BUPATI MANDAILING NATAL

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 45 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 39 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL GAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 18 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL ANGAN PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 40 TAHUN 2011

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI, Mengingat

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

.000 WALIKOTA BANJARBARU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 96 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Transkripsi:

- 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mandailing Natal, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2437); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 8); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mandailing Natal (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL.

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Mandailing Natal. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Mandailing Natal. 4. Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Mandailing Natal. 5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 6. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 7. Sekretaris adalah Kepala Sekretariat pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 9. Seksi adalah Seksi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 10. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah UPT pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. 12. Kelompok Jabatan fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal. BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Dinas Pasal 2 (1) Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kehutanan dan perkebunan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang kehutanan dan b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang kehutanan dan c. penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan pihak terkait dalam pembinaan dan pengembangan di bidang kehutanan dan perkebunan sesuai kebijakan daerah; d. pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian pembangunan jangka menengah dan tahunan di bidang kehutanan dan perkebunan sesuai kebijakan daerah, ketentuan dan standar yang ditetapkan; e. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang kehutanan dan f. penyelenggaraan urusan rumah tangga dan administrasi ketatausahaan Dinas; g. pembinaan disiplin pegawai Dinas; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 3 - Pasal 3 (1) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas. (2) Kepala Dinas mempunyai tugas dan fungsi memimpin dan mempertanggungjawabkan penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaiman dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas dibantu oleh : a. Sekretariat; b. Bidang Bina Kehutanan; c. Bidang Bina Perkebunan; d. Bidang Bina Produksi; dan e. Bidang Budidaya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian penyiapan dan pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang kehutanan dan perkebunan serta kebijakan dan program Dinas, memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan dinas serta pengembangan administrasi umum surat menyurat, hubungan masyarakat, urusan rumah tangga, penyediaan sarana dan prasarana, kearsipan dan ketatalaksanaan, kepegawaian, pengolahan keuangan serta penyusunan program kegiatan dan evaluasi dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang kehutanan dan b. penyusunan program kerja dan kegiatan sekretariat; c. penyelenggaraan ketatausahaan, administrasi umum dan surat menyurat; d. pelayanan dan pemenuhan perlengkapan dan rumah tangga Dinas; e. pelayanan administrasi kepegawaian bagi semua unsur di lingkungan dinas; f. pengelolaan dan penyiapan pertanggungjawaban administrasi keuangan; g. pelayanan administrasi keuangan kepada seluruh pegawai Dinas; h. koordinasi penyusunan program dan kegiatan Dinas; i. evaluasi dan pelaporan atas penyelenggaraan program dan kegiatan Dinas; j. koordinasi penyiapan bahan dan penyusunan RENJA, RKPD, RENSTRA, KUA/PPAS, LAKIP, LPPD, LKPJ serta bentuk pelaporan lainnya; k. memberi masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan l. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi kepada atasan; m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat terdiri atas : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Program.

