JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. 1. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu berfikir dan mencari hal-hal yang baru. Pendidikan tidak

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan kegiatan belajar agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI 1 SAWAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

MELALUI PENERAPAN METODE EXPLICIT INTRUCTIONS

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

JURNAL SKRIPSI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI. Oleh : Aditya Surya Pratama K PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata I ( S1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2014/2015 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: FIDA HARYANTI A 210 100 082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTS MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2014/2015 Fida Haryanti, A210100082, Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014 ABSTRAK : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII D MTs. Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini dilaksanakan dua kali siklus Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII D MTs. Muhammadiyah Waru dengan jumlah 34 siswa. Subjek pelaksanaan tindakan adalah peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran ekonomi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Prosedur dalam Penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,pemantauan ( observasi ), dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar ekonomi siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A Match. Hal ini dapat terlihat dari: 1) Mendengarkan penjelasan guru, 2)Aktif dalam bertanya, 3) Aktif dalam mengemukakan pendapat, 4)Aktif dalam berdiskusi kelompok, 5) Aktif dalam mempresentasikan hasil diskusi. Sebelum pelaksanaan siklus rata-rata keaktifan siswa sebesar 22,54% dan prestasi belajar siswa sebesar 35,29%. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa sebesar 50,91% dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 54,54%. Pada siklus II rata-rata keaktifan siswa sebesar 89,67 % dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 93,54%. Hal ini berarti peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melebihi indikator keberhasilan yakni 85%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2014/2015. Kata kunci: Strategi pembelajaran Make A Match, Keaktifan Siswa, Prestasi Belajar 1

2 PENDAHULUAN Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia pendidikan dan teknologi menuntut terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas semakin merajalela. Untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas maka diperlukan pembangunan pendidikan sebagai sarana dan wacana dalam membina sumber daya manusia. Pendidikan bisa terarahkan melalui pembelajaran di sekolah yang merupakan pendidikan formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anakanak mereka. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia belum bisa dikatakan baik. Pemerintah masih harus berusaha melakukan perbaikanperbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai cara telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk meningkatkan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Keaktifan siswa dalam proses belajar juga merupakan salah satu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun dalam proses belajar mengajar di sekolah untuk membuat siswa aktif memanglah sangat tidak mudah karena sebagian besar guru hanya memikirkan untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditentukan dan tidak memperhatikan hak siswa untuk memperoleh apa yang seharusnya ia miliki. Siswa yang aktif hanya didominasi oleh siswa tertentu dan siswa yang pasif hanya diam dan mendengarkan saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga tidak dapat mengemukakan pendapat atau pertanyaan dari materi yang belum dipahaminya. Maka dalam proses

3 belajar mengajar perlu adanya suasana yang terbuka menyenangkan, akrab dan saling menghargai pendapat. Pada umumnya guru sangat menyadari bahwa pelajaran ekonomi sering dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan dan tidak menarik karena terlalu banyak menghafal materi. Bahkan dalam proses pembelajaran siswa sering tidak memperhatikan dan menganggap mudah pelajaran tersebut. Pembelajaran ekonomi membutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk mengembangkan materi lebih lanjut, hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor strategi pembelajaran yang digunakan Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di MTs. Muhammadiyah Waru terhadap mata pelajaran Ekonomi menunjukkan bahwa proses pembelajaran ekonomi masih belum optimal, dan banyaknya kendala yang dihadapi oleh guru, antara lain : (1) masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat mengajar, (2) pembelajaran masih terpusat pada guru, (3) prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi masih rendah, (4) metode yang digunakan guru kurang menarik. Hasil pengamatan keaktifan siswa sebelum guru menggunakan strategi pembelajaran Make A Match yaitu dengan metode ceramah rata-rata keaktifan 22,54%. Mendengarkan penjelasan guru, Aktif bertanya hanya 12 orang (35,29%), aktif mengemukakan pendapat 6 orang (17,65%), keaktifan dalam diskusi kelompok dan keaktifan mempresentasikan materi tidak dicantumkan karena sewaktu observasi guru hanya menggunakan strategi ceramah saja. Prestasi belajar pelajaran ekonomi kelas VIII masih banyak yang dibawah KKM yaitu 65 sebanyak 35,29% dari total siswa kelas VIII D yang berjumlah 34 orang. Peneliti berusaha mencari solusi penggunaan strategi pembelajaran yang lain yang mampu menarik perhatian siswa dan mampu mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Maka harus diadakan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui solusi dari masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, dan mencari inovasi strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga efek lainnya dapat meningkatkan

