Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polibag. Oleh: Dora Fatma Nurshanti

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGARUH PERSENTASE NAUNGAN DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.)

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Bahan tanaman Bahan kimia Peralatan Metode Penelitian

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

Pengaruh Naungan dari Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) terhadap Pertumbuhan Tanaman Porang (Amorphophallus onchophyllus)

RESPONS PANJANG DAN VOLUME AKAR SELEDRI (Apium graveolens L. var. secalinum) TERHADAP KOMPOS PELEPAH KELAPA SAWIT DAN PUPUK KOTORAN KERBAU

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

Pengaruh Pemberian Kompos Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Anakan Salam (Syzygium Polyanthum) Di Persemaian

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

Respon Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Berbagai Media Tanam di Pembibitan. Oleh: Susantidiana. Abstract

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

STAF LAB. ILMU TANAMAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

Oleh TIMBUL SIMBOLON ILMU TANAH DEPARTEMEN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TUMPANG SARI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

STAF LAB. ILMU TANAMAN

Pengaruh Lanjutan Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Kedua

Givo Alzeri 1, Sampurno 2, Murniati 2 Departement of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH INTERVAL PENYIRAMAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON BERBAGAI DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KAKAO. Masluki, S.P.,M.P. Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian

RESPON SETEK CABANG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris) TERHADAP PEMBERIAN AIA

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

III. BAHAN DAN METODE

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

Nanda Fadila et al. (2016) J. Floratek 11 (1): 59-65

RESPON TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata, NESS) AKIBAT NAUNGAN DAN SELANG PENYIRAMAN AIR

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

3. METODE DAN PELAKSANAAN

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Fakhrusy Zakariyya 1)

III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakaan pada bulan Juni sampai dengan November 2015 di Lahan Percobaan Fakultas

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Bahan dan alat Metode Penelitian

Transkripsi:

Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polibag Oleh: Dora Fatma Nurshanti Abstract This study aims to determine the effect of several levels of shading on growth and crop production of celery (Apium graveolens L.). Thhis research was conducted at the experimental farm of Agricultural Faculty of East Balfour Ogan Komering Ulu District. Implementation of research started in August until Oktober 2010. The materials used in this study are: celery seed (varieties Ritan seed), paranet 50%, 60% and 70%, 5 kg polybags, bamboo, medium mixture of soil, sand and manure with a ratio of 2:1:1. The tools used are metera, hoes, maschetes, shovels, spreyer, ans stationery. This study used a complete randomized design (CRD) in which each consist of 4 treatments and 5 replications. Based on the results of research influence of shade on the growth and productionof celery plants (Apium graveolens L.) in polybags can be conducted that: the treatmen rate of 50% shade to give the best effect, when compared with shade level of 60% and 70%. Although statistically not significant different betweem treatmens for all variables observed. Key words: Shade, celery, polybags PENDAHULUAN Tanaman seledri atau celery (Apium graveolens L.) merupakan salah satu ssayuran yang popular di dunia. Asal usul tanaman ini diduga telah dikenal 1.000 tahun yang lalu, yaitu sejenis tumbuhan liar asli di dataran Asia (Rukmana, 1990). Sementara Rukmana (1990), menyatakan bahwa, selain citas rasanya segar dan renyah tanaman seledri mengandung gizi cukup tinggi dan memiliki khasiat sebagai obat penyembuh beberapa jenis penyakit. Selain pemupukan pertumbuhan bibit seledri juga dipengaruhi oleh beberapa factor lingkungan, diantaranya intensitas cahaya, suhu dan kelembaban yang tinggi. Untuk mengurangi intensitas cahaya, suhu yang tinggi serta meningkatkan kelembaban, maka salah satu upaya budidaya adalah dengan menggunakan naungan (Departemen Kehutanan dan perkebunan, 1998). Tanaman seledri termasuk tanaman jenis C3 yang membutuhkan intensitas cahaya matahari pada siang hari sebesar 32.000 LUX atau 50% untuk pertumbuhan yang optimal (Anonim, 2002 dalam Nurshanti, 2001). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui Pengaruh Beberapa Tingkat naungan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) di Polibag. Penelitian ini bewrtujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa tingkat naungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri (Apium graveolens L.). Dosen Tetap Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Baturaja 10