- 4 - Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 6 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, keprotokolan, perlengkapan rumah tangga dan perpustakaan serta administrasi kepegawaian dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan penomoran surat keluar, surat masuk dan administrasi ketatausahaan lainnya serta penataan kearsipan kantor; b. melaksanakan pengadaan dan penyediaan perlengkapan dan sarana administrasi kantor; c. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor; d. melaksanakan urusan kehumasan dan pelayanan informasi kepada masyarakat dan media massa; e. melaksanakan urusan administrasi pegawai dinas dalam penerbitan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, kenaikan jabatan dan administrasi lainnya; f. mempersiapkan dan memproses pengurusan mutasi promosi, pemberian tanda penghargaan berkaitan dengan prestasi pegawai dan pengenaan sanksi yang berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan pegawai berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. mempersiapkan dan memproses administrasi DP3 pegawai dinas setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan serta penyiapan laporan dan pertanggung jawaban keuangan dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan kegiatan menyangkut pelaksanaan administrasi penggajian dan tunjangan pegawai; b. melaksanakan kegiatan pengurusan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta keuangan lainnya yang diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; c. melaksanakan koordinasi dengan instansi pengelola keuangan daerah dalam kegiatan pengurusan, pencairan dan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, serta sumber-sumber keuangan lainnya yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. melaksanakan urusan administrasi keuangan lainnya, dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kantor secara umum; e. melaksanakan koordinasi dan pengawasan pencairan anggaran kegiatan dan program kerja di bidang kehutanan dan f. melaksanakan penyusunan pertanggung jawaban keuangan dinas; g. memberikan masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugasnya; h. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada atasan; i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 5 - Paragraf 3 Sub Bagian Program Pasal 8 (1) Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian dan penyusunan program dan kegiatan di bidang kehutanan dan perkebunan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program menyelenggarakan fungsi : a. pengumpulan bahan dan penyusunan program dan kegiatan pembangunan di bidang kehutanan dan b. pengkoordinasian dan penyusunan Renja, RKPD, Renstra, KUA/PPAS, LAKIP, LKPJ dan LPPD dinas serta bentuk pelaporan lainnya; c. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada sekretaris; d. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Bina Kehutanan Pasal 9 (1) Bidang Bina Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan program serta penyelenggaraan urusan di bidang bina kehutanan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Kehutanan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang kehutanan; b. melaksanakan pembinaan dan pengamanan kawasan hutan; c. melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL); d. melaksanakan tata guna kawasan hutan; e. melaksanakan pelayanan informasi kehutanan; f. melaksanakan koordinasi tugas dan operasional polisi kehutanan; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.. Pasal 10 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Bina Kehutanan terdiri atas : a. Seksi Reboisasi; b. Seksi Tata Guna dan Perijinan; dan c. Seksi Pengamanan Hutan. Paragraf 1 Seksi Reboisasi Pasal 11 (1) Seksi Reboisasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan di bidang reboisasi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Reboisasi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang reboisasi; b. melaksanakan penanaman pada kawasan hutan dan lahan; c. melaksanakan penyuluhan tentang konservasi lahan; d. melaksanakan monitoring / evaluasi kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL); e. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; g. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 6 - Paragraf 2 Seksi Tata Guna dan Perijinan Pasal 12 (1) Seksi Tata Guna dan Perijinan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan di bidang tata guna dan perijinan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Tata Guna dan Perijinan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang tata guna dan perijinan; b. menginventarisasi fungsi, status dan perubahan status kawasan hutan dan areal non kehutanan; c. Melaksanakan monitoring penetapan fungsi, status dan perubahan status kawasan hutan dan areal non kehutanan; d. Pelayanan perijinan kawasan hutan dan areal non kawasan hutan untuk penggunaan / pemanfaatan lahan / potensi; e. Membantu pelaksanaan tata batas kawasan hutan; f. Melaksanakan pembuatan dan analisa perpetaan; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Seksi Pengamanan Hutan Pasal 13 (1) Seksi Pengamanan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan di bidang pengamanan hutan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengamanan Hutan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan program di bidang pengamanan hutan; b. pelaksanaan upaya pengamanan kawasan hutan; c. mengidentifikasi potensi dan metode pengamanan hutan; d. melaksanakan koordinasi dengan instansi lain tentang pengamanan hutan; e. berkoordinasi dan memonitor kegiatan dan tugas polisi kehutanan; f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan g. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Bina Perkebunan Pasal 14 (1) Bidang Bina Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan program serta penyelenggaraan urusan di bidang bina perkebunan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Perkebunan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang b. melaksanakan perencanaan, bimbingan, pengawasan, pemanfaatan sumber daya dan sarana usaha serta pembinaan kelembagaan agribisnis; c. melaksanakan pelayanan perijinan dan informasi komoditi potensial; d. melaksanakan pengawasan, penyaluran benih dan bahan tanaman dan pemeliharaan kebun induk; e. melaksanakan monitoring dan evaluasi data pelaporan perkembangan OPT tanaman

