOK KAB.

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN PENATALAKSANAAN DIET DM TIPE 2 DI PAGUYUBAN PUSKESMAS III DENPASAR UTARA

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN KAKI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SUCI KURNIAWATI 0502R00310 PROGRAM PENDIDIKAN NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2009 1

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN KAKI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : SUCI KURNIAWATI 0502R00310 PROGRAM PENDIDIKAN NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2009 2

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN KAKI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SUCI KURNIAWATI 0502RR00310 Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Program Pada Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Oleh : Pembimbing : Widaryati S.Kep., Ners Tanggal : Tanda tangan : 3

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN KAKI DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA KLIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA 2009¹ Suci Kurniawati², Widaryati³ ABSTRAK Latar belakang: Seiring dengan perkembangan pesat di dunia teknologi dan informasi penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat. Komplikasi diabetes bisa menyebabkan berbagai masalah diantaranya kejadian kaki diabetik. Upaya yang dapat dilakukan agar masalah itu tidak bertambah berat adalah dengan melakukan berbagai kegiatan salah satunya yaitu perawatan kaki yang baik sehingga sirkulasi darah menjadi sehat. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik dengan desain Cross Sectional. Jumlah responden 50 orang dengan teknik pengumpulan sampel adalah porpusive Sampel. Pengumpulan data untuk pengetahuan menggunakan kuesioner tertutup dan perilaku menggunakan wawancara terstruktur yang menyerupai check list. Analisa data menggunakan Sperman Rank. Hasil: Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus yaitu sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang sedang dengan perilaku yang cukup yaitu 14 responden (28,0%). Dengan uji Sperman Rank didapatkan nilai r = 0,551 nilai P = 0,00. Dengan demikian nilai P lebih kecil dari nilai α (P<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009. Kesimpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009. Dengan tingkat hubungan sedang. Saran: Bagi Petugas kesehatan untuk selalu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien diabetes melitus untuk meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kaki sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kaki diabetik. Kata kunci : Pengetahuan, Diabetes melitus, Perilaku. Kepustakaan :14 buku (2002-2009), 3 hasil penelitian, 11 internet Halaman : xiii, 77 halaman, gambar 1s.d.7, tabel 1s.d.5 1Judul skripsi. 2Mahasiswa program pendidikan Ners_PSIK STIKes Aisyiyah Yogyakarta. 3Dosen pembimbing program pendidikan Ners_PSIK STIKes Aisyiyah Yogyakarta. 4

RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL ON FOOT TREATMENT AND DIABETIC PREVENTING BEHAVIOR IN CLIENT WITH DIABETES MELLITUS AT PUBLIC HEALTH CENTER WIROBRAJAN OF YOGYAKARTA PERIOD 2009 1 Suci Kurniawati 2, Widaryati 3 ABSTRACT Background: Following rapid development in technology and information field on diabetes mellitus disease is one of chronic disease that mostly found within society. Diabetic complication can cause various problems including incidence of foot diabetes. Effort that can be done not to worse is by conducting various kinds. One of them is better foot treatment, so blood circulation will be fit. Objective: to identify knowledge level on foot treatment, foot diabetes-preventing behavior and to analyze relationship between knowledge level on foot treatment and foot diabetes-preventing behavior. Method: this study used analytic survey method with cross-sectional design. Number of respondents were 50 people with purposive sample in technique of gathering sample. Data collection in knowledge level used closed questionnaire and one in behavior used structured interview like check list. Data analysis used Spearman Rank. Result: Result of the research indicated that there were 14 respondent (28,0%) who had the level of knowledge in moderate category and enough behavior. With Spearman rank test, it was found that r value was 0.551 with p=0.00. Therefore, p value was lower than (p<0.05), so that it could be concluded that there was relationship between knowledge level on foot treatment and diabetic foot preventing behavior in client with diabetes mellitus at Public Health Center Wirobrajan of Yogyakarta period 2009. Conclusion: there was relationship between knowledge level on foot treatment and diabetic foot preventing behavior in client with diabetes mellitus at Public Health Center Wirobrajan of Yogyakarta period 2009. Relationship rate was intermediate. Suggestion: For health worker always give health education to client diabetes mellitus for increasing treatment of foot as effort for preventing the happening of foot diabetic. Keyword : knowledge, diabetes mellitus, behavior Reference : 15 books, 11 internet (2002-2009) Page : xiii, 77 pages, 1-7 figures, 1-5 tables 1 Title of thesis 2 Student, Ners Education Program, Health Science College Aisyiyah of Yogyakarta 3 Lecturer, Ners Education Program, Health Science College Aisyiyah of Yogyakarta 5