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian di Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Bulan Agustus sampai Bulan Oktober 2010. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: benih seledri (varietas Ritan Seed), paranent 50%, 60% dan 70%, polibag 5 kg, bambu, media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, cangkul, parang, sekop, spreyer dan alat-alat tulis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) masing-masing terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan (Hanafiah, 2004). Empat perlakuan naungan adalah: N0 = Tanpa Naungan N1 = Tingkat Naungan 50% N2 = Tingkat Naungan 60% N3 = Tingkat Naungan 70% HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan analisis sidik ragam (Ansira) dari hasil penelitian berpengaruh beberapa tingkat naungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri (Apium graveolens L.) di polibag dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini. Tabel 2. Hasil Penelitian Analisis Sidik Ragam (Ansira) Terhadap semua Peubah yang Diamati No Peubah yang Diamati F.Hitung KK (%) 1 Tinggi Tanaman 14,47* 9,38 2 Jumlah anakan 0,11 tn 17,97 3 Berat berangkasan basah 4,93* 10,68 4 Berat berangkassan Kering 4,57* 11,82 5 Indeks panen 7,47* 15,14 6 Kandungan Khlorofil 2,07 tn 24,37 Keterangan: * = Berpengaruh nyata, tn = Berpengaruh tidak nyata Dari tablel 2. dapat dilihat bahwa peubah tinggi tanaman, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering dan indeks panen menunjukan pengaruh nyata, sedangkan pada peubah jumlah anakan dan kandungan khlorofil menunjukan pengaruh tidak nyata. 1. Tinggi Tanaman (cm) Pada peubah tinggi tanaman menunjukan perlakuan beberapa tingkat naungan berbeda nyata. Hasil uji BNJ pada perlakuan beberapa tingkat naungan dapat dilihat pada Tabel 3. di bawah ini. 11

Tabel 3. Hasil Uji BNJ Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan terhadap Tinggi Tanaman Perlakuan Rata-rata tinggi tanaman (cm) N0 19,00 a N3 25,77 b N2 27,13 b N1 27,50 b BNJ 0,05 4,21 Pada Tabel 3. dapat dilihat bahwa perlakuan N1 ini menunjukan berbeda tidak nyata terhadap perlakuan N2 dan N3, tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan N0. Ni memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 27,50 cm sedangkan N0 memberikan nilai terendah yaitu sebesar 19,00 cm. 2. Jumlah Anakan Berdasarkan analisi sidik ragam (Ansira) pada peubah jumlah anakan terhadap beberapa tingkat nauangan menunjukan berpengaruh tidak nyata. Secara tabulasi perlakuan N1 memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 12,86 anakan jika dibandingkan N2 (12,47), N3 (12,33) dan N0 nilai terendah yaitu 12,07. 3. Berat Berangkasan Basash (g) Pada peubah berat berangkasan basah perlakuan beberapa tingkat naungan menunjukan berbeda nyata. Hasil uji BNJ pada peubah berat berangkasan basah dapat dilihat pada Tabel 4. di bawah ini. Tabel 4. Hasil Uji BNJ Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan terhadap Berat Berangkasan Basah Perlakuan Rata-rata Berat Berangkasan Basah (g) N0 14,51 a N3 16,20 ab N2 17,78 b N1 17,90 b BNJ 0,05 3,20 Pada perlakuan tingkat naungan N1 menunjukan berbeda tidak nyata jika dibandingkan perlakuan N2 dan N3, tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan N0. N1 memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 17,90g, sedangakan N0 memberikan nilai terendah yaitu 14,50 g. 12

4. Berat Berangkasan Kering (g) Pada peubah berat berangkasan kering perlakuan beberapa tingkat naungan menunjukan berbeda nyata. Hasil uji BNJ pada peubah berat berangkasan kering dapat dilihat pada Tabel 5. di bawah ini. Tabel 5. Hasil Uji BNJ Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan Terhadap Berat Berangkasan Kering Perlakuan Rata-rata Berat Berangkasan Kering (g) N0 4,13 a N3 4,80 ab N2 5,08 ab N1 5,42 ab BNJ 0,05 1,05 Pada perlakuan beberapa tingkat naungan menunjukan bahwa perlakuan N1 berbeda tidak nyata jika dibandingkan perlakuan N2 dan N3, tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan N0. N1 memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 5,42 g, sedangkan N0 memberikan nilai terendah yaitu 4,13 g. 5. Indeks panen (%) Pada peubah indeks panen perlakuan beberapa tingkat naungan menunjukan berbeda nyata. Hasil uji BNJ pada peubah indeks panen dapat dilihat pada tabel 6. di bawah ini. Tabel 6. Hasil Uji BNJ Pengaruh Beberapa Tingkat Naungan terhadap Indeks Panen Perlakuan Rata-rata Indeks Panen (%) N0 15,00 a N3 22,05 b N2 22,87 b N1 22,94 b BNJ 0,05 5,67 Pada perlakuan beberapa tingkat naungan menunjukan bahwa perlakuan N1 berbeda tidak nyata jika dibandingkan dengan perlakuan N2 dan N3, tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan N0. N1 memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 22,94%, sedangan N0 memberikan nilai terendah yaitu 15,00%. 13