- 7 - f. melaksanakan pendataan bidang statistik g. melaksanakan pengawasan mutu hasil dan penyampaian informasi legalitas benih; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 15 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Bina Perkebunan terdiri atas : a. Seksi Usaha Tani; b. Seksi Perijinan; dan c. Seksi Sertifikasi dan Legalitas Benih. Paragraf 1 Seksi Usaha Tani Pasal 16 (1) Seksi Usaha Tani mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelakanaan urusan dibidang usaha tani. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Usaha Tani menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang usaha tani; b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan tenaga kerja bidang c. melaksanakan pembinaan dan pengembangan bidang usaha d. melaksanakan upaya peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan dan kursus kursus; e. melaksanakan tindakan konservasi sumber daya alam dan ekosistem meliputi perlindungan, pengamanan dan pemanfaatan secara lestari di bidang f. melaksanakan identifikasi terhadap potensi pengembangan areal sesuai dengan komoditasnya; g. menyusun peta operasional pengembangan usaha h. menetapkan usaha potensi dan ketersediaan sumber daya lahan; i. melaksanakan bimbingan pemanfaatan rehabilitasi dan pelestarian sumber daya lahan dalam rangka pengembangan usaha j. melaksanakan bimbingan serta memantau tahapan usaha meliputi budidaya, produksi dan pengolahan hasil; k. melaksanakan pendataan pengembangan usaha perkebunan dan menuangkannya dalam statistik l. melaksanakan bimbingan dan pengawasan pemanfaatan teknologi pengendalian OPT Perkebunan; m. melaksanakan bimbingan pemanfaatan dan pemantauan pestisida kimiawi dan agensia hayati; n. membuat peta penyebaran OPT dan upaya pengendalian hama terpadu; o. membuat peta kerawanan bencana alam dan gangguan usaha perkebunan serta analisis kerugiannya; p. melaksanakan upaya eradikasi / pengendalian pada serangan OPT yang eksplosit dan masuk ambang pengendalian; q. melaksanakan pengembalian sistem informasi perlindungan tanaman; r. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan s. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; t. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 8 - Paragraf 2 Seksi Perijinan Pasal 17 (1) Seksi Perijinan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan perijinan dibidang perkebunan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perijinan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang perijinan b. melaksanakan pemantauan dan evaluasi permohonan dan pemberian ijin dan pelaksanaan kegiatan usaha c. mengembangkan sistem informasi perijinan usaha d. memantau dan mengevaluasi permohonan, pemberian ijin dan pengoperasian unit pengolahan hasil industri e. memberikan pelayanan dan penyediaan data informasi usaha f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan g. melaksanaan pencacahan kebun dalam rangka klarifikasi kebun; h. melaksanakan penanganan kebun terlantar; i. mengadakan penilaian bobot kebun plasma dalam rangka melaksanakan konservasi/pengalihan kebun; j. melaksanakan pengawasan dalam rangka pengalihan kebun / konservasi; k. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan l. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Seksi Sertifikasi dan Legalitas Benih Pasal 18 (1) Seksi Sertifikasi dan Legalitas Benih mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan bidang bina perkebunan dibidang sertifikasi dan legalitas benih perkebunan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sertifikasi dan Legalitas Benih menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang sertifikasi dan legalitas benih b. melaksanakan bimbingan teknis penatausahaan penangkar bibit / benih; c. melaksanakan pembinaan dan pengembangan pensertifikasian bibit / benih; d. penyusunan data / laporan yang berhubungan dengan kegiatan peredaran bibit / benih; e. memonitor peredaran bibit / benih dengan mempertimbangkan daerah asal dan tujuan; f. penyampaian harga bibit / benih menurut / sesuai dengan peraturan; g. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan h. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; i. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 9 - Bagian Kelima Bidang Bina Produksi Pasal 19 (1) Bidang Bina Produksi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan program serta penyelenggaraan urusan dibidang bina produksi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Produksi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang produksi kehutanan dan b. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang produksi hutan; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di bidang produksi; d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang produksi hutan dan e. melaksanakan pendataan bidang statistik; f. melaksanakan monitoring dan evaluasi data pelaporan perkembangan OPT Tanaman; g. melaksanakan peningkatan sumber daya petani pekebun melalui program Intensifikasi, Ekstensifikasi, Rehabilitasi dan Diverfikasi Tanaman; h. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan i. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; j. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 20 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bidang Bina Produksi terdiri atas : a. Seksi Bina Produksi Kehutanan; b. Seksi Bina Produksi Perkebunan; dan c. Seksi Pemasaran Hasil. Paragraf 1 Seksi Bina Produksi Kehutanan Pasal 21 (1) Seksi Bina Produksi Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang bina produksi kehutanan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Produksi Kehutanan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang bina produksi kehutanan; b. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi terhadap Peredaran Hasil Hutan; c. pembuatan Data/Laporan yang berhubungan dengan kegiatan peredaran hasil hutan; d. pelaksanaan kegiatan pengelola blanko dokumen angkutan hasil hutan; e. pelaksanaan pembinaan pengukuran dan pengujian produksi hasil hutan; f. pelaksanaan pembinaan terhadap kegiatan eksploitasi/penebangan hasil hutan; g. pelaksanaan pembinaan terhadap industri primer hasil hutan dan kegiatan pengolahan hasil hutan; h. pembuatan laporan produksi hasil hutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; i. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan j. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; k. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 10 - Paragraf 2 Seksi Bina Produksi Perkebunan Pasal 22 (1) Seksi Bina Produksi Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan program serta pelaksanaan urusan dibidang bina produksi perkebunan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Produksi Perkebunan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dan program dibidang bina produksi b. pelaksanaan penyelenggaraan promosi bidang produksi c. pelaksanaan pengawasan mutu hasil d. pelaksanaan bimbingan dan pengawasan dan penanganan limbah; e. pembuatan peta produksi f. pembuatan tabel data komoditi unggulan produksi g. pelaksanaan pemantauan peredaran, penggunaan pupuk bersubsidi; h. pelaksanaan pengumpulan data dan analisa serta pengujian data statistik i. pelaksanaan pemantauan pengamatan, perencanaan, pemetaan, penyusunan, pengendalian dan Penanggulangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan pengendalian hama terpadu (PHT), bencana alam dan gangguan usaha perkebunan. j. pelaksanaan pendataan statistik bidang perkebunan. k. pelaksanaan peningkatan SDM Petani pekebun Intensifikasi, Ekstensifikasi, Rehabilitasi dan Diverifikasi tanaman l. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; n. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Seksi Pemasaran Hasil Pasal 23 (1) Seksi Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang pemasaran hasil. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemasaran Hasil menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan program dibidang pemasaran hasil; b. pelaksanaan bimbingan tehnis penatausahaan iuran kehutanan, perkebunan dan pendapatan lainnya yang merupakan kewajiban pihak ke 3 (tiga); c. memonitor penerimaan iuran kehutanan, dan pendapatan lainnya yang merupakan kewajiban pihak ke 3 (tiga); d. pembuatan laporan yang berhubungan dengan kegiatan pemungutan iuran kehutanan; e. pembuatan data dan informasi penerimaan negara sebagai bahan masukan kepada Kepala Dinas; f. pengumpulan dan penyebaran data serta informasi pasar komoditas kehutanan dan g. melaksanakan analisis dan evaluasi data dan informasi pasar komoditas kehutanan dan h. mengadakan bimbingan pengolahan hasil hutan dan i. melaksanakan pengawasan hasil-hasil kehutanan dan j. mengadakan informasi pasar komoditas kehutanan dan k. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan l. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; m. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 11 - Bagian Keenam Bidang Budidaya Pasal 24 (1) Bidang Budidaya mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan program serta penyelenggaraan urusan di bidang budidaya. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Budidaya menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang budidaya; b. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi di bidang budidaya; c. melaksanakan pengawasan, penyiapan bibit, penyaluran bibit dan bahan tanaman, pembinaan penangkaran benih dan pemeliharaan kebun induk; d. melaksanakan penyaluran prototype, percobaan dan pengkajian penerapan penggunaan alat dan mesin perkebunan dan kehutanan; e. melaksanakan pendataan statistik kehutanan dan f. pemberian masukan yang perlu kepada atasan; g. pelaporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada atasan; h. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 25 Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Budidaya terdiri atas : a. Seksi Pemanfaatan Teknologi; b. Seksi Perencanaan dan Pengembangan; dan c. Seksi Penangkaran Benih. Paragraf 1 Seksi Pemanfaatan Teknologi Pasal 26 (1) Seksi Pemanfaatan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang pemanfaatan teknologi. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemanfaatan Teknologi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang pemanfaatan teknologi; b. melaksanakan pendataan dan inventarisasi pemanfaatan teknologi kehutanan dan c. melaksanakan pengkajian pemanfaatan teknologi tepat guna kehutanan dan d. penyebarluasan informasi pemanfaatan teknologi kehutanan dan perkebunan kepada masyarakat; e. melaksanakan pembinaan pemanfaatan teknologi kehutanan dan perkebunan kepada masyarakat; f. melaksanakan penyebaran prototype, percobaan dan pengkajian penerapan penggunaan alat dan masin kehutanan dan g. melaksanakan koordinasi pemanfaatan teknologi kehutanan dan perkebunan dengan instansi terkait; h. pengembangan sistem informasi pemanfaatan teknologi kehutanan dan i. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan teknologi kehutanan dan j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 12 - Paragraf 2 Seksi Perencanaan dan Pengembangan Pasal 27 (1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang perencanaan dan pengembangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perencanaan dan Pengembangan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang perencanaan dan pengembangang; b. melaksanakan penyusunan rencana dan pengembangan kehutanan dan c. melaksanakan bimbingan penyiapan dan pemanfaatan lahan; d. melaksanakan kegiatan penyusunan data dan informasi perencanaan dan pengembangan hutan dan kebun; e. melaksanakan kegiatan pendataan dan inventarisasi, penataan serta desain untuk pembangunan di sektor kehutanan dan f. melaksanakan pengumpulan data dan analisa serta penyajian data statistik kehutanan dan g. melaksanakan monitoring dan evaluasi keefektifan kegiatan kehutanan dan h. membuat peta potensi wilayah i. melaksanakan pembuatan bibit tanaman kehutanan; j. melaksanakan pengembangan hutan hak / hutan rakyat; k. melaksanakan perencanaan dan pengembangan budidaya hasil hutan ikutan; l. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan m. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; n. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. Paragraf 3 Seksi Penangkaran Benih Pasal 28 (1) Seksi Penangkaran Benih mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan program serta pelaksanaan urusan dibidang penangkaran benih. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penangkaran Benih menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan program di bidang penangkaran benih; b. melaksanakan bimbingan pembangunan / pengelolaan penghasil tinggi benih bina; c. melaksanakan pengadaan benih pokok (SS) dan benih sebar (ES) tanaman perkebunan semusim; d. melaksanakan penerapan standar teknis pembenihan/pembibitan yang meliputi sarana, tenaga dan metode; e. melaksanakan pengembangan sistem informasi pembenihan; f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi produksi benih / bibit, mutu benih / bibit dan varietas komoditas; g. melaksanakan penyelenggaraan promosi bidang produksi perkebunan dan pembibitan; h. melaksanakan pemberian ijin, penilaian berkala terhadap ijin usaha penangkaran benih bina perorangan / kelompok/swasta; i. melaksanakan pengawasan mutu hasil j. pemberian masukan yang perlu kepada atasan sesuai bidang tugas dan k. pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada atasan; l. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

- 13 - Bagian Ketujuh Unit Pelaksana Teknis Pasal 29 (1) Pada Dinas dapat dibentuk UPT sebagai pelaksana teknis operasional dan/atau pelaksanaan teknis penunjang sebagian tugas dan kegiatan Dinas. (2) Pembentukan dan tata kerja UPT diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 30 (1) Pada Dinas dapat ditetapkan Jabatan Fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur ketentuan yang berlaku. (2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan. (6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB III TATA KERJA Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 32 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (6) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala.

- 14 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 (1) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas. Pasal 34 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Diundangkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, ttd. GOZALI Ditetapkan di Panyabungan pada tanggal 18 April 2011 Pj. BUPATI MANDAILING NATAL, ttd. ASPAN SOFIAN BERITA DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2011 NOMOR 56 Salinan sesuai dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI SETDAKAB MANDAILING NATAL, SAMUEL SIMANGUNSONG, SSTP PENATA Tk.I NIP. 19781202 199711 1 001