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang terpadu dari pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi (Adisasmito, 2008). Sejalan dengan perubahan dan perkembangan sosial ekonomi terjadi perubahan pola penyakit yang ada hubungannya dengan cara hidup yang selalu berubah sesuai dengan bertambahnya kemakmuran. Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makanan yang tradisional yang banyak mengandung karbohidrat dan serat ke pola makanan yang kebarat-baratan. Peningkatan perkapita atau perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit endokrin dan eksokrin seperti diabetes melitus (Riyadi, 2008). Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang sering kali ditemukan pada Abad ke 21. Penyakit ini merupakan penyakit yang belakangan banyak dijumpai di kalangan masyarakat akibat terjadinya pergeseran pola hidup seiring dengan perkembangan pesat di dunia teknologi dan informasi yang cenderung memanjakan manusia dalam menjalani kehidupan (Pristiyanto, 2003). Cara hidup yang sibuk dengan pekerjaan dari pagi hingga sore bahkan terkadang sampai malam hari menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk berekreasi, berolahraga bahkan mengadu kepada Allah SWT lewat sholat (Riyadi, 2008). Meningkatnya prevalensi penderita diabetes melitus, angka kejadian kaki diabetik seperti: ulkus, infeksi dan gangren kaki serta artropati charcot semakin meningkat. Manajemen kaki diabetika terutama difokuskan untuk mencegah dan menghindari amputasi ekstremitas bawah (Cahyono, 2007). 6

Akibat dari kaki diabetik menyebabkan berbagai kesulitan, mulai dari biaya yang harus ditanggung untuk mengatasi persoalan kaki diabetik sampai terjadinya gangguan pada mobilisasi yaitu mulai dari cara berjalan yang lambat atau berat, rasa pegal, nyeri, kram otot atau rasa lelah otot biasanya timbul sewaktu melakukan aktifitas (Antono, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 3 Februari 2009 di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta didapatkan data bahwa dari bulan Januari sampai Desember tahun 2008 jumlah klien diabetes melitus (dari semua tipe diabetes) mulai dari golongan umur 20 tahun sampai lebih dari 70 tahun yang datang meminta pelayanan ke Puskesmas sebanyak 247 orang berjenis kelamin laki-laki dan 251 berjenis kelamin perempuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan dokter dan petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas Wirobrajan mengatakan bahwa dalam satu tahun terakhir ini kasus diabetes melitus termasuk dalam sepuluh besar terbanyak yang dialami oleh masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalahnya adalah: Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di wilayah Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009?. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah non eksperimen untuk mengetahui hubungan (korelasi) antara dua variabel. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah klien dabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta yang berjumlah 498 orang. Sampel berjumlah 50 orang dengan kriteria: 7

klien diabetes melitus di Wilayah Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta, dalam kondisi kooperatif dan bersedia menjadi responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara terstruktur yang menyerupai check list. Kuesioner sebelum digunakan untuk penelitian akan diuji validitas dan reabilitasnya untuk mengetahui baik tidaknya instrument pengumpul data. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan satu kali terhadap 25 klien diabetes melitus. Uji validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu instrimen (Arikunto, 2006). Berdasarkan uji validitas kuesioner yaitu kuesioner tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki yang terdiri dari 18 item, semua item dinyatakan valid dan untuk perilaku pencegahan kaki diabetik terdiri dari 18 item, terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item nomor 6. Kemudian item yang tidak valid tersebut dihilangkan sehingga butir pernyataan untuk perilaku pencegahan kaki diabetik sebanyak 17 item. Pada uji reliabilitas nilai α kuesioner adalah 0,94 yang hasilnya lebih dari r tabel maka hal ini menunjukkan bahwa kuesioner ini memiliki kehandalan yang tinggi (reliable) untuk mengukur variabel. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetic digunakan statistik parametris korelasi Spearman Rank. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data dilakukan dengan pedoman pengumpulan dan didapatkan karakteristik sampel antara lain: karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan penyakit yang menyertai. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa seluruh sampel (50 sampel) di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009, didapatkan karakteristik responden sebagai berikut: 8