6. Kandungan Khlorofil Berdasarkan analisis sidik ragam (Ansira pada peubah kandungan khlorofil terhadap beberapa tingkat naungan menunjukan pengaruh tidak nyata. Secara tabulasi menunjukan bahwa perlakuan N0 memberikan nilai terbaik yaitu 42n87 jika dibandingkan perlakuan N1 (41,31), N2 (35,45) dan N3 memberikan nilai terendah yaitu 30,03. B. Pembahasan Berdasarkan analisis keragaman (ansira) terhadap peubah yang diamati, bahwa perlakuan bebrapa tingkat naungan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Hal ini terlihat pada peubah tinggi tanaman, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering dan indeks panen. Pengaruh tidak nayat terlihat pada peubah jumlah anakan dan kandungan khlorofil. Pada peubah tinggi tanaman perlakuan N1 menunjukan berbeda nayata terhadap semua perlakuan. Pada penelitian ini diduga naungan memberikan manfaat untuk mengatur intensitas penyinaran matahari, tinggi rerndahnya suhu, kelembaban udara dan menahan angin. Selain itu juga unsur hara pada perlakuan ini tercukupi karena mendapatkan penyinaran yang cukup, sehingga aktifitas fotosintesis akan berjalan dengan optimal dan menyebabkan asimilat yang dibutuhkan oleh tanaman seledri untuk memmenuhi pertumbuhan dan produksi tanaman baik. Pada siang hari naungan juga berperan untuk mengurangi tingginya suhu maksimum dengan cara menahan cahaya matahari yang diterima tanaman dan pada malam hari naungan mengurangi turunnya suhu minimum dengan cara menghambat radiasi panas dari bumi ke atmosfir. Kisaran suhu optimum untuk tanaman sayuran rata-rata antara 23 o C-32 o C (Susanto, 1994). Pada peubah berat berangkasan basah pada perlakuan beberapa tingkat naungan N1 menunjukan pengaruh berbeda nyata terhadap semua perlakuan. Hal ini disebabkan karena unsure hara, air dan penyinaran pada perlakuan ini tercukupi sehingga menyebabkan pertumbuhannya baik. Pada perlakuan N1 tanaman seledri memiliki keunggulan yakni penampilan vigor yang kuat, memiliki percabanagan yang banyak sehingga memiliki cabang-cabang produktif yang banyak. Menurut Hartman et. al., (1997) dalam Nurshanti (2001), pemberian nauangan mempunyai tujuan untuk mengurangi pengaruh yang merugikan dari intensitas cahaya yang berlebihan, dapat menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban udara. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan produksi yang optimum, perlu diperhatikan pemeliharaan tanaman dan juga ketersediaan unsur hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri. Pertumbuhan dan produksi dapat meningkat apabila didukung oleh faktor iklim, cuaca dan air (Lakitan 1993). Pada peubah berat berangkasan kering pada perlakuan beberapa tingakat naungan N1 menunjukan pengaruh yang berbeda nyata terhadap semua perlakuan. Diduga pemberian naungan 50% dapat mengurangi pengaruh dari intensitas cahaya yang berlebih, dapat mneurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban untuk pertumbuhan tanaman seledri. Pada perlakuan ini naungan berperan dalam meningkat panjang ruas batang, ruas daun, dan panjang akar (Soepandie et.al., 2003). Cahaya sangat besar artinya bagi tumbuhan, terutama karena perannya dalam kegiatan fisiologis seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembuangaan, pembukaan dan penutupan stomata, perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Penyinaran matahari mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi dan hasil tanaman melalui 14