4 prestasi belajar siswa tersebut, maka salah satu cara adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A Match. Siswa akan termotivasi dan menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Dengan keadaan yang demikian maka siswa mampu memahami materi yang diberikan guru sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui penerapan strategi Make A Match untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pada siswa kelas VIII MTs. Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan dalam kasus ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Russeffendi (1999) PTK adalah suatu tindakan terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum, dan sebagainya. Lubis (2012, 5 Maret) Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di MTs. Muhammadiyah waru yang beralamat di Waru, Baki, Sukoharjo yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D MTs. Muhammadiyah Waru tahun ajaran 2014/2015 pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mana dalam penelitian ini peneliti selalu berkolaborasi dengan guru bidang studi ekonomi. Pada penelitian ini terdapat langkah-langkah yaitu 1) Dialog Awal. 2) Perencanan tindakan. 3) Pelaksanaan tindakan. 4) Pemantauan (Observasi). 5) Refleksi. Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang terdiri dari : 1) Data keaktifan siswa dalam pembelajaran. 2)Tanggapan siswa mengenai strategi

5 yang digunakan. 3)Perilaku guru dalam pembelajaran. 4)Kondisi dan situasi kelas selama proses pembelajaran. Metode pengumpulan data melalui metode observasi (Pengamatan), Komunikasi (wawancara), dan dokumentasi. Pada penelitian ini peneliti menetapkan tarjet keberhasilan sebesar 85% yaitu bahwa dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa memenuhi standar kriteria ketuntasan sebanyak 85% dari jumlah siswa dalam satu kelas dengan batas ketuntasan prestasi belajar yang telah ditetapkan sekolah dengan nilai ketuntasan minimal 65. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh siswa kelas VIII D MTs. Muhammadiyah Waru dalam dua siklus dan setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu : 1. Perencanaan tindakan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi tindakan, 4. Refleksi tindakan. Pembelajaran melalui penerapan strategi Make A Match secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan siklus II, keaktifan dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari indikator-indikator kemandirian belajar yaitu Mendengarkan penjelasan guru, keaktifan dalam bertanya, keaktifan dalam mengemukakan pendapat, keaktifan dalam diskusi kelompok dan keaktifan dalam mempresentasikan hasil diskusi. Berdasarkan hasil observasi kondisi awal di kelas VIIID pada saat pembelajaran Ekonomi yang dilakukan pada hari Selasa, 12 Agustus 2014 pada pukul 07.00-08.20 WIB, diketahui bahwa pembelajaran ekonomi yang diterapkan oleh guru sudah bagus karena melibatkan siswa selama kegiatan belajar mengajar. Namun pada saat proses pembelajaran siswa masih sering gaduh, bicara dengan teman, tidur dan ada yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan penggunaan strategi ceramah yang membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berikut ini disajikan secara rinci tabel prosentase keaktifan siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dilakukan.

6 No Tabel 1 Data keaktifan siswa kelas VIII D MTs. Muhammadiyahh Waru sebelum pelaksanaan strategi pembelajaran Make A Match Indikator Keaktifan Siswa Jumlah Prosentase siswa 1 2 3 4 5 Mendengarkann penjelasan guru Keaktifan dalam bertanya Keaktifan dalam mengemukakan pendapat Keaktifan dalam diskusi kelompok Keaktifan dalam mempresentasikan hasil diskusi 12 5 6 - - 35,29% 14,7% 17,65% - - Rata-rata prosentase keaktifan siswa 22,54% ini: Dari tabel keaktifan siswa diatas dapat digambarkan pada histogram dibawah Grafik Keaktifan Siswa 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 1 2 3 4 5 Grafik Keaktifan Siswa 1 2 3 4 5 35,29% 15% 17,65% 0% 0% Gambar 1. Grafik keaktifan siswa sebelum tindakan Keterangan Indikator keaktifan siswa: 1. Keaktifan dalam bertanya 2. Keaktifan dalam mengemukakan pendapat 3. Keaktifan dalam menjawab pertanyaan