Gambar 1. Karakteristik responden berdasarkan umur 1(2%) 12(24%) 20-40 tahun 40-65 tahun >65 tahun 37(74%) Dari gambar 1 diketahui bahwa sebagian besar responden berumur lebih dari 65 tahun yaitu 37 responden (74,0%). Gambar 2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 responden (54,0%). Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan 9

Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMA yaitu 19 orang (38,0%). Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan penyakit penyerta Berdasarkan gambar 4. diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 27 responden (54,0%) memiliki penyakit lain yang menyertai dan sebagian kecil 23 responden (46,0%) tidak memiliki penyakit yang menyertai. Jenis penyakitnya berbedabeda seperti hipertensi 14 responden (28,0%), asam urat 4 responden (8,0%), asma 2 responden (4,0%) dan kolesterol tinggi 7 responden (14,0%). 1. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Perawatan Kaki di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009 Tabel 1. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009 No Pengetahuan Frekuensi % 1 Tinggi 22 44,0 2 Sedang 19 38,0 3 Rendah 9 18,0 Total 50 100,0 10

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 50 responden sebagian besar responden yaitu 22 responden (44%) mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori tinggi. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya adalah pendidikan. (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan gambar 3 diketahui bahwa pendidikan responden paling banyak adalah SMA sebanyak 19 responden (38.0%) dan yang paling sedikit adalah SLTP sebanyak 8 responden (16,0%) ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden adalah sedang yaitu mayoritas responden berpendidikan SMA. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009 didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yaitu 22 responden (44%) mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori tinggi dan 9 responden (18%) mempunyai tingkat pengetahuan dalam kategori rendah. Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan berasal dari kata tahu yang berarti seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang cakrawala tertentu. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi akan mempunyai daya pikir yang relatif tinggi pula sehingga mampu menyerap informasi dengan lebih efektif. Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Sesuai dengan hal itu maka seorang responden yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi akan mudah untuk memperoleh dan memahami informasi. Seseorang dikatakan mempunyai pengetahuan yang luas tentang perawatan kaki bila didukung oleh banyaknya sumber informasi yang diperolehnya. Informasi yang sampai ke masyarakat juga dapat dipengaruhi oleh usaha-usaha pendidikan kesehatan 11

atau promosi kesehatan yang dilakukan oleh berbagai elemen kesehatan, misalnya Puskesmas melalui petugas kesehatan yang berwenang di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal di bangku sekolah tetapi dapat diperoleh juga dari informasi yang diterima baik dari orang tua, teman, media massa ataupun dari petugas kesehatan. Seperti yang dinyatakan dalam teori bahwa seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih akan banyak pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo, 2003). 2. Perilaku Pencegahan Kaki Diabetik Di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009 Tabel 2. Distribusi frekuensi perilaku pencegahan kaki diabetik di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta tahun 2009 No Perilaku Frekuensi % 1 Baik 8 16,0 2 Cukup 27 54,0 3 Kurang 15 30,0 Total 50 100,0 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 27 responden (54,0%) mempunyai perilaku dalam kategori yang cukup. Hasil pengukuran perilaku responden dalam pencegahan kaki diabetik didapat hasil bahwa sebagian besar responden mempunyai perilaku dengan kategori cukup sebanyak 27 responden (54,0%), sebagian kecil adalah kategori baik yaitu 8 responden (16,0%) dan 15 responden (30%) dengan kategori kurang. Dalam penelitian ini perilaku responden untuk mencegah terjadinya kaki diabetik berada pada kategori cukup dan pengetahuan tentang perawatan kaki berada pada kategori tinggi hal ini bisa dikarenakan oleh beberapa variabel pengganggu yang tidak 12

dikendalikan oleh peneliti seperti sikap. Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak terlalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Secara teoritis perubahan perilaku mengikuti tahap-tahap yaitu pengetahuan, sikap dan praktik. Tetapi beberapa penelitian membuktikan bahwa proses terjadinya perilaku tidak selalu seperti teori bahkan dalam perilaku sehari-hari terjadi sebaliknya (Notoatmodjo, 2003). Sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang tinggi belum pasti perilaku pencegahan kaki diabetiknya baik dan tepat. 3. Hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus Tabel 3. Tabulasi silang hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes mellitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009 Pengetahuan Perilaku Tinggi Sedang rendah Total F % F % F % F % Baik 8 16 0 0 0 0 0 16 Cukup 11 22 14 28 2 4 27 54 Kurang 3 6 5 10 7 14 15 30 Total 22 44 19 38 9 18 50 100 Tabel 3. Menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan sedang dengan perilaku yang cukup sebanyak 14 responden (28,0%). Dengan demikian diketahui bahwa semakin tinggi pengetahuan maka semakin baik 13