prose fotosintesis. Penyerapan cahaya oleh pigmen-pigmeen akan mempengaruhi pembagian fotosintat ke bagian-bagian lain dari tanaman melalui proses fotomorfogenensis (Baharsjah, 1980). Pada peubah indeks panen pada perlakuan beberapa tingkat naungan N1 menunjukan pengaruh berbeda nyata terhadap semua perlakuan. Hal ini sangat ditentukan oleh pemeliharaan seperti penyiraman secara teratur dan memperhatikan pertumbuhan gulma yangh ada disekitar tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan menghasilkan produksi yang tinggi. Diduga dengan naungan 50% akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman seledri disebabkan tanaman seledri tidak menghendaki intensitas cahaya secara langsung. Namun pemberian naungan haya dapat menurunkan suhu udara relative rendah yaitu menurunkan suhu maksimum dan sedikit menaikan suhu minimum. Menurut Januwati (1998), dalam Nurshanti (2001), dengan taraf naungan 0%, 25%, 50% dan 75% menghasilkan suhu maksimum 35,2 o C; 34,3 o C; 34,5 o C dan 32,8 o C sedangkan suhu minimum 21,2 o C; 21,4 o C; 21,6 o C dan 21,9 o C. Pada peubah jumlah anakan N0, N1, N2 dan N3 menurut Anova tidak berpengaruh nyata. Diduga respon tanaman terhadap perlakuan N0, N1, N2 dan N3 itu sama. Secara tabulasi N1 memberikan nilai terbaik yaitu sebesar 12,68 anakan jika dibandingkan N2, N3 dan N0 dengan nilai terendah yaitu 12,07 anakan. Pada penelitian ini diduga unsur hara, air dan cahaya tercukupi sehingga, pertumbuhan seluruh perlakuan optimal. Tanaman seledri termasuk jenis tanaman C3 yang membutuhkan intensitas cahaya matahari pada siang hari sebesar 32.000 LUX atau 50% - 60% untuk pertumbuhan yang optimal (Anonim dalam Nurshanti, 2001). Pada peubah kandungan khlorofil perlakuan N0, N1, N2 dan N3 menurut anova tidak berpengaruh nyata. Diduga respon tanaman terhadap seluruh perlakuan itu sama. Secara tabulasi perlakuan N0 memberikan nilai tertinggi yaitu sebesar 42,87 jika dibandingkan perlakuan N1, N2 dan N3 dengan nilai terendah 30,03. Pada penelitian ini diduga tanaman seledri, membutuhkan cahaya yang intensif agar dapat meningkatkan kandungan khlorofil. Pengaruh cahaya matahari pada tanaman dimanefestasikan dalam dua cara yaitu efek kuantitatif dan efek kualitatif. Secara kualitatif cahaya berperan dalam fotomorgenesis, sedangkan secara kuantitatif total radiasi diperlukan pada aktifitas fotosintesis yang bertujuan untuk memperoleh asimilat semaksimal mungkin (Djafar et., al, 1979 dalam Nurshanti, 2001). Cahaya yang dapat digunakan untuk fotosintesis pada tumbuhan adalah cahaya yang mempunyai panjang gelombang antara 400 700 nm. Cahaya ini disebut sebagai radiasi aktif untuk fotosintesis (Edmond et., al, 1979 dalam Nurshanti, 2001). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian pengaruh tingkat naungan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri (Apium graveolens L.) di polibag dapat disimpulkan bahwa: perlakuan tingkat naungan 50% memberikan pengaruh terbaik bila dibandingkan dengan tingkat naungan 60% dan 70%. Berdasarkan hasil penelitian untuk memperoleh hasil tanaman seledri yang baik disarankan agar diberi naungan dengan tingkat kerapatan 50%. 15

DAFTAR PUSTAKA Baharsjah, J.S. 1980. Pengaruh Naungan pada Berbagai Tahap Perkembangan dan Populasi Tanaman terhadap Pertumbuhan. Bogor: Pasca Sarjana IPB Hanafiah, K.A. 2004. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Grafindo Lakitan, B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Sriwijaya. Nurshanti, D.F. Pertumbuhan Umbi Iles-Iles (Amorphophallus Variabillis) pada Beberapa Taraf Naungan dan Berat Umbi. Tesis S2 (Tidak Dipublikasikan). Palembang: Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya Susanto, F.X. 1994. Budidaya dan Pengolahan Hasil Tanaman Kakao. Dalam: Http: /ww w. Bi. Go. id. Diakses tanggal 16 Oktober 2008. 16