7 4. Keaktifan dalam diskusi kelompok 5. Keaktifan dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi masih rendah yaitu 22,54%. Dari kondisi yang demikian perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut. Setelah peneliti memaparkan hasil observasi dan catatan lapangan awal serta mendengarkan tanggapan dari guru, peneliti menawarkan solusi untuk menggunakan pembelajaran yang mampu menarik perhatian dan keaktifan siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi Make A Match. Strategi ini disepakati karena strategi tersebut dirasa mampu meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi. Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Agustus 2014 pada jam pelajaran ke 1-2 (07.00 08.20). Keaktifan siswa kelas VIII D masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil observasi pembelajaran berlangsung. Pada siklus ini diperoleh data mengenai keaktifan siswa pada saat pembelajaran ekonomi sebagai berikut: Tabel 2 Keaktifan Siswa pada Siklus I No Indikator keaktifan siswa Jumlah % 1 Mendengarkan penjelasan guru 18 siswa 54,54% 2 Aktif Bertanya 13 siswa 39,39% 3 Aktif Mengemukakan Pendapat 11 siswa 33,33% 4 Aktif Diskusi Kelompok 20 siswa 60,60% 5 Aktif Mempresentasikan Hasil Diskusi 22 siswa 66,67% Prosentase pada Siklus I 50,91% Dari data keaktifan siswa siklus I diatas dapat digambarkan pada histogram dibawah ini:

8 Grafik Keaktifan Siswa Siklus I 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Siklus 1 1 2 3 4 5 54,54% 39,39% 33,33% 61% 67% Gambar 2. Grafik keaktifan siswa siklus I Keterangan Indikator keaktifan siswa: 1. Memndengarkan penjelasan guru 2. Keaktifan dalam bertanya 3. Keaktifan dalam mengemukakan pendapat 4. Keaktifan dalam diskusi kelompok 5. Keaktifan dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi. Hasil Observasi keaktifan siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran Make A Match mampu meningkatkan keaktifan sebesar 50,91%. Dan rata-rata prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah diadakan post tes mampu meningkat sebesar 54,54% (Terlampir). Kesimpulan yang dapat diambil adalah pada saat tindakan siklus I masih perlu diadakan berbaikan untuk siklus selanjutnya, karena hasilnya belum mencapai target pencapaian sebesar 85 %. Rencana pada siklus I perlu diperbaiki dan hasilnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II. Tindakann kelas siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2014 pada jam pelajaran ke 3-4 (08.20-09.40). Pada siklus II ini diperoleh data mengenai keaktifan siswa pada saat pembelajaran ekonomi sebagai berikut:

9 Tabel 3 Keaktifan Siswa pada Siklus II No Indikator keaktifan siswa Jumlah % 1 Mendengarkan penjelasan guru 28 siswa 90,33% 2 Aktif Bertanya 27 siswa 87,09% 3 Aktif Mengemukakan Pendapat 28 siswa 90,33% 4 Aktif Diskusi Kelompok 29 siswa 93,54% 5 Aktif Mempresentasikan Hasil Diskusi 27 siswa 87,10% Rata rata Prosentase 89,67% Dari data keaktifan siswa siklus II diatas dapat digambarkan pada histogram dibawah ini: Grafik Keaktifan Siswa Siklus II 91,00% 90,00% 89,00% 88,00% 87,00% 86,00% 85,00% 1 2 3 4 5 Pertemuan I 90,33% 87,09% 89,66% 90,33% 87,10% Gambar 3 grafik keaktifan siswa siklus II Keterangan Indikator keaktifan siswa: 1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Keaktifan dalam bertanya 3. Keaktifan dalam menjawab pertanyaan 4. Keaktifan dalam diskusi kelompok 5. Keaktifan dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi

10 Dari pelaksanaan tindakan siklus II ini mendapat hasil yang lebih baik dari pada siklus I dan hasil refleksi silus II adalah sebagai berikut: Hasil dari tindakan pada siklus II yang telah dilakukan. Pada tindakan kelas siklus II ini keaktifan siswa meningkat menjadi 89,67% dan rata-rata prestasi belajar meningkat menjadi 93,54% (Terlampir). Berdasarkan hasil yang didapatkan dari siklus II, indikator pencapaian pada peningakatan kemandirian belajar siswa sebesar 85 % telah tercapai. Oleh karena itu tidak perlu melakukan tindakan siklus berikutnya.peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat diliahat pada tabel berikut : Tabel 4 Data keaktifan siswa kelas VIII D sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus I dan siklus II dengan strategi Make A Match No Siklus Prosentase Peningkatann 1 Sebelum Pelaksanaan Tindakan 22,54% 2 Siklus I 3 Siklus II 50,91% 28,37% 89,67% 38,76% berikut: Peningkatann keaktifan siswa juga dapat dilihat dalam grafik sebagai Peningkatan Keaktifan Siswa 140,00% 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Peningkatan Prosentase Sebelum Pelaksanaan Tindakan Siklus I Siklus II 28,37% 38,67% 22,54% 50,91% 89,67%

11 Gambar 4. grafik peningkatan keaktifan siswa Bentuk diagram ketuntasan prestasi belajar siswa kelas VIIII D dengan menggunakan strategi pembelajaran Make A Match adalah sebagai berikut : Tabel 5 Dataa Prestasi Belajar siswa kelas VIII D sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus I dan siklus II dengan strategi Make A Match No Siklus Prosentase Peningkatan 1 Sebelum Pelaksanaan Tindakan 35,29% 2 Siklus I 54,54% 19,25% 3 Siklus II 93,54% 39% Peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa 140,00% 120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Sebelum Siklus I Siklus II Pelaksanaan Tindakan Peningkatann 19,25% 39,00% Prosentase 35,29% 54,54% 93,54% Gambar 5. grafik peningkatan prestasi belajar siswa Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklusi dan siklus II mengenai penerepann strategi pembelajaran Make A Match pada siswa kelas

12 VIII D MTs. Muhammadiyah Waru dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hipotesis tindakan dengan indikator pencapaian yang telah ditetapkan sebesar 85% dapat dibuktikan benar adanya, dengan penerapan strategi pembelajaran Make A Match pada siswa kelas VIII D Mts. Muhammadiyah Tahun Ajaran 2014/2015 dapat meningkatkan keaktifan siswa sebesar 89,67% dan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 93,54%. SIMPULAN Hasil penelitian tindaka kelas yang telah dilaksanakan peneliti pada siswa kelas VIII D MTS Muhammadiyah Waru dalam pembelajaran Ekonomi dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan strategi pembelajaran Make A Match keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa bisa meningkat. Sebelum pelaksanaan siklus rata-rata keaktifan siswa sebesar 22,54% dan prestasi belajar siswa sebesar 35,29%. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa sebesar 50,91% dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 54,54%. Pada siklus II rata-rata keaktifan siswa sebesar 89,67 % dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 93,54%. Hal ini berarti peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melebihi indikator pencapaian yakni 85%. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Elfatru, Nawawi. 2010. Keaktifan Belajar (http://nawawielfatru.blogspot.com/2010/07/keaktifan-belajar.html) Diakses pada hari Kamis, 22 Mei 2014 jam 22.50 WIB Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

13 Lubis,Putra.2012. Pengertian, Tujuan, dan Sejarah Dari PTK (Penelitian Tindakan Kelas).(http://sapasayaa.blogspot.com/2012/03/pengertian-ptk-penelitiantindakan.html) Diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014 pukul 11.09 WIB. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Penerbit Fokusmedia