Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim Jakarta, 17 Januari 2018
Agenda Presentasi RPP Perubahan Iklim sebagai Instrumen Pelaksana UU 16/2016 Good Governance dalam RPP Perubahan Iklim Berbagai Aktor dalam Pengendalian Perubahan Iklim Kesenjangan Peran Berbagai Pihak (Energi dan Pertanian) RPP Perubahan Iklim dan Peran Non State Actors Rekomendasi
RPP Perubahan Iklim sebagai Instrumen Pelaksana UU No.16/2016 (Ratifikasi Paris Agreement) Ratifikasi Paris Agreement meletakkan dasar langkah Indonesia mencapai NDC (Nationally Determined Contribution) NDC Indonesia: 29 % pengurangan emisi (upaya sendiri) dan 41 % (dengan dukungan internasional) dari business as usual pada tahun 2030 Komitmen pengurangan emisi tersebut terbagi ke masing-masing sektor kehutanan, energi termasuk transportasi, limbah, proses industri dan penggunaan produk, dan pertanian. RPP Perubahan Iklim dapat mengatur tata kelola, kelembagaan, dan sumber daya
Good Governance dalam RPP Perubahan Iklim Good Governance: penentu keberhasilan mencapai komitmen NDC Memperkuat good governance adalah salah satu pendorong disusunnya RPP PPI..koordinasi, sinergi dan koherensi lintas-sektor dan lintas level tata-kelola (pusat-daerah) menjadi kunci penentu keberhasilan. (NA RPP PPI; hal 69). Good Governance: suatu proses pembuatan serta pelaksanaan kebijakan, regulasi dan prioritas pembangunan melalui interaksi antar eksekutif, legislatif dan birokrasi dengan masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi/bisnis. RPP Perubahan Iklim diharapkan membuka ruang bagi interaksi antar aktor
Berbagai Aktor dalam Pengendalian Perubahan Iklim Perubahan iklim di setiap sektor melibatkan lintas aktor tata kelola pemerintahan Sektor Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah Pemerintah Desa Masyarakat Sipil Masyarakat Bisnis Kehutanan Energi Transportasi Limbah Regulasi, Anggaran, (Sesuai Kewenangan) Regulasi, Anggaran, (Sesuai Kewenangan) Regulasi, Anggaran, (Sesuai Kewenangan) Advokasi dan Pemberdaya-an Masyarakat Penelitian Pendidikan Perlindungan Kepentingan Bisnis Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Industri Pertanian
Peran Berbagai Aktor: Sektor Energi & Pertanian Kesenjangan peran berbagai aktor pada sektor energi dan pertanian, dalam kondisi BAU. (Climate Change Governance Assessment, 2017) Bisnis Pusat 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Provinsi Peran Aktor Sektor Pertanian Peran Aktor Energi OMS Desa Kab/Kota Kesenjangan Peran Aktor Desa di sektor energi dan pertanian (pada kondisi) skema BAU
RPP Perubahan Iklim & Peran Non State Actors Paris Agreement dan NDC: skema berbasis komitmen UNFCCC semakin mengakui peran Non State Actors terutama sejak COP 20 (Lima) Berbagai peran Non State Actors, di antaranya: Technical Experts (Akademia, Lembaga Penelitian, Think Tank) Pelaksana kegiatan (Pemda, Swasta, LSM, Ormas, dsb) Pendanaan (Swasta, LSM, dsb) Advokasi kebijakan, perilaku, keterwakilan kelompok tertentu (perempuan, masyarakat adat) Pendidikan
Simpulan dan Saran Good Governance dalam pencapaian target NDC mensyaratkan koordinasi dan pembagian peran antar aktor. Masih terdapat kesenjangan peran berbagai aktor dalam upaya pencapaian komitmen NDC. Untuk mengurangi kesenjangan dan mendorong peran berbagai aktor dalam pencapaian NDC, proses perumusan RPP Perubahan Iklim sebaiknya bersifat inklusif, dengan melibatkan berbagai pihak. Dengan proses yang inklusif, RPP Pengendalian Perubahan Iklim diharapkan dapat mengatasi permasalahan teknis dan non teknis (termasuk politik) dalam upaya penurunan gas rumah kaca.