perilaku pencegahan yang dilakukan sehingga menunjukkan adanya kecenderungan bahwa pengetahuan tentang perawatan kaki mempengaruhi perilaku responden dalam mencegah terjadinya kaki diabetik. Berdasarkan uji Sperman Rank menggunakan system komputerisasi didapatkan nilai r = 0,551 dan nilai p = 0,00 (taraf signifikansi). Untuk menyimpulkan hipotesis diterima atau ditolak, dibandingkan antara taraf signifikansi hitung dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan, yaitu 0,00 < 0.05 maka ha diterima dan ho di tolak. Dengan demikian dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009. Untuk menentukan keeratan hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik maka taraf signifikansi hasil penelitian dibandingkan dengan pedoman interpretasi korelasi. Didapat nilai koefisien kontingensi sebesar 0,551. Berdasarkan harga-harga interpretasi koefisiensi korelasi dapat diketahui bahwa taraf signifikansi ini terdapat antara 0,400 0,599 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan tahun 2009 adalah sedang. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan responden tentang perawatan kaki di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009 sebagian besar mempunyai tingkat pengetahuan tinggi yaitu 22 responden (44,0%) sedangkan 19 responden (38,0%) mempunyai tingkat 14

pengetahuan sedang dan 9 responden (18,0%) mempunyai tingkat pengetahuan rendah. 2. Perilaku pencegahan kaki diabetik pada responden di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009 sebagian besar responden mempunyai perilaku yang cukup sebanyak 27 responden (54,0%) sedangkan 15 responden (30,0%) mempunyai perilaku yang kurang dan 8 responden (16,0%) mempunyai perilaku yang baik. 3. Ada hubungan tingkat pengetahuan tentang perawatan kaki dengan perilaku pencegahan kaki diabetik pada klien diabetes melitus di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Tahun 2009. Dari hasil perbandingan tersebut (0,551 terdapat diantara 0,400 0,599) yang berarti tingkat hubungan nya adalah sedang. SARAN 1. Bagi Profesi Keperawatan dan tim kesehatan lain Diharapkan dapat memberikan pendidikan tentang pentingnya melakukan pencegahan dininterjadinya kaki diabetik pada klien diabetes melitus. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat memicu kegiatan pada upaya promotif Puskesmas melalui penyuluhan tentang penyakit diabetes melitus serta perawatan kaki pada klien diabetes melitus dan komplikasi-komplikasi yang akan timbul akibat penyakit diabetes melitus yang tidak ditangani dengan tepat. 3. Bagi Masyarakat Menambah informasi tentang pentingnya tingkat pengetahuan dan pemahaman 15

tentang tentang perilaku perawatan kaki untuk mencegah terjadinya kaki diabetik bagi masyarakat khususnya klien diabetes melitus yang tidak ditangani dengan tepat. Dan dapat mempertahankan dan mengoptimalkan kemampuan dalam melakukan perawatan kaki dengan mandiri. 4. Bagi Klien Diabetes Melitus Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan klien diabetes melitus tentang perawatan kaki untuk mencegah resiko terjadinya kaki diabetik. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya kaki diabetik dengan menggunakan metode yang berbeda serta memperbanyak sampel. DAFTAR PUSTAKA Adisasmito, W., 2008. Sistem Kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Antono, D., 2008. Penyakit Arteri Perifer Pada Penyakit Diabetes Melitus, http://tiasanaroskesehatan.blogspot.com, diperoleh tanggal 03 Februari 2009. Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Asdi mahasatya, Jakarta. Pristiyanto, D., 2003. Amputasi Momok Bagi Penderita Diabetes, http://www.mediaindo.co.id, diperoleh tanggal 2 Januari 2009. Cahyono, J., 2007. Manajemen Ulkus Kaki Diabetik, http://www.dexa-medica.com, diperoleh tanggal 13 Januari 2009. Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Riyadi, S., 2008. ASKEP Pada Pasien Dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin Pada Pankreas, Graha Ilmu, Yogyakarta. 16